PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organorgan, serta menghasilkan energi.
Balita adalah anak usia kurang dari lima tahun termasuk bayi usia di bawah satu
tahun juga termasuk dalam golongan ini. Sesuai dengan
pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya, balita mengalami
perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya harus disesuaikan
dengan keadaannya Kebutuhan zat gizi pada balita disesuaikan dengan kecukupan
gizi yang dianjurkan disesuaikan dengan kelompok umur dan kemampuan anak
menerima makanan yang diberikan. Anak usia di bawah lima tahun atau Balita
termasuk golongan yang mudah kena penyakit. Pertumbuhan dan perkembangan
pada golongan balita dipengaruhi oleh keturunan dan faktor lain yang terkait
seperti faktor lingkungan, penyakit, keadaan gizi dan sosial
ekonomi. Di negara berkembang, kesakitan dan kematian pada anak balita banyak
dipengaruhi oleh status gizi. Dengandemikian status gizi balita perlu dipertahankan
dalam status gizi baik, dengan cara memberikan makanan bergizi seimbang yang
sangat penting untuk pertumbuhan. Menurut data tahun 2006 di Indonesia, jumlah
balita yang mengalami
gizi buruk mencapai 4,8 juta anak. Pada tahun 2007 ada penurunan, yaitu jumlah
balita yang mengalami gizi buruk mencapai 4,1 juta anak. Dan pada tahun 2008
juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu jumlah balita yang
mengalami gizi buruk mencapai 4 juta anak. Dari jumlah itu, 5.315 balita
diantaranya dinyatakan sudah sembuh dan 41 balita meninggal dunia. Pada tahun
2008 juga mengalami penurunan ,yaitu jumlah gizi buruk mencapai 3.420 anak.
Sedangkan pada tahun 2009 jumlah gizi buruk mengalami kenaikan lagi, yaitu
mencapai 4.676 anak. Dari jumlah itu, 43 anak meninggal dunia. Balita sangat
tergantung dengan pola asuh orang tua, sehingga pengetahuan ibu berperan dalam
status gizi balita. Pola asuh terhadap anak berpengaruh terhadap timbulnya
masalah gizi. Perhatian cukup dan pola asuh yang tepat akan memberi pengaruh
yang besar dalam memperbaiki status gizi.
tentang
permasalahan
pada
Pemantauan
masyarakat
terhadap
pelaksanaan
program-program
kesehatan
1.3.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Gizi
Kata gizi itu sebenarnya berasal dari bahasa Arab, ghidza, yang berarti
makanan. Dalam dialek Mesir, ghidza dilafalkan ghizi. Inilah yang kemudian
dalam Bahasa Indonesia diucapkan dan ditulis sebagai gizi. Dalam perspektif ini,
gizi lebih bermakna materi, yang lebih sering disebut zat gizi, bukan proses.
Istilah gizi dan ilmu gizi di Indonesia baru dikenal sekitar tahun 1952-1955
sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Memang terdapat sebagian orang
menerjemahkan nutrition (bahasa Inggris) dengan mengejanya sebagai nutrisi
dalam Bahasa Indonesia. Terjemah-an ini terdapat dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia Badudu-Zain tahun 1994. Dalam perspektif ini gizi lebih dilihat sebagai
proses, bukan materi.
Supariasa, Bakri dan Fajar (2002) mendefinisikan, gizi (nutrition) adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan
minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit
gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang
diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh
kita mengalami gangguan gizi.
2.2 Zat-Zat Makanan Yang Mengandung Gizi
Makanan diperlukan tubuh manusia untuk pertumbuhan dan melakukan
kegiatan sehingga tubuh tetap sehat. Kegiatan yang dilakukan, misalnya belajar,
pergi ke sekolah, dan bermain. Makanan yang kamu makan sebaiknya
mengandung gizi. Asupan gizi yang baik tidak akan terpenuhi tanpa makanan yang
sehat. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi. Zatzat gizi tersebut dibutuhkan tubuh untuk memperoleh energi. Selain itu, zat gizi
digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh serta
memelihara kesehatan. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Untuk lebih jelasnya, akan
dijelaskan sebagai berikut.
