Dalam Design for the Real World, Victor Papanek mengemukakan bahwa kita telah
mengucilkan diri dari dunia nyata, bahw kita telah mengucilkan dan merintangi diri sendiri
dari masalah masalah kemanusiaan yang nyata, dan bahwa kita telah mengucilkan bagian
bagian sangat kecil dari masalah masalah lingkungan perilaku sosial yang harus digarap,
dengan sesuka hati memanipulasi beberapa jendela atau halaman halaman yang dikitari
tembok bila ini tidak mulai menduga dalamnya pengalaman manusia dan kebutuhan
kebutuhan manusia.
Untuk memperhatikan telaah telaah lingkungan perilaku dalam arsitektur, kita harus
memahami dua kerangka konsep, yang satu menjelaskan jajaran informasi lingkunganperilaku yang tersedia, dan yang lain memperlihatkan dimana dalam proses perancangan
informasi lingkungan-perilaku paling mempengaruhi pengambilan keputusan arsitektur.
Kelompok pemakai. Kelompok pemakai yang berbeda mempunyai kebutuhan yang berbeda
dan dipengaruhi dalam berbagai cara oleh sifat lingkungan. Banyak informasi kini terdapat
mengenai anak anak dan lingkungan, kelompok etnis yang berbeda beda, dan kelompok
kelompok pemakai khusus seperti mereka yang tak mampu belajar dan cacat jasmaniah.
Pentingnya mempelajari faktor faktor perilaku dari pendirian seorang pemakai ialah bahwa
ia memberi kepada arsitek perbendaharaan pengalaman yang dapat diterapkan dalam setiap
proyek perancangan yang melibatkan para pemakai tersebut.
Pelataran. Komponen terakhir dari model meliputi semua skala pelataran, mulai dari skala
kamar sampai kepada agama, bangsa, dan dunia. Skala kamar terhadap bangunan dan
terhadap kelompok bangunan penting sekali bagi arsitek. Skala bangunan terhadap kota
adalah urusan perancang kota. Ciri yang unik tentang orientasi ini terhadap perhatianperhatian perilaku dalam arsitektur adalah fokus holistik pada semua faktor perilaku, sosial,
dan budaya yang harus diperhatikan dalam merancang tipe bangunan yang berbeda beda.
Tempat informasi lingkungan-perilaku dalam proses perancangan
Proses perancangan melibatkan penelitian pemakai terapan, keputusan-keputusan kebijakan,
pemrograman,
alternatif-alternatif
rancangan
pendahuluan,pemilihan,pengembangan
Antropometrik
Antropometrik adalah proporsi dan dimensi tubuh manusia dan karakteristik-karakteristik
fisiologis lain-lainnya dan kesanggupan-kesanggupan relatif terhadap kegiatan manusia yang
berbeda beda dan mikrolingkungan. Disebut juga faktor manusiawi, atau, dalam
penerapannya, ergonomik, mereka berkenan dengan masalah masalah seperti tingginya
permukaan kerja bagi berbagai kegiatan, batas batas ketinggian yang akan menyenangkan
bagi semuanya kecuali yang terpendek dan terpanjang, dan dimensi kritis yang
mempengaruhi perancangan unsur unsur arsitektur mikro atau yang memenuhi ruang untuk
anak-anak, pria, wanita, dan kaum tua.
Pengawasan atau apa yang disebut Jane Jacob mata tertuju pada jalanan, yang
diciptakan oleh tata guna lahan campuran, keragaman penghuni, rancangan denah
daerah-daerah.
Citra dan lingkungan sekitar, atau gagasan bahwa daerah-daerah tertentu memiliki cita
Ekologi kelompok kecil adalah nama yang diberikan bagi pertimbangan pertimbangan
tentang hubungan lingkungan-perilaku kritis dalam keadaan kelompok kecil. Dalam
konteks ini, misalnya suatu perancangan untuk suatu ruangan seminar mungkin berupa
suatu ruang persegi empat, tanpa jendela guna menghindarkan alih perhatian, dengan
jalan terbatas guna menunjukan sifat pribadi pertemuan pertemuan, dan mudah saling
lihat dan pengaruh-mempengaruhi bagi semua peserta.
