PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebenarnya pengertian dari senyawa bahan alam sendiri adalah hasil
metabolisme suatu organisme hidup (tumbuhan, hewan, sel) berupa metabolit
primer dan sekunder. Sedangkan pengertian dari kimia bahan alam merupakan
salah satu cabang ilmu kimia yang membahas tentang senyawa-senyawa kimia
yang terdapat dalam bahan alam baik dari tanaman atau hewan. Sebenarnya
senyawa kimia yang biasa kita jumpai seperti karbohidrat, lipid, vitamin dan asam
nukleat termasuk dalam bahan alam, namun ahli kimia memberikan arti yang
lebih sempit tentang istilah bahan alam yakni senyawa kimia yang berkaitan
dengan metabolit sekunder saja seperti alkaloid, terpenoid, golongan fenol,
feromon dan sebagainya.
Proses metabolisme suatu organisme hidup (tumbuhan, hewan,
mikroorganisme) terdiri atas metabolisme primer dan metabolisme sekunder.
Metabolisme primer melewati jalur utama, sedangkan metabolisme sekunder
merupakan terminal-terminal pada cabang-cabang jalur utama tersebut.
Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan penyusun utama dari makhluk hidup
dan terbentuk dari hasil metabolisme primer, sehingga disebut metabolit primer.
Keseluruhan proses sintesis dan perombakan metabolit primer yang dilakukan
oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya, disebut proses metabolisme primer.
Produk-produk metabolisme lainnya, seperti terpenoid, steroid, poliketida, fenil
propanoid, flavonoid, dan alkaloid bukan merupakan produk esensial bagi
ekstistensi dari suatu organisme, karenanya disebut metabolit sekunder. Metabolit
sekunder sangat berperan pada kelangsungan hidup suatu spesies dalam
perjuangan menghadapi spesies lain atau faktor lingkungan lainnya.
Senyawa-senyawa metabolit sekunder sering berperan bagi kelangsungan
hidup suatu spesies dalam perjuangan menghadapi spesies-spesies lain. Sebagai
contoh pada tumbuhan, senyawa metabolit sekunder biasa digunakan sebagai
senjata penangkal serangan hama dan penyakit. Sedangkan pada hewan, senyawa
Metode Analisis Tumbuhan
metabolit sekunder seperti feromon digunakan sebagai zat penarik sex. Sejauh ini
telah diketahui bahwa tumbuhan memproduksi senyawa metabolit sekunder lebih
banyak dibandingkan hewan.
Metabolit sekunder yang menjadi kajian kimia bahan alam dibentuk dari
pengikatan karbondioksida (CO2) dalam proses fotosintesis, dilanjutkan dengan
pembentukan metabolit primer. Koenzim adenosine trifosfat (ATP) berperan
penting dalam proses metabolisme untuk menghantarkan energi dan dalam proses
katalisis suatu reaksi.
Strategi dalam mengkaji bahan alam dari tumbuhan hutan tropik Indonesia
yang dilakukan melalui proses isolasi telah menghasilkan banyak senyawa dari
tumbuhan asli Indonesia seperti artoindonesianin A,B,C. Tahapan isolasi dimulai
dari ekstraksi, diikuti fraksinasi, pemurnian, dan identifikasi struktur metabolit
sekunder. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis akan khusus membahas
mengenai metode identifikasi dan analisis hasil dalam metode analisis tumbuhan.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan metode identifikasi ?
b. Apa saja metode identifikasi yang dapat digunakan dalam menganalisis bahan
alam dari tumbuhan ?
c. Apa yang dimaksud dengan analisis hasil?
d. Apa saja jenis data yang dapat dianalisis serta bagaimana teknik analisis data?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui defenisi metode identifikasi.
b. Mengetahui macam-macam metode identifikasi yang dapat digunakan dalam
menganalisis bahan alam dari tumbuhan.
c. Mengetahui defenisi analisis hasil.
d. Mengetahui jenis data yang dapat dianalisis serta bagaimana teknik analisis
data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Identifikasi
Metode identifikasi adalah cara pengujian kandungan kimia secara
kualitatif maupun kuantitatif terhadap ekstrak atau senyawa murni yang bertujuan
untuk menentukan golongan senyawa yang diperoleh.
2.2 Macam-Macam Metode Identifikasi
A. Metode Pereaksi Warna
Pengujian kandungan kimia secara kualitatif terhadap ekstrak atau
senyawa murni dapat dilakukan secara sederhana untuk menentukan golongan
senyawa yang diperoleh. Secara rinci beberapa pengujian sederhana yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji Sterol Dan Triterpenoids
Ekstrak methanol dilarutkan dalam kloroform, disaring dan filtrat diuji
untuk sterol dan triterpenoids.
a. Uji Salkowski
Beberapa tetes asam sulfat pekat ditambahkan ke larutan kloroform dan
diamati untuk warna merah di lapisan bawah untuk sterol dan warna kuning
keemasan menunjukkan adanya Triterpenoid.
b. Uji Libermann Buchard
Beberapa tetesan hidrida asetat ditambahkan ke dalam larutan kloroform,
kocok dan teteskan 1 ml asam sulfat pekat dengan hati-hati ditambahkan dari sisi
tabung reaksi. Jika berwarna coklat kemerahan menunjukkan adanya sterol dan
cincin merah menunjukkan adanya triterpenoid.
2. Uji Alkaloid
0,5 g ekstrak diencerkan secara terpisah untuk 10 mL dengan alkohol
asam, direbus dan disaring. 5 mL filtrat ditambahkan 2 mL amonia encer. 5 ml
kloroform ditambahkan dan kocok dengan lembut untuk mengekstrak alkaloid.
Lapisan kloroform diekstraksi dengan 10 mL asam asetat, dan dibagi dalam 3
bagian, dan diuji sebagai berikut:
kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi
wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2011). Data bermuatan kualitatif
disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian
yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa
catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari
wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau
pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Sedangkan kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah
angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun
pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil
pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes
prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.
Selanjutnya data kualitatif dibedakan atas data kualitatif emperis dan data
kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif emperis merupakan data sebagaimana
adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta
yang tampak. Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit
dan data kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang
satu sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data
kontinum merupakan data kualitatif yang satu sama lainnya saling
berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali
menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif
yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data
kualitatif kontinum yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut.
Dan data ratio merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol absolut/mutlak.
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik
analisis data kualitatif. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif pada
Metode Analisis Tumbuhan
10
3)
4)
refleksi peneliti.
Data yang sudah diberi kode-kode dan kategori secara luas melalui skema.
Memo dan draft untuk analisis data (refleksi konseptual peneliti mengenai
5)
6)
7)
8)
BAB III
PEMBAHASAN
Metode Analisis Tumbuhan
11
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah, maka kesimpulan yang diperoleh
yaitu:
1. Metode identifikasi adalah cara pengujian kandungan kimia secara kualitatif
maupun kuantitatif terhadap ekstrak atau senyawa murni yang bertujuan untuk
menentukan golongan senyawa yang diperoleh.
2. Metode identifikasi yang dapat digunakan dalam menganalisis bahan alam dari
tumbuhan yaitu metode pereaksi warna dan metode spektroskopi.
3. Analisis hasil data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk
melaksanakan mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai
suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian.
4. Jenis data yang dapat dianalisis ada dua macam yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Teknik yang digunakan dalam analisis data sesuai dengan jenis data
yang akan dianalisis.
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: PT. Ciputat Press.
12
13