Anda di halaman 1dari 9

Ius Constitutum (Hukum Positif) adalah Peraturan hukum yang berlaku pada saat

ini/ sekarang untuk masyarakat dari dalam suatu daerah tertentu. Ius Constitutum
merupakan hukum yang berlaku untuk suatu masyarakat dalam suatu tempat pada
suatu waktu tertentu. Contoh : Perda.
Objek yang diatur di dalam hukum positif/ Ius Constitutum adalah sekaligus
subjek/ pelaku. Ini berakibat penting untuk metode keilmuannya serta kualitas
hukum/ penjelasan mengenai sebab akibat hukum. Yang menjadi objek ilmu
hukum positif berbeda dengan hukum ilmu pasti/ ilmu alam. Hukum positif
sebagai sebuah perangkat kaidah untuk manusia masyarakat, ia diatur oleh metode
keilmuan Humanities/ Humaniora, bukan diatur oleh metode keilmuan ilmu pastialam.
Hukum postif hukum yang mengatur perilaku manusia yang merupakan bukan
benda mati tetapi makhluk hidup yang memiliki pikiran serta kemampuan
membedakan hal yang baik dan hal yang buruk (Etika).
Hukum positif/ Ius Constitutum jika di kaitkan dengan etika maka juga
berhubungan dengan moral. Maksudnya bahwa hukum positif juga memiliki
hubungan yang erat dengan moral dan norma yang ada dalam masyarakat.
Demikian penjelasan tentang Pengertian Ius Constitutum (Hukum Positif),
semoga bermanfaat.

Unsur-unsur Terbentuknya Negara


Yang menjadi unsur terbentuknya sebuah negara terbagi menjadi 2 unsur yaitu
unsur konstitutif (unsur pokok) dan unsur deklaratif. Pengertian unsur pokok
yaitu unsur yang sangat penting karena unsur pokok menjadi syarat yang wajib
dipenuhi oleh calon sebuah negara. Sedangkan pengertian unsur deklaratif yaitu
sebuah unsur tambahan yang menjadi syarat berdirinya suatu negara, unsur ini
boleh saja tidak dimiliki oleh calon sebuah negara. Berhubungan dengan unsur
negara, di tahun 1993 ada sebuah konvensi yang mengatur mengenai apa saja
yang harus dipenuhi untuk membentuk sebuah negara. Konvensi tersebut
dinamakan dengan Konvensi Montevideo. Berdasarkan Konvensi Montevideo,
unsur berdirinya sebuah negara terdiri dari berikut ini:
- Ada penduduk atau Rakyat
- Ada lingkungan kekuasaan/ Wilayah
- Ada kekuasaan tertinggi/ pemerintah yang berdaulat
- Adanya kesanggupan menjalin hubungan dengan negara lain.
- Adanya deklaratif (Pengakuan).

Unsur Pokok Terbentuknya Negara (Unsur


Konstitutif Negara)
Unsur pokok merupakan syarat mutlak berdirinya sebuah negara. Unsur pokok
juga disebut dengan unsur pembentuk atau unsur konsitutif. Unsur pokok
berdirinya sebuah negara terdiri dari rakyat, wilayah, dan pemerintah yang

