Pendahuluan.
Air merupakan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh, terdiri dari atom
oksigen dan hidrogen, air merupakan bagian dari setiap sel, jaringan dan
organ di dalam tubuh dan 60% dari berat badan manusia terdiri dari air.
Bahkan di tulang ada 20%, otot 75% dan gigi 10% mengandung air.
Berdasarkan persentase berat badan , jumlah air di dalam tubuh
bervariasi pada setiap individu, tergantung pada proporsi otot dan
jaringan adiposa. Total air tubuh lebih banyak pada atlit dibanding non
atlit dan menurun jumlahnya dengan bertambahnya umur oleh karena
masa otot yang menurun.
Fungsi air di dalam tubuh
Lebih kurang 40% dari air tubuh berada di dalam sel dan 15% lagi berada
diluar sel. Sisanya berada di pembuluh darah.
Kehilangan 20% air, tubuh akan terjadi kematian, sedangkan kehilangan
10% saja akan menyebabkan gangguan yang sangat parah. Pada cuaca
sedang, seorang dewasa dapat bertahan hidup sampai 10 hari tanpa
air,sementara kanak kanak sampai 5 hari. Sebaliknya manusia bisa
bertahan hidup tanpa makanan selama beberapa minggu.
Kebutuhan :
Pada wanita rata-rata 2.7 l dari total air per hari. Total asupan cairan per
hari sebanyak 19% berasal dari makanan, jadi wanita harus
mengkonsumsi 9 cangkir perhari berupa cairan dan sisanya berasal dari
makanan, sementara untuk pria dibutuhkan konsumsi cairan sebanyak 3.7
l. Aktifitas fisik dan iklim juga mempengaruhi konsumsi cairan.
Para atlit membutuhkan asupan air yang banyak, terutama dalam cuaca
panas. The American College of Sports Medicine merekomendasikan
minum 400 600 ml air 2 3 jam sebelum latihan, dengan tambahan air
sebanyak 150 350 ml setiap interval 15 20 menit selama latihan.
Keseimbangan cairan.
Regulasi homeostatik oleh saluran cerna, ginjal dan otak tetap menjaga
kestabilan cairan tubuh. Jumlah air yang masuk lebih kurang sama dengan
jumlah air yang keluar.
Intake cairan
1400
700
Cairan keluar
200
2300
1400
100
100
350
2300
Asupan Air.
Rasa haus akan mempengaruhi asupan air , sebagai respons mulut ,
hipothalamus dan saraf.
Jika asupan air tidak cukup maka darah menjadi kental (berkurangnya jumlah air
tetapi bukan zat lain yang ada di dalamnya, mulut menjadi kering dan
hipothalamus mengisyaratkan untuk minum. Jika air yang dikonsumsi cukup
banyak , maka lambung menjadi penuh reseptor mengisyaratkan untuk berhenti
minum.
Dehidrasi.
Adalah kehilangan cairan yang sangat banyak dari tubuh, yaitu sekitar 2% dari
berat badan. Dimana gejala awal adalah rasa haus, sakit kepala, menurunnya
jumlah urine yang keluar, mulut kering, dan hilang konsentrasi. Jika keadaan
memburuk maka terjadi gejala yang lebih parah yaitu hipotensi, hilangnya selera
makan, otot melemah, gagal ginjal dan seizures.
Dehidrasi berat atau kronik akan menimbulkan terjadinya denyut jantung
meningkat, infeksi ginjal, kostipasi , gangguan kognitif dan gangguan regulasi
suhu. Dehidrasi bersifat fatal kalau terjadi kehilangan cairan sebanyak 20%.
Perhatian khusus harus diberikan kepada orang tua dengan dehidrasi, diketahui
bahwa hipotalamus adalah pusat regulasi untuk rasa haus, lapar, suhu tubuh,
keseimbangan cairan dan tekanan darah. Tetapi perubahan fisiologik dari
hipotalamus terjadi sesuai dengan bertambahnya umur. Sebagai akibatnya para
orang tua menunjukkan turunnya sensasi haus dan asupan cairan , disamping itu
juga terjadi penurunan fungsi ginjal yang berakibatkan bertambahnya
kehilangan cairan.
Intoksikasi air.
Walau jarang ,asupan cairan yang berlebihan kadang-kadang terjadi.
Oleh karena volume darah diencerkan dengan air yang berlebihan, maka air
bergerak ke intraseluler unk membuat keseimbangan Na , sehingga terjadi
proses pengenceran di cairan intra yang berakibatkan terjadi edema, kongesti
paru dan kelemahan otot. Individu yang mempunyai resiko hiponatremia oleh
karena intoksikasi cairan adalah infant (dianiaya ole orang dewasa), pasien
psikiatri dengan polidipsi, pasien yang mengkonsumsi obat psikotropik,
Kepustakaan>
1. Williams Nutrition & Diet therapy , edisi ke-13, 2009, Staci Nic, MS, RD, CD
2. Understanding Nutrition, edisi ke-13, 2013, Whitney,E ; Rolfes S,R.
3.Personal Nutrition, edisi ke-7, 2010, Boyle, M.A; Roth, S.L