PAKAIAN ISBAL
ZAINUDDIN MZ
KATA PENGANTAR
!" $#
- . / 0 12 3 /# 1 - . 4
5 , ! ,6 &% ' ( )* + , &%
3 ( & 9 : ; < !" 3
+ 9 : = * 9* > 3 ? @ ,A
7 8
B C &%
Fenomena pakaian cingkrang tampak di berbagai wilayah
sebagai apresiasi terhadap sabda Rasulullah saw. bahwa pakaian
laki-laki setengah betis. Sayangnya penukilan hadits ini dianggap
masih belum tuntas, sehingga hanya mereka yang berpakaian
sampai tengah betis itulah yang dinilai paling afdhal, paling suci
dan sebagainya. Dampak psikologis akan dirasakan bahwa
sekiranya tidak cingkrang dianggap tidak mengikuti sunnah
Rasulullah saw.
Memang yang dilarang oleh Rasulullah saw. adalah pakaian
isbal. Walaupun tidak ditemukan hadits larangan secara tegas,
namun peringatan keras dan kutukan yang muncul dari shahibu
syariat dengan sanksi siksaan neraka, tidak dipandang Tuhan dan
sebagainya sudah cukup untuk mengantarkan kesepakatan umat
bahwa pakaian isbal adalah haram.
Permasalahannya, bagaimana kita memahami pakaian isbal
itu sendiri? Buku ini mengajak para pembaca untuk
memperbincangkan-nya secara interaktif sehingga dapat
memahami makna pakaian isbal yang mendekati kebenarannya.
Sebagai wacana diskusi, tentu paparan di dalam buku ini
memerlukan pengembangan pemikiran dan kritikan untuk dapat
dinikmati oleh segenap umat, penulis berupaya mendatangkan
berbagai hadits dan sub pokok bahasan yang terkait dengan
permasalahan di atas sehingga dapat difahami secara
komprehensif.
Penulis,
DAFTAR ISI
Cover- 1
Kata Pengantar- 2
Daftar Isi- 4
Bab 1. Pendahuluan- 5
Bab 2. Pengertian Isbal- 6
Bab 3. Hadits Isbal- 7
1. Hadits Abu Hurairah- 7
2. Hadis Abdullah ibn Umar- 13
3. Hadis Abdullah ibn Umar- 26
4. Hadis Abu Said al Khudri- 29
5. Hadis lain- 36
Bab 4. Sampai Batas Mana Pakaian Muslim- 42
Bab 5. Keumuman Larangan Pakaian Isbal- 48
Bab 6. Shalat Dengan Menggunakan Kaus Kaki- 55
Bab 7. Shalat Dengan Menggunakan Stewel- 60
Bab 8. Berlebihan Dalam Sarung, Pakaian dan Surban- 78
Bab 9. Larangan Berpakaian Warna Mencolok- 81
Bab 10. Pakaian Isbal Tanpa Kesombongan- 94
Bab 11. Boleh Pakai Apa Saja Asal Tidak Sombong dan Berlebihan101
Bab 12. Penutup- 105
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Nabi saw, bukan hanya pada masalah aqidah
(teologi), bahkan mencakup segala masalah interaksi sosial,
termasuk cara berpakaian seorang muslim. Bimbingan Nabi saw,
bukan hanya doa ketika berpakaian, melainkan juga dalam
memilih corak warna, jenis kain sampai kepada motif jahitannya.
Tentang pakaian yang berlebihan dari mata kaki yang
dikenakan oleh seorang muslim lantaran sombong atau pamer
jelas dilarang dalam agama. Permasalahan bagaimana sekiranya
pakaian tersebut dikenakan oleh muslim bukan karena sombong
atau pamer? Di samping itu apakah pakaian (calana) yang
umumnya dikenakan oleh muslim sampai batas mata kaki dan
tidak sampai menjulur ke bumi termasuk pakaian al-Isbal?
Semoga tulisan ini dapat memberikan jawaban terhadap
permasalahan-permasalahan di atas dengan seksama. Kepada
Allah penulis mengharap hidayah dan taufiqnya.