Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
PROPOSAL SINOPSIS TUGAS AKHIR
Nama : Krisnadiaz Rifqi Hakim
Nim

: 5112412084

Prodi : Teknik Arsitektur S1


1. JUDUL
YACHT

CLUB

DI

KEPULAUAN

KARIMUJAWA

DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK


Yacht awalnya didefinisikan sebagai kapal layar ringan dan cepat, yang
digunakan untuk mengantar orang penting. Dalam perkembangannya definisi
Yacth berubah menjadi suatu kapal yang didorong oleh layar dan digunakan
untuk pelayaran dan hobi. Yacht memiliki panjang yang bervariasi mulai dari 6
meter (20 kaki), sampai 30 meter (98 kaki).
Arsitektur Organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat
keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang
mendekatkan dengan harmonisasi antara lokasi bangunan, perabot, dan
lingkungan menjadi bagian dari suatu komposisi dipersatuka dan saling
berhubungan
2. LATAR BELAKANG
Alam dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini dikarenakan alam berkaitan langsung dengan sumber pemenuhan
kebutuhan hidup manusia, yakni sumber daya alam. Sumber daya alam
merupakan unsur lingkungan yang terdiri dari tiga hal yaitu sumber daya alam
hayati, sumber daya alam non-hayati, dan sumber daya alam buatan. Ketiganya

merupakan aset penting yang dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar


pembangunan dan dapat dimanfaatkan secara penuh dan cuma Cuma.
Sebagaimana yang ditegaskan dalam peraturan perundang undangan dalam
pengaktualisasiannya kegatan pembangunan haruslah bertujuan sebesar
besarnya untuk mensejahterakan rakyat serta untuk semakin meningkatnya
daya guna sumber daya alam tersebut sehingga manfaatnya masih dapat
dirasakan oleh generasi yang akan datang.
Sumber daya selain menjadi bagian dri unsur lingkungan juga merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahka dari ekosistem, yang adalah lingkungan
tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain serta hubungan antara manusia dengan factor factor
lingkungannya. Hubungan timbal balik tersebutlah yang menjadi siklus penting
yang berfungsi dalam penentuan daya dukung lingkungan hiduo untuk kegiatan
pembagunan.
Pembangunan sebagaimana yang ditegaskan TAP MPR No. IV/MPR/1999
adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
dan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan
kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta memperhatikan tantngan perkembangan global.
Indonesia sudah dari dulu dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 13.487 pulau besar dan kecil dan sekitar 6000
diantaranya tidak berpenghuni. Dengan demikian luas lautan di Indonesia lebih
besar dari luas daratan yang dimiliki dengan perbandingan luas daratan di
Indonesia 1.910.931,32 km dan luas lautan yang dimiliki Indonesia
3.544.743,9 km,
Taman Nasional Karimujawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22
pulau yang terletak di laut jawa, mempunyai luas 111.625 Ha, Taman Nasional
Karimunjawa ditetapkan sebagai cagar alam laut menurut SK Menhut
No.123/Kpts-II/1986 , Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai
kawasan pelestarian alam perairan dengan keputusan Menhut No.74/KptsII/2001. Permasalahan yang menonjol dalam mengelola kawasan ini adalah

