Anda di halaman 1dari 38

Berikut adalah Uraian Tugas Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung

1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan benar selama melakukan
pekerjaan yang antara lain adalah memeriksa perlengkapan keselamatan (K3).
Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek memakai alat pelindung
diri (APD). Menggunakan perlengkapan K3 sesuai prosedur.
2. Mempelajari dan memahami gambar kerja dan spesifikasi teknis yang antara lain
adalah memahami menterjemahkan gambar. Memahami dan menterjemahkan
spesifikasi teknis. Serta memahami dan menterjemahkan tahapan kerja , metode kerja
dan instruksi kerja.
3. Membuat kantor dan bedeng kerja serta pagar pengaman proyek yang antara lain
adalah membuat rencana kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang, workshop
peralatan serta pagar pengaman. Melaksanakan pembuatan kantor bedeng pekerja dan
fasilitasnya gudang, workshop peralatan serta pagar pengaman. Serta mengatur dan
mengawasi penempatan peralatan kerja bahan serta tenaga kerja.
4. Menghitung kuantitas pekerjaan, kebutuhan peralatan dan jumlah material yang
diperlukan untuk proyek yang antara lain adalah menghitung kuantitas pekerjaan
lapangan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis. Menghitung kebutuhan
bahan berdasarkan kuantitas pekerjaan lapangan. Menghitung kebutuhan peralatan
berdasarkan kuantitas dan metode kerja. Serta menghitung kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan kuantitas dan metode kerja.
5. Membuat program kerja harian dan mingguan yang antara lain adalah menyusun
jadwal (schedule( penggunaan bahan. Menyusun jadwal pemakaian peralatan.
Menyusun jadwal tenaga kerja.
6. Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja yang antara lain adalah menyiapkan
materi bimbingan teknis sesuai dengan lingkup pekerjaan. Melaksanakan bimbingan
teknis sesuai dengan lingkungan pekerjaan. Melakukan pemantauan hasil bimbingan
teknis dari mitra kerja.
7. Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung yang antara lain adalah memberi petunjuk
kepada petugas laboratorium mengenai bahan yang akan diuji. Memastikan bahwa
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan. Menentukan mobilisasi dan demobilisasi sumber daya.
8. Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan gedung berdasarkan spesifikasi teknis,
metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Yang antara lain adalah menguasai
metode kerja pelaksanaan dan gambar kerja (shop drawing). Melakukan pengajuan
permohonan ijin pekerjaan konstruksi gedung kepada pengguna jasa (owner) dan atau
konsultan pengawas berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, instruksi kerja dan
gambar kerja. Melaksanakan pekerjaan konstruksi gedung berdasarkan spesifikasi
teknis, metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja, serta menagwasi pekerjaan
konstruksi gedung.
9. Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang antara lain adalah
membuat laporan harian dan mingguan penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
Membuat laporan kemajuan pekerjaan (progress) pelaksanaan pekerjaan dan kondisi
lingkungan serta menyiapkan data hasil pekerjaan untuk pembuatan gambar terpasang
(as Bulit Drawing) dan dokumentasi proyek.

Hitungan Struktur struktur balok dan kolom


Arsitek jangan sok tau deh, hitung Struktur.
Memang benar.. Perhitungan Struktur hukumnya wajib dihitung oleh Ahli nya (Ahli Struktur)
Topic ini, saya hanya sharing cara menentukan Dimensi Struktur Beton untuk keperluan
tahap perancangan:
Denah
Tampak
Potongan
Jadi kita membuat gambar prarencana lebih akurat.
Struktur bangunan, ditentukan oleh panjang bentangan antar kolom.
Contoh kasus:
Bentangan ruang berjarak 6 meter
Tentukan Dimensi Balok & Kolom
1. Dimensi Balok
a. Rumus ukuran tinggi balok Induk = 1/12 bentangan : (1/12)x6 m : 0,5 m : 50 cm
b. Rumus lebar balok = 1/2 tinggi balok : 1/2 x 50 cm : 25 cm
Jadi Dimensi balok = 25cmx50cm,
c. Rumus Tinggi Balok Anak: 1/15 Bentangan
*) Untuk lebar balok bisa juga 2/3 Tinggi
2. Dimensi penampang kolom
Rumus penampang kolom = Lebar balok+(2x5cm) : 25+(2x5cm) : 35 cm, jadi ukuran lebar
kolom untuk menumpu balok dengan bentang 6 m : 35 cm
*) Untuk penampang Kolom, bisa juga 15X40 cm. Tebal 15cm agar rata dinding bangunan.
(Untuk Rumah tinggal dua lantai)

Tebal Pelat Lantai: 1/40 Bentang


Sekali lagi, cara hitungan Struktur ini hanyanlah untuk kebutuhan tahap perencanaan
Arsitektur. (untuk rumah tinggal)
*) Bisa dikatakan, untuk keperluan Sketsa Desain (Ide awal)
Untuk perhitungan Struktur, untuk tahap pembangunan, sangat disarankan menggunakan
perhitungan Struktur dari ahlinya.

Kontraktor Pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam definisi lain
menyebutkan bahwa pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi surat
penunjukan serta telah menandatangani surat perjanjian pemborongan kerja dengan pemberi
tugas sehubungan dengan pekerjaan proyek. Pada Proyek tempat penulis kerja praktek ini,
pemilik proyek ( owner) memberikan kepercayaan secara langsung kepada kontraktor
pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Peraturan dan persetujuan tentang hak
dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam dokumen kontrak. Kontraktor bertanggung
jawab secara langsung pada pemilik proyek ( owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya
diawasi oleh tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim
pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan desain harus segera
dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah
direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan.
2. Memberikan laporan kemajuan proyek ( progress ) yang meliputi laporan harian,
mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek yang memuat antara lain:
Pelaksanaan pekerjaan.
Prestasi kerja yang dicapai.
Jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Jumlah bahan yang masuk. Keadaan cuaca dan lain-lain.

3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung
lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
4. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual ( time schedule ) yang telah disepakati.
6. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap kehilangan dan kerusakan
sampai pada penyerahan pekerjaan.
7. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang
diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan material ke tempat
pekerjaan.
8. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan
pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan alasan yang logis dan
sesuai dengankenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
9. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan
pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Teknik Sipil - Pengorganisasian merupakan suatu tindakan yang harus dilaksanakan oleh
setiap perusahaan dan merupakan salah satu fungsi manajemen dalam pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab serta penentuan hubungan antara satuan organisasi.
Pengorganisasian ini bertujuan agar tugas dapat dilaksanakan dengan lancar, tertib dan dapat
terwujud hubungan antara pimpinan dengan karyawan secara harmonis.

Dengan kata lain struktur organisasi dapat tergambar secara jelas tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan bagian-bagian dalam perusahaan. Struktur organisasi
diperlukan untuk tercapainya suatu tujuan perusahaan dan tercapainya suatu sistem
pengendalian yang efektif dengan memberdayakan semua unsur sumber daya yang dimiliki
proyek (5 M) yaitu Man, Material, Machine, Methods, Money dalam satu gerak dan arah
untuk mewujudkan tujuan proyek.

