Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BARANG YANG BERGUNA

BAGI MASYARAKAT

Makalah yang disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester IV/2016

Oleh Vivian
NIM 125140110

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Tarumanagara
Jakarta
2016

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNyalah saya mampu menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Sampah Plastik
Sebagai Barang yang Berguna bagi Masyarakat.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah,
terutama sampah plastik yang sulit terurai , karena sampah plastik membutuhkan waktu
lebih dari 100 tahun untuk bisa terurai. Serta pembaca juga diajak untuk mengetahui
bagaimana cara membuat sampah plastik menjadi barang yang berguna.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Saya mengucupkan terima kasih kepada dosen Bahasa Indonesia yang
membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya
dan dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.

Jakarta, 18 May 2016

Vivian

BAB I PENDAHALUAN
1.1 Latar Belakang
Plastik merupakan salah satu benda yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
Indonesia. Banyaknya penggunaan plastik dalam skala besar membuat para pengusaha
melebarkan usahanya di bidang plastik, misalnya saja dalam memproduksi botol plastik
untuk minuman, wadah makanan, alat makan (sendok plastik), membungkus barang
belanjaan, dan lain-lain.
Akibat dari penggunaan plastik yang sembarangan dapat menimbulkan hal
negatif bagi penggunanya, antara lain : (1) Dengan membakar sampah plastik dapat
membahayakan sistem pernafasan pada manusia. (2) Menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan seperti tanah, air, dan udara karena sampah plastik yang ditimbun
membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat terurai dengan sempurna. (3)
Dapat menggangu keseimbangan biologis dan kimiawi dalam lingkungan, misalnya saja
mengalami penurunan tingkat penggunaan lahan (tanah menjadi tidak subur), punahnya
hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan karena zat kimia dalam tanah berkembang
pesat. Zat adiktif yang terdapat dalam plastik yang paling berbahaya, yaitu Bisphenol
(BPA)1 yang dapat menyebabkan kanker payudara pada wanita.
Mendaur ulang sampah plastik dengan membuat kerajinan tangan seperti
dompet,tas, ataupun hiasan sangatlah efektif selain bisa mengurangi sampah para
pekerja juga memperoleh keuntungan. Di tahun 2016, Pemerintah juga berperan dalam
mengurangi sampah plastik dengan melakukan program Diet plastik 2. Pemerintah
memberlakukan plastik berbayar di pasar swalayan dan tempat perbelanjaan lainnya.
Dengan adanya program Diet Plastik maupun daur ulang sampah inilah kita dapat
mengurangi pencemaraan tanah,air laut,dan udara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan topik tentang Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Barang
Berguna bagi Masyarakat, beberapa hal yang perlu diungkap dalam penelitian sebagai
berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan daur ulang ?
2) Bagaimana cara mengelolah sampah plastik menjadi kerajinan dan manfaatnya ?
3) Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah plastik ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkenaan dengan permasalahan pada 1.2 di atas, tujuan penelitian tentang
Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Barang Berguna bagi Masyarakat adalah :
1) ingin menjelaskan masalah daur ulang;
2) ingin mengetahui cara mengelola sampah plastik menjadi kerajinan dan
manfaatnya bagi masyarakat;
3) ingin mengetahui solusi dari masalah sampah plastik.
1.4 Kerangka Teori
Dalam kajian teori ini, akan dijabarkan secara jelas masalah tentang sampah.
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemilik
semula (Tandjung, Dr. M.Sc.,1982). Sampah adalah sumber daya yang tidak siap
pakai (Radyastuti, W. Prof. , Ir, 1996). Sampah menurut asal zat yang di kandungnya,
secara garis besar sampah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah plastik termasuk dalam sampah anorganik. Sampah plastik sulit
hancur tetapi mudah untuk diolah. Untuk mengolah sampah plastik hanya memerlukan
keterampilan dalam membuatnya.
Dilihat dari sumbernya, sampah bisa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah
industri, meliputi buangan hasil proses industri, dan sampah makhluk hidup, segala jenis

benda buangan dari makhluk hidup. (Amri.2008. Sulap Sampah Jadi Barang
Bermanfaat(online)),
Sampah plastik yang sulit diuraikan akan menimbulkan masalah serius dalam
kaitannya dengan pencemaran lingkungan terutama pencemaran tanah, bakteri pengurai
di dalam tanah tidak dapat menguraikan plastik. Intensitas pencemarannya sangat tinggi
dan selanjutnya menimbulkan banyak kerugian untuk masyarakat, baik bagi kesehatan
maupun lingkungannya.
1.5 Metode dan Teknik Penelitian
Pada karya tulis ini, saya menggunakan 3 metode penelitian, yaitu metode
penelitian lapangan yang berbasis metode survai dan dokumentasi.
1) Survai
Pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian yang merupakan sumber
data, sehingga data yang diperoleh benar - benar bersifat obyektif. Survai ini dilakukan
di Taman Kota, RW 05 kecamatan Kembangan oleh perkumpulan ibu-ibu rumah tangga
di Taman Kota.
2) Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto foto benda pakai yang berasal dari sampah plastik di
Taman Kota, RW 05 kecamatan Kembangan oleh perkumpulan ibu-ibu rumah tangga di
Taman Kota.

BAB II PEMBAHASAN
2.1

Sampah Plastik
2.1.1

Pengertian Sampah Plastik

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah
Lingkungan Untuk Manajemen, Ecolink 1996), jadi sampah plastik merupakan sampah
yang dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna bahkan menjadi barang
yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-orang yang berkreatifitas, contoh sampah
plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral,dan lainlain.
2.1.2

Sejarah Plastik

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia.
Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alatalat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti
bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik
dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu
dari 100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut
parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa
temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih
murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu
dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan
karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak
gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun
1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid 3 bisa

dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk
menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini
menjadi pecah ketika saling berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika
seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair
yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak
mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak
akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti
kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk
senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk
keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh
Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara
untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada
masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah
ini bisa diatasi oleh Charles Topham.
2.2 Daur Ulang
2.2.1

Pengertian Daur Ulang


Daur ulang adalah proses untuk menjadikan bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan adanya yang dapat menjadi sesuatu yang berguna,mengurangi bahan baku
yang baru dan emisi jika dibandingkan dengan proses barang baru. Daur ulang adalah
salah

satu

pengolahan

strategi

pengelolaan

padat

yang

terdiri

atas

pengumpulan,pemilahan,dan pendistribusian dan pembuatan produk bekas pakai dan


komponen utama dalam manejemen sampah modern dalam proses hierarki sampah.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses
daur ulang alumunium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi
udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi4 alumunium dari tambang

hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat
dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.
2.2.2

Mengelola Sampah Plastik menjadi Kerajinan

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik


seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi
ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan
pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
Sebelum digunakan limbah plastik harus diproses terlebih dahulu melalui
tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat
seperti besi dan sebagainya.
Pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dengan melakukan pemisahan secara
manual karena di Indonesia memiliki tenaga kerja yang melimpah sehingga pemisahan
tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi.
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik
telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses
kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan
baku baru dan additive5 untuk meningkatkan kualitas.
Saat ini kerajian tangan dari sampah plastik dapat diolah menjadi tas dan dompet.
Kita akan mempelajari cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan. Langkah awal
dalam mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah kering
dan sampah basah. Setelah dipisahkan antara sampah basah dan kering kemudian semua
sampah tersebut dicuci dan dikeringkan lalu plastik tersebut dibuatkan pola gambar
untuk dibentuk menjadi suatu kerajinan.Setelah plastik tersebut dibuat pola gambarnya
kita dapat menjahit sesuai pola yang telah dibuat.

2.2.3

Manfaat Daur Ulang bagi Masyarakat

Memanfaatkan sampah plastik untuk di daur ulang merupakan sebagai salah satu
peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha bisnis yaitu dengan membuat sampah
plastik tersebut menjadi kerajinan tangan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari
masyarakat misalnya saja menjadi dompet dan tas, seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu
dari RW 05 di Kecamatan Kembangan.
Sampah plastik mempunyai nilai tambah bila diolah dengan benar dan bernilai
ekonomi tinggi dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan
pemanfaatan limbah plastik secara tidak langsung turut mendukung program kampanye
GO GREEN yang saat ini sedang gencar digalakkan oleh berbagai kalangan. Selain
dukungan dari berbagai kalangan. Sekarang ini pemerintah pun ikut serta dalam
mendukung program kampanye GO GRREN dengan membuat peraturan plastik
berbayar di pasar swalayan maupun pusat perbelanjaan lainnya. Program pemerintah ini
pun dinamakan DIET PLASTIK. Dengan adanya membuat produk dari daur ulang
plastik dan program pemerintah plastik berbayar diharapkan dapat mengurangi sampah
plastik yang dibuang ke lingkungan.
2.2.4

Solusi dalam Menyelesaikan Sampah Plastik


Pengolahan kembali secara fisik.

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.

Menggunakan plastik yang mudah terurai

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mendapatkan plastik yang mudah terurai.
Biasanya polimer plastik dicampur dengan zat pengotor tertentu yang menyebabkan
kekuatan ikatan polimer6 berkurang. Berkurangnya kekuatan ikatan tersebut akan

menyebabkan plastik lebih mudah terurai oleh lingkungan. Proses penguraian dapat
dipercepat dengan memanfaatkan suatu dekomposer7 yang biasanya berupa mikroba.

Mengurangi pemakaian plastik

Dengan mendukung program pemerintah plastik berbayar yang berfungsi untuk


menyadarkan masyarakat bahaya nya penggunaan plastik yang berlebihan. Plastik dapat
digantikan dengan kantong belanja yang terbuat dari kain maupun kertas.