Makanan sehat, bergizi, dan seimbang harus kita perhatikan dalam kehidupan
sehari-hari. Zat makanan disebut juga biomolekul karena merupakan senyawa atau
molekul kimia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan baik (bio = hidup;
molekul = senyawa). Zat makanan tersebut dapat dikelompokkan menurut jumlah
yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan
mikro.
1.Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
1. Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang
lain pada beberapa organ, yaitu otak, lensa mata, dan sel saraf.
2. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
3. Membantu proses penyerapan kalsium.
4. Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
5. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom
C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA, RNA).
energi utama bagi tubuh. Dengan mengonsumsi karbohidrat yang cukup. manusia
dapat memperoleh energi untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Oleh
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat maka kita harus mengonsumsi
makanan
yang
mengandung
karbohidrat.
Di dalam tubuh, karbohidrat disimpan dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam
otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk
menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses
metabolisme
dalam
tubuh.
Macam-macam karbohidrat.
Monosakarida
Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini
memiliki karakteristik mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida
terdiri
atas
glukosa,
fruktosa,dan,galaktosa
Disakarida
Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini
memiliki karakteristik sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua
monosakarida.
Polisakarida
Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan
gula. Golongan ini memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut
dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran
semipermiabel.
Apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, maka
karbohidrat akan masuk dalam sistem pencernaan dan akhirnya sampai pada usus
halus sehingga terjadi penyerapan karbohidrat. Selanjutnya, karbohidrat masuk ke
dalam aliran darah dalam bentuk glukosa (B), kemudian melalui vena porta
glukosa dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen (C). Pembentukan glikogen
ini terbatas, sehingga kelebihan glukosa akan diubah menjadi asam lemak yang
akan disimpan di dalam jaringan lemak (D). Dari peristiwa ini kita dapat
menjelaskan, penyebab seseorang yang kelebihan karbohidrat menjadi gemuk.
Glukosa dapat diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Pada
kasus seseorang kekurangan hormon insulin, maka proses pembentukan glikogen
menjadi glukosa terhambat, akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat dan
inilah yang mengakibatkan seseorang menderita penyakit diabetes melitus.
Glikogen juga dapat diubah menjadi glukosa apabila dibutuhkan dengan adanya
hormon adrenalin. Melalui proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi, maka
glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat (E) dan kemudian melalui
proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan karbon dioksida dan air kemudian
melepaskan energi berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan dibantu enzim
sitokrom (F). Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus krebs, sebagian
lagi diubah menjadi asam laktat yang disimpan di dalam jaringan otot. Inilah yang
menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita (G). Dari jaringan otot, asam laktat ini
akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah menjadi asam piruvat, kemudian
diubah
kedalam
bentuk
glikogen
kembali
(H).
2.protein
Tahu, tempe, atau kedelai merupakan makanan yang banyak mengandung protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan
kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Protein hewani
antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein
nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein
hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino
esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang
sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam
amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak
dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh Protein sangat dibutuhkan oleh
tubuh, tetapi kebutuhannya berbedabeda untuk masing-masing orang. Hal ini
tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan,
iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara
lain:
1. menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
2. sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
3. untuk membantu pertumbuhan tubuh;
4. sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
5. dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
6. membantu proses metabolisme tubuh.
Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam amino, yaitu
sebagai berikut.
a. Asam Amino Esensial Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh
tubuh, sehingga dapat dicukupi dari makanan yang kita makan. Ada 10
macam asam amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin,
valin, treolin, fenilalanin, triptofan, histidin dan arginin. Arginin dan
histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa anak-anak
b. Asam Amino Non-Esensial
Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas
11 asam amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam
glutamat, sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin. Kekurangan
protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan protein biasanya
terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut
dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO). Ada dua bentuk
busung, yaitu kwashiorkor dan marasmus.
3.glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan
salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (Dglukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa dan
fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen
merupakan polimer glukosa umum polisakarida). Glukosa diserap ke dalam
keju,
mentega,
minyak,
kemiri,
kacang-kacangan,
dan
avokad.
menyebabkan
gangguan
pernapasan.
