Anda di halaman 1dari 13

BIOMOLEKUL

Biokimia adalah ilmu pengetahuan yang meneliti berbagai molekul yang


terdapat di sel hidup dan organisme serta reaksi-reaksi biokimianya. Biologi adalah
suatu disiplin ilmu sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, yakni kajian tentang
materi dan energi yang berhubungan dengan makhluk hidup serta proses-proses
kehidupannya. Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua)
yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan
bermuatan netral serta cukup stabil. Bentuk satuan terkecil yang dapat
diidentifikasikan menjadi unsur-unsur melalui suatu reaksi peruraian dan memiliki
komposisi dan sifat kimia sebagai senyawa tersebut. Biomolekul atau biomol adalah
semua senyawa yang terdapat didalam sel hidup. Mereka saling mengadakan
interaksi yang terarah dan teratur sehingga menampakkan ciri hidup.
Biomolekul merupakan unsur dasar penyusun sel organisme hidup terutama
C,H,O,N dan unsur tambahan S,P. Unsur-unsur tersebut dialam membentuk
biomolekul antara lain CO2,H2O,NH2 atau molekul organik (sub unit
organi,monomer) yaitu asam amino,monosakarida dan nukloetida.Selain itu
senyawa kimia penyusun sel adalah elemen mikronutrien yaitu 47% O, 28% Si,
7,9% Al, 4,5% Fe,dan 3,5% Ca.
Sifat-sifat biomolekul

Molekul yang berperan sebagai building block of sel


Setiap sel hewan dan tumbuhan tersusun kira-kira 10.000 mcam molekul
Air sebagai penyusun 50-95% pada setiap sel
Ion seperti Na+, K+, Ca+ :jumlah tidak lebih dari 1%
Hampir semua biomolekul sebagai senyawa organik (C, H, N, O, S, P)
Sebagian besar molekul mengandung atom C dan dianggap berasal dari

turunan hidrokarbon
Sifat kimia biomolekul organik dapat dideterminasidari gugus fungsi dan
pada umumnya tersusun lebih dari satu gugus fungsi

Hirarki struktur organisasi molekular dalam sel:


a.
b.
c.
d.

Level
Level
Level
Level

1
2
3
4

:Unit Monomerik
:Unit Makromolekul
:komplek supramolekul
:Sel dan Organel

Ikatan/interaksi molekular ada 2 macam yaitu :


a. Ikatan kovalen,terjadi antara sub unit monomerik pada protein,
polisakarida dan polipeptida

b. Ikatan non kovalen, terdiri dari :


Ikatan Hidrogen
Interaksi ionik
Interaksi hidrofobik
Interaksi van der wall

PENGGOLONGAN BIOMOLEKUL
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat misalnya gula atau tepung, merupakan sumber energi
utama untuk sel-sel yang hidup. Beberapa sel seperti yang terdapat pada
sistem saraf, tidak menggunakan molekul lain sebagai sumber energinya,
dan akan mati tanpa karbohidrat.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang menganung unsur karbon(C),
hidrogen(H), dan oksigen(O).
Didalam tubuh manusia glukosa merupakan jenis monosakarida yang
sangat penting digunakan untuk menghasilkan energi. Dalam keadaan
normal, seseorang mempunyai 70mg-100mg glukosa per 100ml darah. Di
negara negara yang mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi, pemenuhan
kebutuhan energinya 40-50% berasal dari karbohidrat.
Makanan sumber karbohidrat adalah beras, singkong, ubi jalar,
kentang, jagung, roti, dan sagu. Di dalam tubuh, makan tersebut disimpan
dalam bentuk glikogen (gula otot).
Beberapa fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sumber energi utama ( 1 gram glukosa = 4,1 kalori). Beberapa organ
tubuh, seperti otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat
tergantung pada glukosa dan tidak bisa digantikan oleh sumber energi
lainnya
b. Merupakan bahan pembentuk senyawa kimia lainnya, seperti lemak dan
protein
c. Mempunyai peranan penting pada metabolisme
d. Menjaga keseimbangan asam dan basa
e. Mempunyai peranan penting pada pembentukkan struktur sel, jaringan, dan
organ tubuh (Nurhayanti,Nunung dkk. Biologi Berbasis Pendidikan Karakter
Bangsa,2013)

Klasifikasi karbohidrat :
Berdasarkan kempleksitasnya,dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1) Monosakarida atau karbohidrat tunggal, merupakan suatu molekul yang
dapat terdiri dari lima atau enam atom
2) Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari beberapa (2-10)
monosakarida
3) Polisakarida merupakan karbohidrat yang tersusun lebih daru 10
monosakarida