Membuat undang-undang tentang sampah

Pemerintah harus memberikan sanksi tegas untuk masyarakat yang membuang sampah
sembarangan dan maupun masyarakat yang mencemari lingkungan sekitar.
2.3 Prosedur dalam Membuat Tas dari Sampah Plastik
Alat dan bahan:
1) 4 kemasan plastik;
2) Bisban dengan ukuran lebar 2cm;
3) 4cm perekat;
4) 30cm renda katun sebagai pemanis;
5) Jarum (ukuran 16) dan benang jahit
Cara membuat:
1) Bersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran dan gunting 4 buah
kemasan dengan ukuran yang diinginkan (sisi kanan dan kiri).
2) Jahit bisban pada sisi lebar masing-masing kemasan yang sudah dipotong.
3) Pasang dan jahit perekat dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam
masing sisi depan dan belakang.
4) Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan
belakang), sebagai tali tas.
5) Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas berbahan kemasan
plastik.

BAB III SIMPULAN DAN SARAN


3.1

Simpulan
Sampah bukan hanya menjadi masalah bagi Indonesia namun sudah menjadi

masalah global. Di negara-negara maju permasalahan sampah dianggap penting


sehingga penanggulangan sampah di negara maju lebih tertib dibandingkan di Indonesia.
Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesadaran akan peduli sampah
masih rendah banyak dari mereka berpikir kalau ada petugas kebersihan yang
membersihkan sampah mereka.
Untuk melakukan suatu perubahan, diperlukannya kesadaran dari masyarakat
akan sampah terutama sampah plastik. Tekad yang kuat dan kemampuan untuk
melakukan perubahan serta adanya aktivis-aktivis penggerak peduli sampah melakukan
kampanye untuk mengajak masyarakat menciptakan lingkah yang sehat dan nyaman
untuk bersama.
Sampah plastik tidak hanya membawa kerugian, namun ada nilai positif nya
juga. Nilai positif nya dapat dilihat dari data diatas salah satunya adalah menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat dengan mengolah sampah plastik menjai kerajinan yang
bermanfaat.
3.2

Saran
Jaganlah membuang sampah sembarangan daripada membuang sampah

sembarangan lebih baik kita olah kembali sampah tersebut menjadi barang yang berguna
bagi masyarakat dan lindungilah Bumi kita tercinta demi masa depan untuk anak cucu
kita.

DAFTAR PUSTAKA
Kamus Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996.
Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996.
Pengelolaan Sampah. Malang : PPPGT / VEDC Malang.
Amri.2008.Sulap Sampah Jadi Barang Bermanfaat (buku online)
Migristine, Rinrin. 2009. Pengolahan Sampah Plastik/TI1. Jakarta: Titian Ilmu.

DAFTAR ISI

PRAKATA

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

.. 1

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kerangka Teori
1.5 Metode dan Teknik Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sampah Plastik
2.1.1 Pengertian Sampah Plastik
2.1.2 Sejarah Plastik
2.2 Daur Ulang
2.2.1 Pengertian Daur Ulang
2.2.2 Mengelola Sampah Plastik menjadi Keranjinan
2.2.3 Manfaat Daur Ulang bagi Masyarakat
2.2.4 Solusi dalam Menyelesaikan Sampah Plastik
2.3 Prosedur dalam Membuat Tas dari Sampah Plastik
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tema

: Sampah Plastik

Tujuan Tema

: Mengenalkan ke masyarakat cara mengatasi sampah plastik yang


berlebih .

Tesis :

: Masyarakat perlu diberi pengetahuan tentang bahaya dari sampah


plastik dan mengetahui bagaimana cara mengubah sampah plastik
menjadi barang yang berguna bagi masyarakat.

Judul

: Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Barang yang Berguna bagi


Masyarakat

Kerangka :
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Latar Belakang
1.7 Rumusan Masalah
1.8 Tujuan Penelitian
1.9 Kerangka Teori
1.10

Metode dan Teknik Penelitian

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sampah Plastik
2.1.1 Pengertian Sampah Plastik
2.1.2 Sejarah Plastik
2.2 Daur Ulang
2.2.1 Pengertian Daur Ulang
2.2.2 Mengelola Sampah Plastik menjadi Keranjinan
2.2.3 Manfaat Daur Ulang bagi Masyarakat
2.2.4 Solusi dalam Menyelesaikan Sampah Plastik
2.3 Prosedur dalam Membuat Tas dari Sampah Plastik
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
3.2 Saran
1

Bisphenol-A (BPA) adalah zat yang biasa digunakan untuk menghasilkan plastik
polikarbonat yang banyak digunakan untuk pembuatan botol susu. BPA banyak

ditemukan di botol susu bayi, membuat botol susu menjadi tahan lama dan tampak
mengkilat.
2
http://dietkantongplastik.info/
3
Seluloid ialah plastik yang berbahan nitroselulosa yang dilembutkan dengan
kapur barus. Seluloid ditemukan pada tahun 1868. Seluloid mudah dicetak dan dibentuk,
dan pertama kali digunakan sebagai pengganti gading.
4
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda.
5
Additive adalah susunan bahan atau kombinasi bahan tertentu yang sengaja
ditambahkan.
6
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari
pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya
merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik.
Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
7
Dekomposer adalah organisme atau makhluk hidup yang memecah /
mengurai makhluk hidup mati atau yang telah membusuk, dan menjadikan proses alami
pembusukan.

Anda mungkin juga menyukai