berdaulat. Penjelasan secara rinci tentang unsur-unsur tersebut adalah sebagai


berikut:
1. Adanya Rakyat
Pengertian rakyat yaitu semua penduduk atau orang yang berada di sebuah
wilayah negara dan patuh terhadap aturan yang ditetapkan di negara tersebut.
Karena hal tersebutlah maka adanya rakyat merupakan unsur yang sangat penting
untuk berdirinya sebuah negara. Rakyat juga dibagi terbagi lagi menjadi warga
negara dan bukan warga negara serta penduduk dan bukan penduduk. Warga
Negara yaitu orang yang secara hukum telah menjadi anggota sebuah negara.
Bukan Warga Negara yaitu orang yang tinggal atau berada di sebuah negara,
tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara tersebut. Penduduk yaitu orang
yang berdomisili atau menetap di suatu negara. Sedangkan Bukan Penduduk yaitu
orang yang berada di suatu negara hanya sementara waktu. Jadi unsur pertama
yang harus dipenuhi untuk berdirinya negara adalah rakyat.
Artikel Terkait: Pengertian Rakyat
2. Adanya Wilayah
Unsur terbentuknya negara setelah rakyat selanjutnya yaitu adanya wilayah.
Untuk menunjang terbentuknya suatu negara unsur wilayah merupakan unsur
yang sangat penting. Kenapa penting? Karena mustahil suatu negara dapat
terbentuk tanpa adanya wilayah. Unsur wilayah inilah yang dijadikan tempat
penyelenggaraan pemerintahan dan ditempati oleh rakyat. Wilayah sebuah negara
yaitu kesatuan ruang yang terdiri dari daratan, udara, lautan, dan wilayah/ daerah
ekstrateritorial.
Artikel Terkait: Pengertian Wilayah
- Wilayah Daratan
Wilayah Daratan adalah sebuah tempat yang dijadikan tempat bermukim
penduduk atau warga suatu Negara. Daratan sebuah negara memiliki batas-batas
wilayah yang ditetapkan atau diatur hukum negara dan juga perjanjian yang
ditetapkan dengan negara tetangga.
- Wilayah Lautan
Wilayah Lautan yaitu wilayah sebuah negara yang berbagi atas laut teritorial,
Zona Ekonomi Ekskulusif (ZEE), Zona tambahan, landasan kontinen (landasan
benua). Laut teritorial yaitu batas laut diukur dari garis pantai sepanjang 12 mil.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah wilayah lautan yang diukur dari
garis pantai sepanjang 200 mil. Zona tambahan yaitu batas 24 mil dari garis laut
suatu negara atau 12 mil dari luar lautan. Landasan kontinen (landasan benua)
yaitu wilayah lautan yang letaknya di luar teritorial dengan jarak kurang lebih 200
mil laut diukur dari garis pantai yang meliputi daerah dasar laut dan daerah yang
berada di bawahnya.
- Wilayah Udara
Wilayah Udara yaitu semua ruang yang letaknya berada di atas wilayah negara
baik di atas daratan maupun di atas lautan.
- Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah Ekstrateritorial yaitu wilayah yang secara hukum internasional diakui
sebagai wilayah kekuasaan sebuah negara walaupun wilayahnya berada di
wilayah negara lain. Sebagai contoh, Kantor kedutaan Indonesia yang berada di di

negara lain, itu disebut dengan wilayah ekstrateritorial Indonesia. Jadi kantor
kedutaan suatu negara berada di luar negeri itu merupakan wilayah
ekstrateritorial.
3. Adanya Pemerintahan
Unsur pokok terbentuknya suatu negara yaitu adanya pemerintahan. Yang
dimaksud unsur pemerintahan di sini yaitu pemerintahan yang sah dan
mempunyai kedaulatan. Maksud dari pemerintahan yang sah yaitu pemerintahan
yang telah diakui rakyatnya untuk menjalankan pemerintahan. Selanjutnya,
maksud dari pemerintahan yang berdaulat yaitu pemerintahan yang mempunyai
kekuasaan penuh untuk mengatur berjalannya suatu negara.

