Anda di halaman 1dari 5

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA

KEBAKARAN DAN K3
A. UMUM
Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaran
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh kelalaian manusia
maupun faktor lain, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis.
1. Pencegahan
Langkah langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya bencana
kebakaran sebagai berikut :
a. Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman
b.

Hindari

Pembebanan

yang

berlebihan

pada

satu

stop

kontak

akan

menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini biasanya
dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau sambungan T pada
satu titik sumber listrik.
c. Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik.
d. Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki,
karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
e. Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistim
pengaman yang sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban
listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.
2. Penanggulangan
a. Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor anda. Apabila anda bisa
membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) disetiap ruangan kantor.
b. Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yang
terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk
memadamkan api.
c. Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting
dekat telephone, atau program telephone untuk nomor-nomor penting. Ingat
bahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah
berkobar lebih besar.
2.1 Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana kebakaran
Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana kebakaran adalah:
a) cepat dan tepat;
SOP PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Hal- 1

b) prioritas;
c) koordinasi dan keterpaduan
d) berdaya guna dan berhasil guna;
e) kemitraan
f) pemberdayaan;
g) non diskriminasitif
2.2 Tujuan penanggulangan bencana
Penanggulangan bencana bertujuan untuk :
a) memberikan perlindungan kepada pegawai dari ancaman bencana;
b) menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;
c)

menjamin

terselenggaranya

penanggulangan

bencana

secara

terencana,

terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;


d) menghargai budaya lokal;
e) membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;
f) mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawaan; dan
g) menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Penyelamatan diri
Apabila

karyawan/karyawati

kantor

sudah

melakukan

pengenalan

dan

pengecekan Kantor dengan seksama maka :


a. Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan menentukan sedikitnya dua
jalur keluar dari setiap ruangan. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi
perhatikan apakah teralis kantor akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah
penyelamatan diri di kantor bersama seluruh karyawan.
b. Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur bagi petugas Satpam.
c. Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak
dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau menunduk di bawah, tutup
mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
d. Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman.
Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian
pula jika harus melalui jendela.
e. Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh dengan selimut tebal yang dibasahi.
Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan keluar
menerobos kobaran api.

SOP PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Hal- 2

PROSEDUR
No
1
2
3

Jangka waktu maksimal


penyelesaian
Bila terjadi kebakaran karyawan dan tamu 3 menit
menyelamatkan diri ditempat aman dan jangan
panik.
Penanggungjawab ruangan memberi informasi 2 menit
sumber kebakaran kepada petugas / yang
diberi tanggung jawab
Bila
sumber
kebakaran
dan
penyebab 3 menit
kebakaran diketahui maka petugas mematikan
sakelar pemutus arus listrik atau putuskan
arus listrik melalui panel MCB/Sekering
Bila memungkinkan padamkan kebakaran 15 menit/selesai
tersebut dengan alat pemadam api dengan
bahan
pemadam
yang
sesuai
(Tabung
Pemadam, fire blanket, Karung Goni dsb.)
5 Menit
a. Namun bila ternyata kebakaran cukup
besar segera hubungi dinas pemadam
kebakaran dan PLN;
b. Lingkungan sekitar perlu dirapihkan /
sterilkan sehingga mudah dicapai oleh
pemadam kebakaran
7-10 Menit
a. Sambil
menunggu
petugas
pemadam
kebakaran.
b. Satgas/petugas yang ditunjukan mengambil
posisi yang telah ditentukan
Prosedur

7.

Melakukan pemadaman sumber kebakaran/api

30 Menit s/d selesai

8.

Lakukan
penyelamatan
dokumen
serta 30 Menit s/d selesai
peralatan kantor yang dapat menimbukan
kobaran api.

Ikuti petunjuk di bawah ini.


1. Pergi ke panel hydrant terdekat dan pecahkan kaca bertanda "Break Glass
Here."
2. Beri tahu pihak keamanan dan informasikan lokasi kebakaran.
3. Berusaha memadamkan api menggunakan APAR. (Catatan: selang
kebakaran hanya boleh digunakan oleh pihak pemadam kebakaran).
4. Jika tidak dapat dipadamkan, tutup semua pintu menuju ke lokasi
kebakaran, beri tahu situasinya kepada pihak keamanan dan mulai
prosedur evakuasi.

