Anda di halaman 1dari 25

IV.

PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum High Vacuum Unit I


Kilang Unit Pengolahan IV Cilacap yang terdiri dari beberapa unit

proses salah satunya adalah High Vacuum Unit I (HVU I). Pada HVU I
terdapat dua kolom, yaitu kolom 21C-1 yang mengolah long residue dari CDU
1 kolom 11C-1 dan kolom 21C-2 yang mengolah intermediate residue dari
kolom 21C-1. Kolom 21C-2 memiliki kapasitas design untuk mengolah 1519
T/D intermediate residue dari hasil proses distilasi vakum kolom 21C-1.
Pada prinsipnya kolom 21C-2 berfungsi untuk memisahkan intermediate
residue dengan distilasi vakum menjadi beberapa fraksi yaitu LMMO, MMO,
Black Oil, dan Short Residue.
Prinsip distilasi vakum adalah pemisahan komponen menjadi
beberapa fraksi berdasarkan perbedaan titik didihnya pada tekanan di
bawah

tekanan atmospherik. Titik

didih

suatu cairan akan berubah

berdasarkan tekanan sistem dengan cara menurunkan tekanan. Intermediate


residue yang mempunyai boiling range cukup tinggi apabila diolah pada
distilasi atmospherik memerlukan temperatur lebih tinggi yang mungkin
akan menyebabkan cracking (perengkahan). Dengan menurunkan

tekanan

maka titik didih fraksi akan turun, sehingga dapat dipisahkan tanpa
suhu yang terlampau tinggi dan mengurangi kemungkinan terjadinya

25

perengkahan.
Kolom distilasi hampa merupakan tempat terjadinya pemisahaan fraksi
ringan dan fraksi berat berdasarkan titik didihnya pada tekanan dibawah
atmosfir dengan menggunakan ejector dua tingkat untuk memvakumkan
kolom.

4.2

Kolom Distilasi 21C-2

4.2.1 Data Kolom Distilasi 21C-2


Kolom Distilasi 21C-2 merupakan salah satu alat utama pada HVU I
yang berfungsi untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan
trayek titik didihnya. Berikut data design dari kolom distilasi 21C-2 :

Tabel 4.1 Data Kolom Distilasi 21C-2


No
1
2
3
4
6

Item

Keterangan

Tipe
Tinggi Kolom
Diameter Top Kolom
Diameter Bottom Kolom
Jenis Tray

Vertikal
19,45 m
2,6 m
4,0 m

16

Valve Tray

8 23

Susunan Packing

Flash Zone Temperatur

385oC

Flash Zone Pressure

101,2 mmHg Abs

26

9
10
11
12
13
15

150oC
60 mmHg Abs
150oC
245oC
360oC
350oC

Overhead Temperatur
Overhead Presure
Temperatur MMO Draw Off
Temperatur LMMO Draw Off
Temperatur Black Oil Draw Off
Temperatur Short Residue
4.2.2 BagianBagian Kolom Distilasi 21C-2

Kolom distilasi HVU I 21C-2 terbagi atas beberapa bagian, yaitu:

Flash Zone Section

Wash Oil Section

BCR Section

TCR Section

Bottom Section

4.2.2.1 Flash Zone Section


Umpan

masuk

kolom

21C-2

diatas

tray

melalui

alat

schoepentoeter untuk meningkatkan efisiensi pemisahan uap dan cairan.


Setelah

memasuki

kolom, hydrocarbon yang ringan terflash menuju ke

puncak kolom. Sedangkan hydrocarbon yang fraksinya berat akan mengalir


ke bawah kolom melalui steam striping section.

27

4.2.2.2 Wash Oil Section


Wash Oil Bed berada di atas flash zone, digunakan untuk mencegah
entrainment Short Residue ke dalam cairan pada tray 8. Apabila Short
Residue dan Black Oil tidak dipisahkan maka akan membawa pengaruh
yang tidak baik pada proses vacuum lebih lanjut, karena fraksi yang lebih
berat akan terikut ke fraksi yang lebih ringan dan dapat menurunkan efisiensi
pemisahan.

4.2.2.3 BCR Section


Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan aliran total draw off yang
selanjutnya akan digabungkan dengan sebagian produk MMO menjadi
cairan BCR (Bottom Circulating Refluks) di vessel 21V3.
Produk BCR (Bottom Circulating Refluks) terbagi menjadi dua bagian,
yaitu :

Lower BCR (Bottom Circulating Refluks) yang dikembalikan ke Wash


Oil Bed.

