OSTEOMALASIA
Oleh :
KELOMPOK 6
Eka Syammirawati
Santy Elmiyati
Sari Agustin
Rizki Wulandari
M. Thariq Al Hakim
Maghfirotul Farid
Tulus Prasetya
14142010006
141420100
141420100
141420100
141420100
141420100
1414201001
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu mineral utama penyusun tulang adalah kalsium.
Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium
yang terdapat pada tulang, sehingga semakin lama akan terjadi perubahan
pada struktur tulang. Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan
kekuatannya, sehingga mudah retak atau patah.
Osteomalasia
adalah
perubahan
patologik
berupa
hilangnya
BAB 2
ISI
2.1. Anatomi Fisiologi Tulang
Anatomi sistem skelet ada 206 tulang dalam tubuh manusia ,yang
terbagi dalam kategori tulang panjang ,tulang pendek ,tulang pipih dan
tulang tak teratur .Bentuk dan kontriksi tulang tertentu ditentukan oleh
fungsi dan gaya yang bekerja padanya .
yang
berperan
dalam
2.2. Definisi
tidakmemadainya
mineralisasi
tulang.
Pada
orang
ialah
perubahan
patologik
berupa
hilangnya
Kebutuhan Kalsium
Kalsium 210 Mg/ hari
Kalsium 270 Mg/ hari
Kalsium 500 Mg/ hari
Kalsium 800 Mg/ hari
2. Anak menderita gangguan hati seperti sirosis. Hal ini karena organ
hatinya tak mampu memroses vitamin D sehingga fase mineralisasi
tidak terjadi.
dalam
menstimulasi
pertumbuhan
tubuh
ini
disekresi
terutama
selama
masa
pertumbuhan
(dwarfisme),
sedangkan
sehingga
kelebihan
menjadi
hormon
ini
kerdil
akan
abnormal
sehingga
tubuh
menjadi
sangat
tinggi
sudah
bergabung,
maka
keadaan
ini
disebut
b.
hidung.
Hormone paratiroid
Kelenjar
paratiroid
adalah
sebuah
memproduksi
paratiroid.
biasanya
kadar
hormon
paratiroid
juga
mengakibatkan
kadar fosfat
serta mengurangi
2.4. Patofisiologi
Ada berbagai macam penyebab dari osteomalasia yang umumnya
menyebabkan gangguan metabolisme mineral. Faktor yang berbahaya untuk
perkembangan osteomalasia diantaranya kesalahan diet, malabsorbsi,
gastrectomy, gagal ginjal kronik, terapi anticonvulsan jangka lama
(phenyton, phenobarbital) dan insufisiensi vitamin D (diet, sinar matahari).
Tipe malnutrisi (defisiensi vitamin D sering digolongkan dalam hal
kekurangan calsium) terutama gangguan fungsi menuju kerusakan, tetapi
faktor makanan dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang juga dapat
menjadi faktor pencetus hal itu terjadi dengan frekuensi tersering dimana
kandungan vitamin D dalam makanan kurang dan adanya kesalahan diet
serta kurangnya sinar matahari.
Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan
dari absorbsi calsium atau kekurangan calsium dari tubuh. Gangguan
gastrointestinal
dimana
kurangnya
absorbsi
lemak
menyebabkan
2.5. WOC
Gangguan Penyerapan
Ca2+ & Vit.D di Usus
Kegagalan Mineralisasi
Struktur Tulang
Proses Kalsifikasi
Terhambat
Kepadatan Tulang
Deformitas
Tulang melengkung
Gg. body
Resiko
Cedera
Gg.
Mobilitas
dan paha
Kaki terjadi bengkok (karena tinggi badan dan kerapuhan tulang),
Vertebra menjadi tertekan,
Pemendekan batang tubuh pasien dan kelainan bentuk thoraks (kifosis).
Penurunan berat badan
Anoreksia
2.7 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medik
a. Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan
vitamin D 200.000 IU per minggu selama 4-6 minggu, yang
kemudian dilanjutkan dengan 1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU
setiap 4-6 bulan.
b. Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia), maka dapat diobati
dengan mengonsumsi 1,25-dihydroxy vitamin D.