Disebelah ruang seperti ini seharusnya adalah daerah bebas-ruang yang mirip ruang
depan yang memungkinkan para peserta tinggal sebentar dan berbicara dengan yang lainlain sebelum memasuki arus peredaran yang bergerak cepat. Daerah bebas ini harus
mempunyai jalan masuk yang mudah dari bagian bagian lain gedung dan
menyenangkan bagi ruang sirkulasi utama. Daerah bebas harus segera bisa kelihatan
ketika meninggalkan ruang seminar dan harus menjadi tempat untuk berkumpul selama
dan sesudah pertemuan.
umum
Daerah setengah umum kota, yang mungkin diawasi pemerintah atau intuisi
Kepadatan adalah ukuran matematis dari jumlah orang per unit ruang. Di pihak lain,
kesesakan merupakan pengertian psikologis atau yang menunjuk kepada pengalaman
yang terkurung, dirintangi, terhalang oleh kehadiran terlalu banyak orang.
Altman telah memajukan suatu model yang menghubungkan privacy, ruang pribadi,
teritorialitas, dan kesesakan. Dengan menganggap kesesakan sebagai akibat dari
kegagalan mecapai tingkat privacy yang diinginkan, dikemukakannya bahwa
mempertahankan ruang pribadi dan memperlihatkan perilaku teritorial merupakan dua
mekanisme yang digunakan orang untuk mecapai tingkat privacy yang diinginkan dalam
keadaan keadaan bersesakan guna menghindari stress yang tidak semestinya.
Citra bangunan
Orang teringat akan bangunan pertama tama dan terutama dari segi pentingnya untuk
digunakan, bukan karena kekhususan-kekhususan arsitekturnya. Orang juga lebih
mengingat bangunan atas dasar visibilitas daripada atas dasar bentuk fisik. Telaah ini
menunjukan bahwa citra bangunan yang paling umum adalah murahan dan tak
berkesan dan ramah dan menyenangkan. Ramah dan menyenangkan adalah citra
yang paling disukai rata rata di semua kelompok, disusul dekat dengan unik dan
menarik.
Pemetaan kognitif perkotaan
Salah satu telaah yang paling dini dan paling terkenal tentang pemetaan kognitif
perkotaan adalah Image of the City oleh Kevin Lynch. Dikemukakannya bahwa citra kota
memiliki tiga komponen: suatu identitas yang jelas untuk unsur unsur yang membuat
mereka menonjol; hubungan ruang antara unsur unsur; dan makna unsur-unsur itu
sehubungan dengan para pengamat. Penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat lima
tipe unsur dan hubungan yang menentukan bagi suatu lingkungan yang mudah diartikan :
Tak terdapat perbedaan jelas dalam jumlah waktu manajemen yang digunakan
pendengaran
Terdapat lebih banyak penggunaan objek objek dan pengaturan ruang sebagai
tanda wilayah
Terdapat perbedaan perbedaan perorangan yang besar, di mana sebagian
karyawan yang tegas lebih menyukai struktur terbuka, perwajahan visual terbuka,
dan jalan masuk informasi yang terbuka.
Intinya, denah terbuka terlihat paling cocok untuk kelompok yang tidak memiliki
privacy perorangan yang tinggi atau kebutuhan kebutuhan wilayah yang tinggi, dan
untuk kelompok kelompok yang agak kohesif secara internal atau yang relatif
homogen mengenai kepribadian dan tugas tugas. Kantor pribadi dan tata letak
tradisional sebaliknya tampak paling baik bagi sebagian besar eksekutif, orang yang
paling menyadari dirinya, orang yang sangat individualistis, orang yang
membutuhkan lebih banyak privacy, dan orang yang menempuh tugas yang sangat
berbeda beda.
Ikhtisar
Bab ini secara singkat meninjau beberapa pertimbangan lingkungan-perilaku yang
diperhitungkan para arsitek dalam rancangan bangunan dan rancangan perkotaan. Hal
ini sebagai pertanggungjawaban dalam perancangan-arsitek pertama tama dan
terutama bertanggung jawab kepada masyarakat, kebutuhan-kebutuhan pemakai, dan
hubungan hubungan lingkungan-perilaku, dengan pertimbangan perilaku,sosial,
dan budaya merupakan kendali proses. Karena tujuan arsitektur yang dilakukan
dengan cara ini adalah kesejahteraan dan kepuasan hati para pemakai bangunan,
maka informasi tentang peran arsitektur dalam perilaku manusia haruslah dimasukan
sejak awal dalam proses perancangan dan pendidikan arsitektur.
Penerapan pertimbangan pertimbangan lingkungan-perilaku dalam proses
perancangan membutuhkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan. Melakukan
penelitian dalam hubungan lingkungan-perilaku membutuhkan kesadaran,
pengetahuan, dan ketrampilan tambahan. Arsitektur adalah profesi pluralistis. Ia
mengembangkan kemampuannya guna penelitian dalam faktor faktor lingkunganperilaku dan perlu menggunakan pengetahuan itu lebih akrab pada proses
perancangan arsitektural.