Upper BCR/heavy MMO didinginkan di 21E2, dan


dibagi menjadi dua aliran, aliran upper BCR yang
dikembalikan ke dalam kolom 21C-2 sebagai internal
refluks, dan aliran heavy MMO yang kemudian
didinginkan hingga 76C di 21E6. Sejumlah kecil dari
aliran heavy MMO dingin dicampurkan kembali dengan

28

aliran upper BCR untuk mengatur temperatur refluks


pada 210 C. Sebagian besar aliran upper BCR
digabungkan dengan sejumlah kecil cooled Light MMO
dari TCR section dan dialirkan menuju intermediate
storage sebagai MMO produk.

4.2.2.4 TCR Section


Bagian ini merupakan puncak atau bagian akhir kondensasi. Light MMO
total draw off dari tray 9 pada TCR section 2nd Vacuum Column 21V4. Sebuah
wire mesh demister diletakkan diantara BCR bed dan tray 9, untuk mencegah
entrainment upper BCR ke dalam LMMO. Dari 21V4, LMMO dipompakan
dengan 21P10 ke pendingin 21E11 dan didinginkan hingga 73 C. Sebagian
besar aliran ini dikembalikan ke kolom 21C-2 sebagai internal refluks ke tray
12 pada TCR section. Sebuah wire mesh demister ditempatkan di atas tray 12
untuk mencegah terjadinya entrainment waxy distillate ke dalam overhead.
Sebagian kecil LMMO keluaran dari 21E11 digabungkan dengan heavy MMO
untuk membentuk produk MMO yang kemudian dialirkan ke MMO
intermediate storage.

4.2.2.5 Bottom Section

29

Seksi residue atau seksi bottom ini merupakan bagian yang terletak
paling bawah di kolom 21C-2. Pada bagian ini waktu tinggal dan temperatur
cenderung menyebabkan terjadinya perengkahan, maka harus diusahakan agar
waktu tinggal perengkahan dalam bagian dasar ini tidak menyebabkan
endapan coke yang menyulitkan. Short Residue dari bawah kolom 21C-2
dipompa dengan 21P7 A/B melalui 21E4 dan 21E1, dan melalui pendingin
21E5 dimana aliran ini didinginkan hingga 125 C.

4.3 Variabel Proses


Pengaturan

variabel

mendapatkan kualitas

proses

maupun

Perubahan variabel proses akan

adalah

kuantitas

penting

produk

mengakibatkan

yang

sekali

untuk

dikehendaki.

penyimpangan

yang

menyeluruh terhadap mutu maupun jumlah produk. Oleh karena itu kontrol
terhadap kualitas produk di laboratorium sangat penting artinya untuk
mengendalikan/mengatur variabel proses. Variabel proses yang pokok dan
perlu dikehendaki secara cermat di dalam proses distilasi adalah :

4.3.1 Kualitas Feed


Kolom 21C-2 dirancang untuk memproses feed intermediate residue
dari bottom kolom 21C-1. Kolom 21C-2 bertujuan untuk memfraksinasi

30

hydrocarbon yang mungkin belum terfraksinasi pada kolom 21C-1. Jika


intermediate residue lebih ringan, akan mengahasilkan fraksi ringan yang
berlebih

sehingga

akan

membebani

condensor.

Hal

ini

dapat

menyebabkan penurunan kapasitas pengolahan bila peralatan tersebut


beroperasi tidak sesuai desain. Sebaliknya jika lebih berat, produk distillate
akan lebih gelap dan yield menurun, produk short residue akan meningkat.

4.3.2 Coil Outlet Temperatur (COT)


Dapur Intermediate Residue dirancang untuk suhu outlet 385oC. Dan
injeksi crossover steam sebesar 157 T/D. Kondisi ini dipilah secara hati-hati
untuk menjaga agar

cracking hidrokarbon dalam kondisi minimum.

Temperatur outlet dan flow steam normalnya dalam kondisi konstan, akan
tetapi pada kondisi tertentu dapat diatur untuk menjaga kualitas produk.
Penurunan temperatur outlet furnace akan mengakibatkan turunnya yield
distillate, karena semakin sedikit fraksi ringan yang teruapkan.