Tugas dan wewenang dalam struktur organisasi pada perusahaan kontraktor:


1. Direktur
Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan pelaksanaan
kegiatan perusahaan, mengkoordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari.
Mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut rugi laba perusahaan,
produksi, keuangan dan pemasaran.
2. Finance Direktur
Menangani semua masalah yang menyangkut segi dana, dengan cara merencanakan,
mengatur dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran dana sehubungan dengan transaksitransaksi yang terjadi.
Menyediakan informasi kepada bagian-bagian yang lain mengenai kedudukan keuangan
perusahaan.
Mengevaluasi laporan tahunan.
3. General Manager
General Manager diangkat oleh Direktur untuk memimpin langsung proyek induk dan tetap
stand by di site office. General Manager juga berfungsi sebagai wakil dari pihak pemilik
untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan proyek.

4. Manager

Tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel


(karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang
sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian sebagai berikut:
Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan
lain-lain.
Rancangan organisasi dan pekerjaan.
Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
Sistem komunikasi dan pengendalian.
5. Marketing
Menyusun program dan strategi pemasaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Menawarkan produk perumahan melalui media elektronik, media cetak, maupun presentasi
ke instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta serta pameran.
6. Surveyor
Bertugas untuk melakukan pengukuran dan pemetaan tanah pada kawasan yang akan
dikembangkan, sehingga dihasilkan berbagai data yang diperlukan dalam proses perencanaan
baik berupa peta kontur tanah maupun bentuk kawasan yang akan dikembangkan.

7. Arsitek
Bertugas untuk melakukan perancangan pengembangan kawasan sesuai dengan spesifikasi
dan batasan-batasan yang telah ditentukan diatas tanah yang dikembangkan dengan
menggunakan data-data yang dihasilkan dan telah diolah oleh surveyor. Arsitek juga
mempunyai tugas untuk membuat perancangan design rumah sesuai konsep yang diinginkan
oleh Developer.

8. Drafter
Bertugas untuk membantu arsitek merealisasikan hasil rancangan pengembangan kawasan
sehingga dapat berfungsi sesuai keinginan semua pihak.

9. Pelaksana
Pelaksana mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
- Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

- Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.


- Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran.
- Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan.
- Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana / mandor.
- Dapat membuat opname borongan.
- Membuat rekapitulasi kebutuhan material di proyek.
Pelaksana juga berkewajiban memberikan usulan kepada pemilik apabila menjumpai
beberapa kesulitan dalam pelaksanaan.

10. Logistic
Uraian tugas seorang staf logistik proyek adalah :
- Mempelajari spesifikasi material dan jadual penggunaan material.
- Membuat jadual pengadaan material, berdasarkan jadual penggunaannya.
- Melakukan pengadaan material sesuai jadual.

11. Gudang
Tugas staf gudang adalah :
Menyimpan barang yang telah dibeli dan mengaturnya dengan baik agar barang dapat keluar
secara teratur
Membuat laporan mengenai stock barang
Mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan proyek
Memberi informasi sedini mungkin atas produk yang sudah mencapai persediaan yang
minimum.
12. Pengawas
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Mengawasi laju pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dari segi kualitas bahan bangunan
serta pelaksanaaannya.
Mengawasi ketepatan waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik.
Bertanggung jawab atas hasil pekerjaan kepada Owner/pemilik proyek.

Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, bulanan serta laporan pekerjaan tambahan
maupun pekerjaan kurang dan penyelesaian keuangan yang diakibatkannya.
13. Administrasi
Tugasnya meliputi admin, logistic, dan lainnya yang mendukung pelaksanaan administasi
berjalan lancar.
Tugas detailnya yaitu :
Menjaga dan mengupdate informasi administasi mulai dari office supply, stationaries.
Mempersiapkan arrangement meeting detail, absensi staff, serta melakukan hal-hal seperti
surat menyurat dengan staf lainya.
14. Keuangan
Tugas bagian keuangan adalah :
- Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi.
- Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.

ORGANISASI KONTRAKTOR

DESEMBER 6, 2012

Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah


sebagai berikut:

Kepala Proyek

Site Operasional

Site Engineer

Quality & Quantity Engineer

Pelaksana

Logistik

Surveyor

Operator

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Kontraktor


1.

Kepala Proyek

a. Tugas kepala proyek


1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh
pihak pengguna jasa serta mengoreski bila ada review design,
2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk
yang tidak sesuai,
3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah
direkomendasi pengendalian sistem mutu,
5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar
mutu yang telah ditetapkan,
6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan-laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat,
utamanya pihak direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah
teknis lapangan dengan pengawas,
8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan
menyetujui tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat
yang berhubungan dengan prestasi fisik lapangan serta
mengajukanrequest ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
b. Tanggung Jawab
1. Menetapkan sasaran mutu,
2. Memimpin setiap pertemuan,
3. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,

4. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke


kantor pusat/ cabang
2.

Site Engineer

Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:


1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan,
2. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian
administrasi
kemajuan
proyek.
Bantuan
ini
termasuk
mengumpulkan data proyek seperti kemajauan pekerjaan,
kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat koordinasi
dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada
kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan
kemajuan
bulanan
dan
memberikan
saran-saran
untuk
mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap
kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual untuk
menghindari keterlambatan pekerjaan,
3. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor
tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing
paket kontrak dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari
jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam
dokumen kontrak,
4. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak
fisik ditandatangani, menyiapkan rekomendasi secara terinci atas
usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan,
mengendalikan
kegiatan-kegiatan
kontraktor,
termasuk
pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan, serta
mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul
baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak,
5. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium
serta menyusun rencana kerjanya,
6. Mengikuti petunjukpetunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan
terutama sehubungan dengan:
1.
Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi
pekerjaan
dan
melakukan
perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan,
2.
Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk
setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
dilapangan,
3.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai
dengan pasal-pasal dalam Dokumen Kontrak tentang cara
pengukuran dan pembayaran.

4.

Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor


segera melaporkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan
apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan
lebih dari 15% dari rencana, serta membuat saran-saran
penanggulangan dan perbaikan,
5.
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan,
6.
Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan
keuangan serta menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis
kegiatan,
7.
Menyusun
Justifikasi
teknis,
termasuk
gambar
dan
perhitungan, sehubungan dengan usulan perubahan kontrak,
8.
Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran
bulanan (Monthly Certificate),
9.
Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
10. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik,
11. Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang
diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik.
Gambar tersebut harus dibuat secara bertahap setiap pekerjaan
selesai dikerjakan.
3.

