Umur 1 tahun
Umur 2 tahun
Umur 3 tahun : berbicara 4 hingga 5 kalimat serta memiliki sekitar 900 kata.
Dapat menggunakan kata siapa, apa, dan dimana dalam menanyakan suatu
pertanyaan. 75 % kata-kata dan kalimat jelas.
4.
Umur 4-5 tahun ; memiliki 1500 - 2100 kosa kata. Dapat menggunakan grammar
dengan benar terutama yang berhubungan dengan waktu. Dapat menggunakan
kalimat dengan lengkap baik, kata-kata, kata kerja, kata depan, kata sifat maupun
kata sambung. 100 % kata-kata sudah jelas dan beberapa ucapan masih belum
sempurna.
5.
Umur 5 - 6 tahun ; memiliki 3000 kata, dapat menggabungkan kata jika, sebab,
dan mengapa.
Kegagalan yang sering ditemukan pada komunikasi selama perkembangan anak
adalah:
1. Kesalahan dalam bahasa
a. Kesalahan dalam mengartikan suatu kata :
b. Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat
c. Kesalahan bentuk kata
2. Kegagalan bicara
a. Gagap
b. Kekurangan dalam artikulasi
c. Kerusakan alat artikulasi
B. Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
1. Data Subyektif :
a. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
- Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
- Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat ?
- Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
- Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang
diucapkan.
- Siapa yang mengasuh dirumah
- Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah
- Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata
- Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-kata
b. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
- Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata
- Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide ?
-
orang
tua
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
anak
berkomunikasi
6. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan
7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan memori
dan kerusakan sistem saraf pusat.
D. Tindakan Keperawatan
Diagnose
Gangguan komunikasi verbal s.d kurangnya stimulasi bahasa
Tindakan
Lakukan latihan
komunikasi
Rasional
- Latihan bicara yang sesuai dengan perkembangan
Lakukan komunikasi
Berbicara
sambil
suatu hal.
Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari pada
-
Berikan
lebih
banyak
kata
mengucapkan
mengucapkan.
karena
biasanya
kesulitan
dalam
benar.
-
Lakukan
sekrening
lanjutan
pada anak.
Untuk mengindari
artikulasi
keter-lambatan perkembangan
benda-benda atau
alat-alat
artikulasi
gangguan pendengaran
Perbaikan
pembedahan.
Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai dengan
yang diberikan
Perhatikan
kebersihan
telinga
anak
Kolaborasi
dengan rehabilitasi
Gunakan bahasa yang sederhana dan umum digunakan dalam komunikasi sehar-hari.
telinga anak.
Untuk
memudahkan
pema-
Gunakab verifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kematangan dan pengetahuan anak.
Difersifikasi
bahasa
dapat
- Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara - Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan anak
jelas,
serta
kemungkinan
penanganan
lanjutan,
secara langsung
kecemasan
Komunikasi
tidak
efektif
Lakukan
komunikasi
dengan
neurologi
secara mendetail.
Untuk
mengetahui
Untuk
kemungkinan kelainan pada SSP anak.
mengetahui
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan tanggal 9 Mei 2001 pk. 08.00 10.00 WIB
A. Identitas
Nama klien
: S. P.
Umur
: 2 tahun 8 bulan
Register : 10045067
Agama :
Islam
Ayah
Ibu
Ayik
Enny
Isalm
Suku bangsa :
Jawa
Jawa
Pendidikan
D-III
SMA
Pekerjaan
Swasta
Alamat:
Tidak bekerja
Perkembangan motorik :
Menurut Ibu perkembangan motorik anak normal seperti berikut:
nonton TV. Pada saat diperiksa anak koperatif tetapi setelah beberapa lama anak
menolak dan menangis.
D. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Kesadaran anak kompos mentis, penampilan anak ceria, anak
sulit memusatkan perhatian jika diajak bicara. Umur 2 tahun 8 bulan, BB :
11,5 kg, TB : 92 cm, LK : 46 cm, LD : 47 cm, LLK : 16,5 cm. Imunisasi
lengkap dan sudah mendapat boster folio I.
Data dari kepala ke kaki :
a. Kepala : tulang kepala
c.
d.
e.
f.
g.
E. Analisa data :
Data
Data subyektif :
-
Etiologi
Kurangnya informasi
Masalah
Kurangnya pengetahuan
tentang
bisa
bicara
berbicara,
dirumah sulit
diajar
untuk
karena
keterlambatan
pada
penanganan
sulit
kemungkinan
memusatkan
prognosenya.
perhatian.