Tujuan Negara - Negara yaitu sebuah organisasi persekutuan masyarakat yang


mempunyai kekuasaan dan merupakan alat untuk meraih tujuan bersama. Jika
suatu tujuan negara diketahui maka akan bisa dikaji legitimasi kekuasaan serta
sifat dari organisasi negara tersebut. Di samping itu juga bisa dipahami motivasi
dan orientasi terbentuknya sebuah negara dan bisa diarahkan ke mana cita-cita
yang akan diraih oleh organisasi negara tersebut. Memahami tujuan suatu negara
bisa juga dikenal pengendalian dan tatanan organisasinya dengan kondisi
lingkungan warga negara. Tujuan negara di setiap negara berbeda-beda hal ini
dikarenakan terdapat perbedaan budaya, latar belakang sejarah, dan idiologi suatu
bangsa atau suatu masyarakat.
Lalu, apa itu tujuan negara? Di bawah akan kami jelaskan secara rinci tentang
tujuan negara. Penjelasan ini kami bagi menjadi 2 yaitu tujuan negara secara
umum dan tujuan negara menurut para ahli.
Baca juga Artikel: Pengertian Negara

Tujuan Negara Secara Umum


Tujuan negara merupakan sesuatu yang telah ditetapkan dan disepakati oleh
masyarakat, dan juga cara yang akan dilalui untuk menggapainya. Tujuan negara
merupakan arah atau pedoman untuk menjalankan pemerintahan bagi
penyelenggara negara, karena itulah maka setiap negara pastinya mempunyai
tujuan. Pada umumnya tujuan negara adalah untuk mensejahterakan rakyatnya,
karena kesejahteraan merupakan sebuah cita-cita yang diharapkan oleh sebuah
bangsa. Sebagai organisasi tertinggi sebuah bangsa, maka setiap negara
mempunyai kewajiban untuk mewujudkan tujuan negaranya.

Tujuan Negara Menurut Para Ahli


Para ahli kenegaraan telah mengemukakan pendapat tentang tujuan negara.
Berikut ini adalah penjelasan tentang tujuan negara menurut para ahli.
Tujuan Negara Menurut Imamnuel Kant

Tujuan negara menurut Imamnuel Kant yaitu menjamin kebebasan dan hak setiap
manusia. Menurut Imamnuel Kant bahwa kedudukan setiap warga negara harus
dijamin oleh negara. Karena itulah penguasa tidak diperbolehkan bertindak
sewenang-wenang terhadap setiap warga negara. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut maka negara perlu membentuk hukum yang mengatur hal tersebut,
sehingga dengan begitu maka setiap tindakan negara akan berpedoman pada
hukum yang berlaku.
Tujuan Negara Menurut R. Kranenburg
Menurut R. Kranenburg tujuan negara adalah untuk mensejahterakan rakyat
(mewujudkan kesejahteraan). Negara, dalam hal ini di anggap sebagai alat yang
diciptakan manusia untuk menggapai tujuan bersama, keadilan sosial bagi semua
raykat, dan juga kemakmuran.
Tujuan Negara Menurut Niccolo Machiavelli
Tujuan negara menurut Niccolo Machiavelli yaitu membentuk kekuasaan negara.
Niccolo Machiavelli menjelaskan dalam bukunya II Principle (Sang Pangeran),
bahwa pemerintahan merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan dan
menjalankan kekuasaan. Niccolo Machiavelli menegaskan bahwa pemerintah bisa
berbuat apa saja untuk membentuk kekuasaan Negara. Bila perlu pemerintah juga
dapat berbuat kecurangan untuk menyelamatkan negaranya. Karena itulah
pemerintah yang sudah lemah tidak akan bisa bertahan lama bahkan bisa
mengalami kehancuran.
Tujuan Negara Menurut Dante Alighieri
Tujuan negara menurut Dante Alighieri yaitu negara bertujuan untuk menggapai
perdamaian dunia. Pendapat Dante Alighieri dalam teori perdamaian dunia
menyatakan bahwa sebaiknya di dunia ini hanya ada satu negara yang mempunyai
kedaulatan penuh dan letak kekuasaannya pada satu orang. Apabila di dunia ada
banyak negara yang merdeka, maka perdamaian dan ketentraman tidak akan bisa
terwujud. Itu dikarenakan setiap negara mempunyai kepentingan dan tujuan yang
berbeda sehingga akan menimbulkan koflik atau benturan yang bisa mengarah ke
peperangan.
Tujuan Negara Menurut Shang Yang
Satu-satunya tujuan negara menurut pendapat Shang Yang yaitu untuk
mengumpulkan kekuasaan negara sebanyak-banyaknya melalui cara menyediakan
tentara yang disiplin dan kuat. Apabila negara ingin kuat maka rakyat harus
lemah.
Tujuan Negara Menurut Harold J. Laski
Menurut Harold J. Laski tujuan negara yaitu untuk menciptakan sebuah keadaan
yang bisa membuat rakyat bisa mengapai keinginan-keinginannya secara
maksimal.
Tujuan Negara Menurut J. Barents
Terdapat 3 tujuan negara menurut J. Barents, yaitu:
- Untuk mempertahankan kekuasaan
- Menjaga ketentraman dan ketertiban.
- Untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Tujuan Negara Menurut Roger H. Soltau
Menurut Roger H. Soltau tujuan negara yaitu sebisa mungkin membuat rakyat