Pelaksana

Tugas dan kewajibannya, antara lain:


1. Menyimpan
gambar
kerja
dengan
baik,
tidak
boleh
merubah/mencoret tanpa seizin atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana
mutu proyek (instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan,
dan gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan
tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga didapat pekerjaan
yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan
program harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan
prestasi kerja ke kepala proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek
dan sub kontraktor (bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan
tagihan dan lain-lain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah
dikerjakan baik qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat
laporan mingguan mengenai:
1.
Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan
yang sedang dilaksanakan,
2.
Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
3.
Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
4.
Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

5.

4.

Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis


akibat bahan/ material, alat, dan keperluan lainnya kepada
kepala proyek sehingga pertanggungjawaban akan terlihat di
dalamcash flow perusahaan.

Quality Engineer

Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:


1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan
pengetesan sesuai RMP,
2. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat
memberikan tanda status pada pekerjaan barang yang telah
diperiksa/dites,
3. Melakukan final inspection atau
memastikan
bahwa
seluruh
kegiatan pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan
semuanya serta melakukan tes terhadap material yang masuk
khususnya yang dominan untuk mutu,
4. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah
sesuai persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa
keluhan pelanggan atau produk tidak sesuai ditangani (prosedur
mutu yang berlaku),
5. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan
pencegahannya,
6. Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke
konsultan supervisi maupun direksi PU.
5.

Quantity Engineer

Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:


1. Melakukan opname pekerjaan,
2. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3. Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna
jasa/pemilik proyek,
4. Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
5. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
6. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
7. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di
bagian proyek,
8. Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9. Menyimpan arsip.
6.

Logistik

Tugas dan tanggung jawabnya:


1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan
tingkatan proyek dengan mengambil pemasok yang sudah
termasuk dalam daftar pemasok terseleksi dan atas persetujuan
direktur perusahaan,

2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik


barang langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan
termasuk memberi label keterangan setiap barang,
3. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan
mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di
penyimpanan/gudang,
4. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material
setelah pengontrolan kualitas (olehquality control) dan kuantitas,
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam
pengiriman bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi
PU serta mengamankan aktiva perusahaan berikut bukti-bukti
kerjanya.
7. Surveyor
Tugas dan kewajiban surveyor adalah:
1. Melakukan
pelaksanaan
survei
lapangan
dan
penyelidikan/pengukuran
tempat-tempat
lokasi
yang
akan
dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor item,
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala
proyek.
8.

Operator

Tugas dan kewajiban operator, antara lain:


1. Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar,
2. Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan,
3. Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu
diperbaiki.

ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS


NOVEMBER 30, 2012

Pihak-pihak dari konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek


pembangunan jembatan beton prategang ini adalah sebagai berikut:

Team Leader

Site Engineering

Inspector

Electrical

Structure

Tugas
dan
Pengawas

Kewajiban

Unsur-unsur

Organisasi

Konsultan

Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur


organisasi Konsultan Pengawas pada proyek ini adalah sebagai berikut:
1.

Team Leader

Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan


kerja. Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan secara
keseluruhan.
2.

Site Engineer

Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector baik struktur


maupun elektrikal di lapangan. Bertanggungjawab langsung kepada team
leader serta berkoordinasi dengan pemilik proyek dan pelaksana
pekerjaan.
3.

Inspector

Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan


tentang maksud dan tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang
telah tercantum dalam rencana kerja baik kualitas, kuantitas dan waktu.
4.

Struktur Engineer

Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pengkoreksian terhadap


keseluruhan konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai
dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
5.

Elektrikal Engineer

Tugasnya melakukan pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan


elektrikal bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
CIVIL MANAJEMEN PELAKSANA PROYEK 1 KOMENTAR

ORGANISASI PEMILIK PROYEK


NOVEMBER 29, 2012

Pihak-pihak dari owner yang terlibat dalam proyek


berikut:

Pejabat Pembuat Komitmen

adalah sebagai

Pemimpin Bagian Proyek

Tata Usaha

Bendaharawan

Asisten Teknik

Direksi Lapangan, serta

Pengawas lapangan

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Pemilik Proyek


(Owner)
Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur
organisasi pemilik proyek adalah sebagai berikut:
1.

Pemimpin Proyek

a. Tugas
Memimpin dan melaksanakan kegiatan proyek.
b. Wewenang
Melakukan tindakan-tindakan yang berakibat terjadinya pengeluaran
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kewajiban
1. Menyiapkan laporan keuangan maupun fisik tiap bulan paling
lambat 1 minggu setelah berakhirnya bulan yang bersangkutan
kepada pemilik proyek,
2. Meneliti dan menyetujui Laporan Keadaan Kredit Anggaran
Pembangunan (LKKAP) yang harus disampaikan pada Biro
Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan,
3. Meneliti dan menyetujui serta menandatangani Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan bukti-bukti pengeluaran yang sah,
4. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana (UUDP)
kepada Biro Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan dengan
bukti pengeluaran yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
5. Meneliti kebenaran dan sahnya suatu tagihan,
6. Mengadakan pemeriksaan kas bendaharawan proyek sekurangkurangnya tiap 3 (tiga) bulan,
7. Menyerahkan proyek atau hasil pekerjaan yang telah selesai,
8. Melaksanakan tindak lanjut pemeriksaan Aparat Pengawalan
Fungsional.
d. Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek,

2. Bertanggung jawab atas laporan-laporan yang ditetapkan tepat


pada waktunya pada penjabat yang bersangkutan dan laporan
lainnya yang ditetapkan penjabat atasan,
3. Bertanggung jawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan
membawa akibat melampaui batas yang tersedia dalam Daftar
Isian Proyek (DIP) yang bersangkutan.
2.

Pemimpin Bagian Proyek

Tugas dan kewajiban pemimpin bagian proyek, antara lain:


1. Memimpin dan mengatur pelaksanaan kegiatan atau tugas bagian
proyek, memberikan bimbingan serta pedoman kepada unsur
pembantu dan unsur pelaksana dalam menjalankan tugas,
2. Memimpin dan melaksanakan kegiatan bagian proyek di dalam
mencapai sasaran yang terdapat dalam DIP (Daftar Isian Proyek)/PO
serta bertanggung jawab baik segi fisik maupun segi keuangan atas
pelaksanaan bagian proyek yang bersangkutan,
3. Mengambil tindakan akibat pengeluaran yang tidak sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan untuk masing-masing tolak ukur dan
dalam batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan
jumlah biaya yang tercantum dalam DIP/PO yang bersangkutan
serta pedoman pelaksanaan,
4. Mengadakan pembukuan atau pencatatan sedemikian rupa
sehingga setiap saat dapat diketahui:
1.
bahwa ikatan atau komitmen yang telah dibuat tidak
melampaui batas anggaran yang telah tersedia dalam anggaran
DIP yang bersangkutan,
2.
jumlah uang atau anggaran yang masih tersedia,
3.
keadaan dan perkembangan proyek, baik fisik maupun
keuangan.
4.
Membuat
dan
mengirim
surat
pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pembangunan secara berkala kepada
pejabat yang membawahi bagian proyek,
5.
Memberikan persetujuan atas surat permintaan pembayaran
pembangunan dan bukti pengeluaran sebelum diajukan oleh
negara sebelum Kantor Pengawasan Kas Negara (KPKN),
6.
Bertanggungjawab atas penyelesaian bagian proyek tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana waktu dan mutu yang
sudah ditetapkan,
7.
Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek.
3.

