D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
FADIAH NADILA.A
Kelainan dan penyakit pada sistem kekebalan tubuh Kita pasti pernah merasakan
gangguan atau kelainan pada tubuh yang di ikuti rasa sakit, seperti flu. Penyakit bisa
timbul karena sistem kekebalan tubuh atau sitem imun manusia kurang bagus.
Kelainan dan penyakit pada sistem kekebalan tubuh pada setiap manusia berbedabeda.
Alergi (Hipersensitivitas) :
Hipersensitivitas adalah respon berlebihan tehadap antigen tertentu. Dalam
peristiwa alergi, system kekebalan dapat menyebabkan kerusakan jaringan
ketika berusaha melakukan perlawanan. Antigen yang menyebabkan alergi
disebut alergen. Alergen dapat berupa debu, serbuk sari, gigitan serangga,
rambut kucing, dan jenis makanan tertentu misal udang. Proses terjadinya alergi
diawali dengan masuknya alergen ke dalam tubuh. Alergen tersebut akan merangsang
sel-sel B plasma untuk menyekresikan antibodi IgE. Alergen yang masuk ke dalam
tubuh pertama kali tidak akan menimbulkan gejala alergi. Namun, IgE yang terbentuk
akan berikatan dengan mastosit. Akibatnya, ketika alergen masuk ke dalam tubuh
untuk kedua kalinya, alergen akan terikat pada IgE yang telah berikatan
dengan mastosit. Keadaan ini mengakibatkan sel-sel mastosit melepaskan histamin
yang berperan dalam proses pembesaran dan peningkatan permeabilitas pembuluh
darah (inflamasi). Respons inflamasi ini mengakibatkan timbulnya gejala alergi, misal
bersin, kulit terasa gatal, mata berair, hidung berlendir, dan kesulitan bernapas.
Pemberian antihistamin dapat menghentikan gejala alergi.
Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi
yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu
membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan
oleh gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus. Autoimunitas dapat
mengakibatkan beberapa kelainan berikut.
a) Diabetes melitus, disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di
pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Hal ini mengakibatkan tubuh
kekurangan hormon insulin sehingga kadar gula darah meningkat.
b).Myasthenia gravis, disebabkan oleh antibodi yang menyerang otot lurik. Hal
ini mengakibatkan otot lurik mengalami kerusakan. Contoh kerusakan otot lurik
pada mata.
C).
Kelainan Imunodefisiensi
Imunodefisiensi terjadi ketika bagian dari sistem kekebalan tubuh tidak hadir atau
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kadang-kadang seseorang lahir dengan
Imunodefisiensi (dikenal sebagai Imunodefisiensi primer), meskipun gejala
gangguan tersebut mungkin tidak muncul sampai di kemudian hari.
Imunodefisiensi juga dapat diperoleh melalui infeksi atau diproduksi oleh obat (ini
kadang-kadang disebut imunodefisiensi sekunder).
Imunodefisiensi dapat mempengaruhi limfosit B, limfosit T, atau fagosit. Contoh
Imunodefisiensi primer yang dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja adalah:
immunoglobulin yang ditemukan terutama di air liur dan cairan tubuh lain yang
membantu menjaga pintu masuk ke tubuh. Kekurangan IgA adalah gangguan di
mana tubuh tidak menghasilkan cukup antibodi IgA. Orang dengan defisiensi IgA
cenderung memiliki alergi atau mendapatkan lebih pilek dan infeksi pernapasan
lainnya, namun kondisi biasanya tidak parah.
Severe combined immunodeficiency (SCID). SCID adalah gangguan sistem
kekebalan tubuh yang serius yang terjadi karena kurangnya baik B dan limfosit T,
yang membuatnya hampir mustahil untuk melawan infeksi.
Sindrom DiGeorge (thymus displasia), cacat lahir di mana anak-anak yang lahir
tanpa kelenjar timus, adalah contoh dari penyakit T-limfosit primer. Kelenjar timus
adalah tempat limfosit T normal dewasa.
Sindrom Chediak-Higashi dan penyakit granulomatosa kronis keduanya
melibatkan ketidakmampuan untuk berfungsi secara normal neutrofil sebagai
fagosit.
Imunodefisiensi sekunder biasanya berkembang setelah seseorang memiliki
penyakit, meskipun mereka juga dapat menjadi akibat kekurangan gizi, luka
bakar, atau masalah medis lainnya. Obat-obatan tertentu juga dapat
menyebabkan masalah dengan fungsi sistem kekebalan tubuh.