Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motivasi kerja team proyek merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan
suatu

pengelolaan proyek yaitu bagaimana memberikan faktor pendorong dan

menghilangkan faktor penghambat dalam pekerjaan proyek, adapun faktor pendorong


meliputi profesionalitas kerja, pengakuan hasil kerja, pengalaman pimpinan proyek,
penanganan yang benar, kualitas personil dan peningkatan mutu produk sedangkan
faktor penghambat mencakup ketidakjelasan sasaran dan arahan, sumberdaya yang
tidak memadai, konflik terlalu banyak, pimpinan proyek tidak perhatian dan tidak
peduli, jaminan kerja yang tidak jelas serta tujuan prioritas sering berubah-ubah.

Kesuksesan suatu proyek ditentukan oleh peranan para personil dan manajer
perusahaan sebab mereka sebagai user dari SI yang dikembangkan, dan perubahan
sistem akibat adanya pengembangan SI akan berpengaruh pada performa para personil
pekerja maupun para manajernya yang meliputi perubahan terhadap pekerjaan, jabatan
hubungan kerja, status dan gaji sehingga berdampak pada rasa kekuatiran akan posisi
dan kesejahteraan, untuk itu perlu ada deklarasi berupa penyampaian secara umum
yang bersifat positif tentang maksud dari proyek pengembangan sistem kaitannya
terhadap dampak atau efek perubahan system.

Tujuan Manajemen Proyek


Menghilangkan faktor penghambat dalam pekerjaan proyek, faktor pendorong
meliputi profesionalitas kerja, pengakuan hasil kerja, pengalaman pimpinan
proyek. Proses kepemimpinan dalam pengelolaan proyek sistem adalah berupa
penunjukkan team dalam pelaksanaan proyek yang dapat dilakukan dalam dua
jalur, yaitu:
1. Jalur Manajemen Internal
penunjukkan team pelaksana proyek yang dilakukan dari dalam perusahaan
dengan melibatkan personil personil di departemen Pengembangan Sistem
Informasi beserta para manajer yang terkait dengan proyek, bisa berupa team
analis sistem, team perancang sistem, team pemrogram yang memahami kasus
(permasalahan) dalam disain sistem informasi baik menyangkut hardware
maupun software.
2. Jalur Manajemen Eksternal
penunjukkan team pelaksana proyek yang ada diluar perusahaan berdasar
arahan konsultan pengembangan manajemen bisa dengan melalui tender atau
ditunjuk langsung, dimana fihak manajemen sudah menyiapkan kerangka
acuan proyek. Sedangkan hubungan kerja dalam team proyek meliputi end user
(fihak manajemen), pelaksana proyek (pimpro beserta team proyek) dan sub
proyek (sub kontraktor dan konsultan), yang mana ketiga unsur ini saling
terintegrasi satu sama lain, artinya kebutuhan / permasalahan tentang dari fihak
user merupakan aspek pekerjaan bagi pelaksana, sedangkan sub proyek
merupakan bagian yang mendukung (support) bagi pelaksana proyek dari
kebuuhan hardware maupun software termasuk aktivitas instalasi perangkat,
hubungan kerja ini dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Manajemen Proyek Sistem Informasi

Penyusunan Team Proyek Organisasi proyek dipimpin oleh seorang


pimpro yang mengkoordinasikan kegiatan proyek dengan departemen lain
maupun membuat laporan kepada manajemen puncak, tanggung jawab pimpro
adalah memastikan :
1. Seluruh kegiatan yang diperlukan diselesaikan dalam urutan dan waktu
yang tepat (Time)
2. Proyek selesai sesuai budget (Cost)
3. Proyek memenuhi sasaran kualitas (Quality)
b. Model Sistem
Pada setiap perusahaan / organisasi untuk kelangsungan hidupnya senantiasa
berhadapan dengan tiga hal yakni: masalah, peluang dan perintah, kemudian
dari hasil pendekatan pengembangan sistem yang ditetapkan maka bisa
dilakukan studi tentang model sistem yang diinginkan (kombinasi, otomatis
atau manual), dari model sistem yang dipilih kemudian ditetapkan kebutuhan
perangkat / fasiliutas (hardware, software dan braiware) untuk dapat
mempelajari aktivitas sistem yang terjadi (input model, output, database dan
kontrol kesemuan ini merupakan garapan dari manajemen proyek, yang dapat
memberikan dampak pencapaian tujuan berupa peningkatan laba dan
peningkatan kualitas pelayanan, dengan alat ukur peningkatan pada faktor
PIECES :
Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem ada 5 tinjauan yaitu:
1. Tinjauan Metodologi
Classical approach, proses pendekatan pengembangan sistem yang lebih diterapkan
pada sistem yang relatif kecil dan tidak kompleks, pendekatan ini dilakukan tanpa
dibekali alat ataupun teknologi

Structured approach, proses pendekatan pengembangan sistem yang lebih


diterapkan pada sistem besar dan kompleks, pendekatan ini dilakukan dengan
dibekali alat atau teknologi yang memadai.

2. Tinjauan Sasaran
Piecemeal approach, proses pendekatan pengembangan sistem yang diterapkan
atau difokuskan kepada satu aplikasi kegiatan tertentu, pendekatan ini tidak
memperhatikan tujuan atau sasaran organisasi serta kedudukan di SI
System approach, adalah proses pendekatan pengembangan sistem yang diterapkan
pada seluruh komponen dalam organisasi, pendekatan ini lebih memperhatikan
tujuan dan sasaran organisasi, artinya pendekatan yang memperhatikan sistem
informasi sebagai satu kesatuan utuh terintegrasi dengan semua kegiatan kegiatan
lain di dalam perusahaan.

3. Tinjauan Kebutuhan
Top-Down Approach, proses pendekatan pengembangan sistem untuk melayani
kebutuhan dari level atas ke bawah (pada level manajemen), berupa
perencanaan strategis agar dapat diterjemahkan ke level manajemen
dibawahnya, berupa pendefinisian sasaran dan kebijaksanaan organisasi
melalui analisis kebutuhan informasi yang diturunkan kepenentuan output,
input, basis data, prosedur operasi dan kendali, pendekatan ini lebih sesuai
dengan pendekatan system.

4. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang
dibutuhkan untuk pengembangan sebuah sistem serta untuk mendukung

operasinya setelah diterapkan, proses perencanaan ini bertujuan untuk


merencanakan proyek proyek sistem yang akan dikembangkan nantinya,
adapun pelaku proses perencanaan adalah staf perencana sistem yang
berkonsultasi dengan komite pengarah
5. Proses Perencanaan Proyek
Proses perencanaan proyek proyek sistem terdiri atas:
a. Pengkajian tujuan, perencanaan strategi, taktik dan kebijakan manajemen
b. Pengkajian pengembangan manajemen terhadap proyek proyek sistem

KESIMPULAN

1.2 Simpulan
Manajemen Proyek adalah suatu sistem yang terintegrasi secara professional untuk
menjadi dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan serta membantu
kegiatan operasional perusahaan. Dengan adanya Manajemen Proyek proses bisnis
serta penyampaian komunikasi antar karyawan satu dengan yang lainnya

bisa

berjalan lancar. Serta informasi yang terdapat di perusahaan menjadi batasan


waktu dalam pencapaian kesuksesan, sehingga apabila penyampaian informasi
dilakukan secara lambat maka akan mempengaruhi manajemen dalam pengambilan
keputusan yang efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai