PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan
yang berupa serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberikan pelayanan
kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat di wilayah tertentu.
Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada di
dalam keluarga dan masyarakat .Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk
sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
,politik,sosial,budaya,dan lingkungan sekitarnya
Setiap petugas kesehatan yang bekerja dimasyarakat perlu memahami
masyarakat yang di layaninya ,baik keadaan budaya maupun tradisi setempat sangat
menentukan pendekatan yang di tempuh .Pendekata yang akan digunakan oleh
bidan harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan ,tugas dan tanggung
jawab bidan serta aspekperlindungan hukum bagi bidan di komunitas
Karena itu,dalam makalah ini akan di paparkan mengenai strategi pelayanan
kebidanan komunitas yang terdiri atas tiga yaitu : Pendekatan edukatif dalam peran
serta masyarakat, Pelayanan Yang Berorentasi Pada Kebutuhan Masyarakat,dan
Menggunakan/Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi Yang Ada di Masyarakat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui
tentang Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Edukatif
Dalam pendekatan ini ujung tombaknya adalah gerakan peberdayaan, yang
memiliki tiga mata tombak disebut TRISULA, yaitu konseling, kunjungan rumah,
1
dan pengorganis asian masyarakat. Ketiga mata tombak ini pada hakikatnya adalah
upaya memfasilitasi proses pemecahan masalah dalam diri sasaran/ klien.
Pemberdayaan itupun tidak dilakukan secara serta-merta, melainkan secara
berjenjang. Para petugas kesehatan dan petugas lintas sektor terkait memberdayakan
pemuka-pemuka masyarakat, yang disusul dengan gerakan para pemuka masyarakat
untuk memberdayakan unsur-unsur masyarakat (yaitu kader), dan akhirnya para
kader bergerak memberdayakan seluruh msyarakat.
Pendekatan edukatif memerlukan kesabaran dan ketangguhan dari para
petugas (penggerak), karena mereka harus mengawal proses secara berkelanjutan
hingga tercapainya kemandirian masyarakat. Dijajaran kesehatan, penggerak awal
adalah para petugas di Dinas kesehatan Kabpaten/Kota, rumah sakit, serta
puskesmas dan jaringannya.
1. Definisi
a. Secara umum
Rangkaian kegiatan yang di laksanakan secara sistemtis, terencana dan
terarah dengan partisipasi aktif individu, kelompok, masyarakat secara
keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor social, ekonomi dan budaya setempat.
b. Secara Khusus
Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam memecahkan masalah
yang dihadai masyarakat dengan pendekatan pokok yaitu pemecahan
masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.
2. Tujuan Pendekatan Edukatif
a. Memecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan
masalah kebidanan komunitas.
b. Kembangkan kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan memecahkan
masalah yang di hadapi atas dasar swadaya sebatas kemampuan.
3. Strategi Dasar Pendekatan Edukatif
a. Mengembangkan provider
gotong royong. Terdiri dari tiga asfek penting meliputi proses, masyarakat dan
memfungsikan masyarakat.
Terdiri dari 3 jenis pendekatan :
1. Specific Content Approach
Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan masalah melalui
proposal program kepada instansi yang berwenang.
Contoh : pengasapan pada DBD
2. General Content Objektive Approach
Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang
kesehatan dalam wadah tertentu
Contoh : posyandu meiputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.
3. Proses Objektive Apporoach
Yaitu pendeketan yang lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan
masyarakat sebagai pengambilan prakarsa kemudian dikembangakan sendiri
sesuai kemampuan.
Contoh : kader
C. Menggunakan atau Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi yang Ada di
Masyarakat
Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan oleh rendahnya status socialekonomi yang diakibatkan ketidak tahuan dan ketidak mampuan memelihara diri
sendiri (self care) sehingga apabila berlangsung terus akan berdampak pada status
kesehatan keluarga dan masyarakat juga produktifitasnya.
1. Definisi
a. Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat,
membantu menumbuhkan kemampuan orang, berkomunikasi dan menguasai
fisiknya.
b. Pengembangan manusia yang tujuannya adalah mengembangakan potensi
dan kemampuan manusia dalam mengontrol lingkungannya.
2. Langkah-langkah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pelayanan kebidanan di komunitas ada 3 yaitu: Pendekatan edukatif
dalam peran serta masyarakat, Pelayanan Yang Berorentasi Pada Kebutuhan
Masyarakat,dan ,Menggunakan/Memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada di
mssasyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup
masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial
budaya dll. Sebagian masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat
sehingga perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan
dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat
terhadap kemampuan yang mereka miliki.
Pelayanan Yang Berorentasi Pada Kebutuhan Masyarakat adalah Proses
dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber sumber yang
ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong. Terdiri
dari 3 aspek penting meliputi proses, masyarakat dan memfungsikan masyarakat.