dapat berkembang dan sebebas mungkin menyelenggarakan daya ciptanya.


Tujuan Negara Menurut Kaum Sosialis
Menurut pendapat kaum sosialis tujuan negara yaitu memberikan kebahagiaan
kepada segenap manusia yang sebesar-besarnya dan secara merata. Supaya hal
tersebut dapat berjalan maka negara harus memiliki seluruh alat-alat distribusi dan
produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak.
Fungsi Negara Segala sesuatu yang dibuat pastinya mempunyai fungsi.
Terbentuknya sebuah negara tentunya mempunyai fungsi-fungsi yang diharapkan
oleh warganya bisa berjalan dengan baik. Lalu apa fungsi dibentuknya sebuah
negara? Fungsi Negara secara sederhana bisa diartikan sebagai kegiatan negara
untuk mewujudkan harapan dan cita-cita sesuai tujuan negara tersebut.
Masyarakat berharap dengan adanya negara maka harapan dan cita-citanya bisa
menjadi kenyataan. Untuk lebih jelasnya maka Temukan Pengertian akan
menjelaskan secara rinci mengenai hal-hal apa saja yang menjadi fungsi
terbentuknya suatu negara. Berikut ini penjelasannya.
Agar pembahasan yang kami berikan lengkap maka kami membaginya menjadi 2
bagian yaitu Fungsi negara secara umum dan Fungsi negara menurut para
ahli.
Baca juga Artikel: Pengertian Negara

Fungsi Negara secara Umum


Secara umum Fungsi Negara mencakup 4 hal berikut ini:
1. Fungsi Melaksanakan Ketertiban dan Keamanan
Terlaksananya program-program pembangunan secara lancar membutuhkan
stabilitas negara yang kondusif. Karena itulah, Negara harus selalu menjaga
ketertiban dan keamanan negaranya. Dengan adanya ketertiban dan keamanan
diharapkan bisa mencegah terjadinya pertikaian dan bentrokan-bentrokan yang
dapat terjadi antar sesama warga dalam kehidupan sehari-hari. Karena negara
merupakan stabilisator bagi masyarakat maka untuk mewujudkan ketertiban dan
keamanan harus menciptakan hukum. Walaupun demikian, Negara dalam
melaksanakan penertiban, harus tetap berdasarkan peraturan yang tercantum
dalam perundang-undangan.
2. Fungsi Kemakmuran dan Kesejahteraan
Tujuan dari pembentukan sebuah negara adalah untuk menciptakan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat. Karena itulah fungsi negara yaitu untuk berusaha
dengan baik agar tercipta kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Untuk
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bisa diusahakan menciptakan sistem
perekonomian yang baik dan juga pembangunan di segala bidang. Tetapi tidak
berarti pembangunan sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara akan tetapi juga
membutuhkan dukungan dari rakyat.
3. Fungsi Pertahanan
Demi kelangsungan hidup bangsa dan negara, fungsi pertahanan negara sangatlah

