Anda di halaman 1dari 5

HADITS

PAKAIAN ISBAL

ZAINUDDIN MZ

Pusat Kajian Hadits Turats Nabawi Press


Sidoarjo Jawa Timur
Indonesia
Hadits Pakaian Isbal

KATA PENGANTAR

  
   
                             
   !" $#
- . / 0 12    3  /# 1  - . 4
    5   , ! ,6  &% ' ( )*  +  ,   &%
   3  ( & 9 :  ;   < !" 3   +  9 : = *      9*  >   3  ? @ ,A
 7 8
B   C  &%
Fenomena pakaian cingkrang tampak di berbagai wilayah
sebagai apresiasi terhadap sabda Rasulullah saw. bahwa pakaian
laki-laki setengah betis. Sayangnya penukilan hadits ini dianggap
masih belum tuntas, sehingga hanya mereka yang berpakaian
sampai tengah betis itulah yang dinilai paling afdhal, paling suci
dan sebagainya. Dampak psikologis akan dirasakan bahwa
sekiranya tidak cingkrang dianggap tidak mengikuti sunnah
Rasulullah saw.
Memang yang dilarang oleh Rasulullah saw. adalah pakaian
isbal. Walaupun tidak ditemukan hadits larangan secara tegas,
namun peringatan keras dan kutukan yang muncul dari shahibu
syariat dengan sanksi siksaan neraka, tidak dipandang Tuhan dan
sebagainya sudah cukup untuk mengantarkan kesepakatan umat
bahwa pakaian isbal adalah haram.
Permasalahannya, bagaimana kita memahami pakaian isbal
itu sendiri? Buku ini mengajak para pembaca untuk
memperbincangkan-nya secara interaktif sehingga dapat
memahami makna pakaian isbal yang mendekati kebenarannya.
Sebagai wacana diskusi, tentu paparan di dalam buku ini
memerlukan pengembangan pemikiran dan kritikan untuk dapat
dinikmati oleh segenap umat, penulis berupaya mendatangkan
berbagai hadits dan sub pokok bahasan yang terkait dengan
permasalahan di atas sehingga dapat difahami secara
komprehensif.

Hadits Pakaian Isbal

Kepada teman ustadz Agus Hasan Bashari, pimpinan redaksi


majalah Kiblati penulis menyampaikan terima kasih atas
masukan dan partisipasinya dalam diskusi bersama. Kiranya
usaha kita untuk mencari titik temu mendapatkan keberkatan dari
Allah swt.
Sesungguhnya pada setiap insan muslim sangat menyadari
pentingnya merujukkan amalan kepada Al-Quran dan Hadits.
Namun dalam perjalanannya, terjadi perbedaan antara seseorang
dengan temannya dalam cara memahami teks wahyu, tersebut.
Sehingga wilayahnya adalah terjadinya khilafiyah dalam masalah
ijtihadiyah para pemerhjati hadits itu sendiri.
Oleh karena itu klaim hasil ijtihad sebagai pendapat yang
dianggap paling valid tentu bukan pada tempatnya, apalagi
munculnya keyakinan hanya ijtihad seseorang yang dianggap
paling benar, seakan tidak ada kebenaran pada pihak lain. Bila
seperti itu terjadi berarti penabian kepada seseorang dan
pengkultusan yang semestinya tidak diizinkan oleh syariat Islam.
Semoga catatan kecil ini dapat menjadikan pencerahan bagi
kita semua, khususnya bagi para penggemar kajian hadits-hadits
Nabawi.

Penulis,

Hadits Pakaian Isbal

DAFTAR ISI
Cover- 1
Kata Pengantar- 2
Daftar Isi- 4
Bab 1. Pendahuluan- 5
Bab 2. Pengertian Isbal- 6
Bab 3. Hadits Isbal- 7
1. Hadits Abu Hurairah- 7
2. Hadis Abdullah ibn Umar- 13
3. Hadis Abdullah ibn Umar- 26
4. Hadis Abu Said al Khudri- 29
5. Hadis lain- 36
Bab 4. Sampai Batas Mana Pakaian Muslim- 42
Bab 5. Keumuman Larangan Pakaian Isbal- 48
Bab 6. Shalat Dengan Menggunakan Kaus Kaki- 55
Bab 7. Shalat Dengan Menggunakan Stewel- 60
Bab 8. Berlebihan Dalam Sarung, Pakaian dan Surban- 78
Bab 9. Larangan Berpakaian Warna Mencolok- 81
Bab 10. Pakaian Isbal Tanpa Kesombongan- 94
Bab 11. Boleh Pakai Apa Saja Asal Tidak Sombong dan Berlebihan101
Bab 12. Penutup- 105

Hadits Pakaian Isbal

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Nabi saw, bukan hanya pada masalah aqidah
(teologi), bahkan mencakup segala masalah interaksi sosial,
termasuk cara berpakaian seorang muslim. Bimbingan Nabi saw,
bukan hanya doa ketika berpakaian, melainkan juga dalam
memilih corak warna, jenis kain sampai kepada motif jahitannya.
Tentang pakaian yang berlebihan dari mata kaki yang
dikenakan oleh seorang muslim lantaran sombong atau pamer
jelas dilarang dalam agama. Permasalahan bagaimana sekiranya
pakaian tersebut dikenakan oleh muslim bukan karena sombong
atau pamer? Di samping itu apakah pakaian (calana) yang
umumnya dikenakan oleh muslim sampai batas mata kaki dan
tidak sampai menjulur ke bumi termasuk pakaian al-Isbal?
Semoga tulisan ini dapat memberikan jawaban terhadap
permasalahan-permasalahan di atas dengan seksama. Kepada
Allah penulis mengharap hidayah dan taufiqnya.

Hadits Pakaian Isbal

Anda mungkin juga menyukai