perlindungan ekosistem perairan laut , hal ini disebabkan karena kawasan


Karimunjawa adalah salah satu dari tiga pusat perikanan yang diandalkan di
Jawa Tengah.
Saat ini Taman Nasional Karimunjawa dikelola oleh Balai Taman
Nasional Karimunjawa dengan tugas utama melaksanakan pengelolaan
ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa dalan rangka konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berdasarkan peraturan yang
berlaku.
Karimunjawa memiliki kelebihan dari beberapa kepualauan yang
ada di Indonesia, karena karimunjawa dilewati oleh jalur prdagangan sehingga
karimunjawa sangat cocok untuk dipilih sebagai tempat adanya Yacth Club ,
selain sebagai tempat untuk berkumpulnya para pemilik Yacht , Yacht Club
juga bisa berfungsi sebagai temapat rekreasi karena wisatawan bisa menikmati
dan menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam dalam satu tempat
yang sama, selain itu Karimunjawa juga memiliki pemandangan alam yang
indah , kekayaan alam bawah laut dan pulau pulau kecil yang sangat eksotis.
Karimunjawa memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dijadikan tempat
perkumpulan Yacht di Karimunjawa. Selain itu Karimunjawa menjadi salah
satu harta kekayaan bagi bangsa Indonesia dimana dapat menjadi tujuan wisata
yang memiliki potensi pariwisata yang cukup tinggi, baik masyarakat dari
dalam negeri maupun dari luar negeri
3. PERMASALAHAN
3.1 PERMASALAHAN UMUM
Bagaimana merancang sebuah Yacht Club di Kepulauan Karimunjawa,
yang dapat icon dikepulauan karimunjawa dan menjadi daya tarik
masyarakat disektor pariwisata domestik dan intenational.
3.2 PERMASALAHAN KHUSUS
Bagaiman merancang sebuah Yacht Club di kepulauan karimunjawa
dengan semenarik mungkin dan senyaman mungkin bagi para pengunjung
dan bisa menjadi tempat rekreasi tanpa harus merusak alam disekitar area
Pelatihan Menyelam (diving)

4. MAKSUD DAN TUJUAN


4.1 MAKSUD
4.2 TUJUAN
(a) Sebagai sarana edukasi.
(b) Sebagai sarana tempat berkumpul para pemilik Yacht di Indonesia
(c) Meningkatkan daya tarik masyarakat untuk dapat selalu menggali
potensi potensi alam bawah laut di

Indonesia khususnya di

kepulauan karimunjawa
(d) Menciptakan sebuah kawasan yang baik dan benar tanpa harus
merusak alam dan memperhatikan keserasian lingkungan sekitar
(e) Sebagai Fasilitas utama jika ada kegiatan Sail Karimunjawa
5.

MANFAAT
Yacht Club di kepulauan karimunjawa diharapkan dapat menambah
keuntungan disektor pariwisata di kepulauan karimunjawa dan desain
bangunan dapat menjadi icon dikepulauan Karimunjawa dan dapat
menjadi contoh bangunan yang baik dan benar tanpa harus merusak alam
disekitar site.

6.

LINGKUP PEMBAHASAN
6.1 RUANG LINGKUP SUBSTANSIAL
Lingkup pembahasan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan
Yacht Club di kepulauan Karimunjawa dengan titik berat pada hal-hal
yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar
ke-arsitekturan yang mempengaruhi, melatar belakangi dan mendasari
faktor-faktor perencanaan akan di batasi, dipertimbangkan dan
6.2

diasumsikan tanpa dibahas secara mendalam.


RUANG LINGKUP SPASIAL
Perencanaan dan perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa
Kabupaten Jepara

7.

METODE PEMBAHASAN

Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan program dasar


perencanaan dan konsep perancangan arsitektur dengan judul Yacht Club di
kepulauan Karimunjawa adalah metode deskriptif. Metode ini memaparkan,
menguraikan, dan menjelaskan mengenai design requirement (persyaratan
desain) dan design determinant (ketentuan desain) terhadap perencanaan dan
perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa.
Berdasarkan design requirement dan design determinant inilah nantinya akan
ditelusuri data yang diperlukan. Data yang terkumpul kemudian akan
dianalisa lebih mendalam sesuai dengan kriteria yang akan dibahas. Dari hasil
penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan, batasan dan
juga anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Pusat
Yacht Club di kepulauan Karimunjawa
Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya merupakan konsep dasar yang
digunakan dalam perencanaan dan perancangan Yacht Club di kepulauan
Karimunjawa sebagai landasan dalam desain grafis arsitektur.
Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan
dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu:
7.1 Data Primer
- Observasi Lapangan
Dilakukan dengan cara pengamatan langsung di wilayah lokasi dan
tapak perencanaan dan perancangan Yacht Club di kepulauan
Karimunjawa dan studi banding.
-

Wawancara
Wawancara yang dilakukan dengan pihak pengelola serta berbagai
pihak-pihak yang terkait dalam perencanaan dan perancangan Yacht
Club di kepulauan Karimunjawa.

7.2 Data Sekunder


Studi literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis mengenai
perencanaan dan perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa

serta peraturan-peraturan yang berkaitan dengan studi kasus perencanaan


dan perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa
Berikut ini akan dibahas design requirement dan design determinant yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Pusat Pelatihan
Menyelam (Diving):
1.

PEMILIHAN LOKASI DAN TAPAK


Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak, dilakukan dengan
terlebih dahulu mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penentuan suatu lokasi dan tapak yang layak sebagai perencanaan
dan perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa, adapun
data yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a)

Data

tata

perencanaan

guna

lahan/peruntukan

dan perancangan

lahan

pada

wilayah

Yacht Club di kepulauan

Karimunjawa
b)

Data potensi fisik geografis, topografi, iklim, persyaratan


bangunan yang dimiliki oleh lokasi dan tapak itu sendiri dan juga
terhadap lingkungan sekitarnya yang menunjang terhadap
perencanaan dan perancangan sebuah Yacht Club di kepulauan
Karimunjawaq.

Setelah memperoleh data dari beberapa alternatif tapak, kemudian


dianalisa dengan menggunakan nilai bobot terhadap kriteria lokasi
dan tapak yang telah ditentukan untuk kemudian memberi scoring
terhadap kriteria x nilai bobot, dan tapak yang terpilih diambil dari
nilai yang terbesar.
2. PROGRAM RUANG
Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan terlebih
dahulu mengumpulkan data yang berkaitan dengan perencanaan dan
perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa, yaitu dilakukan
dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang itu sendiri beserta
kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan baik studi kasus
maupun dengan studi banding, serta dengan standar atau literatur

perencanaan

dan

perancangan

Yacht

Club

di

kepulauan

Karimunjawa.
Persyaratan ruang yang didapat melalui studi banding dengan
standar perencanaan dan perancangan Yacht Club di kepulauan
Karimunjawa, sehingga dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan
persyaratan ruang akan diperoleh program ruang yang akan
digunakan pada perencanaan dan perancangan Yacht Club di
kepulauan Karimunjawa.
3. PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR

Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan


dengan observasi lapangan melalui studi banding pada Yacht Club di
kepulauan Karimunjawa lain serta dengan standar atau literatur
mengenai perencanaan dan perancangan yang kaitannya dengan
persyaratan bangunan di Yacht Club di kepulauan Karimunjawa.
Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Aspek konstektual pada lokasi dan tapak terpilih dengan
pertimbangan keberadaan bangunan disekitarnya.
b) Literatur atau standar perencanaan dan perancangan Yacht Club
di kepulauan Karimunjawa.
Setelah memperoleh data tersebut, kemudian menganalisa antara
data yang diperoleh dari studi banding dengan standar perencanaan
dan perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa sehingga
akan diperoleh pendekatan arsitektural yang akan digunakan pada
perencanaan

dan

perancangan

Yacht

Club

di

kepulauan

Karimunjawa.
8. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program
Perencanaan dan Perancangan Yacht Club di kepulauan Karimunjawa.
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran,


manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan,
serta alur bahasan dan alur pikir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tinjauan mengenai Yacht Club di kepulauan Karimunjawa,
kaitannya dengan perkembangan, pengertian dan peraturan perundang
undangan yang berlaku di Indonesia, klasifikasi, sistem pengelolaan
dan persyaratan teknis.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Membahas tentang gambaran umum pemilihan tapak di Kepulauan
Karimunjawa berupa data fisik maupun non fisik, kebijakan tata ruang
kota di Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara, gambaran khusus
berupa batas wilayah, karakteristik, serta gambaran umum tata ruang
kelola Kepulauan Karimunjawa.

BAB

IV

PENDEKATAN

KONSEP

PERENCANAAN

DAN

PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang uraian dasar-dasar pendekatan konsep
perencanaan dan perancangan awal dan analisis mengenai pendekatan
fungsional, pelaku dan aktivitasnya, kebutuhan jenis ruang, hubungan
kelompok ruang, sirkulasi, pendekatan kebutuhan Yacht Club di
kepulauan Karimunjawa pendekatan kontekstual, optimaliasi lahan,
pendekatan

besaran

ruang,

serta

analisa

perancangan secara kinerja, teknis dan arsitektural.

pendekatan

konsep

Anda mungkin juga menyukai