Bendaharawan Proyek

Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:


1. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan keuangan proyek menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan serta bertanggung jawab atas pemakaian dan
perhitungan jumlah uang yang telah dititipkan proyek sesuai
dengan peraturan yang berlaku,

2. Dalam melaksanakan tugasnya bendaharawan proyek berkewajiban


mengindahkan dan mentaati ketentuan dan pedoman yang berlaku
bagi pelaksanaan Keuangan Negara dan Daerah,
3. Menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU) dengan buku-buku
pembantunya menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku,
4. Melaksanakan pembayaran serta mempersiapkan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) Baik beban tetap maupun beban sementara,
5. Membuat
Surat
Penanggungjawab
Pelaksanaan
Anggaran
Pembangunan (SPJP),
6. Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan dengan
bukti-bukti pembakuannya.
7. Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari pemimpin
proyek,
8. Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek atas kelancaran
penyelesaian SPJ beban tetap dan beban sementara,
9. Membuat Laporan Keuangan Proyek yang berkelalanjutan setiap
akhir bulan.
4.

Tata Usaha

Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:


1. membantu pemimpin bagian proyek di dalam pengendalian
ketatausahaan atau administrasi baik umum maupun teknis,
2. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis sehingga
memperlancar pengolahan bagian proyek,
3. Merencanakan, menyusun, dan menyiapkan dokumen kontrak atau
surat perjanjian yang dibuat oleh bagian-bagian proyek termasuk
gambar dan perhitungan,
4. Mengkoordinir atau menyusun laporan-laporan yang berbeda, yaitu
laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, dan lainnya
yang sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku,
5. Menyusun rencana pengeluaran bagian proyek dan rencana
perubahan atau revisi DIP/PO yang diperlukan,
6. Mempersiapkan dan menyusun laporan inventaris kekayaan negara
kepengurusan kepegawaian, menyiapkan susunan organisasi atau
personalia,
7. Bertanggungjawab kepada pemimpin bagian proyek mengenai
pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban.
5.

Asisten Teknik

Tugas dan kewajiban asisten teknik adalah melaksanakan tugas bantuan


(staffing) kepada pimpinan proyek dan bertanggungjawab atas
pengaturan penyelenggaraan penyusunan anggaran/ gambar-gambar,
syarat-syarat teknik (bestek) pelaksanaan pekerjaan, pengawasan
pelaksanaan dan pelaporan Progress Report Proyek.
6.

Direksi Lapangan

Tugas dan kewajiban, antara lain:

1. Menyelenggarakan tugas proyek dibidang tugasnya,


2. Untuk
menyelenggarakan
kewajiban
tersebut
koordinator
mempunyai tugas/ pekerjaan di bidang tugasnya sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang telah
direncanakan,
3. Koordinator bertanggung jawab bagi segi fisik maupun segi
keuangan untuk proyek yang dipimpinnya,
4. Koodinator bidang konstruksi dan bidang swakelola berkoordinasi
dengan asisten teknik secara rutin,
5. Dalam melaksanakan tugasnya koordinator bertanggung jawab
kepada pimpinan proyek.
7.

Pengawas lapangan

Tugas dan kewajiban pengawas lapangan, antara lain:


1. Melakukan instruksi pimpinan proyek,
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pelaksana proyek
agar kualitas dan kuantitas bahan, jumlah personil, peralatan,
3. Menyelenggarakan administrasi lapangan,
4. Inventarisasi barang-barang di lapangan,
5. Membantu survei dan pengumpulan data lapangan,
6. Menjalin hubungan baik dengan instansi serta masyarakat yang
berhubungan dengan pekerjaan.

UNSUR ORGANISASI
PELAKSANA PROYEK
NOVEMBER 29, 2012

Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang


efektif dan efisien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan
lebih terjaminnya pelaksanaan suatu proyek.
Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari manajemen
atau pengelolaan suatu proyek, dimana manajemen itu sendiri adalah
suatu cara pengelolaan suatu kegiatan yang memiliki tujuan tertentu.
SISTEM

HUBUNGAN

KERJA

PELAKSANA

PROYEK

Sistem hubungan kerja pelaksana proyek dapat dijelaskan sebagai


berikut:
1.

Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas mempunyai


ikatan kontrak. Konsultan Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan
kemajuan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi
imbalan berupa fee atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
2.

Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana


mempunyai ikatan kerja kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan
sebagaimana yang disarankan oleh Pemilik Proyek, kontraktor
memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam kontrak yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak. Biaya dapat diberikan oleh Pemberi

Tugas dengan sistem pembayaran sesuai dengan ketentuan yang termuat


di dalam kontrak yang telah ditandatangani.
3.

Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana mempunyai


ikatan kontrak. Konsultan Perencana bertanggung jawab wajib
merencanakan pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi
imbalan atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana.
4.

Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja


peraturan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan Pengawas mempunyai tugas
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor,
sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang
timbul di lapangan dengan Konsultan Pengawas.
TUGAS DAN KEWAJIBAN PELAKSANA PROYEK
1.

Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek adalah perorangan atau badan usaha baik swasta maupun
pemerintah yang memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan
dan menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan agar dapat
dibuatkannya rancangan struktur dan rencana anggaran biayanya. [more
detail]
Adapun tugas-tugas dari owner atau pemilik adalah:
1. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek,
2. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pembangunan proyek sesuai dengan dokumen kontrak,
3. Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu
proyek,
4. Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan,
5. Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan.
2.

Konsultan Perencana

Sebagaimana telah disebutkan di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima


pekerjaan dari pemilik proyek pada umumnya adalah tenaga-tenaga yang
dipimpin oleh arsitek atau insinyur yang dalam hal ini disebut sebagai
penasehat (konsultan) perencana.
Adapun tugas-tugas dari konsultan perencana secara umum adalah:
1.
2.
3.
4.

Membuat gambar kerja (bestek),


Membuat program kerja agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan,
Membuat semua persyaratan, administrasi, dan spesifikasi teknis,
Menganalisis semua permintaan owner untuk disesuaikan dengan
skema rancangan yang dibuat,

5. Menyediakan solusi untuk masalah yang terjadi dalam pelaksanaan


proyek.
3.

Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk


oleh owner untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan,
selama kegiatan pelaksanaan proyek berlangsung. Tujuannya adalah agar
pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari gambar kerja/bestek yang
telah ditetapkan. [more detail]
Adapun tugas-tugas dari konsultan pengawas adalah:
1. Mengawasi dan memeriksa mutu pekerjaan kontraktor agar
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan,
2. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan bangunan,
3. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya adanya
pekerjaan tambahan atau pekerjaan yang kurang,
4. Memberi teguran kepada kontraktor jika pelaksanaan pekerjaan di
luar dari spesifikasi gambar-gambar revisi,
5. Memeriksa gambar-gambar revisi,
6. Menyusun laporan harian, mingguan, dan bulanan terhadap hasil
pekerjaan yang dilakukan selama pengawasan.
4.