4.3.3 Reflux ke Kolom


Untuk mendapatkan pengaturan yang optimum pada column refluks,
semua draw-off tray pada 2nd Vacuum Column menggunakan tipe total drawoff. Sistem ini memungkinkan untuk mengontrol internal refluks stream
pada fraksinasi di bagian lower atau proses pengembunan di upper
section

pada column

dengan

menggunakan
31

flow

controller.

Pada

umumnya kenaikan flow refluks akan menambah ketajaman fraksinasi.

4.3.4 Tekanan Kolom


Kolom 21C-1 dan kolom 21C-2 menggunakan ejector set yang sama.
Kehampaan flash zone perlu dipertahankan sebesar 112,5 mmHg Abs untuk
21C-1 dan 101,2 mmHg Abs untuk 21C-2. Kolom 21C-2 lebih vakum dari
kolom 21C-1 karena kolom 21C-2 berfungsi untuk memfraksinasi hydrocarbon
yang mungkin belum terfraksinasi pada kolom 21C-1. Tekanan yang lebih
vakum akan membuat titik didih dari setiap fraksi menurun, sehingga
pemisahan dari setiap fraksi akan lebih optimal. Kenaikan tekanan akan
menyebabkan sebagian distilat masuk ke produk bottom. Hal ini dapat diatasi
dengan menaikkan stripping steam atau menaikkan suhu outlet dapur maksimal
suhu mencapai 395o C.

4.3.5 Stripping Steam


Stripping

steam

yang

diinjeksikan

pada

column adalah untuk menghilangkan light end dari


column stripping section. Pada 2

nd

bottom

2nd

vacuum

residu

di

bottom

Vacuum Column 21C-2 injeksi stripping

32

steam akan membantu proses pemisahan fraksi LMMO (Light Medium


Machine Oil), MMO (Medium Machine Oil) dan Black Oil.

4.4 Aliran Proses


4.4.1 Pemanasan Awal Umpan dan Intermediate Residue
Intermediate Residue dari kolom 21C-1 dipompa dengan 21P17 melalui
dapur 21F-2. Sejumlah aliran keluaran pompa dialirkan ke 21E14 untuk
didinginkan, kemudian digunakan untuk mendinginkan temperatur residu agar
tetap 360 C. Sisa aliran keluaran pompa memasuki 21F-2 melalui empat pass.
Kira-kira 34% dari crossover steam diinjeksikan ke dalam furnace untuk
meningkatkan kecepatan aliran dan memastikan terjadinya laju penguapan
yang diinginkan. Umpan 21C-2 keluar dapur pada suhu 395 C, kemudian
keempat pass disatukan kembali dan diinjeksi dengan 66% dari crossover
steam. Sepanjang aliran menuju 21C-2, suhu umpan menurun dari 395 C
menjadi 385 C.

4.4.2 Second Vacuum Column


Kolom 21C-2 memiliki sebuah steam stripping section yang terdiri dari 6
tray di bawah flash zone, dan tiga buah section di atas flash zone yaitu Wash

33

Oil Bed, BCR Bed, dan TCR section yang terdiri dari 4 tray. Umpan memasuki
kolom di atas tray 6, melalui schoepentoeter untuk meningkatkan efisiensi
pemisahan fase gas dan fase cair. Short Residue dari bawah kolom 21C-2
dipompa dengan 21P7 A/B melalui 21E4 dan 21E1, dan melalui pendingin
21E5 dimana aliran ini didinginkan hingga 125 C.
Cairan total draw off tray 7 mengalir ke Black Oil Vessel 21V5. Dari
sini, dipompa dengan 21P8 sebagai refluks menuju tray 6. Sebagian kecil aliran
ini dikembalikan ke 21V5 setelah sebelumnya didinginkan di 21E15 hingga
310 C. Hal ini untuk menjaga agar temperatur black oil reflux tetap pada 355
C.
Cairan total draw off tray 8 (di bawah BCR bed) mengalir ke 2nd Vacuum
Column Drum 21V3, kemudian dari sini dipompakan dengan 21P9 dan dibagi
menjadi dua aliran, lower BCR yang dikembalikan menuju Wash Oil Bed, dan
aliran upper BCR/heavy MMO. Wash Oil Bed berada di atas flash zone,
digunakan untuk mencegah entrainment Short Residue ke dalam cairan pada
tray 8. Aliran upper BCR/heavy MMO didinginkan di 21E2, dan dibagi
menjadi dua aliran, aliran upper BCR yang dikembalikan ke dalam kolom 21C2 sebagai internal refluks, dan aliran heavy MMO yang kemudian didinginkan
hingga76 C di 21E6. Sejumlah kecil dari aliran heavy MMO dingin
dicampurkan kembali dengan aliran upper BCR untuk mengatur temperatur
refluks pada 210 C. Sebagian besar aliran upper BCR digabungkan dengan