2. Penatalaksanan non medik
a. Jika kekurangan kalsium maka yang harus dilakukan adalah
memperbanyak konsumsi unsur kalsium. Agar sel osteoblas
(pembentuk tulang) bisa bekerja lebih keras lagi. Selain
mengkonsumsi sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri, daging,
yogurt. Konsumsi suplemen kalsium sangatlah disarankan.
b. Jika kekurangan vitamin D, sangat dianjurkan
untuk
kalsium
atau
vitamin
D.
Penelitian
telah
3. Rontgen menunjukkan fraktur yang khas (Looser's zones) pada tulangtulang pelvis dan tulang panjang dan terutama metatarsal dan metacarpal
4. Kadar vitamin D
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN OSTEOMALASIA
3.1. Pengkajian
1. Biografi Klien
Nama lengkap
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Pekerjaan
Agama
Status
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang :
1. Pasien mengeluh nyeri tulang
2. Ekstremitas disertai nyeri tekan
3. Kelemahan otot
4. Cara jalan bebek atau pincang
b. Riwayat kesehatan dahulu :
1. Kemungkinan klien pernah Malabsorbsi
2. Kekurangan calsium dalam diet
3. Klien pernah mengalami gagal ginjal kronik
4. Klien pernah mengalami gangguan hati
c. Riwayat kesehatan keluarga :
1. Orangtua klien pernah mengalami osteomalasia
3. Pemeriksaan Fisik
a. Ekstermitas
1. Deformitas skelet
2. Deformitas vertebra
3. Deformitas lengkungan tulang panjang
4. Otot Lemah
b. Data dasar Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Tanda : keterbatasan fungsi pada bagian yang terkena, nyeri
2. Sirkulasi
Tanda : takikardia ( Respon stress )
3. Neurosensori
Gejala : hilang gerakan
Tanda : Deformitas local, kelemahan
4. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : nyeri tekan
c. Pemeriksaan Diagnostik
Rasional
Mandiri
Berikan kompres hangat
Observasi
Kaji
status
frekuensi,
nyeri
durasi,
lokasi, Mempengaruhi
dan
pilihan/pengawasa
nyeri )
HE
Ajarkan teknik manajemen nyeri Membantu menghilangkan perasaan
seperti teknik relaksasi napas nyeri
dalam, visualisasi, dan bimbingan
imajinasi
Kolaborasi
Kolaborasi
Berikan
Rasional
Mandiri
Lakukan body mechanic dan ambulasi
Observasi
Melatih otot-otot
tentang
fisioterapi
dalam Meningkatkan
posisi
Rasional
Mandiri
Lakukan modifikasi lingkungan agar lebih Mencegah adanya cedera /
aman (memasang pinggiran tempat tidur, jatuh
dll)
Observasi
1. Kaji ulang adanya faktor-faktor resiko Mengetahui perkembangan
jatuh pada klien dan Tulis, laporkan terhadap faktor-faktor resiko
adanya faktor-faktor resiko
jatuh
2. Pantau klien secara berkala terutama 3
Mengetahui perkembangan
hari pertama kunjungan rumah
pasien
4. Gangguan citra diri b/d deformitas
Tujuan : Setelah di intervensi selama 1x24 jam pasien menerima pada diri
sendiri dalam situasional
Kriteria Hasil :
1. Mengungkapkan peningkatan rasa harga diri dalam hubungannya
dengan diagnosis
2. Mengungkapkan persepsi realistis dan penerimaan diri dalam
perubahan peran/gaya hidup
Intervensi
Rasional
Mandiri
Dorong klien untuk menyebutkan aspek Memperbaiki kontrol diri
positif yang ada pada dirinya
HE
terhadap
diberikan
intervensi
yang
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Osteomalasia
adalah
penyakit
metabolisme
tulang
yang
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta :
EGC.
Doenges, E, Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
perencanaan keperawatan pasien. Edisi 3 . Jakarta : EGC.
Ganong, W.F. 1999. Fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC.
Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses
Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol III.
Edisi 8. Jakarta : EGC.
Suratun, Heryati, Santa manurung, Een raenah. 2008. Klien gangguan sistem
musculuskeletal. Jakarta : EGC.
Teguh,
Aris.2011.
Askep
osteomalasia.
http://ariesteguh.blogspot.com/2011/11/askep-osteomalasia.html. Diakses tanggal 23
september 2012 pukul 08.30 WIB