Kontraktor

Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil


penelitian panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap
paling sesuai untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat
penunjukan dari pimpinan bagian proyek. [more detail]
Secara umum tugas-tugas dari kontraktor adalah:
1. Membuat metode kerja,
2. Menyiapkan tenaga kerja, peralatan bahan-bahan, dan segala
sesuatu yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
pekerjaan,
3. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan keahlian dan pengalaman
yang dimiliki sesuai dengan gambar rencana yang dibuat oleh
konsultan perencana dan tidak keluar dari spesifikasi kerja yang
telah disetujui,
4. Berkewajiban melaksanakan pekerjaan seperti yang telah
diinstruksikan oleh owner,
5. Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan kepada owner.

ORGANISASI KONTRAKTOR
DESEMBER 6, 2012

Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah


sebagai berikut:

Kepala Proyek

Site Operasional

Site Engineer

Quality & Quantity Engineer

Pelaksana

Logistik

Surveyor

Operator

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Kontraktor


1.

Kepala Proyek

a. Tugas kepala proyek


1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh
pihak pengguna jasa serta mengoreski bila ada review design,
2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk
yang tidak sesuai,
3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah
direkomendasi pengendalian sistem mutu,
5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar
mutu yang telah ditetapkan,
6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan-laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat,
utamanya pihak direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah
teknis lapangan dengan pengawas,
8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan
menyetujui tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat
yang berhubungan dengan prestasi fisik lapangan serta
mengajukanrequest ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
b. Tanggung Jawab
1.
2.
3.
4.

2.

Menetapkan sasaran mutu,


Memimpin setiap pertemuan,
Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke
kantor pusat/ cabang

Site Engineer

Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:


1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan,
2. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian
administrasi
kemajuan
proyek.
Bantuan
ini
termasuk
mengumpulkan data proyek seperti kemajauan pekerjaan,
kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat koordinasi

3.

4.

5.
6.

dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada


kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan
kemajuan
bulanan
dan
memberikan
saran-saran
untuk
mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap
kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual untuk
menghindari keterlambatan pekerjaan,
Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor
tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing
paket kontrak dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari
jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam
dokumen kontrak,
Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak
fisik ditandatangani, menyiapkan rekomendasi secara terinci atas
usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan,
mengendalikan
kegiatan-kegiatan
kontraktor,
termasuk
pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan, serta
mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul
baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak,
Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium
serta menyusun rencana kerjanya,
Mengikuti petunjukpetunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan
terutama sehubungan dengan:
1.
Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi
pekerjaan
dan
melakukan
perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan,
2.
Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk
setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
dilapangan,
3.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai
dengan pasal-pasal dalam Dokumen Kontrak tentang cara
pengukuran dan pembayaran.
4.
Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor
segera melaporkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan
apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan
lebih dari 15% dari rencana, serta membuat saran-saran
penanggulangan dan perbaikan,
5.
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan,
6.
Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan
keuangan serta menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis
kegiatan,
7.
Menyusun
Justifikasi
teknis,
termasuk
gambar
dan
perhitungan, sehubungan dengan usulan perubahan kontrak,
8.
Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran
bulanan (Monthly Certificate),

9.

Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang


pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
10. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik,
11. Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang
diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik.
Gambar tersebut harus dibuat secara bertahap setiap pekerjaan
selesai dikerjakan.
3.

Pelaksana

Tugas dan kewajibannya, antara lain:


1. Menyimpan
gambar
kerja
dengan
baik,
tidak
boleh
merubah/mencoret tanpa seizin atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana
mutu proyek (instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan,
dan gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan
tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga didapat pekerjaan
yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan
program harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan
prestasi kerja ke kepala proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek
dan sub kontraktor (bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan
tagihan dan lain-lain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah
dikerjakan baik qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat
laporan mingguan mengenai:
1.
Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan
yang sedang dilaksanakan,
2.
Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
3.
Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
4.
Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5.
Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis
akibat bahan/ material, alat, dan keperluan lainnya kepada
kepala proyek sehingga pertanggungjawaban akan terlihat di
dalamcash flow perusahaan.
4.

Quality Engineer

Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:


1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan
pengetesan sesuai RMP,
2. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat
memberikan tanda status pada pekerjaan barang yang telah
diperiksa/dites,
3. Melakukan final inspection atau
memastikan
bahwa
seluruh
kegiatan pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan

semuanya serta melakukan tes terhadap material yang masuk


khususnya yang dominan untuk mutu,
4. Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah
sesuai persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa
keluhan pelanggan atau produk tidak sesuai ditangani (prosedur
mutu yang berlaku),
5. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan
pencegahannya,
6. Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke
konsultan supervisi maupun direksi PU.
5.

Quantity Engineer

Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:


1. Melakukan opname pekerjaan,
2. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3. Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna
jasa/pemilik proyek,
4. Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
5. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
6. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
7. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di
bagian proyek,
8. Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9. Menyimpan arsip.
6.

Logistik

Tugas dan tanggung jawabnya:


1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan
tingkatan proyek dengan mengambil pemasok yang sudah
termasuk dalam daftar pemasok terseleksi dan atas persetujuan
direktur perusahaan,
2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik
barang langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan
termasuk memberi label keterangan setiap barang,
3. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan
mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di
penyimpanan/gudang,
4. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material
setelah pengontrolan kualitas (olehquality control) dan kuantitas,
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam
pengiriman bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi
PU serta mengamankan aktiva perusahaan berikut bukti-bukti
kerjanya.
7. Surveyor

Tugas dan kewajiban surveyor adalah:


1. Melakukan
pelaksanaan
survei
lapangan
dan
penyelidikan/pengukuran
tempat-tempat
lokasi
yang
akan
dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor item,
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala
proyek.
8.

Operator

Tugas dan kewajiban operator, antara lain:


1. Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar,
2. Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan,
3. Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu
diperbaiki.

ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS


NOVEMBER 30, 2012

Pihak-pihak dari konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek


pembangunan jembatan beton prategang ini adalah sebagai berikut:

Team Leader

Site Engineering

Inspector

Electrical

Structure

Tugas
dan
Pengawas

Kewajiban

Unsur-unsur

Organisasi

Konsultan

Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur


organisasi Konsultan Pengawas pada proyek ini adalah sebagai berikut:
1.

Team Leader

Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan


kerja. Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan secara
keseluruhan.
2.

Site Engineer

Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector baik struktur


maupun elektrikal di lapangan. Bertanggungjawab langsung kepada team

leader serta
pekerjaan.
3.

berkoordinasi

dengan

pemilik

proyek

dan

pelaksana

Inspector

Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan


tentang maksud dan tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang
telah tercantum dalam rencana kerja baik kualitas, kuantitas dan waktu.
4.