34

sejumlah kecil cooled Light MMO dari TCR section dan dialirkan menuju
intermediate storage sebagai MMO produk.
Gambar 4.1 Skema Aliran Proses 21C-2

Light MMO total draw off dari tray 9 pada TCR section 2nd Vacuum
Column 21V4. Sebuah wire mesh demister diletakkan diantara BCR bed dan
tray 9, untuk mencegah entrainment upper BCR ke dalam LMMO. Dari 21V4,
LMMO dipompakan dengan 21P10 ke pendingin 21E11 dan didinginkan
hingga 73 C. Sebagian besar aliran ini dikembalikan ke kolom 21C-2 sebagai
internal refluks ke tray 12 pada TCR section. Sebuah wire mesh demister
ditempatkan di atas tray 12 untuk mencegah terjadinya entrainment waxy
distillate ke dalam overhead. Sebaian kecil LMMO keluaran dari 21E11

35

digabungkan dengan heavy MMO untuk membentuk produk MMO yang


kemudian dialirkan ke MMO intermediate storage.
4.4.3 Overhead Condensor dan Sistem Ejector

Gambar 4.2 Skema Seksi Pemvakuman di HVU I

Uap overhead dari puncak kolom 21C-2 yang mengandung steam dan
hidrokarbon ringan mengalir menuju 2nd Vacuum Column Overhead Condenser
21E21A/B. Vacuum Gas Oil diinjeksikan secara berkesinambungan ke dalam
uap masukan 21E21 untuk mencegah akumulasi wax pada permukaan luar
tube-tube condenser.

36

Air pendingin mengalir di dalam tube-tube, mengkondensasi semua


steam dari uap hidrokarbon. Kondensat mengalir ke 21V6. Pada vessel ini, fasa
hidrokarbon dipisahkan dari air dan dipompakan dengan 21P11 menuju slop.
Air yang mengandung H2S dipompa dengan 21P12 menuju Sour Water
Treating Facilities.
Uap Hidrokarbon yang tidak dapat terkondensasi dari 21E20 dan 21E21
dicampurkan dan ditarik ke dalam ejector 21J1 A/B dan 21J1 C/D, dengan
menggunakan MP steam sebagai fluida fluida penggeraknya. Ejector
Condenser 21E22 A/B menggunakan air pendingin untuk mengkondensasikan
steam dan sebagian uap hidrokarbon. Kondensat ini juga dialirkan ke 21V6.
Uap hidrokarbon yang tidak dapat dikondensasikan kemudian dibuang dengan
menggunakannya sebagai bahan bakar pada 21F-1.

4.5 Data dan Pengamatan


Hasil pengamatan kondisi operasi (temperatur, tekanan, flow, produk,
feed, short residue) pada kolom 21C-2 HVU I disajikan dalam Tabel 4.2
sampai 4.8.
Tabel 4.2 Data Pengamatan Kondisi Temperatur Operasi Kolom 21C-2 HVU I
Temperature
Intermediate residue to 21F-2
Intermediate residue inlet 21C-2
Flash zone 21C-2
Overhead 21C-2

Target
o
C

360
385
385
150

37

Data Pengamatan (April 2016)


4
5
6
7
351
351
351
351
376
374
376
377
370
368
370
371
150
146
150
157

TCR 21C-2
MMO upper reflux
MMO under reflux
MMO to storage
Black oil to storage
Short residue to storage

80
210
2899
80
90
120

64
188
266
69
150
121

61
187
264
65
139
120

62
189
275
69
139
121

64
188
279
69
150
120

Tabel 4.3 Data Pengamatan Kondisi Temperatur Operasi Kolom 21C-2 HVU I
Target
o
C