Kesulitan
bernapas
terjadi
karena
meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang tertimbun. Kelainan ini
dinamakan asidosis.
5.vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,
walaupun dalam jumlah yang sedikit, namun fungsinya sangat penting dan tidak
dapat digantikan oleh unsur-unsur lain. Vitamin berfungsi untuk memperlancar
proses metabolisme tubuh dan tidak dapat menghasilkan energi. Di dalam tubuh,
vitamin bekerja sebagai katalisator tubuh, yaitu mempercepat reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh. Menurut sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua.
a. Vitamin yang Larut dalam AirJenis vitamin ini, antara lain vitamin B dan C.
b. Vitamin yang Larut dalam LemakJenis vitamin yang larut dalam lemak antara
lain
A,
D,
E,
dan,K.
6.mineral
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh. Defisiensi mineral dalam tubuh akan
mengganggu proses metabolisme. Jenis mineral ada dua, yaitu makroelemen dan
mikroelemen.
a. Makroelemen
Makroelemen merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak.
Unsur-unsur makroelemen, antara lain kalsium, natrium, magnesium, kalium,
fosfor,
klor,
dan
belerang.
b. Mikroelemen
10
selenium.
Untuk menguji kandungan zat karbohidrat, protein, glukosa dan lemak pada
makanan biasanya dilakukan penelitian. Penelitiannya adalah dengan cara
meneteskan larutan lugol, larutan biuret, larutan fehling dan untuk uji lemak
biasanya memakai kertas minyak.
2.3 status gizi
1. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai.
2. Penilaian Status Gizi
Untuk menilai status gizi digunakan dua metode penilaian status gizi, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung, dapat dibagi
menjadi empat penilaian, yaitu penilaian antropometri, klinis, biokimia, dan
biofisik. Sedangkan untuk penilaian status gizi secara tidak langsung, dapat dibagi
menjadi tiga yaitu survey konsumsi makanan, statistic vital, dan faktor ekologi.
3. Metode Antropometri
Kata antropometri berasal dari bahasa latin antropos yang berarti manusia (human
being). Sehingga antropometri dapat diartikan sebagai pengukuran pada tubuh
manusia. Metode antropometri mencakup pengukuran dari dimensi fisik dan
komposisi nyata dari tubuhPengukuran antropometri, khususnya bermanfaat bila
ada ketidakseimbangan antara protein dan energi. Dalam beberapa kasus,
pengukuran antropometri dapat mendeteksi malnutrisi tingkat sedang maupun
parah, namun metode ini tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi status
11
12
Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut
Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat
pengukuran dilakukan, yang
dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling
banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja
tergantung
pada
ketetapan
umur,
tetapi
kurang
dapat
menggambarkan
13
14
gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh Penggunaan berat badan dan
tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi
kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan dalam BB/TB,
menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < - 2SD diatas 10%
menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan
berhubungan langsung dengan angka kesakitan.
5. Z skore
Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi
Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada
umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan
(NSBR). Atau dengan menggunakan
15
16
17
18
Pembagian
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus-kwashiorkor
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan
protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi kurus dan emosional. Sering
terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan
penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.
Penyebab
Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
Kebiasaan makanan yang tidak layak
Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan
Tanda dan gejala
Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus, Mata besar dan dalam, sinar mata
sayu, Mental cengeng, Feces lunak atau diare, Rambut hitam, tidak mudah dicabut,
Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga
turgor kulit menghilang, Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur, Torax atau
sela iga cekung, Atrofi otot, tulang terlihat jelas, Tekanan darah lebih rendah dari
usia sebayanya, Frekuensi nafas berkurang, Kadar Hb berkurang, Disertai tandatanda kekurangan vitamin, Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini
19
tidak keriput)
Iga normal-tertutup oedema
Atrofi otot
Anoreksia
Diare
Pembesaran hati
Anemia
Sering terjadi acites
Oedema
Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus
dan kwashiorkor
Penatalaksanaan
Secara umum
20
2.
3.
4.
5.
Dosis 200 g/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui. (Arisman, 2004).