Apakah
berobat.
bahasa
Data obyektif :
- Anak
hanya
bilang
bisa
papa pada
bicara
bahasa
dengan
jawa
dan
Indonesia.
- Anak
sulit
diajak
memusatkan perhatian
pada suatu obyek. Ibu
tampak
gugup
bila
menjawab pertanyaan.
- Anak baru
pertama
diperiksakan.
Data Subyektif :
Kecemasan anak
anak,
serta
Data obyektif :
-
An
ak
pada
awalnya
kooperatif
tetapi
F. Diagnose keperawatan :
1. Kurangnya pengetahuan tentang keterlambatan bicara pada anak, tindakan yang
akan dilakukan, serta lamanya pengobatan s.d kurangnya informasi
2. Kecemasan pada anak s.d pemeriksaan yang lama
G. Rencana keperawatan
Hari/ta
Diagnose
Tujuan
nggal
Rabu, 9 Kurangnya
Setelah
Mei
pengetahua
diberikan
2001
Tindakan
-
an
15
penyakit
keterlambat
HE
menit
ibu
bicara tahu :
Rasional
anak, dan
kemungkinan
penyebab,
tahu
dengan
demikian
akan
lama menambah
ibu
kemungkinan
yang
pada
tindakan
bicara
yang
hasil
ajhirnya
dapat
yang
terjadi
pada
penanganan.
mengurangi
akan
dilakukan,
anaknya.
kecemasan
serta
lamanya
Ibu kooperatif.
tentang
pengobatan
pemeriksaan
s.d
Ibu
pada
bersedia
yang
jenis -
Dengan
penjelasan
harus manfaat
kurangnya
melanjutkan
informasi
pemeriksaan
memastikan
untuk
penunjang
penyebab
kepentingan anak,
yang
diperlukan.
poda
ibu
akan
EEG.
cara
untuk -
Dengan
mencegah
stimulasi
bahasa
kondisi
lebih
in
dengan
dan
memberikan
diharapkan
anak yang
buruk oleh
adekuat
orang
tua
keluarga
parah,
sambil
menunggu
hasil
pemeriksaan
Rabu, 9
Kecemasan
Mei
pada
2001
s.d
Setelah diberikan -
anak tindakan
20
tamabahan.
Lakukan -Untuk mening-
menit
rasa
dan
menarik
yang lama
hatian anak.
dilakukan
per-
pemeriksaan
Lakukan -
Untuk
tanpa menangis.
pemeriksaan
mengurangi
sambil
memberikan
ningkatkan
tumbuh
kembang.
-
Berikan mengurangi
sehingga
untuk anak
dan kooperatif.
alat-alat
H. Tindakan Keperawatan
Untuk
lebih
DX
1
HariTgl
Tindakan
Evaluasi
/Jam
Rabu, 9 Mei -Menjelaskan
-Ibu
Perkembangan
mau Tanggal
2001
kepada
ibu mengerti
11/5/2001
09.00-019.15
bahwa
S=-
pemeriksaan
O + ibu datang
kembali
dan
untuk
tidak
mungkin
pemeriksaan
dilakukan
EEG
hanya
sekai
saja.
dan
darah
- Ibu bersedia
anaknya.
A.
Pengeta
- He agar ibu
huan
orang
teratur
tua
sudah
mengon-
bertambah.:
trolkan
- Ibu bersedia
anaknya
ke
poli tumbang
P:
-He
tujuan
pengambilan
hasil lab.
Untuk
program
- Lakukan pro-
sedur
berupa
atraumatik
pemeriksaan
dalam
pengambilan
Darah
darah anak
- He agar ibu
tetap
melatih
anaknya bicara
di
sambil
menunggu
hasil
pemeriksaan
secara
-Berikan
dukungan
moral.
keseluruhan
- Sarankan ibu
datang kembali
hari
2
Jumat,
11/5 2001.
Rabu, 9 Mei -Lakukan
-Anak
mau Rabu,
2001
komu-nikasi
diperiksa
dan 2001
Pk.09.00-
S:-
09.25
sejajar anak.
O : anak mau
Mei
diperiksa
-
Berikan -Anak
mainan
yang bermain
ada di ruang
A: -
tumbang
P : Lanjutkan
metode
setiap
akan diperiksa
untuk
memeriksa
mau tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th.
Edition, Lippincott, Philadelpia, New York.
Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and
Practice , 5 th Edition, Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing, New
York.
Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book,
Philadelpia.
Whaley and Wong (1996), Nursing Care of Infants and Children, 5 th Edition, Mosby
Year Book, Philadelpia.