Temperatue
Intermediate residue to 21F-2
Intermediate residue inlet
21C-2 zone 21C-2
Flash
Overhead 21C-2
TCR 21C-2
MMO upper reflux
MMO under reflux
MMO to storage
Black oil to storage
Short residue to storage

Data Pengamatan (April 2016)


8
11
12
352
350
350
376
376
378
370
370
370
153
155
156
66
63
64
188
190
190
273
274
275
70
65
67
153
147
147
121
120
122

360
385
385
150
80
210
2899
80
90
120

Tabel 4.4 Data Pengamatan Kondisi Tekanan Operasi Kolom 21C-2 HVU I
Data Pengamatan (April 2016)
4
5
6
7
8
11 12
F Zone C2
21PI-002 101,2 mmHg 98,3 96,4 102,6 108 104 104 106,7
FG 21F-2 21PIC-012 Kg/cm2 G 1,665 1,466 1,764 1,671 1,291 1,536 1,552
Pressure

Target

Tabel 4.5 Data Pengamatan Kondisi Flow Operasi Kolom 21C-2 HVU I

Flo
21C-2 TRC
w
21C-2 MMO BCR
21C-2 MMO Under Reflux

4
27
652
122

Data pengamatan (April 2016)


5
6
7
8
11
28
30
27
26
25
634 580 551 555 549
115 127 125 128 128

38

12
27
554
126

Inter Residue 21F-2 Coil 1


Inter Residue 21F-2 Coil 2
Inter Residue 21F-2 Coil 3
Inter Residue 21F-2 Coil 4

428
376
419
335

424
376
424
331

425
384
425
330

423
380
427
334

426
379
427
332

423
377
430
328

425
375
428
330

Tabel 4.6 Data Pengamatan Kondisi Steam Flow Operasi Kolom 21C-2 HVU I
Data pengamatan (April 2016)
Steam Injection Flow
4
5
6
7
8
11
12
21C-2 Bottom
48 T/D 36,0 33,6 34,2 33,2 33 33,6 33,4
21F-2 Coil 1
13 T/D 14,91 15,02 15,21 15,28 14,9 15,05 14,43
21F-2 Coil 2
13 T/D 16,77 17,04 17,2 17,11 16,91 17,0 16,84
21F-2 Coil 3
13 T/D 19,39 19,74 20,11 19,18 18,13 18,83 18,21
21F-2 Coil 4
13 T/D 19,5 19,7 20,0 20,15 19,7 19,62 19,5

Tabel 4.7 Data Pengamatan Kondisi Short residue Operasi Kolom 21C-2 HVUI
Analisis
o

SG at 70 C
Viscosity at
O
100 c

Short Residue (April 2016)


4
5
6
7
8
11
12
1,0007 0,9880 0,9880 0,9865 0,9860 0,9865 0,9865 0,9880
778 cSt 746,00 628,6 733,10 718,80

797,60 765,30

757,2

Tabel 4.8 Data Pengamatan Kondisi Produk Operasi Kolom 21C-2 HVU I
MMO (April 2016)
4
5
6
7
8
11
12
o
SG at 70 C 0,904 0,9080 0,9080 0,9155 0,9170 0,9165 0,9160 0,9160
ASTM Colour L 8,0 L 8,0 L 8,0 L 8,0
L 8,0
L 8,0
L 8,0 L 8,0
o
Flash point 250 C
258
256
256
268
268
264
262
PMcc
Viscosity at 83,9
84,01 83,12 80,45
83,38
85,05 85,72 85,02
o
60 C
cSt
o
RI at 70 C
1,5108 1,5128 1,5115 1,5135 1,5135 1,5130 1,5728
Analisis

