370 pendidikan
371 hal-hal umum tentang pendidikan
372 pendidikan dasar
373 pendidikan lanjutan
374 pendidikan orang dewasa
375 kurikulum
376 pendidikan wanita
377 sekolah dan agama
378 pendidikan tinggi
379 pendidikan dan negara
Bagan Lengkap : Misalnya subdivisi 372 untuk pendidikan dasar diperinci lagi menjadi bagan lengkap
yaitu :
372.1 soal-soal umum
372.2 sekolah dasar
372.3 sains dan teknologi
372.4 membaca
372.5 kesenian dan pekerjaan tangan
372.6 baha dan kesusatraan
372.7 matematika
372.8 lain-lain mata pelajaran
372.9 pengolahan historis, geografis, perorangan.
Sistem klasifikasi Towa Hamakonda merupakan terjemahan dari DDC dan banyak dipergunakan di
perpustakaan-perpustakaan kecil di Indonesia.
Langkah-langah melakukan klasifikasi :
1. Menentukan subjek buku (diperlukan alat bantu)
2. Menentukan nomor kelas (mempelajari bagan klasifikasi, periksa bagan lengkap dan tabel)
3. Menganalisa bahan pustaka (pendekatan subjek, taat asas, subjek spesifik, jika subjek lebih dari
satu maka pilih yang paling sesuai)
4. Menggunakan indeks
Saat ini juga telah tersedia DDC online yang dapat membantu meringankan kegiatan klasifikasi bahan
pustaka.
KATALOGISASI
Katalog berasal dari bahasa yunani yang berarti daftar, dalam pengertian umum adalah daftar
nama-nama, judul dan barang-barang. Sedangkan dalam perpustakaan, katalog adalah daftar buku
yang dibuat menurut sistem atau cara tertentu, secara alfabetis maupun secara sistematis untuk
memudahkan penemuan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan pengguna perpustakaan (disebut
juga dengan istilah user) maupun oleh petugas perpustakaan. Hasil pokok dari kegiatan katalogisasi
adalah penyusunan dari bahan pustaka dan pemeliharaan katalog yang memberikan akses utama
kepada koleksi. Fungsi katalog :
1. Memudahkan user dalam retrieval bahan pustaka yang dibutuhkan berdasarkan informasi yang
mereka ketahui, bisa berupa judul, pengarang, maupun berdasarkan bidang ilmu yang
diperlukan.
2. Untuk menunjukkan apakah perpustakaan memiliki buku yang dikarang oleh pengarang
tertentu, mengenai subjek tertentu dan dalam bentuk tertentu.
3. Sebagai wakil ringkas dari bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
Lebih lengkap, Qalyubi (2007:138) menyebutkan fungsi katalog adalah sebagai berikut :
- Mencatat karya seseorang pada tajuk yang sama.
- Menyusun entri pengarang secara tepat sehingga semua karya seseorang berada pada tajuk yang
sama.
- Mencatat semua judul bahan pustaka yang dimiliki suatu perpustakaan.
- Menunjukkan rujukan silang (cross reference) dari beberapa istilah atau nama-nama yang sama yang
digunakan sebagai tajuk.
- Memberikan petunjuk letak / lokasi bahan pustaka yang disusun pada perpustakaan. memberikan
uraian tentang setiap karya yang dimiliki suatu perpustakaan sehingga pengguna perpustakaan
(user)dapat memperoleh informasi yang lengkap tentag karya itu.
Ada dua macam kegiatan katalogisasi yaitu katalogisasi deskriptif dan katalogisasi subjek. Katalogisasi
subjek adalah penandaan tajuk subjek suatu bahan pustaka secara verbal dan penentuan nomor
klasifikasi bahan pustaka secara non verbal (call number). Sedangkan katalogisasi deskriptif adalah
membuat deskripsi bahan pustaka secara fisik (deskripsi bibliografi) dan menentukan access
point (berupa penentuan TEU dan TET dari suatu bahan pustaka) kemudian hasilnya dituliskan dalam
entri katalog.
Deskripsi bibliografis dibagi ke dalam 8 daerah (area), dimana tiap-tiap daerah juga terdiri atas
beberapa unsur. Antara daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan dengan tanda baca titik (.). Setiap
daerah diawali dengan tanda titik, spasi, garis, garis (. --), kecuali pada daerah pertama tidak berlaku
aturan ini.