21
22
tantang sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A dan manfaat vitamin
A bagi kesehatan tubuh kita, maka rasanya tak lengkap jika saya tidak membagikan
informasi tentang akibat jika kita kekurangan vitamin A . Lalu apa saja dampak
yang ditimbulkan jika tubuh kita kekurangan asupan vitamin A? untuk
mengetahuinya, silahkan simak penjelasan berikut ini. Namun sebelumnya,
silahkan simak terlebih dahulu tanda tanda kekurangan vitamin A berikut ini.
Tanda tanda kekurangan Vitamin A
Apakah anda pernah mendengar bayi yang lahir dengan berat badan yang rendah,
berat badan kurang dari 2,5 kilogram? Jika pernah, itu adalah salah satu ciri
kekurangan vitamin A. ini terjadi mungkin karena sang ibu kurang mengkonsumsi
vitamin A pada saat mengandung bayi. Jika setelahnya si bayi tidak segera di beri
asupan vitamin A yang cukup, kemungkinan rabun senja dan xerosis kornea kan
dideritanya.Penyakit paru paru autoimun dan ISPA atau Infeksi Saluran
Pernafasan Akut juga merupakan salah satu tanda kekurangan vitamin A.Memang
kebiasaan penyakit paru paru autoimun ini menyerang orang dewasa yang
mempunyai kebiasaan merokok. Namun, bayi juga dapat terserang penyakit ini,
karena menurut tabel defisiensi vitamin. Vitamin A akan memberikan pengaruh
yang cukup besar dalam sel T. dimana sel T inilah yang akan berperan dalam
imunitas tubuh, maka dari itu jika vitamin A kurang maka sel T andapun akan
lemah.
6. Kadarzi dan PUGS
Kadarzi dilakukan untuk menilai kondisi gizi masyarakat dan kepedulian
masyarakat terkait masalah gizi. Pelaksanaannya berupa penyebaran angket
untuk menilai sikap masyarakat terhadap 5 indikator :
Menimbangan BB secara teratur
ASI eksklusif
Konsumsi aneka ragam makanan
Konsumsi garam beryodium
Konsumsi suplemen gizi
13 pesan dasar gizi seimbang
23
BAB III
HASIL KEGIATAN
24
Hasil registrasi penduduk Kota Solok tahun 2008 tercetat sebanyak 59.172
jiwa, terdiri atas 28.989 laki-laki dan 30.173 perempuan, dengan sex ratio sebesar
0,96. Ini berarti setiap 1.000 perempuan berbanding 960 laki-laki. Dengan luas
wilayah 5.764 km2, kepadatan penduduk Kota Solok adalah sebanyak 1.026
jiwa/km2. Kecamatan Tanjung Harapan adalah kecamatan dengan kepadatan
penduduk tertinggi yaitu sebesar 1.223 jiwa/km2.
Batas wilayah Puskesmas Tanah Garam adalah Utara Kecamatan Nagari
Tanjuang Bingkuang, Aripan dan Kuncir Kabupaten Solok.
Tingkat pendidikan yang paling besar adalah universitas 9,68%, SLTA
33,64%, SLTP 18,94% dan tamat SD/MI 15,78%. Masih ada 16,68% penduduk
tidak/belum tamat SD.
Sementara iyu, penduduk kota Solok dihuni oleh suku Minang, Jawa Batak,
tetapi yang lebih dominan adalah suku Minang. Upacara-upacara keagamaan di
kota Solok masih ada, seperti acara tolak bala, adat dalam kematian, dan upacara
adat perkawinan Solok.
3.1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam
25
b. Misi
1. Memperlancar kegiatan proses pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu bagi perorangan (Private Goods) serta pelayanan kesehatan
masyarakat (Public Goods).
2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses layanan kesehatan
dasar di Puskesmas melalui perbaikan yang berkesinambungan.
3. Memastikan akurasi data pasien dan pelanggan melalui sistem
pendokumentasian yang divalidasi dan abdating data.
4. Menghasilkan produk-produk layanan kesehatan dasar yang
berinovasi.
5. Menyosialisasikan tentang kegiatan layanan kesehatan prima dan
kepuasan pelanggan.
