Danau Toba
Danau Toba
Di Pulau Samosir, tebal lapisan abu bahkan mencapai 600 meter. Abu Toba juga
menyebar ke seluruh dunia. Di India misalnya, ketebalan abu sampai 6 meter.
Pasca-letusan, Gunung Toba kolaps, meninggalkan kaldera modern yang dipenuhi air-menjadi Danau Toba. Sementara, Pulau Samosir terangkat oleh magma di bawah tanah
yang tidak meletus. Gunung Pusuk Buhit di dekat danau itu juga terbentuk pascaletusan.
Awalnya ilmuwan menduga, letusan Toba menyebabkan penurunan suhu global hingga
10 derajat Celcius selama hampir satu dekade dan membinasakan makhluk hidup,
termasuk nenek moyang manusia.
Letusan Toba memang terjadi pada saat yang menentukan dalam sejarah manusia,
sekitar masa ketika nenek moyang kita, Homo sapiens melakukan eksodus massal, dari
Afrika ke Asia. Para peneliti yakin betul, orang yang kala itu tinggal sejauh 2.000
kilometer di timur India dipengaruhi letusan tersebut, yang berkecamuk selama
berminggu-minggu.
Sejumlah ilmuwan punya pendapat lain. Menurut mereka, letusan Toba tak berdampak
pada kehidupan cikal bakal manusia modern.
Penelitian terus dilakukan untuk mengungkap misteri tersebut. Pertanyaannya, apakah
bahaya Gunung Toba sudah lewat atau jangan-jangan ia adalah 'raksasa tidur' yang
menunggu untuk bangun?
Para peneliti memprediksi, erupsi dahsyat Danau Toba berpotensi terjadi lagi. Namun,
jangan buru-buru khawatir, peristiwa tersebut diperkirakan tak akan terjadi dalam
waktu dekat.
Sebuah model menunjukkan bagaimana kolam magma tumbuh di bawah kaldera Toba.
Meski terlihat tenang, peneliti mengatakan bahwa 'mesin' yang menghasilkan magma
akan terus aktif.
Dikutip dari International Business Times, Selasa (23/8/2016), bagaimana dan kapan
erupsi tersebut akan terjadi lagi, hingga kini belum diketahui secara pasti.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature, sebuah tim ilmuwan internasional
membuat model yang menunjukkan bagaimana magma berkumpul di bawah kaldera-kawah di mana Danau Toba berlokasi.
Para peneliti menggunakan data seismik untuk melacak sistem saluran Toba. Hasilnya,
mereka memperoleh saluran rumit dengan magma yang bergerak naik melalui tingkat
tertentu.