Struktur Engineer

Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pengkoreksian terhadap


keseluruhan konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai
dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
5.

Elektrikal Engineer

Tugasnya melakukan pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan


elektrikal bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
CIVIL MANAJEMEN PELAKSANA PROYEK 1 KOMENTAR

ORGANISASI PEMILIK PROYEK


NOVEMBER 29, 2012

Pihak-pihak dari owner yang terlibat dalam proyek


berikut:

Pejabat Pembuat Komitmen

Pemimpin Bagian Proyek

Tata Usaha

Bendaharawan

Asisten Teknik

Direksi Lapangan, serta

Pengawas lapangan

adalah sebagai

Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Pemilik Proyek


(Owner)
Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur
organisasi pemilik proyek adalah sebagai berikut:
1.

Pemimpin Proyek

a. Tugas
Memimpin dan melaksanakan kegiatan proyek.
b. Wewenang

Melakukan tindakan-tindakan yang berakibat terjadinya pengeluaran


sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kewajiban
1. Menyiapkan laporan keuangan maupun fisik tiap bulan paling
lambat 1 minggu setelah berakhirnya bulan yang bersangkutan
kepada pemilik proyek,
2. Meneliti dan menyetujui Laporan Keadaan Kredit Anggaran
Pembangunan (LKKAP) yang harus disampaikan pada Biro
Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan,
3. Meneliti dan menyetujui serta menandatangani Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan bukti-bukti pengeluaran yang sah,
4. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana (UUDP)
kepada Biro Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan dengan
bukti pengeluaran yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
5. Meneliti kebenaran dan sahnya suatu tagihan,
6. Mengadakan pemeriksaan kas bendaharawan proyek sekurangkurangnya tiap 3 (tiga) bulan,
7. Menyerahkan proyek atau hasil pekerjaan yang telah selesai,
8. Melaksanakan tindak lanjut pemeriksaan Aparat Pengawalan
Fungsional.
d. Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek,
2. Bertanggung jawab atas laporan-laporan yang ditetapkan tepat
pada waktunya pada penjabat yang bersangkutan dan laporan
lainnya yang ditetapkan penjabat atasan,
3. Bertanggung jawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan
membawa akibat melampaui batas yang tersedia dalam Daftar
Isian Proyek (DIP) yang bersangkutan.
2.

Pemimpin Bagian Proyek

Tugas dan kewajiban pemimpin bagian proyek, antara lain:


1. Memimpin dan mengatur pelaksanaan kegiatan atau tugas bagian
proyek, memberikan bimbingan serta pedoman kepada unsur
pembantu dan unsur pelaksana dalam menjalankan tugas,
2. Memimpin dan melaksanakan kegiatan bagian proyek di dalam
mencapai sasaran yang terdapat dalam DIP (Daftar Isian Proyek)/PO
serta bertanggung jawab baik segi fisik maupun segi keuangan atas
pelaksanaan bagian proyek yang bersangkutan,
3. Mengambil tindakan akibat pengeluaran yang tidak sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan untuk masing-masing tolak ukur dan
dalam batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan
jumlah biaya yang tercantum dalam DIP/PO yang bersangkutan
serta pedoman pelaksanaan,
4. Mengadakan pembukuan atau pencatatan sedemikian rupa
sehingga setiap saat dapat diketahui:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3.

bahwa ikatan atau komitmen yang telah dibuat tidak


melampaui batas anggaran yang telah tersedia dalam anggaran
DIP yang bersangkutan,
jumlah uang atau anggaran yang masih tersedia,
keadaan dan perkembangan proyek, baik fisik maupun
keuangan.
Membuat
dan
mengirim
surat
pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pembangunan secara berkala kepada
pejabat yang membawahi bagian proyek,
Memberikan persetujuan atas surat permintaan pembayaran
pembangunan dan bukti pengeluaran sebelum diajukan oleh
negara sebelum Kantor Pengawasan Kas Negara (KPKN),
Bertanggungjawab atas penyelesaian bagian proyek tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana waktu dan mutu yang
sudah ditetapkan,
Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek.

Bendaharawan Proyek

Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:


1. Melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan keuangan proyek menerima, menyimpan, dan
mengeluarkan serta bertanggung jawab atas pemakaian dan
perhitungan jumlah uang yang telah dititipkan proyek sesuai
dengan peraturan yang berlaku,
2. Dalam melaksanakan tugasnya bendaharawan proyek berkewajiban
mengindahkan dan mentaati ketentuan dan pedoman yang berlaku
bagi pelaksanaan Keuangan Negara dan Daerah,
3. Menyelenggarakan Buku Kas Umum (BKU) dengan buku-buku
pembantunya menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku,
4. Melaksanakan pembayaran serta mempersiapkan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) Baik beban tetap maupun beban sementara,
5. Membuat
Surat
Penanggungjawab
Pelaksanaan
Anggaran
Pembangunan (SPJP),
6. Menyelenggarakan data kas simpanan yang bersangkutan dengan
bukti-bukti pembakuannya.
7. Melakanakan tugas lain sesuai dengan penugasan dari pemimpin
proyek,
8. Bertanggungjawab kepada pemimpin proyek atas kelancaran
penyelesaian SPJ beban tetap dan beban sementara,
9. Membuat Laporan Keuangan Proyek yang berkelalanjutan setiap
akhir bulan.
4.

Tata Usaha

Mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain:


1. membantu pemimpin bagian proyek di dalam pengendalian
ketatausahaan atau administrasi baik umum maupun teknis,

2. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis sehingga


memperlancar pengolahan bagian proyek,
3. Merencanakan, menyusun, dan menyiapkan dokumen kontrak atau
surat perjanjian yang dibuat oleh bagian-bagian proyek termasuk
gambar dan perhitungan,
4. Mengkoordinir atau menyusun laporan-laporan yang berbeda, yaitu
laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, dan lainnya
yang sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku,
5. Menyusun rencana pengeluaran bagian proyek dan rencana
perubahan atau revisi DIP/PO yang diperlukan,
6. Mempersiapkan dan menyusun laporan inventaris kekayaan negara
kepengurusan kepegawaian, menyiapkan susunan organisasi atau
personalia,
7. Bertanggungjawab kepada pemimpin bagian proyek mengenai
pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban.
5.

Asisten Teknik

Tugas dan kewajiban asisten teknik adalah melaksanakan tugas bantuan


(staffing) kepada pimpinan proyek dan bertanggungjawab atas
pengaturan penyelenggaraan penyusunan anggaran/ gambar-gambar,
syarat-syarat teknik (bestek) pelaksanaan pekerjaan, pengawasan
pelaksanaan dan pelaporan Progress Report Proyek.
6.