SOP PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Hal- 3

5. Jangan menggunakan lift dan jelaskan situasinya bila petugas pemadam


kebakaran tiba.
Jika mendengar tanda alarm terus menerus
1. Tetaplah tenang.
2. Amankan semua dokumen-dokumen penting.
3. Matikan dan lepaskan semua peralatan listrik.
4. Dengarkan

baik-baik

pengumuman

yang

disampaikan facility

management melalui pengeras suara dan ikuti petunjuk yang diberikan


oleh floor warden.
5. Jika kebakaran tidak dapat dikuasai, tutup semua pintu ruang yang
terbakar dan segera tinggalkan tempat tersebut melalui tangga darurat
terdekat. Jangan menggunakan lift.
Prosedur Evakuasi
1. Jika

mendengar

hydrant, floor

bunyi

alarm

secara

warden akan

terus

segera

menerus

memberikan

dari

kotak

petunjuk

evakuasi/pengungsian.
2. Jangan panik, berjalanlah dengan cepat menuju tangga darurat terdekat.
Jangan menggunakan lift.
3. Jangan menghalangi orang lain yang masuk ke tangga darurat dari lantai
di bawahnya.
4. Jangan kembali untuk mengambil barang-barang jika sudah berada
dalam tangga darurat atau keluar dari gedung.
5. Floor warden bertanggung jawab dalam melakukan prosedur evakuasi.
6. Semua orang yang dievakuasi harus langsung menuju titik kumpul
sampai ada petunjuk selanjutnya.
7. Instruksi

untuk

kembali

ke

gedung

diberikan

oleh facility

management setelah keadaan dinyatakan aman.


Gempa Bumi
1. Berada di bawah meja yang dapat memberikan keamanan serta udara
yang cukup.
2. Carilah kolom bangunan atau lorong yang memungkinkan tidak terdapat
benda-benda yang dapat roboh di area kerja Anda.
3. Tangga darurat gedung adalah area yang paling aman dari reruntuhan.
4. Jauhkan diri dari jendela, rak buku, lampu atap, tempat file dan barangbarang berat lain yang dapat jatuh dan melukai Anda.
5. Jika Anda berada dalam lift, usahakan segera keluar dari lift.
SOP PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Hal- 4

6. Tunggu sampai ada instruksi selanjutnya dari pengelola gedung.


7. Tetap tenang/jangan panik
8. Jangan menggunakan lift
9. Jika Anda berada di luar, jauhi gedung.
Pengobatan Darurat
1. Karyawan harus menghubungi pihak keamanan untuk memberitahukan
adanya korban.
2. Karyawan sebaiknya memberikan informasi seperti di bawah ini:
3. Nama, jenis kelamin dan perkiraan umur korban.
4. Lokasi keberadaan korban.
Floor Waden
1. Floor warden ditunjuk oleh facility management (peraturan K3).
2. Diperlengkapi dengan bendera, peluit dan handy talky.
3. Memberitahukan kepada seluruh karyawan mengenai lokasi jalan keluar.
4. Jika ada perintah evakuasi, menjamin seluruh karyawan meninggalkan
gedung dengan menggunakan tangga darurat dan berkumpul di lokasi
yang telah ditentukan.
5. Memiliki daftar karyawan terbaru untuk keperluan absensi pada saat
evakuasi.
6. Memastikan semua staf di bawah tanggung jawabnya, mengerti prosedur
evakuasi dan letak lokasi berkumpul yang dituju pada saat evakuasi.
7. Memastikan tidak ada penghalang apapun pada tangga darurat.
8. Memprioritaskan bantuan kepada wanita hamil, orang lansia, penyandang
disabilitas, dan orang yang dalam keadaan sakit

SOP PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Hal- 5

Anda mungkin juga menyukai