penting. Bertahan atau tidaknya suatu bangsa dan negara dapat ditentukan dengan
adanya pertahanan negara. Fungsi pertahanan negara ada hubungannya dengan
ketahanan sebuah negara dari serangan negara lain. Karena itulah dibutuhkan
personil keamanan yang tangguh, terlatih dan juga alat-alat pertahanan negara.
4. Fungsi Menegakkan Keadilan
Selanjutnya fungsi negara yaitu keadilan. Keadilan harus ditegakkan untuk semua
warga negara tanpa membeda-bedakan. Karena itulah untuk menjamin keadilan
setiap warga negara dibentuklah badan-badan peradilan negara. Usaha yang bisa
dilakukan oleh badan-badan peradilan yaitu memberikan keputusan yang adil
sesuai hukum yang berlaku. Jika keadilan dalam negara ditegakkan maka
kehidupan masyarakat akan menjadi nyaman dan tentram. Tetap,i jika dalam suatu
negara tidak ditegakkan keadilan maka akan muncul masalah dalam mayarakat
yang dapat mengganggu ketentraman negara.
Baca juga Artikel: Unsur-unsur Terbentuknya Negara

Fungsi Negara Menurut para Ahli


Para ahli negara di dunia banyak yang mengutarakan fungsi negara. Berikut ini
adalah penjelasan fungsi negara menurut beberapa ahli:
Fungsi Negara menurut R.M Mac Iver
Menurut pendapat R.M. Mac Iver Fungsi Negara meliputi:
- Fungsi pelaksanaan pengembangan Negara dan konservasi dengan alat
perlengkapan negara dengan tujuan untuk dinikmati generasi mendatang.
Misalnya konservasi hutan, danau, sungai, dan pengembangan industri serta hasil
pertanian.
- Fungsi pemeliharaan ketertiban dikisaran batas-batas wilayah negara yang
tujuannya memberikan perlindungan terhadap warga negara yang lemah.
Fungsi Negara menurut John Locke
Menurut John Loocke fungsi negara itu terdiri atas 3 bagian yaitu:
- Fungsi Legislatif (Fungsi membuat undang-undang)
- Fungsi Eksekutif (Fungsi membuat peraturan dan pengendali)
- Fungsi Federatif (Fungsi urusan luar negeri, perang dan damai)
Fungsi Negara menurut Van Vollenhoven
Menurut Van Vollenhoven, Fungsi negara terdiri dari 4 hal yang dikenal dengan
sebutan catur praja. Berikut ini adalah 4 Fungsi Negara tersebut:
- Fungsi Negara bestuur (menyelenggarakan pemerintahan).
- Fungsi Negara rechtsprak (mengadili).
- Fungsi Negara regeling (membuat peraturan).
- Fungsi Negara politie (ketertiban dan keamanan).
Fungsi Negara menurut Montesquieu
Fungsi negara menurut Montesquieu terdiri dari 3 tugas pokok yang disebut
"Trias Politika" yaitu:
- Fungsi Legislatif (Fungsi membuat undang-undang)
- Fungsi Eksekutif (Fungsi pelaksanaan undang-undang)
- Fungsi Yudikatif (Fungsi pengawasan dan pengadilan)
Fungsi Negara menurut Lloyd Vernon Ballard