Direksi Lapangan

Tugas dan kewajiban, antara lain:


1. Menyelenggarakan tugas proyek dibidang tugasnya,
2. Untuk
menyelenggarakan
kewajiban
tersebut
koordinator
mempunyai tugas/ pekerjaan di bidang tugasnya sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang telah
direncanakan,
3. Koordinator bertanggung jawab bagi segi fisik maupun segi
keuangan untuk proyek yang dipimpinnya,
4. Koodinator bidang konstruksi dan bidang swakelola berkoordinasi
dengan asisten teknik secara rutin,
5. Dalam melaksanakan tugasnya koordinator bertanggung jawab
kepada pimpinan proyek.
7.

Pengawas lapangan

Tugas dan kewajiban pengawas lapangan, antara lain:


1. Melakukan instruksi pimpinan proyek,
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pelaksana proyek
agar kualitas dan kuantitas bahan, jumlah personil, peralatan,
3. Menyelenggarakan administrasi lapangan,
4. Inventarisasi barang-barang di lapangan,
5. Membantu survei dan pengumpulan data lapangan,
6. Menjalin hubungan baik dengan instansi serta masyarakat yang
berhubungan dengan pekerjaan.

CIVIL MANAJEMEN PELAKSANA PROYEK 1 KOMENTAR

UNSUR ORGANISASI
PELAKSANA PROYEK
NOVEMBER 29, 2012

Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang


efektif dan efisien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan
lebih terjaminnya pelaksanaan suatu proyek.
Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari manajemen
atau pengelolaan suatu proyek, dimana manajemen itu sendiri adalah
suatu cara pengelolaan suatu kegiatan yang memiliki tujuan tertentu.
SISTEM

HUBUNGAN

KERJA

PELAKSANA

PROYEK

Sistem hubungan kerja pelaksana proyek dapat dijelaskan sebagai


berikut:
1.

Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas mempunyai


ikatan kontrak. Konsultan Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan
kemajuan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi
imbalan berupa fee atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
2.

Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana


mempunyai ikatan kerja kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan
sebagaimana yang disarankan oleh Pemilik Proyek, kontraktor
memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam kontrak yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak. Biaya dapat diberikan oleh Pemberi
Tugas dengan sistem pembayaran sesuai dengan ketentuan yang termuat
di dalam kontrak yang telah ditandatangani.
3.

Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana mempunyai


ikatan kontrak. Konsultan Perencana bertanggung jawab wajib
merencanakan pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi
imbalan atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana.
4.

Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja


peraturan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan Pengawas mempunyai tugas
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor,
sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang
timbul di lapangan dengan Konsultan Pengawas.
TUGAS DAN KEWAJIBAN PELAKSANA PROYEK

1.

Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek adalah perorangan atau badan usaha baik swasta maupun
pemerintah yang memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan
dan menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan agar dapat
dibuatkannya rancangan struktur dan rencana anggaran biayanya. [more
detail]
Adapun tugas-tugas dari owner atau pemilik adalah:
1. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek,
2. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pembangunan proyek sesuai dengan dokumen kontrak,
3. Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu
proyek,
4. Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan,
5. Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan.
2.

Konsultan Perencana

Sebagaimana telah disebutkan di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima


pekerjaan dari pemilik proyek pada umumnya adalah tenaga-tenaga yang
dipimpin oleh arsitek atau insinyur yang dalam hal ini disebut sebagai
penasehat (konsultan) perencana.
Adapun tugas-tugas dari konsultan perencana secara umum adalah:
1.
2.
3.
4.

Membuat gambar kerja (bestek),


Membuat program kerja agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan,
Membuat semua persyaratan, administrasi, dan spesifikasi teknis,
Menganalisis semua permintaan owner untuk disesuaikan dengan
skema rancangan yang dibuat,
5. Menyediakan solusi untuk masalah yang terjadi dalam pelaksanaan
proyek.
3.

Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk


oleh owner untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan,
selama kegiatan pelaksanaan proyek berlangsung. Tujuannya adalah agar
pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari gambar kerja/bestek yang
telah ditetapkan. [more detail]
Adapun tugas-tugas dari konsultan pengawas adalah:
1. Mengawasi dan memeriksa mutu pekerjaan kontraktor agar
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan,
2. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan bangunan,
3. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya adanya
pekerjaan tambahan atau pekerjaan yang kurang,
4. Memberi teguran kepada kontraktor jika pelaksanaan pekerjaan di
luar dari spesifikasi gambar-gambar revisi,
5. Memeriksa gambar-gambar revisi,

6. Menyusun laporan harian, mingguan, dan bulanan terhadap hasil


pekerjaan yang dilakukan selama pengawasan.
4.

Kontraktor

Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil


penelitian panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap
paling sesuai untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat
penunjukan dari pimpinan bagian proyek. [more detail]
Secara umum tugas-tugas dari kontraktor adalah:
1. Membuat metode kerja,
2. Menyiapkan tenaga kerja, peralatan bahan-bahan, dan segala
sesuatu yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
pekerjaan,
3. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan keahlian dan pengalaman
yang dimiliki sesuai dengan gambar rencana yang dibuat oleh
konsultan perencana dan tidak keluar dari spesifikasi kerja yang
telah disetujui,
4. Berkewajiban melaksanakan pekerjaan seperti yang telah
diinstruksikan oleh owner,
5. Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan kepada owner.

1. Fresh Graduate. Sebagai fresh graduate, saya coba membidik sebuah


perusahaankonsultan perencana struktur yang men-spesialisasikan diri di bidang
perencanaan high rise building. Pertanyaan yang diajukan nggak jauh dari materi
kuliah
misalnya, prosedur desain balok bertulang, masalah pembebanan,

kombinasi beban. Kemudian untuk struktur baja saya ditanya sedikit mengenai metode
LRFD. Alhamudlillah semua lancar. Kecuali ada 2 pertanyaan yang terus terang saya
ngga bisa jawab waktu itu. Yang pertama tentang creep alias rangkak pada beton, dan
yang kedua tentang desain kapasitas.
Belakangan saya baru sadar bahwa dua poin di atas memang menjadi poin penting
dalam melakukan desain beton bertulang, khususnya untuk bangunan yang didesain
untuk menahan beban gempa.
Interview ini bisa dibilang penting, karena setelah saya bekerja di sana, tidak sedikit
yang mencoba masuk ke perusahaan itu tapi gagal di interview, bahkan yang sudah
punya pengalaman sekalipun belum tentu bisa diterima. Jadi, perusahaan itu benarbenar melihat kualitas dan potensi.
2. Setelah kurang lebih 5 tahun, saya coba untuk cari tantangan baru. Interview berikutnya,
di sebuah perusahaan konsultan lagi. Kali ini saya tidak diwawancara lama-lama. Saya
langsung diberi pekerjaan yang harus diselesaikan di rumah, dalam waktu 3 hari
mendesain struktur sebuah bangunan warehouse, mulai dari kolom, rafter, purlin, sampai
bracing. Saya cuma dibekali gambar arsitektur dan sedikit data pembebanan, selebihnya
saya harus asumsi sendiri sesuai code yang berlaku. Interview di sini juga
menentukan saya bakal diterima atau tidak. Alhamdulillah, tidak ada masalah. Tapi,
pekerjaannya akhirnya tidak saya ambil karena alasan lain