6. Meningkatkan pemberdayaan potensi sumber daya organisasi.
7. Merencanakan dan melaksanakan setiap program dengan
bersumber pada evidence base (data berdasarkan fakta).
1.1.4 Sarana dan Prasarana serta Keadaan Tenaga
1. Fasilitas Puskesmas
a. Gedung Puskesmas
Satu buah gedung Puskesmas Tanah Garam yang terletak di
Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.
Data sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Tanah Garam
tahun 2015 :
- Rekam Medik
- Poli Umum
- Poli Gigi
- UGD 24 jam
- Laboratorium Klinik
- Farmasi
- Klinik Gizi
- Klinik Sanitasi
- Klinik TB, VCT, dan IMS
- Poli Ibu
26
- Poli Anak
- Poli KB
- Poli Imunisasi
- Klinik PKPR
- Klinik Tumbuh Kembang
- Rawatan Ibu dan Anak
- Rawatan Dewasa
b. Puskesmas Pembantu dan Poskeskel
Puskesmas Tanah Garam mempunyai lima Puskesmas Pembantu
dan tiga Poskeskel, yaitu :
1) Pustu Payo
2) Pustu Bandar Pandung
3) Pustu Gurun Bagan
4) Pustu Sawah Piai
5) Pustu Bancah
6) Poskeskel Tanah Garam
7) Poskeskel Gurun Bagan
8) Poskeskel Sinapa Piliang
c. Transportasi Puskesmas Tanah Garam
Transportasi Puskesmas Tanah Garam berupa :
1) Kendaraan roda 4 : 2 unit
2) Kendaraan roda 2 : 21 unit
d. Keadaan Tenaga Puskesmas
JENIS TENAGA
S2 Kesehatan Masyarakat
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
S1 Keperawatan
Dokter Spesialis Anak
D3 Bidan
D3 Kesling
D3 Gizi
D3 Labor
D3 Gigi
D3 Apikes
D3 Refraksi
D3 Fisiotherapi
D3 Atem
D1 Kebidanan
Perawat SPK
Perawat Gigi
JUMLAH
1
5
1
5
2
1
32
2
5
2
1
1
1
2
1
5
2
1
KETERANGAN
27
19
20
21
22
23
24
25
26
Asisten Apoteker
Analis Labor
SMF
D3 Perawat
Sopir
Petugas Jaga Malam
Kebersihan
Radiologi
JUMLAH
3
1
2
33
5
5
5
1
126
JENIS SARANA
Poliklinik Swasta
Bidan Praktek Swasta
Dokter Prakter Swasta
Apotik
3. Sasaran
a. Data Kependudukan
Jumlah penduduk
Jumlah Bulin
Jumlah Buteki
Jumlah Bayi
Jumlah Anak Balita
Jumlah PUS
Jumlah Bumil
Jumlah WUS
Jumlah Anak Remaja Sekolah
b. Peran serta Masyarakat
Jumlah Posyandu
Jumlah Kader Posyandu
Jumlah TOGA
Jumlah Posyandu Lansia
Jumlah Kelompok Dana Sehat
Jumlah UKK
Jumlah KK Miskin
JUMLAH
1
10
3
1
: 21.942 orang
: 415 orang
: 396 orang
: 4.383 orang
: 1.206 orang
: 3.628 orang
: 458 orang
: 5.114 orang
: 3.444 orang
: 25 buah
: 92 orang
: 3 kelurahan
: 10 buah
: - buah
: - buah
: 644 KK
28
3.2 Gambaran
Umum
Program-program
Kesehatan
Masyarakat
di
rokok)
Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan)
Penyuluhan Posyandu
Pelaksanaan kegiatan kelurahan siaga
Saka Bakti Husada
Kegiatan
Penyuluhan di dalam gedung
UKS :
- Pembinaan UKS serta
-
3
4
5
Penyuluhan di Posyandu
Penyuluhan Keliling
Penyuluhan di Kantor Camat Lubuk
Pencapaian
8 kali
27 kali
(100%) 1 kali dalam
setahun
36 kali
10 kali
2 Kali
Sikarah
2. KIA dan KB
Kegiatan Program Kesehatan Ibu :
a. Kelas Ibu Hamil
b. Pelayanan ANC
c. Kunjungan Bumil Resti
d. Kunjungan Nifas
29
Ibu