39

4.7 Permasalahan Kolom HVU 1 21C-2 dan Cara Mengatasinya


Dalam proses pengoperasian kolom HVU 21C-2 sering dijumpai
beberapa kendala, antara lain :
4.7.1 Tekanan di flash zone naik ( Kevakuman menurun)
Kenaikan tekanan di flash zone akan menyebabkan produk distillate
terikut ke produk bottom. Penyebab tekanan di flash zone naik antara lain:
1. Condensor kotor sehingga kemampuannya menurun.
Cara mengatasi dengan melakukan Back Wash pada Condensor.
2. Tekanan Cooling Water Supply turun.
Cara mengatasinya dengan melihat kondisi Strainer. Jika tekanan
inlet kurang atau turun, konfirmasi dengan Utilities untuk menaikkan
tekanan cooling water supply.
3. Viskositas dari umpan (Intermediate Residue) terlalu rendah.
Viskositas umpan yang terlalu rendah mengindikasikan banyaknya
fraksi ringan yang terkandung dalam Intermediate Residue. Fraksi
ringan

yang berlebih menimbulkan

beban

yang

berlebih

pada

Furnace dan kolom vakum serta menyebabkan keterbatasan pada


Condensor dan Ejector.
Cara mengatasinya dengan menaikkan suhu outlet furnace (COT),
menurunkan kevakuman atau dengan menambah jumlah stripping steam.

40

4.7.2 Produk distillate gelap dan viskositas tinggi


Hal ini megindikasikan bahwa residue atau fraksi yang lebih berat naik
ke produk atas. Penyebabnya antara lain :
1. Suhu outlet Furnace (COT) yang terlalu tinggi.
Cara mengatasi yaitu dengan menurunkan suhu outlet Furnace
(COT) sesuai kondisi operasi.
2. Tekanan flash zone pada Kolom Vakum terlalu rendah (terlalu vakum).
Cara mengatasi dengan cara mengatur kerja dari Ejector sampai
didapatkan kevakuman pada flash zone yang sesuai kebutuhan.
3. Jumlah stripping steam yang berlebihan di 21C-2.
Stripping steam yang berlebihan akan menyebabkan residu terangkat
ke atas. Cara

mengatasinya dengan mengurangi atau mengatur

jumlah stripping steam 21C-2 sesuai kondisi operasi.

4.7 Start Up, Shut Down dan Emergency Shut Down Unit HVU I
4.7.1 Start up
1. Umum
Selama proses start up, air harus bebas dari sistem dan menghindari
perubahan yang mendadak pada kondisi proses. Air berubah menjadi steam
jika menguap, dan volumenya akan berlipat 30 kali dari volume awal. Hal ini
dapat memudahkan konstruksi bagian dalam kolom mudah lepas dan rusak.

41

Hal ini juga mempermudah air menguap di bawah 100C pada kondisi vakum.

2. Persiapan Start up
Drain semua air dari sistem lewat lower point di unit. Jika
furnace sudah dihidrotest, coil disteaming out ke kolom vakum beberapa
saat. Setelah steaming out selesai dapat dibiarkan untuk menghindari steam
condensasi lebih lanjut. Pada TA besar, tes tekanan coil dengan tes vakum
(vakum dianggap baik jika kenaikan tekanan kurang dari 20 mmHg perjam).
3. Memasukan Flushing oil untuk sirkulasi
Jika tes vakum memuaskan, masukan flushing oil melalui 43P-1,
21C-1, 21P-2, 21C-2 dan 21P-7 ke IFO blending lewat short residue sistem.
Atur atau sesuaikan level pada kondisi normal di 21C-1 dan 21C-2, isi
semua vessel untuk persiapan reflux (21V-1, 21V-2, 21V-3, 21V-4 dan
21V-5) sampai penuh dan overflow akan sampai ke kolom. Flush out reflux
ke kolom isi dengan flushing oil juga ke 21C-3 dan 21C-4 sampai overflow
ke kolom 21C-1. Pompakan 21C-3 dan 21C-4 sampai habis ke IFO
blending.
Flush juga line make up SPO ke hot oil sistem. Drain air secara
periodik dari lower point, masukan cooling water ke semua condenser
dan

jalankan steam pelan-pelan ke 2nd stage ejector 21J-1. Venting

42

uncondensed gas dari 21V-6 ke atmosfer. Start-up 21F-1 dengan menaikan

suhu outlet 95 C perjam sampai 130C jalankan steam ke 1st ejector 21J1. Jika suhu bottom 21C-2 belum mencapai 100 C, start-up 21F-2 dengan
api minimum sampai mencapai suhu bottom 21C-2 lebih besar 100 C.
Sirkulasikan secara continue sampai flushing bebas air.
4. Masukan Feed long residue
Pelan-pelan masukan long residue dari 43T-1 melalui 43P-1 ke unit
line up semua produk distillate dan short residue kembali ke tangki. Naikan
feed rate sampai 1900 T/D. Naikan suhu outlet 21F-1 dan 21F-2 30 C/jam.
Bila suhu outlet sudah mencapai di atas 200 C masukan pelan-pelan steam
ke coil furnace. Dengan kenaikan suhu outlet dapur jumlah penguapan
distillate dari long residue juga meningkat dan ini akan
naiknya

