Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GEOTEKNIK

KADAR AIR

Oleh :
Disusun oleh :
Aldre Yudanto Putra
Anwar Rifai
Dion Arizal Febriana
Felix Ivan Pradipta

(7/XII GPA)
(9/XII GPA)
(19/XII GPA)
(27/XII GPA)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN GEOLOGI PERTAMBANGAN


SMK NEGERI 2 DEPOK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Geotek Kadar Air ini dengan baik dan
sebelumnya

telah

melakukan

praktikum

yang

telah

dilaksanakan di Laboratorium Pemboran.


Laporan ini kami susun sebagai pertanggungjawaban atas
teori yang diajarkan kepada kami sebelumnya .Praktikum ini
dilaksanakan agar siswa tahu cara menghitung kadar air.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
bapak pembimbing kami yang telah membimbing kami dalam
mempelajari ilmu tentang Mekanika Tanah ini.
Semoga laporan tentang Kadar Air ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan.
Terima kasih.

Yogyakarta,18 Januari
2013

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada
proses pelapukan mineraldan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang
mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, jika
air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah
perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin
terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi
pergerakan udara dalam tanah.
Kadar air adalah salah satu sifat fisik tanah asli. Kadar air digunakan
untuk

menentukan korelasi antara perilaku tanah dan sifat-sifatnya,

untuk menyatakan hubungan fase udara, air dan padat pada suatu
volume bahan dan untukmenyatakan konsistensi relatif tanah kohesif
dalam bentuk Indeks Likuiditas.Kadar air merupakan perbandingan antara
massa air 'pori' atau 'bebas' pada suatu massa material terhadap massa
material padat, yang dinyatakan sebagai persentase.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sifat-sifat tanah yang menyatakan hubungan
fase udara, air, dan padat.
2. Untuk mengetahui dan malaksanakan praktikum penghitungan
kadar air pada tanah.
3. Untuk

mengetahui

kadar

air

dalam

tanah

berdasarkan

presentasenya.
4. Untuk menerapkan teori tentang kadar air yang telah didapatkan
sebelumnya

C. Manfaat

Agar siswa cara menghitung kadar air dalam tanah

Menerapkan teori yang telah didapatkan sebelumnya


Melatih ketelitiah dan keuletan siswa dalam praktikum

Untuk data evaluasi , yang dapat digunakan sebagai


acuan pembelajaran siswa selanjutnya.

BAB II
LANDASAN TEORI
KADAR AIR TANAH
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada
proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang
mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga
berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi,
jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerahdaerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut
mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga
membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman
memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara.
Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Keduaduanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah
jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang
menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh.
Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila
dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105 oC hingga diperoleh berat
tanah kering yang tetap.
Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman
yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke
akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung
pada kemampuan tanah yang
menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah
ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun.
Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa
tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase
yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman. Fungsi air tanah yaitu sebagai

pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan bagian tanaman.


Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan
dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus
disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk
penerapan suatu sifat. (Hakim, dkk., 1986).
Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan
isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya
adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih
lembab setelah dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan
berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air
(0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang
terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat
kering oven). (Pairunan, dkk., 1985)
Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu
persen volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai
keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan
air pada pertumbuhan pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar
air tanah dapat digolongkan dengan beberapa cara penetapan kadar air
tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan, hambatan listrik dan
pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992).
Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan
dapat menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik
begitupun pada tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air
tanah dapat diamati dan ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998).
Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada
jumlah air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah.
Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat
pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti. Temperatur dan
perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada
efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang
melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas tanah
yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan
tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan
lapisan tanah. (Buckman dan Brady, 1982).
Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya
tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah
dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanahtanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih
kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah
kering dari pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat.
(Hardjowigeno, S., 1992).

BAB III
PELAKSANAAN
A. Alat dan Bahan

Sample tanah

Cawan

Aquades

Spatula

Timbangan

Oven

B. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Ukur berat cawan ( W3 )
3. Haluskan sample hingga menjadi bubuk
4. Campurkan cairan Aquades dengan sample ( sample basah )
5. Letakkan sample basah kedalam cawan
6. Ukur berat sample basah dengan timbangan (W1)

7. Keringkan sample basah dengan oven dengan suhu 110 o C, tunggu


sampai sample kering
8. Ambil sample kering ( W2 ) kemudian hitung beratnya
9. Hitung semua berat sample dan cawan dengan rumus

Sampel tanah
Cawan

Aquades
Spatula

Oven
Timbangan

Rumus:

W=

WI W 2
X 100%
W 2 W3

Keterangan :
W

Kadar air

W1 =

berat cawan + sample tanah basah

W2 =

berat cawan

W3 =

berat cawan tanah kosong

+ sample tanah kering

Perhitungan
1

Berat cawan + tanah basah


Berat cawan + tanah kering
Berat cawan kosong

W1=
W2=

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan

adanya

praktikum

kadar

air

ini,

kita

dapat

mengetahui perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah


dengan berat kering tanah yaitu dengan presentase kadar air
tersebut. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain
cawan,

spatula, aquades, oven yang dilengkapi dengan pengatur

suhu dan timbangan, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui


presentase kadar air pada suatu tanah .

B.

Kritik dan Saran


1. Waktu yang ada agar lebih diefisienkan lagi
2. Mengoven yang terlalu lama bisa membuang-bung waktu

Anda mungkin juga menyukai