Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MAKALAH BIOLOGI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
FADIAH NADILA.A

Kelainan dan penyakit pada sistem kekebalan tubuh Kita pasti pernah merasakan
gangguan atau kelainan pada tubuh yang di ikuti rasa sakit, seperti flu. Penyakit bisa
timbul karena sistem kekebalan tubuh atau sitem imun manusia kurang bagus.
Kelainan dan penyakit pada sistem kekebalan tubuh pada setiap manusia berbedabeda.

Contoh beberapa kelainan pada sistem kekebalan tubuh :

AIDS (Acquired Immunodeficiency syndrome) :


Suatu penyebab infeksi yang menurunkan kekebalan secara fatal adalah HIV
(Human Immunodeficiency Virus). Virus tersebut menyebabkan kasus AIDS
dengan menginfeksi dan secara cepat menghancurkan sel-sel T penolong. AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu sindrom menurunnya
system kekebalan tubuh. AIDS termasuk penyakit menular seksual (PMS).4.
defisiensi imunDefisiensi system kekebalan (imun) dapat diperoleh dari
keturunan. Defisiensi yang diwariskan tersebut umumnya mencerminkan
kegagalan pewarisan suatu gen kepada generasi berikut sehingga dihasilkan
makrofag yang tidak mampu mencerna dan menghancurkan organisme
penyerbu, contohnya adalah severe combined immunodeficiency (SCID).
Penderita SCID mengalami kekurangan limfosit B dan T, sehingga harus tinggal
dilingkungan steril agar tidak terkena infeksi.5. penyakit autoimunKetika suatu
penyakit autoimun menyerang, system kekebalan akan menyerang organ atau
jaringannya sendiri seolah-olah mereka adalah unsur asing. Penyakit autoimun
sering terjadi pada kasus kencing manis dan demam rematik.

Penolakan Transplantasi: System kekebalan mengenali dan menyerang apap


un yang secara normal berbeda dari unsur yang ada di dalam tubuh seseorang,
bahkan unsur yang hanya sedikit berbeda, seperti organ dan jaringan yang dica
ngkokkan. Penolakan transplantasi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pen
olakan hiperakut, akut, dan kronis.

Alergi (Hipersensitivitas) :
Hipersensitivitas adalah respon berlebihan tehadap antigen tertentu. Dalam
peristiwa alergi, system kekebalan dapat menyebabkan kerusakan jaringan
ketika berusaha melakukan perlawanan. Antigen yang menyebabkan alergi
disebut alergen. Alergen dapat berupa debu, serbuk sari, gigitan serangga,
rambut kucing, dan jenis makanan tertentu misal udang. Proses terjadinya alergi

diawali dengan masuknya alergen ke dalam tubuh. Alergen tersebut akan merangsang
sel-sel B plasma untuk menyekresikan antibodi IgE. Alergen yang masuk ke dalam
tubuh pertama kali tidak akan menimbulkan gejala alergi. Namun, IgE yang terbentuk
akan berikatan dengan mastosit. Akibatnya, ketika alergen masuk ke dalam tubuh
untuk kedua kalinya, alergen akan terikat pada IgE yang telah berikatan
dengan mastosit. Keadaan ini mengakibatkan sel-sel mastosit melepaskan histamin
yang berperan dalam proses pembesaran dan peningkatan permeabilitas pembuluh
darah (inflamasi). Respons inflamasi ini mengakibatkan timbulnya gejala alergi, misal
bersin, kulit terasa gatal, mata berair, hidung berlendir, dan kesulitan bernapas.
Pemberian antihistamin dapat menghentikan gejala alergi.

Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi
yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu
membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan
oleh gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus. Autoimunitas dapat
mengakibatkan beberapa kelainan berikut.
a) Diabetes melitus, disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di
pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Hal ini mengakibatkan tubuh
kekurangan hormon insulin sehingga kadar gula darah meningkat.
b).Myasthenia gravis, disebabkan oleh antibodi yang menyerang otot lurik. Hal
ini mengakibatkan otot lurik mengalami kerusakan. Contoh kerusakan otot lurik
pada mata.
C).

Addisons disease, disebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar


adrenalin. Hal ini mengakibatkan tubuh kehilangan berat badan, kadar gula darah
menurun, mudah lelah, dan pigmentasi kulit meningkat. Gambar berikut
menunjukkan seseorang yang terkena addisons disease.

Eritematosus lupus sistemik (lupus)


Penyakit ini menyebabkan sistem kekebalan membangkitkan antibodi yang
dikenal sebagai autoantibodi terhadap semua jenis molekul sendiri. Bahkan
protein histon dan DNA yang dibebaskan oleh perombakan sel normal dalam
tubuh juga dilawan. Ciri-ciri penyakit lupus antara lain: terjadinya ruam kulit,
demam, artritis, dan kegagalan fungsi ginjal.

Multiple sclerosis (MS)


Penyakit ini banyak dijumpai di negara-negara maju. Pada penderita penyakit ini
menyebabkan sel limfosit T bersifat reaktif terhadap mielin serta memasuki sistem
saraf pusat dan merusak selubung mielin dari neuron. Akibatnya penderita akan
mengalami gangguan abnormalitas neurologis yang serius.

Kelainan Imunodefisiensi
Imunodefisiensi terjadi ketika bagian dari sistem kekebalan tubuh tidak hadir atau
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kadang-kadang seseorang lahir dengan
Imunodefisiensi (dikenal sebagai Imunodefisiensi primer), meskipun gejala
gangguan tersebut mungkin tidak muncul sampai di kemudian hari.
Imunodefisiensi juga dapat diperoleh melalui infeksi atau diproduksi oleh obat (ini
kadang-kadang disebut imunodefisiensi sekunder).
Imunodefisiensi dapat mempengaruhi limfosit B, limfosit T, atau fagosit. Contoh
Imunodefisiensi primer yang dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja adalah:

Defisiensi IgA adalah gangguan Imunodefisiensi paling umum. IgA adalah

immunoglobulin yang ditemukan terutama di air liur dan cairan tubuh lain yang
membantu menjaga pintu masuk ke tubuh. Kekurangan IgA adalah gangguan di
mana tubuh tidak menghasilkan cukup antibodi IgA. Orang dengan defisiensi IgA
cenderung memiliki alergi atau mendapatkan lebih pilek dan infeksi pernapasan
lainnya, namun kondisi biasanya tidak parah.
Severe combined immunodeficiency (SCID). SCID adalah gangguan sistem

kekebalan tubuh yang serius yang terjadi karena kurangnya baik B dan limfosit T,
yang membuatnya hampir mustahil untuk melawan infeksi.
Sindrom DiGeorge (thymus displasia), cacat lahir di mana anak-anak yang lahir

tanpa kelenjar timus, adalah contoh dari penyakit T-limfosit primer. Kelenjar timus
adalah tempat limfosit T normal dewasa.
Sindrom Chediak-Higashi dan penyakit granulomatosa kronis keduanya
melibatkan ketidakmampuan untuk berfungsi secara normal neutrofil sebagai
fagosit.
Imunodefisiensi sekunder biasanya berkembang setelah seseorang memiliki
penyakit, meskipun mereka juga dapat menjadi akibat kekurangan gizi, luka
bakar, atau masalah medis lainnya. Obat-obatan tertentu juga dapat
menyebabkan masalah dengan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai