satu Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan survei
dan pemetaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program
kerja dan kegiatan dilaksanakan untuk mencapai visi Bakosurtanal, yaitu menyediakan
infrastruktur data spasial sebagai dasar bagi pengembangan data dan informasi sumber daya
alam dan lingkungan. Dr. Asep Karsidi MSc. saat ini menjabat sebagai Kepala Bakosurtanal
berdasarkan Keputusan Presiden RI no. 64 M/2010 tanggal 8 Juni 2010.
Sejarah
Kegiatan survei dan pemetaan setelah kemerdekaan Indonesia dilaksanakan atas dasar
Peraturan Pemerintah No. 71/1951 tentang Pembentukan Dewan dan Direktorium
Pengukuran dan Penggambaran Peta. Selanjutnya, kegiatan survei dan pemetaan dipertegas
lagi dengan Keputusan Presiden No. 263 tanggal 7 September 1965 tentang Pembentukan
Dewan Survei dan Pemetaan Nasional (Desurtanal) serta Komando Survei dan Pemetaan
Nasional (Kosurtanal) sebagai pelaksana. Dalam pembagian tugas Desurtanal tercantum
kaitan antara pemetaan dengan inventerisasi sumber-sumber alam dalam rangka menunjang
pembangunan nasional. Lingkup tugas Kosurtanal tidak hanya bersifat koordinasi terhadap
kegiatan departemen-departemen yang memerlukan peta, tetapi juga mencakup fungsi
pengelolaan bagi pemetaan.
Sementara itu, upaya untuk meyusun atlas nasional yang dilaksanakan oleh Panitia Atlas
Nasional dilembagakan dalam Badan Atlas Nasional dengan Keputusan Presidium Kabinet
Kerja No. Aa/D/37/1964. Berkenaan dengan meletusnya pemberontakan G30S/PKI serta
penumpasannya disusul dengan konsolidasi keadaan yang memerlukan pemusatan segenap
perhatian pemerintah yang menyerap banyak dana, maka negara tidak dapat menyediakan
anggaran yang memadai untuk pemetaan sistematis, baik dari sumber angkatan bersenjata
maupun dari sumber nasional lainnya. Pada periode pemerintahan orde baru dengan program
pembangunan yang dituangkan dalam Pelita, dirasakan kebutuhan data dasar perpetaan
makin mendesak.
Dalam periode ini, kegiatan Desurtanal dan Kosurtanal dirasa belum optimal karena:
Status Kosurtanal sebagai komando dianggap tidak lagi sesuai dengan kondisi dan
jiwa orde baru.
mempunyai
tugas
membantu
presiden
dalam
menyelenggarakan
pengembangan, pengelolaan, pembinaan, dan koordinasi pada bidang survei dan pemetaan
serta pembinaan data dan informasi geografi nasional sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 22/1999 tentang
Pemerintahan Daerah, maka diadakan penataan ulang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan,
susunan organisasi, dan tata kerja seluruh Lembaga Pemerintah Non Departemen, tidak
terkecuali Bakosurtanal. Maka dengan Keputusan Presiden No. 166/2000 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen (yang telah diubah beberapa kali), Keputusan Presiden No.
87/1998 tentang Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Kedudukan
Berdasarkan bagian XVII pasal 49, 50, dan 51 Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah, terakhir dengan
Keputusan Presiden No. 42/2001, mempunyai kedudukan, tugas, fungsi, dan kewenangan
sebagai berikut.