Sifat karbohidrat adalah sebagai berikut :


Mempunyai rumus molekul (CH2O)n, disebut juga sakarida
Merupakan molekul organic yang yerdiri dari carbon (C) dan hydrate
Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam
Banyak terdapat dalam bahan nabati berupa gula sederhana seperti heksosa,
pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul tinggi seperti pati, pektin
selulosa dan lignin

2. PROTEIN

Protein adalah senyawa organik komplks yang tersusn atas karbon(C),


hidrogen(H), oksigen(O) dan nitrogen(N). Kadang-kadang mengandung
belerang(S) dan fosfor(P).
Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam
amino.Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino
non esensial.
Asam amin esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
dan harus ada didalam makan kita. Sepuluh macam asam amino esensial
adalah lisin, leusin, isoleusin, valin, fenilalanin, argini, triptofan, treonin,
histidin dan metionin.

Berdasarkan asalnya,protein dibedakan menjadi dua jenis,yaitu :


a. Protein Hewani
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Protein ini sering
disebut protein kelas satu sebab mengandung asam amino esensial secara
lengkap. Sumber protein hewani adalah ikan,daging,telur,susu,dan lain-lain.
b. Protein Nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuha. Sumber protein
nabati adalah kacang-kacangan,kelapa,sayur-sayuran,dan lain lain.

(Nurhayanti,Nunung dkk. Biologi Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa,2013)

Sifat fisikakimiawi protein :


merupakan molekul yang sangat vial untuk organisme dan terdapat disemua

sel
sifat fiskakimia setiap protein tidak sama,tergantung pada jumlah dan jenis

asam aminonya
Berat molekul protein sangat besar.

3. LEMAK
Lipida merupakan biomolekul yang berperan sebagai makanan bagi tubuh.
Biomolekul ini mengambil peran dalam metabolisme di tubuh, dan
pemecahan (hidrolisis) lipida dikatalis oleh enzim lipase. Lipida sukar larut
dalam air akan tetapi larut dalam pelarut organik (misalnya alkohol, eter,
aseton, kloroform). Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam
air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang
kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar. Definisi ini berdasarkan atas sifat
fisik, berlawan dengan definisi protein, karbohidrat, maupun asam nukleat
yang berdasarkan atas struktur kimia. Istilah lipid mencakup berbagai macam
kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya.
Senyawa pembentuk lemak yaitu:
1) Trigliserida
Gliserol + 3 asam lemak
Monomer: asam lemak dan gliserol
Fungsi: simpanan energi
Contoh : lemak, minyak2
2) Lilin (waxes)
Monomer : asam lemak, rantai panjang alkohol
Fungsi : kutikula (daun, kulit binatang proteksi)
3) Fosfolipid
Monomer: asam lemak, fosfat, gliserol
Fungsi : penyusun membran sel

4. VITAMIN
Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Funk pada tahun 1912, yaitu
substansi yang diperlukan untuk kehidupan dengan komposisi yang terdiri atas
gugus amino.

Menurut Wilson, vitamin mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


a. Merupakan suatu substansi organik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga harus ada di dalam menu makanan sehari-hari.
b. Diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.
c. Berfungsi sebagai pengatur.
Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, akan tetapi
fungsinya tidak dapat digantikan oleh zat lain. Jika tubuh kekurangan vitamin,
maka akan menyebabkan avitaminosis (hipovitaminosis).
Kebutuhan akan vitamin untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung pada
umur, jenis kelamin, aktivitas, dan kegiatan fisiologis. Kebutuhan ini umumnya
meningkat secara bertahap mulai dari bayi hingga dewasa. Kebutuhan vitamin
untuk laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita. Apabila kebutuhan vitamin
tidak tercukupi maka tubuh akan kekurangan vitamin. Keadaan seperti ini
disebut hipovitaminosis. Hipovitaminosis dapat terjadi karena makanan yang
dikonsumsi kurang mengandung vitamin da nada gangguan penyerapan vitamin,
pada usus, atau kebutuhan vitamin yang meningkat baik secara fisiologis
maupun patologis.
Vitamin juga dapat menyebabkan keracunan apabila diserap secara
berlebihan oleh tubuh. Keadaan seperti ini disebut hipervitaminosis.
Hipervitaminosis umumnya terjadi pada vitamin yang larut dalam lemak.

Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua kelompok,


yaitu:
a. Vitamin yang larut di dalam air
Vitamin yang larut di dalam air adalah vitamin B dan vitamin C.

