Anda di halaman 1dari 4

SISTEM MONITORING DAN KONTROL ENERGI LISTRIK

LATAR BELAKANG
Dewasa ini ketergantungan terhadap ketersediaan energi listrik semakin hari semakin
meningkat. Keberlangsungan berbagai macam bentuk aktivitas di masyarakat dan sektor
industri nasional sangat tergantung kepada tersedianya energi listrik. Masyarakat Indonesia
dalam aktivitas kesehariannya tidak dapat terlepas dari energi listrik, hal ini dikarenakan
banyaknya teknologi yang digunakan untuk membantu aktivitas masyarakat. Efek kemajuan
teknologi dan bertambahnya penduduk serta kemajuan industri manufaktur mengakibatkan
meningkatnya permintaan energi listrik ke PLN. Oleh karena itu sektor ketenagalistrikan
mempunyai peranan yang sangat strategis dan menentukan dalam upaya mensejahterakan
masyarakat dan mendorong berjalannya roda perekonomian nasional.
Karena peran strategisnya, maka energi listrik harus tersedia dalam jumlah yang cukup
dengan mutu dan tingkat keandalan yang baik. Akan tetapi, seiring pertambahan jumlah
penduduk, pertumbuhan perekonomian, perkembangan dunia industri, kemajuan teknologi dan
meingkatnya standar kenyamanan hidup di masyarakat. Di sisi lain, pasca terjadinya krisis
ekonomi yang melanda Indonesia pada beberapa tahun yang lalu, pembangunan beberapa
pembangkit yang semula sudah direncanakan menjadi terkendala, baik yang akan
dikembangkan oleh pihak swasta maupun dari PLN sendiri. Disamping itu, alokasi dana
pemerintah untuk berinvestasi pada sektor ketenagalistrikan, terutama pembangunan
pembangkit baru, juga sangat terbatas. Investasi yang diharapkan dari pihak swasta terhambat
karena dimintanya suatu prasyarat kondisi seperti jaminan pemerintah. Semua hal tersebut
pada akirnya menyebabkan penambahan pasokan tenaga listrik tidak mampu mengimbangi
pertumbuhan permintaan tenaga listrik yang ada, sehingga terjadinya kondisi kekurangan
pasokan tenaga listrik di beberapa daerah tidak dapat dihindari. Salah satu solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut dari sisi konsumen adalah dengan melakukan
penghematan pemanfaatan energi listrik.
Salah satu caranya adalah dengan memasang alat energy meter di dekat meteran listrik
sehingga

alat

tersebut

dapat

mengukur

jumlah

pemakaian

energi

dalam

sebuah

rumah/bangunan. Selanjutnya, listrik yang digunakan dalam satuan tertentu akan dikalikan
dengan tarif penggunaannya sesuai ketentuan perusahaan penyalur energi listrik. Dengan
demikian, kita dapat mengetahui jumlah yang dikonsumsi dalam bentuk satuan energi listrik dan

mata uang. Begitu banyak keuntungan yang kita dapatkan dengan menerapkan teknologi ini.
Kita bisa mengetahui konsumsi energi listrik per alat elektronik, juga bisa mengetahui
penggunaan listrik secara periodik baik itu harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya. Dari
sini, kita dapat mengambil kebijakan untuk membatasi penggunaan alat elektronik tertentu
sehingga penggunaannya tidak mubazir.
Metode lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas konsumsi energi listrik adalah
dengan melakukan otomatisasi peralatan elektronik. Dengan menerapkan aturan bahwa
sejumlah alat elektronik tertentu hanya beroperasi pada kondisi tertentu, kita dapat berhemat
lebih dari yang kita duga. Penggunaan energi listrik yang efisien tidak hanya berdampak bagi
diri sendiri maupun hanya dari sisi finansial. Banyak pihak maupun sisi lain dari kehidupan yang
ikut mengambil manfaat. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa memasuki abad ke-21,
kampanye Go Green semakin gencar. Dengan berhemat dalam konsumsi listrik, kita ikut
menyelamatkan bumi dan menolong anak-cucu kita di masa depan.
Sistem monitoring dan kontrol penggunaan energi listrik didesain untuk memberikan
informasi penggunaan energi listrik di setiap titik beban pengamatan. Informasi tersebut
nantinya dapat dievaluasi untuk mengetahui titik beban dengan konsumsi energi yang tinggi
agar selanjutnya ditindaklanjuti.

SISTEM MONITORING DAN KONTROL EKSISTING


Saat ini, PGN belum melakukan monitoring dan kontrol energi secara riil dan realtime.
Sistem monitoring yang dilakukan hanya bersifat input data dan audit berkala, yaitu :
1. Sistem Karbon Kalkulator (SIMKA), berupa web-based monitoring yang mengharuskan
penanggung jawab area meng-input data konsumsi listrik, BBM dll setiap bulannya
untuk kemudian dikalkulasikan menjadi besaran emisi CO2.
2. Audit Energi, audit dilakukan minimal 3 (tiga) tahun sekali dengan menggunakan jasa
auditor pihak ketiga yang kompeten dan terakreditasi. Audit dilakukan pada Prioritas 1
yaitu Stasiun Kompresor Pagardewa yang wajib melakukan manajemen energi
(TOE>6000) dan peserta PROPER serta Prioritas 2 pada RD II yang merupakan peserta
PROPER.
Pada Tahun 2015, Jumlah energi listrik yang dikonsumsi PGN adalah sebesar
11.089.853,59 KWH atau 11.089 MWH atau 39.923,472 gigajoule. Adapun Intensitas Energi
PGN pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Total Konsumsi Listrik (GJ)

821.87
1

Total Produksi (MMscfd)

1408,5
7

Energy intensity (GJ/MMscfd)

583,48

TUJUAN
Tujuan dari pembuatan sistem monitoring dan kontrol energi listrik ini adalah untuk :
1. Mendapatkan profil konsumsi energi listrik di setiap titik beban pengamatan.
2. Peningkatan sistem manajemen energi secara bertahap guna mencapai level green
3.
4.
5.
6.
7.

energy.
Mendapatkan langkah-langkah penghematan energi yang efektif.
Mengetahui losses dan sumber-sumber pemborosan listrik.
Meminimalkan gangguan listrik yang menghambat kinerja.
Membantu perhitungan biaya pokok dan harga pokok penjualan.
Menurunkan biaya operasional.

BENEFIT
Benefit yang didapatkan PGN dari pengembangan sistem monitoring dan kontrol energi
listrik ini antara lain :
1. Dapat meningkatkan image PGN dan menjadi pembuktian bahwa PGN adalah
perusahaan yang peduli terhadap keberlangsungan pasokan energi di Indonesia.
2. Dapat memberikan keuntungan bagi PGN dalam hal keuangan, karena dapat
menurunkan biaya operasional yang berimbas pada penurunan pengeluaran biaya.
3. Menunjukkan kepatuhan PGN terhadap regulasi pemerintah seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai