MINYAK BUMI
Standar Kompetensi
Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang,
papan, perdagangan, seni, dan estetika.
MINYAK BUMI
A. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam
Keberadaan minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan
tahun silam. Organisme-organisme
tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan
tekanan dan suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang terkumpul
dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu
kapur bersifat kapiler, maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas.
Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.
Itu sebabnya minyak bumi disebut sebagai petroleum (yang dalam bahasa Latin, petrus = batu dan oleum = minyak). Pada
daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri
dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang di atas minyak bumi
tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan
dilakukan dengan jalan pengeboran. Proses pengeboran minyak bumi dan gas alam tersebut digambarkan sebagai berikut:
n-oktana
Isooktana
2) Golongan Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana.
Siklopentana
sikloheksana
Benzena
4) Senyawa-senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro lain yang menyusun minyak bumi adalah seperti senyawa belerang berkisar 0,01 7%, senyawa
nitrogen berkisar 0,01 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 0,4%.
C. Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan proses distilasi bertingkat, yaitu
cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didih. Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang
dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut
dalam air.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval
(range) suhu tertentu. Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi bertingkat tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut dengan proses reforming, polimerisasi,
treating, dan blending.
1) Reforming yaitu mengubah bentuk struktur (isomer) dari rantai karbon lurus menjadi bercabang (peningkatan mutu bensin).
2) Cracking yaitu proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek.
3) Polimerisasi yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar (isobutana + isobutena isooktana) bensin
yang berkualitas tinggi.
4) Treating yaitu proses penghilangan pengotor pada minyak supaya lebih murni.
5) Blending yaitu proses pencampuran (penambahan zat aditif pada bensin agar bensin mutunya lebih baik)
Berikut ini merupakan tabel fraksi fraksi hidrokarbon berdasarkan proses destilasi bertingkat.
Table 1. Fraksi - fraksi Hidrokarbon
No
Fraksi
Jumlah
Atom C
1-4
Titik
Didih(oC)
< 30
Gas
5-10
40-200
2
3
Bensin
(gasolin)
Kerosin
10-16
170-325
Solar
14- 20
270-350
20 - 50
>350
Minyak
pelumas
Parafin
20 - 70
> 400
Lilin
Aspal
>70
Residu
Kegunaan
21. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan pada suhu 30 C 200 C adalah . . .
a. kerosin
c. LPG
e. bensin
b. nafta
d. Petroleum
22. TEL yang digunakan sebagai zat aditif pada bensin, dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan . . . .
a. pencemaran CO
d. hujan asam
b. pencemaran NO
e. pencemaran timbal
c. pencemaran CO2
23. Berikut ini yang bukan hasil dari industri petrokimia adalah . . . .
a. detergen
c. plastik
e. pupuk
b. asbes
d. karet
24. PVC adalah salah satu produk industri petrokimia berasal dari bahan dasar
a. etilena
c. aromatika
e. syn-gas
b. propilena
d. benzena
25. Yang menyebabkan terjadinya asap kabut adalah campuran . . . .
a. CO dan CO2
b. NO dan NO2
c. NH3 dan NO
d. SO2 dan NO
e. SO2 dan SO3
LATIHAN ULANGAN
AKHIR SEMESTER
Dari data tersebut, pasangan yang digolongkan elektrolit kuat dan elektrolit lemah berturut-turut adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
4. Kelompok senyawa berikut yang semuanya merupakan elektrolit kuat adalah . . . .
a. HCl, HNO3, KOH, NaBr
d. NaOH, K2SO4, HCN, Al(OH)3
b. CuI2, H2S, Mg(OH)2, H3PO4
e. CH3COONa, Fe(OH)3, HBr, CaCl2
c. HgSO4, NH4OH, H2CO3, CH3COOH
5. Daya hantar listrik terbesar akan diberikan oleh larutan . . . .
a. HCl 0,1 M
d. CH3COOH 0,1 M
b. H2SO4 0,1 M
e. CH3COOH 0,05 M
c. H2SO4 0,05 M
6. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Pernyataan yang tepat
untuk menerangkan peristiwa ini adalah . . . .
a. dalam air zat padat itu terurai menjadi ion-ion
b. dalam air zat padat menjadi atom-atom
c. dalam air zat padat itu terurai menjadi molekul-molekulnya
d. air menjadi mudah terionisasi bila ada zat terlarut di dalamnya
e. air menjadi konduktor listrik bila ada zat terlarut di dalamnya
20.
21.
22.
23.
24.
25.