3. Tidak lama setelah itu, saya coba ke perusahaan developer yang cukup besar di Jakarta.
Ngga ada interview khusus, saya cuma ditanyai proyek apa saja yang pernah dikerjakan,

dan apa tugas saya di proyek tersebut. Di sini, interview yang dilakukan tidak begitu
berpengaruh. Yang ngaruh adalah background saya (teknik sipil), pengalaman saya (di
atas 3 tahun, entah sebagai konsultan, kontraktor atau apapun mereka ngga peduli), dan
negosiasi gaji. Sayangnya, ngga ada kesepakatan di poin ketiga

4. Interview berikutnya di sebuah perusahaan EPC asing. Saya diinterview oleh orang India,
dan waktu itu saya belum tau karakter orang India (hehehe..), jadi saya mencoba
menjawab pertanyaannya dengan jurus sok-tahu dan jurus kira-kira. Pertanyaannya
bersifat teknis, misalnya waktu ditanya tentang desain slab beton bertulang, saya ditanya
berapa rasio tonase pembesiannya (berapa kg per m3 beton). Asli saya waktu itu ngga
tau, dan memberikan jawaban yang yaaa kira-kira segitulah. Alhasil, setelah interview
tersebut saya nggak menerima kabar lagi.

5. Berikutnya, sebuah perusahaan EPC (Engineering Procurement Construction), untuk


proyek pabrik semen (Cement Plant). Saya masih buta dengan proyek industri skala
besar waktu itu. Interview yang dilakukan juga hanya sekedar nanya sudah pernah
mengerjakan (mendesain) bangunan apa. Walaupun saya ngga punya pengalaman di
bidang EPC, saya diterima, dan pekerjaan itu saya ambil. Jadi, di sini interviewnya ngga
begitu ngaruh. Yang ngaruh adalah experience saya dianggap sudah cukup kenal
banyak dengan dunia desain, dan salary yang ditawarkan juga ngga ada masalah.
Akhirnya saya pindah, memulai tantangan baru.
6. 6 bulan berselang, saya loncat lagi, ke perusahaan EPC lain. Kali ini tidak ada interview
khusus tentang engineering. Experience saya di perusahaan sebelumnya sudah
dianggap cukup. Dan saya langsung masuk ke tahap negosiasi salary. Walopun agak
berat, tapi waktu itu terpaksa saya terima dengan alasan tertentu.
7. Di sini saya habiskan sekitar 1.5 tahun sebelum mencoba pindah lagi. Interview yang
pertama, dari sebuah perusahaan perkebunan asing, Filipina. Interviewnya langsung
dengan project manager. Tidak ada yang menantang terutama dari segi teknis, karena
yang dibutuhkan memang bukan design engineer. Interview di sini cukup penting,
karena dari interview inilah mereka tau kalo experience dan skill saya nggak cocok
dengan posisi yang mereka tawarkan. Dengan kata lain, saya ditolak :D.
8. Nggak lama setelah itu, saya ikut lagi interview dengan sebuah perusahaan EPC (bisa
dibilang masuk 5 besar di Indonesia). Ada 2 interview, salah satunya membahas
masalah teknis. Saya ditanya tentang proyek apa saja yang pernah dikerjakan, dan
diminta sedikit bercerita tentang proyek tersebut. Secara teknis, ngga ada masalah, tapi
mereka agak ragu dengan jam terbang saya. Dari 7 tahun pengalaman, 5 tahun
pertama saya habiskan di sektor building, dan hanya 2 tahun di sektor EPC (plant, oil &

gas, atau mining). 5 tahun pertama saya nggak dianggap.. hiks

Walopun

demikian, hasil interview ternyata cukup berpengaruh, karena dari situ mereka berani
memberi penawaran yang cukup tinggi. Tapi posisi itu nggak saya ambil

Soalnya ada yang harus saya korbankan, dan itu susah.

9. Interview berikutnya, ini adalah satu-satunya interview jarak jauh yang pernah saya
alami. Sebuah perusahaan asing, mempunyai basis di salah satu daerah di Sumatera.
Interview-nya dilakukan dengan cara teleconference, saya berbicara di depan banyak
orang melalui telepon. Kalo ngga salah ada 3 orang waktu itu. Salah satunya adalah dari
pihak project management. Isi interviewnya menurut saya ngga penting

Sama dengan interview kebanyakan, saya hanya ditanya pernah mengerjakan proyek
apa, kemudian sempat ditanya sudah pernah mengerjakan ini, itu, bla..bla..bla.. Kalo
belum ,saya jawab belum. Kalo pernah, saya jawab sudah.
Dan memang

interview itu belum menentukan hasil, soalnya setelah itu saya dipanggil untuk interview
berikutnya langsung di lokasi (site). Wah saya langsung angkat tangan dan mundur
dengan teratur.

10. Berikutnya, interview dengan salah satu perusahaan EPC lagi. Kali ini interviewnya
berkualitas, karena saya langsung dikasih kasus sederhana, kalo nggak salah ada 2
soal yang harus saya selesaikan dalam waktu 30 menit. Yang pertama desain pipe-rack,
yang kedua konsep perhitungan daya dukung tiang pancang. Saya semangat kalo yang
kayak gini. Alhamdulillah, lancar. Berikutnya interview dengan HRD, membahas hal-hal
non teknis, ngga penting kok.
Dan pekerjaan inilah yang saya jalani

berikutnya.

11. Hampir 2 tahun berselang, saya coba-coba lagi. Ada sebuah interview lagi, dari sebuah
perusahaan besar milik negara orang lain.
Lagi-lagi interviewnya teknikal

banget. Sangat dalam, dan sangat menentukan. Pertama-tama, saya disuruh


mengurutkan (dari 1-5), mulai dari bidang teknik sipil yang paling saya kuasai. Akhirnya
saya membuat list mulai dari Steel Structure di urutan pertama, Concrete Structure
kedua, Foundation Design, Geotechnical, dan terakhir Marine & Offshore yang paling
tidak saya kuasai. Si interviewer fokus pada 3 teratas, dan saya dicecar berbagai macam
pertanyaan yang termasuk kategori cukup susah. Misalnya, konsep dinamik analisis,
kemudian pondasi untuk vibrating equipment, blast analysis. Sempat ditanyain juga
tentang soil improvement.
Intinya, dari semua interview yang pernah saya alami, inilah interview yang paling
berkualitas
Lebih susah dari sidang skripsi/tugas akhir. Walopun hampir

semuanya bisa saya jawab, tapi begitu digali lebih dalam, saya terpaksa mengibarkan
bendera putih. Nah bagaimana hasilnya? Tunggu aja ya soalnya kejadiannya baru
saja saya alami beberapa minggu lalu.

Anda mungkin juga menyukai