1) Vitamin B
Vitamin B merupakan gabungan dari 15 macam lebih vitamin. Vitamin ini
sangat penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin B
akan menyebabkan kelemahan saraf dan penyakit seperti penyakit beri-beri
dan pelagra.
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di
dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini
terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim
yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai
jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok

vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
Vitamin B banyak terdapat di dalam susu, telur, buah-buahan, daging, ikan,
dan sayuran.
Vitamin B banyak jenisnya, antara lain vitamin B1, B2, B6, B11, B12
a) Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu
jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit
dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu
proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit
akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh
juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan
sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi
banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
b) Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen
koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin
ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan
glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran
segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
c) Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting
dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme
lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar
dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan
migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan
bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging
unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya
yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum
dan kentang manis.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan,


keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
d) Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di
dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam
berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi
makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5
dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau
dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita
adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
e) Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin
yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah
satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi
melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu,
vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi
antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu
jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di
dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecahpecah, keram otot, dan insomnia.

f) Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh

karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh


akibat

kekurangan

vitamin

ini.

Vitamin

ini

banyak

berperan

dalam

metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur,
hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin B12.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah),
mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

2) Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit,
sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas
dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju
mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif,
seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam
menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti
otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme
patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga
kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan
batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
b. Vitamin yang larut di dalam lemak
Vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K
1) Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan
panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak
mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang
berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna
merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja
dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat
mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan
kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat
menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan
antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan
pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di
dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya
pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
2) Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya,
seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini
adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan
mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana
betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit
lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara
berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja,
sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah
osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan
tulang.
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare,
berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

3) Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning
telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.

4) Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah
yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada
pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka
atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim
untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh
karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan
kebutuhan di dalam tubuh.

Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam
tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di
dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam
air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama
urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan
dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik
dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah
senyawa serupa vitamin (vitamin like substances). Perbedaan utamanya dengan
vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke

dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan sumber


makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini
tidaklah sepenting vitamin.
Kolin (choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam
golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel
mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa
metabolisme sel. Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa
serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum
diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam paraaminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa
antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitin (carnitine) merupakan senyawa
lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot
tubuh.

5. AIR
Air merupakan zat yang paling penting dan sangat kegunaannya. Air
diperlukan oleh setiap sel dan jaringan.
Beberapa fungsi air adalah sebagai berikut.
a. Melarutkan berbagai zat
b. Mengangkut zat lain dari sel ke sel lain atau darijaringan ke jaringan
lainnya
c. Menjaga stabilitas tubuh
Air dapat diperoleh secara langsung dari air minum dan secara
tidak langsung dari bahan makanan misalnya dari buah-buahan dan
sayur-sayuran. Kebutuhan air tergantung pada aktifitas tubuh artinya
banyaknya air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari banyaknya
air yang dikeluarkan tubuh.
Pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai
kelenjar buntu dan organ pengeluaran.kelenjar buntu akan mengatur
keseimbangan cairan dari darah dan cairan tubuh serta mengatur
penyerapan air oleh jonjot usus dan pengeluarannya melalui ginjal dan
kelenjar keringat.

6. MINERAL
Mineral merupakan zat kimia yang terdapat dalam bahan
makanan. Seperti halnya vitamin, mineral dibutuhkan tubuh dalam
jumlah sedikit.
Mineral dibutuhkan tubuh untuk membentuk tulang, sebagai zat
pengatur, proses pembekuan darah, pemeliharaan teknan darah,
respons saraf, dan pengangkutan oksogen keseluruh tubuh. Jika tubuh
kekurangan mineral, maka akan mengalami gangguan yang disebut
difisiensi.
Unsur-unsur mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dibedakan
menjadi dua,yaitu makroelemen dan mikroelemen. Makroelemen yaitu
unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar,
contohnya kalsium, fosfor, natrium, klor, kalium, magnesium, dan
sulfur. Mikroelemen yaitu unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit, contohnya, besi, yodium,flour, tembaga, dan
seng

DAFTAR PUSTAKA
Harti, Agnes Sri. 2014. Biokimia Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Nurhayanti, Nunung dkk. 2013. Biologi Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung:
SEWU
Murray, Robert K dkk. 2014. Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC
http://rezkyfkmuncen.blogspot.co.id/2014/10/biomolekul.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-biokimia-vitamin-55a0b99385e30.html

Anda mungkin juga menyukai