Fluoride yang tergabung di dalam enamel selama pertumbuhan bukan merupakan mekanisme utama dalam efek kariostatik. Dipercaya bahwa paparan fluoride saat pre-erupsi dapat menghasilkan gigi yang lebih resisten terhadap karies dengan membuat pit dan fissure yang dangkal. (Tondon, 2009) Fluoride bergabung dalam cairan yang berisi sac, di sekitar gigi yang sedang bekembang. Kemudian memasuki enamel yang sedang berkembang. Konsentrasi tertinggi fluoride terdapat pada enamel mahkota di dekat atau di permukaan gigi. (Tondon, 2009) Pengaruh Flour pada Masa Pembentukan Email Flour selain mempunyai pengaruh pre-erupsi, juga mempengaruhi gigi sesudah tumbuh. Proses bersenyawanya flour gigi sebelum erupsi gigi berbeda dengan proses sesudah erupsi, Karena sesudah erupsi proses ini dipengaruhi oleh maturase post-erupsi dari enamel. 1. Pembentukan gigi dan proses klasifikasi primer Pada tahap ini, sel-sel ektomesenkim berkembang menjadi odontoblast, sedangkan sel-sel diatas lapisan ektomesenkim berubah (melalui proses induksi) menjadi ameloblast. Kedua sel ini membuat protein dan bahan dasar lainnya, melakukan pengedapan kalsium dan fosfat, hingga terbentuk (pre)dentin dan (pre) email. 2. Maturasi pre-erupsi Di antara odontoblast dan ameloblast akan terbentuk lapisan dentin dan enamel, dan pengapuran enamel terbagi ke arah oklusal dan servikal. Dalam tahap pre-erupsi timbul perbedaan ikatan kimia antara lapisan luar email dan lapisan di bawahnya, sehingga lapisan luar email lebih keras dibanding lapisan di bawahnya.
Kandungan flour yang tinggi mengakibatkan terbentuknya protein kimia di
dalam pori-pori email tidak mudah larut dalam asam, sehingga resisten terhadap karies. Pengaruh toksis dari flour terhadap enamel mulai timbul bila kandungan flour dalam darah menjadi 0,2 ppm (balita meminum 4 tablet flour). Pada masa maturase pre-erupsi, flour bersama-sama ion Ca2+ dan ion fosfat bergabung membentuk flourapatit dengan ikatan kimia Ca10(PO4)6F2 yang bersifat stabil dan tidak mudah larut dalam asam. Dengan demikian peningkatan yang sedikit saja dalam konsentrasi flour sudah dapat menghasilkan reduksi karies. Cara Kerja Flour Flour adalah elemen yang mutlak diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Kekerasan tulang dan gigi disebabkan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium fosfat yang tinggi. Di antara senyawa kalsium fosfat, hidroksi apatit merupakan senyawa terpenting. Prisma email dibentuk oleh empat sel ameloblast. Sel-sel ini menganyam suatu matriks organik yang dapat mengendapkan senyawa kalsium fosfat. Pada tahap akhir pembentukan prisma email ini oktakalsium fosfat berubah menjadi hidroksi apatit, pada proses ini diperlukan sedikit flour aga hidroksi apatit memperoleh kristal yang baik karena kandungan flour yang tinggi mempengaruhi ameloblast, sehingga terbentuk email yang defisien yaitu bercak (mottled enamel). Sifat hidroksiflourapatit yang tidak larut dalam asam sama seperti sifat hidroksi apatit, yang memiliki daya cegah karies dari pemberian flour sebelum gigi terbentuk agar kristal hidroksi apatit tumbuh lebih sempurna. Tetapi penelitian klinis membuktikan bahwa pemberian flour pada masa pre-erupsi mempunyai pengaruh yang minim. Sumber: Tondon, S. 2009. Textbook of Pedodontics 2nd ed. Paras Medical Publisher
Karies
Pada
Gigi
dan
Jaringan
Pendukungnya
Serta
Pencegahannya.
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/38179/5f8e96e4e4d1611ffda18253725a 5112 diakses tanggal 6 Desember 2015.