Pencapaian
Kegiatan
(%)
K1
K4
Persalinan oleh tenaga
kesehatan
Kunjungan Nifas
Deteksi resiko tinggi ibu
hamil oleh tenaga
kesehatan
Deteksi resiko tinggi ibu
hamil oleh masyarakat
Kematian ibu hamil atau
Anak
91%
68%
71%
56%
Target
Target
Sept
2015
(%)
75%
71%
67,5%
(%)
100%
95%
67,5%
60%
90%
35%
1%
80%
60%
80%
64,3%
62,2%
60%
61,1%
60%
70,7%
1
90%
67,5%
67,5%
67,5%
65%
63%
62%
-
90%
90%
90%
87%
85%
83%
-
Kegiatan
Pencapaian
Target
Target 2015
30
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah PUS
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
DO
KB paska salin
PUS Gakin
KB aktif gakin
Sept (%)
52,5%
52,5%
6,3%
70,7%
7,4%
0,3%
22,1%
(%)
3670
70%
70%
Agustus)
Pengukuran status gizi murid TK/PAUD
Pengukuran status gizi siswa SLTP dan SLTA
Pemantauan status gizi sekolah yang mendapat PMT-AS
Kunjungan rumah balita gizi kurang dan gizi buruk serta Bumil
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
KEK
Pemantauan Posyandu
Pemberian PMT pemulihan
TFC
Pengambilan sampel garam RT untuk survey GAKI
Kelas gizi
Pemberian vitamin A
Pemberian tablet Fe
Pemantauan pertumbuhan balita
Indikator Kerja
2012
0,7
5,8
100
Pencapaian (%)
2013
2014
0,6
0,4
4,6
3,8
100
100
Target
1
2
3
1,9%
16 %
100%
mendapatkan perawatan
Persentasi bayi usia 0-6 bulan
74,18
88,7
84,3
80%
90,1
91,1
100
90%
88,5
88,7
87,9
85%
95
95,9
98
85%
90 Tablet
Persentase survailance gizi
100
100
100
100%
31
67,7
57,6
59,5
85%
10
badannya (D/S)
Persentase penyediaan bufferstok MP-
100
100
100
100%
Indikator Kerja
Pencapaian
Target per
Tahun 2015
1,8%
15%
100%
1
2
3
(%)
0,83
3,07
100
mendapatkan perawatan
Persentasi bayi usia 0-6 bulan
74,99
85%
95,56%
95%
83,8%
87%
74%
89%
8
9
90 Tablet
Persentase survailance gizi
Persentase balita ditimbang berat
100%
52,8%
100%
90%
10
badannya (D/S)
Presentase balita naik berat
61,3%
90%
badannya(N/D)
4. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kegiatan :
Tabel 3.7 : Program P2M
No
1
Program
Imunisasi
P2M
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
Kegiatan
Pelayanan imunisasi
BIAS
TT WUS
Sweeping
Pelacakan KIPI
Sosialisasi P2PM dan Surveilans
Survey dan pemetaan wilayah TB
32
c. Penyegaran kader TB
d. Penyuluhan HIV/AIDS, IMS dan
TB
4
5
Rabies
DBD
6
7
8
Pneumonia
Kusta
HIV/AIDS dan
TB untuk pemuda
e. PTM
f. Posbindu
a. Pelacakan kasus kontak
b. PMO
Pelacakan kasus
a. Sosialisasi DBD
b. Pemantauan jentik
c. PE
Penemuan dan penanganan kasus
Penemuan dan penanganan kasus
Penjaringan
IMS
Hasil kegiatan :
Tabel 3.8 : Hasil Kegiatan P2M Februari-November 2015
Progra
Kegiatan
P2M
Program
Imunisas
i
triwulan II
Angka bebas jentik (ABJ)
Penemuan kasus pneumonia
Pengobatan diare
Penanganan kasus DBD
Penemuan kasus kusta
Penemuan kasus ISPA
Rabies : kasus gigitan
Pemberian VAR/SAR
IVA : diperiksa hasil (+)
HIV/AIDS : kunjungan
Penemuan Kasus
Target
3 orang
9 orang
28 orang