Dalam tinjauan sosiologis, Lloyd Vernon Ballard mengemukakan bahwa Fungsi


Negara dikelompokkan dalam empat fungsi yaitu
- Fungsi Social control adalah mengkoordinir, menyesuaikan dan mendamaikan
tiap kumpulan/ kelompok yang saling berselisih. Misalnya menyelenggarakan
keadilan sosial.
- Fungsi Social conservation adalah pentingnya memelihara nilai-nilai sosial
untuk ketertiban politik dan sosial. Misalnya: Menegaskan tata tertib intern
melalui cara menyelesaikan konflik yang terjadi antara sesama warga negara.
- Fungsi Social improvement adalah Perluasan segi kehidupan seluruh kelompok.
Fungsi Social improvement ini meliputi pengadaan penelitian ilmiah, memajukan
kesenian dan perluasan pendidikan.
- Fungsi Social amelioration dari situasi kelompok yang dirugikan. Fungsi Social
amelioration ini meliputi pemeliharaan orang cacat dan pemberantasan
kemiskinan.
Fungsi Negara menurut M.H. Lipman dan G.A. Jacobsen
Menurut M.H. Lipman dan G.A. Jacobsen, Fungsi Negara sekurang-kurangnya
ada 3 yaitu:
- Fungsi Negara Jasa: adalah Semua kegiatan yang dapat saja tidak berjalan jika
tidak dijalankan negara. Contohnya: pembangunan jembatan dan pembangunan
jalan.
- Fungsi Negara Esensial: adalah fungsi yang wajib dimiliki negara untuk
kelanjutan negara. Fungsi esensial terdiri dari: pemeliharaan pengadilan,
kepolisian, angkatan perang, pemungutan pajak dan hubungan luar negeri.
- Fungsi Negara Perniagaan: adalah fungsi yang penyelenggaraanya negara
untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya: BUMN.
Fungsi Negara menurut Prof. Miriam Budiardjo
Fungsi Negara menurut Prof. Miriam Budiardjo, pada umumnya negara
mempunyai fungsi berikut ini:
- Fungsi Negara Melaksanakan Ketertiban: Dalam hal ini, fungsi negara adalah
sebagai stabilisator. Supaya tujuan bersama bisa tercapati maka ketertiban perlu
ditegakkan guna mencegah terjadinya bentrok antar sesama warga masyarakat.
Negara mempunyai kekuasaan dalam mengatur hubungan antar manusia yang
berada di wilayah negara tersebut supaya dapat tertib dan aman. Di dalam
menegakkan ketertiban negara menggunakan acuan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
- Fungsi Negara Mengusahakan Kemakmuran dan Kesejahteraan
Rakyatnya: Dalam hal ini negara mempunyai kewajiban yaitu untuk
mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya. Fungsi ini sangat penting
terutama bagi negara-negara yang masih baru atau sedang berkembang.
- Fungsi Negara Melaksanakan pertahanan: Untuk mencegah, menanggulangi
dan menjaga dari berbagai ancaman, gangguan dan tantangan maka Negara wajib
mempunyai personil pertahanan dan peralatan pertahanan.
- Fungsi Negara Menegakkan keadilan: Keadilan merupakan hak setiap orang,
oleh karena itu setiap orang harus mendapatkan keadilan dan terhindar dari
tindakan sewenang-wenang baik yang dilakukan orang lain maupun oleh negara.

Dalam menjalankan fungsi ini, negara menggunakan badan atau lembaga


peradilan yang ada di negara tersebut.