level

vessel-vessel

reflux

drum,

start

terlihat

dari

reflux-reflux setelah

dicheck air dari sistem ini lewat lower point (exchanger pompa) yang
mungkin adanya air dari line reflux yang dingin ke kolom.
Jika ada kenaikan level 21C-3 dan 21C-4, hubungkan level
kontrolnya dan hubungkan pipa instrumentasi untuk semua reflux / vessel
produk. Masukan stripping steam ke 21C-1, 21C-2, 21C-3 dan, 21C-4 bila
suhu outlet dapur di atas 250 C. Apabila distilat sudah on grade flash
point, viscosity dan color, pompakan ke intermediate storage. Apabila short
residue on grade flash point dan viscosity, pompakan ke tank PDU feed.

43

Alirkan vakum gas oil ke IFO (tank gas oil jika diperlukan). Masukan sour
gas dari 21V-6 ke 21F-1, tutup hubungan ke atmosfer dan naikan kapasitas
pengolahan sesuai rencana operasi.

4.7.2 Shut down unit HVU I


1. Turunkan feed 60% kapasitas (sekitar 1900 T/D), turunkan suhu dapur
sampai 250 C.
2. Pada suhu dapur 250 C matikan ejector, stop semua stripping
steam ke 21C-1, 21C-2, 21C-3 dan 21C-4, stop steam coil ke
dapur 21F-1, 21F-2. Lapisi kolom vakum dengan inert gas.
3. Pada suhu dapur 150 C ganti feed dengan Flushing Oil, Pada suhu
dapur 100C stop dapur 21F-1, 21F-2.
4. Jika tekanan 21C-1, 21C-2 positif 0.2 kg/cm2 stop kolom vakum,
Jika di sample point sudah keluar flushing jernih stop pompa feed,
lanjutkan pump out 21C-1, 21C-2 sampai level masing-masing
5%.
5. Dorong minyak dalam coil pass 1 pass 2 21F-1 ke 21C-1 dengan
MPS bergantian masing-masing 10 menit masuk ke 21C-1.
6. Pompakan bottom 21C-1, 21C-2 ke slops sampai level 0%. Bilas ulang
dengan FO semua vessel 21V-1, 2, 3, 4, dan 5, pompakan ke slops
sampai level 0%.

4.7.3 Emergency shutdown

44

Dalam hal shutdown mendadak, step-step berikut harus dilakukan :


1. Matikan api dan tutup habis line fuel (sour water dialirkan atmosfer).
2. Pindahkan semua produk ke IFO / Slops.
3. Masukkan flushing oil ke seksi unit yang viskositasnya tinggi
misalnya long residue, feed

dan short residue line secepatnya,

sebelum sistem dingin.

4.8 Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan


4.8.1 Keselamatan kerja umum
Untuk semua unit operasi, aspek keselamatan kerja merupakan hal
terpenting yang harus diperhatikan. Keselamatan kerja merupakan usahausaha yang dilakukan di lingkungan kerja untuk mencegah kecelakaan yang
berkaitan dengan pekerjaan yang melibatkan pekerja, peralatan kerja, proses
kerja, bahan-bahan produksi, limbah produksi dan lingkungan kerja. Oleh
karena itu, semua unit operasi memberlakukan aspek keselamatan kerja yang
bersifat umum seperti:
1.
2.
3.
4.

Mengikuti prosedur operasi yang standar


Memakai alat-alat keselamatan kerja
Penyediaan fasilitas Penyelamatan pertama pada kecelakaan (P3K)
Penyediaan sarana pemadam kebakaran

4.8.2 Keselamatan kerja khusus


Secara khusus keselamatan kerja di unit HVU I meliputi beberapa aspek
pertimbangan antara lain :