681 orang
20 orang
2373 orang
36 orang
15 orang
262
95%
212 orang
682 orang
2/100.000 x jmlh
AFP
HIV (+)
Pencapaian
Target
63,1%
77,7%
77,7%
77,2%
75,55%
67,9%
60%
66,6%
66,6%
66,6%
66,6%
60%
Kegiatan
Imunisasi lengkap
HB 0
BCG
Polio 1
DPT + HB + HiB 1
Polio 2
pddk <15 th
33
DPT + Hb + HiB 2
Polio 3
DPT + HB + HiB 3
Polio 4
Campak
Campak (booster)
DPT + HB + HiB (booster)
63,1%
71,6%
64,8%
58,3%
64,4%
23,9%
49,5%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
5. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
1. Dalam gedung
a. Klinik sanitasi
b. Pengawasan limbah medis
2. Luar gedung
a. Kunjungan rumah
b. Pengawasan kualitas air minum
c. Inspeksi sanitasi
d. Pengawasan kualitas air
e. Pengawasan dan pembinaan TTU (tempat-tempat umum) : SD,
SMP, SMA, PT, PAUD/TK, Masjid/musholla, dan Salon/pangkas
rambut.
f. Pengawasan hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM)
g.
h.
i.
j.
:
Rumah makan/ampere
Makanan jajanan
Penyuluhan kesehatan di sekolah
Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
Hasil kegiatan :
Tabel 3.9 : Hasil Kegiatan Kesling Triwulan II Tahun 2015
No
1
Program
Akses Air
TG
100
VI SUKU
100
SNP
100
Pencapaian
100
Target (%)
100
Bersih
Jamban
67,91
85,75
100
84,6
100
Keluarga
Pengel.
57,16
56,92
57,69
57,12
100
Limbah
Pengel.
57,86
55,19
52,56
56,53
100
5
6
Sampah
Rumah Sehat
TTU
69,55
-
80,98
-
83.65
-
74,55
100
95
80
34
7
8
TPM
Klinik Sanitasi
86,67
1,1
85
10
6. Program Pengembangan
Upaya pengembangan yang dilakukan di Puskesmas Tanah Garam adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.10 : Program Pengembangan
di Puskesmas Tanah Garam
1
2
3
Kesehatan Jiwa
a. Penemuan dini dan penanganan kasus jiwa
b. Rujukan kasus jiwa
Kesehatan Indra Mata dan Telinga
a. Penemuan dan penanganan kasus
b. Rujukan
PKPR
a. Pelatihan kader PKPR
b. Penyuluhan dan konsultasi remaja
c. Penyulluhan dan konsultasi ke sekolah
Kesehatan Lansia
a. Pelayanan di dalam dan luar gedung
b. Pembinaan kelompok lansia
c. Senam lansia
d. Penyuluhan kesehatan lansia
e. Deteksi dini kesehatan lansia
Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Dalam gedung
e. Pelayanan kedaruratan gigi
f. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar
g. Pelayanan medik gigi dasar
b. Luar gedung
h. UKGS
i. UKGM
35
90
80
70
60
50
tanah garam
40
VI suku
30
sinapa piliang
puskesmas
20
10
0
Diagram Cakupan N/D wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam JanuariSeptember 2015
MASALA
H
MASALA
MASALA
MASALAH
MASAL
MASALA
H (1)
H (2)
(3)
AH (4)
H (5)
Penemuan
Rendahny
Rendahnya
Rumah
Cakupan
Pencapaia
tanpa
imunisasi
BTA (+)
Kepedulia
n target
jamban
pentaval
Rendah
cakupan
en dan
terhadap
N/D di
boster
pemeriksa
posyandu
sangat
kasus
KRITERI
an IVA
rendah
36
Tingkat
36
16
48
12
48
Urgensi
(U)
2
Tingkat
Keseriuasa
n (S)
Tingkat
Perkemba
ngan (G)
U X S X
G
37
38