Kedelapan deskripsi bibliografis tersebut adalah :
1. Daerah judul dan pernyataan penanggungjawab judul buku, nama pengarang (letaknya sejajar
dengan nomor panggil buku atau call number)
2. Daerah Edisi
3. Daerah Data Khusus
dicetak pada lembaran-lembaran yang berbentuk buku. Qalyubi (2007) menyebutkan keuntungan dari
katalog buku adalah :
-Biaya pembuatannya murah, mudah dicetak, mudah dikirimkan ke berbagai perpustakaan atau
instansi lain, mudah dibawa kemana-mana.
- Dapat dibuat dalam jumlah eksemplar yang cukup banyak.
- Tidak memerlukan filling seperti katalog kartu.
1. Katalog online (online catalogue)
Katalog online adalah katalog yang data bibliografinya disimpan dalam database komputer. Untuk
membuat katalog online dibutuhkan perangkat komputer dan program aplikasi tertentu karena
pemanggilan data dilakukan dengan menggunakan bahasa komputer. Contoh : Online Public Access
Catalogue (OPAC). Penelusuran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya
melalui judul, subjek, dan sebagainya yaitu dengan menggunakan penelusuran boolean logic.
Katalog online yang semakin mempermudah kegiatan temu kembali (retrieval) bahan pustaka di
perpustakaan. Contohnya adalah Online Public Access Catalogue (OPAC). OPAC merupakan sistem
pengkatalogan berbasis komputer yang memiliki pengaruh besar sejak tahun 1980-an. OPAC
menyediakan sarana penelusuran yang mandiri bagi pengguna perpustakaan karena dapat diakses
dimana saja dan kapan saja, tanpa harus mengunjungi perpustakaan terlebih dahulu dengan
menggunakan jaringan LAN, atau WAN .
Keuntungan lain dari adanya katalog online adalah penelusuran informasi dapat dilakukan dengan
cepat-tepat- dan kapasitas besar yang memungkinkan input banyak muatan data bibliografis,
penelusuran dapat dilakukan oleh banyak pengguna perpustakaan dalam waktu yang bersamaan tanpa
saling mengganggu dan tidak sampai terjadi kerumunan atau antrian sebagaimana mungkin terjadi
pada katalog manual, tidak perlu penjajaran tertentu sebagaimana katalog manual, data bibliografis
yang dapat dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas. Apabila OPAC terhubung dengan sistem
sirkulasi maka dapat diketahui apakah koleksi tersebut berada di rak ataukah sedang dipinjam oleh
seorang pengguna perpustakaan. Adanya katalog online memungkinkan terselenggaranya kerjasama
dengan perpustakaan lain sehingga dapat perpustakaan dapat menyediakan koleksi yang lebih
beragam dalam memenuhi kebutuhan informasi dari penggunanya.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan OPAC adalag user interface disesuaikan dengan karakteristik
pengguna, meliputi penempatan menu yang user friendly, pemilihan kata kunci dalam penelusuran
juga akan mempengaruhi ketepatan hasil penelusuran dengan kebutuhan informasi pengguna
perpustakaan.
CARA MENULISKAN UNSUR-UNSUR DALAM KATALOG KARTU
Menuliskan Call Number
Contoh : sebuah buku berjudul Psikologi Remaja, nama pengarang (sebagai TEU) adalah Ryca Cristiana,
sedangkan nomor klasifikasi untuk subjek ini adalah . . ., dan satu huruf pertama dari judul adalah p
maka call number dituliskan sebagai berikut:
652.3 . . . . . . . . . . nomor kelas untuk subyek adolescent psychology
CRI
p
Keterangan :
jika judul buku dalam bahasa asing diawali dengan kata sandang (a, an, the, untuk buku
berbahasa inggris dan al untuk buku islami maka yang menjadi huruf awal dari judul adalah huruf
setelah kata sandang tersebut.
jika judul buku diawali dengan angka, maka angka tersebut dinyatakan sebagai huruf. Contoh : 10
Tahun Kerjasama Puslit Arkenas dan EFEO, maka huruf pertamanya adalah s (diambil dari kata Sepuluh
Tahun Kerjasama Puslit Arkenas dan EFEO).