45

1. Kebocoran pada sistem kevakuman


Jika jumlah udara cukup besar masuk ke peralatan vakum, maka
akan terjadi campuran antara udara dan hidrokarbon pada suhu tinggi.
Jika campuran ini mencapai batas explosive range, maka akan terjadi
nyala api secara spontan. Selain itu kebocoran akan mengganggu proses
distilasi, sehingga kualitas dan yield produk tidak akan mencapai target.
Pengujian kevakuman perlu dilakukan ketika unit sedang stop atau tidak
beroperasi.
2. Bahaya ledakan saat mengoperasikan Furnace
Potensi

terbesar

bahaya

ledakan

pada

Furnace

terjadi

saat

pengoperasian awal Furnace baik pada waktu start up atau setelah terjadi
kondisi emergency trip. Jika ada akumulasi gas dalam ruang pembakaran
maka akan terjadi campuran fuel gas dengan udara yang berada pada batas
terjadinya ledakan (explotion limit). Untuk menghindari hal tersebut,
sebelum

penyalaan

menggunakan

(firing)

Forced

Draft

ruang
Fan

pembakaran
dapur

dan

harus
diperiksa

di-

purging

kandungan

hidrocarbonnya. Untuk alasan safety, Furnace juga dilengkapi dengan


Safe Guard
kondisi

Sistem

yang

akan

yang membahayakan.

mematikan

nyala

api

jika

terjadi

Safe Guard Sistem perlu dilakukan

pemeriksaan secara berkala untuk menjamin peralatan tersebut berfungsi


dengan baik.

46

3. Pembentukan coke di tube Furnace


Apabila terjadi low flow umpan, maka Safe Guard Sistem akan
bekerja untuk mematikan api

Furnace. Setting alarm berfungsi untuk

menjaga tube Furnace bekerja di atas minimum aliran. Jika terjadi


emergency trip akibat low flow dan aliran tidak segera membaik, perlu
dilakukan

steaming out tube Furnace ke kolom.

Apabila

hal

ini

diabaikan akan terjadi overheating dalam tube yang mengakibatkan


pembentukan coke.
4. Pembuntuan pipa
Minyak yang diolah di HVU I sangat kental sehingga dapat
menyebabkan kebuntuan pipa bila temperatur dingin. Fasilitas Steam trace
digunakan untuk menjaga panas pada pipa tetapi hanya bersifat sementara
dan fasilitas flushing oil disediakan untuk membilas pipa sebelum minyak
dingin.

4.8.3 Lindungan lingkungan


Limbah di sekitar HVU I dapat berupa limbah cair, padat, dan gas.
Berdasarkan jenis limbahnya, maka penanganannya dilakukan sebagai
berikut:
1. Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan di HVU I dapat berasal dari air

47

condesat 21V-6 (overhead condenser) yang masih mengandung H2S (Sour


Water), pelumas bekas hasil pemakaian pada peralatan, dan kebocoran
peralatan.

Limbah

cair

yang berasal dari air condesat 21V-6 yang

mengandung H2S dikirim ke Sour Water Stripper (SWS) unit di FOC II.
Sedangkan limbah cair yang berasal dari pelumas bekas hasil pemakaian
pada peralatan dan dari bocoran peralatan dibuang ke Corrugated Plate
Interceptor (CPI). CPI berfungsi memisahkan minyak dengan air sehingga
air yang dibuang sudah terbebas dari minyak.
2. Limbah padat
Limbah padat yang ada di HVU I antara lain isolasi bekas dan kain lap
yang telah terkontaminasi minyak. Barang-barang tersebut dibuang di tempat
sampah khusus limbah B3.
3. Limbah gas
Limbah gas di HVU I berupa flue gas hasil dari proses pembakaran di
21F-1 dan Waste gas

hasil

proses distilasi di 21C-1. Flue gas hasil

pembakaran di dalam Furnace dimanfaatkan untuk memanaskan Long


Residue sebelum masuk radiant section 21F-1 dan LP Steam, kemudian
dibuang

melalui

cerobong

(Stack) Furnace. Stack dirancang memiliki

ketinggian yang cukup sehingga kadar polusi dapat diperkecil. Sedangkan,


Waste

Gas

hasil

proses

distilasi

dimanfaatkan sebagai fuel gas di

Furnace 21F-1 sehingga mengurangi polusi udara. Bila terjadi kegagalan

48

operasi di Furnace 21F-1 maka Waste Gas dibuang ke atmosfer


melalui Flame Arrestor yang ada di puncak kolom 21C-2.

49

Anda mungkin juga menyukai