at sifat Negara
Sifat sifat Negara Istilah negara tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita.
Bahkan kita ini hidup di sebuah negara. Negara adalah sebuah bentuk organisasi
yang sifatnya khas dan berbeda dengan organisasi atau asosiasi yang lain. Sifatsifat yang melekat pada negara lah yang menjadi nilai kekhasan sebuah negara.
Dari banyaknya sifat-sifat umum yang melekat pada negara, dalam artikel ini akan
kami bahas 3 sifat khas yang melekat negara. Apa sajakah sifat-sifat negara ?
Sifat-sifat negara perlu kita ketahui sebagai pelengkap dalam memahami tentang
Negara. Oleh sebab itu dalam blog Temukan Pengertian ini akan kami uraikan
secara rinci penjelasan tentang 3 sifat khas negara. Berikut ini adalah penjelasan
secara rincinya.
Sifat-Sifat Negara
Salah satu pengetahuan tentang sifat-sifat negara dari pendapat Prof Miriam
Budiardjo yang menyebutkan bahwa sifat Negara adalah sebagai berikut:
Sifat
Memaksa
Negara
Maksud dari sifat memaksa di sini yaitu supaya peraturan perundang-undangan
dipatuhi/ ditaati. Melalui cara yang memaksa tersebut maka ketertiban dalam
masyarakat bisa terwujud serta tidak akan menimbulkan anarkhi. Sifat memaksa
di sini juga termasuk mempunyai kekuasaan secara legal untuk melakukan
kekerasan fisik. Untuk melakukan itu negara memakai perangkat-perangkat
seperti badan peradilan, tentara dan polisi. Sifat memaksa ini tidak akan begitu
menonjol kalau masyarakatnya bersifat homogen dan terdapat konsensus nasional
tentang tujuan-tujuan bersama yang kuat. Sebaliknya sifat memaksa akan sangat
menonjol jika negara baru berdiri dan rakyatnya bersifat heterogen dan ikatan
konsensus
tentang
tujuan
bersama
tidak
begitu
kuat.
Baca
juga
Artikel:
Pengertian
Negara
Meskipun demikian, dalam prakteknya di negara demokratis sifat memaksa tidak
diutamakan, tetapi yang diutamakan yaitu meyakinkan (persuasi). Contoh sifat
memaksa suatu Negara yaitu ketetapan mengenai pajak. Pajak wajib dibayar
oleh setiap warga negara. Jadi jika ada orang yang tidak membayar pajak atau
telat membayar pajak akan dikenakan denda, barang disita, dan ada juga di
beberapa
negara
yang
dikenakan
hukuman
kurungan
penjara.
Sifat
Monopoli
Negara
Dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat negara mempunyai sifat
monopoli. Jadi negara akan memonopoli apa saja yang menyangkut kehidupan
orang banyak. Contoh sifat monopoli suatu Negara yaitu negara memberikan
larangan adanya kelompok politik atau kepercayaan tertentu yang sifatnya
bertentangan
dengan
paham
yang
ada
negara.
Sifat
Menyeluruh
Negara
atau
Sifat
Mencakup
Semua

Sifat negara yang menyeluruh itu artinya mencakup semua lapisan masyarakat
yang menjadi warga negera. Contoh sifat menyeluruh negara: Semua peraturan
perundang-undangan berlaku untuk semua orang, misalnya, kewajiban untuk
membayar pajak. Itu semua karena untuk menjadi seorang warga negara bukan
karena kemauan sendiri, lain hal nya jika dalam organisasi atau asosiasi lainnya
sifat keanggotaannya sukarela.

Teori Pers Tanggung Jawab Sosial adalah teori yang mengemukakan kebebasan
pers yang harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat, kebebasan
pers diatasi oleh dasar moral dan hati nurani insan pers sebab kemerdekaan pers,
harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat. Tanggung jawab sosial
muncul karena respons atas teori libertarian. Dari akhir tahun 1940-an, Komisi
Serikat mengajukan model bahwa pers harus memiliki kewajiban tertentu kepada
masyarakat. Kewajiban itu diungkapkan dalam sebuah semboyan, yaitu
informatif, benar, libertarian di mana teori tanggung jawab sosial menuntut
jurnalis untuk memiliki tanggung jawab, baik itu kepada pemerintah maupun juga
kepada
masyarakat
khususnya.
Tugas
teori
tanggung
jawab
sosial
yaitu:
- Memberikan penerapan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat
mengatur
dirinya
sendiri.
- Memberikan pelayanan kepada sistem politik dengna menyediakan informasi,
diskusi, dan perdebatan dalam masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Menyediakan
hiburan.
Mandiri
dalam
biaya,
sehingga
bebas
dalam
kepentingan.
- Melayani sistem ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual barang
atau
jasa
dalam
periklanan.
- Sebagai pengawas pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai