Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebenarnya pengertian dari senyawa bahan alam sendiri adalah hasil
metabolisme suatu organisme hidup (tumbuhan, hewan, sel) berupa metabolit
primer dan sekunder. Sedangkan pengertian dari kimia bahan alam merupakan
salah satu cabang ilmu kimia yang membahas tentang senyawa-senyawa kimia
yang terdapat dalam bahan alam baik dari tanaman atau hewan. Sebenarnya
senyawa kimia yang biasa kita jumpai seperti karbohidrat, lipid, vitamin dan asam
nukleat termasuk dalam bahan alam, namun ahli kimia memberikan arti yang
lebih sempit tentang istilah bahan alam yakni senyawa kimia yang berkaitan
dengan metabolit sekunder saja seperti alkaloid, terpenoid, golongan fenol,
feromon dan sebagainya.
Proses metabolisme suatu organisme hidup (tumbuhan, hewan,
mikroorganisme) terdiri atas metabolisme primer dan metabolisme sekunder.
Metabolisme primer melewati jalur utama, sedangkan metabolisme sekunder
merupakan terminal-terminal pada cabang-cabang jalur utama tersebut.
Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan penyusun utama dari makhluk hidup
dan terbentuk dari hasil metabolisme primer, sehingga disebut metabolit primer.
Keseluruhan proses sintesis dan perombakan metabolit primer yang dilakukan
oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya, disebut proses metabolisme primer.
Produk-produk metabolisme lainnya, seperti terpenoid, steroid, poliketida, fenil
propanoid, flavonoid, dan alkaloid bukan merupakan produk esensial bagi
ekstistensi dari suatu organisme, karenanya disebut metabolit sekunder. Metabolit
sekunder sangat berperan pada kelangsungan hidup suatu spesies dalam
perjuangan menghadapi spesies lain atau faktor lingkungan lainnya.
Senyawa-senyawa metabolit sekunder sering berperan bagi kelangsungan
hidup suatu spesies dalam perjuangan menghadapi spesies-spesies lain. Sebagai
contoh pada tumbuhan, senyawa metabolit sekunder biasa digunakan sebagai
senjata penangkal serangan hama dan penyakit. Sedangkan pada hewan, senyawa
Metode Analisis Tumbuhan

metabolit sekunder seperti feromon digunakan sebagai zat penarik sex. Sejauh ini
telah diketahui bahwa tumbuhan memproduksi senyawa metabolit sekunder lebih
banyak dibandingkan hewan.
Metabolit sekunder yang menjadi kajian kimia bahan alam dibentuk dari
pengikatan karbondioksida (CO2) dalam proses fotosintesis, dilanjutkan dengan
pembentukan metabolit primer. Koenzim adenosine trifosfat (ATP) berperan
penting dalam proses metabolisme untuk menghantarkan energi dan dalam proses
katalisis suatu reaksi.
Strategi dalam mengkaji bahan alam dari tumbuhan hutan tropik Indonesia
yang dilakukan melalui proses isolasi telah menghasilkan banyak senyawa dari
tumbuhan asli Indonesia seperti artoindonesianin A,B,C. Tahapan isolasi dimulai
dari ekstraksi, diikuti fraksinasi, pemurnian, dan identifikasi struktur metabolit
sekunder. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis akan khusus membahas
mengenai metode identifikasi dan analisis hasil dalam metode analisis tumbuhan.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan metode identifikasi ?
b. Apa saja metode identifikasi yang dapat digunakan dalam menganalisis bahan
alam dari tumbuhan ?
c. Apa yang dimaksud dengan analisis hasil?
d. Apa saja jenis data yang dapat dianalisis serta bagaimana teknik analisis data?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui defenisi metode identifikasi.
b. Mengetahui macam-macam metode identifikasi yang dapat digunakan dalam
menganalisis bahan alam dari tumbuhan.
c. Mengetahui defenisi analisis hasil.
d. Mengetahui jenis data yang dapat dianalisis serta bagaimana teknik analisis
data
BAB II

Metode Analisis Tumbuhan

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Identifikasi
Metode identifikasi adalah cara pengujian kandungan kimia secara
kualitatif maupun kuantitatif terhadap ekstrak atau senyawa murni yang bertujuan
untuk menentukan golongan senyawa yang diperoleh.
2.2 Macam-Macam Metode Identifikasi
A. Metode Pereaksi Warna
Pengujian kandungan kimia secara kualitatif terhadap ekstrak atau
senyawa murni dapat dilakukan secara sederhana untuk menentukan golongan
senyawa yang diperoleh. Secara rinci beberapa pengujian sederhana yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji Sterol Dan Triterpenoids
Ekstrak methanol dilarutkan dalam kloroform, disaring dan filtrat diuji
untuk sterol dan triterpenoids.
a. Uji Salkowski
Beberapa tetes asam sulfat pekat ditambahkan ke larutan kloroform dan
diamati untuk warna merah di lapisan bawah untuk sterol dan warna kuning
keemasan menunjukkan adanya Triterpenoid.
b. Uji Libermann Buchard
Beberapa tetesan hidrida asetat ditambahkan ke dalam larutan kloroform,
kocok dan teteskan 1 ml asam sulfat pekat dengan hati-hati ditambahkan dari sisi
tabung reaksi. Jika berwarna coklat kemerahan menunjukkan adanya sterol dan
cincin merah menunjukkan adanya triterpenoid.
2. Uji Alkaloid
0,5 g ekstrak diencerkan secara terpisah untuk 10 mL dengan alkohol
asam, direbus dan disaring. 5 mL filtrat ditambahkan 2 mL amonia encer. 5 ml
kloroform ditambahkan dan kocok dengan lembut untuk mengekstrak alkaloid.
Lapisan kloroform diekstraksi dengan 10 mL asam asetat, dan dibagi dalam 3
bagian, dan diuji sebagai berikut:

Metode Analisis Tumbuhan

a. Uji Dragendroff (kalium nitrat-bismut)


Beberapa tetes larutan Dragendroff ditambahkan ke dalam larutan kloroform,
endapan coklat kemerahan menunjukkan adanya alkaloid.
b. Uji Mayer (Kalium iodida- merkuri)
Beberapa tetes reagent Mayer ditambahkan ke dalam larutan kloroform , jika
terbentuk endapan putih menunjukkan adanya alkaloid.
c. Uji Wagner (Yodium- kalium iodida)
Beberapa tetes larutan Wagner ditambahkan ke dalam larutan kloroform, jika
terbentuk endapan coklat menunjukkan adanya alkaloid.
3. Uji Saponin (Uji Busa)
Untuk 0.5 g ekstrak ditambahkan 5 mL air suling dalam tabung reaksi.
Larutan dikocok dengan kuat dan diamati terbentuknya buih yang stabil. Buih itu
dicampur dengan 3 tetes minyak zaitun dan dikocok dengan kuat setelah itu
diamati untuk pembentukan emulsi. Terbentuknya busa yang stabil berarti positif
terdapat saponin.
4. Uji Flavonoids (Shinaida Test/Sianidin Test)
Pada tes ini, sampel diekstrak dengan metanol dan dipanaskan. Saat
ekstrak ditambah HCl pekat dan sedikit serbuk Mg, maka pada larutan ekstrak
terbentuk gelembung, terbentuk larutan merah/pink atau orange menunjukan
positif terhdap flavonoid.
5. Uji Tanin
Sampel didihkan dengan 20 ml air lalu disaring. Ditambahkan beberapa
tetes feriklorida 1% dan terbentuknya warna coklat kehijauan atau biru kehitaman
menunjukkan adanya tanin
B. Metode Spektroskopi
Elusidasi struktur molekul senyawa organic merupakan tahapan terpenting
dari penggunaan analisis spektroskopi modern. Dalam elusidasi struktur molekul
untuk menentukan struktur senyawa hasil sintesis jauh lebih mudah dari pada
elusidasi senyawa hasil isolasi. Oleh karena analisis struktur molekul dari hasil

Metode Analisis Tumbuhan

sintesis sudah dapat diprediksi struktur molekulnya berdasarkan reaktan yang


digunakan serta mekanisme reaksinya. Sedangkan dalam elusidasi struktur
molekul senyawa hasil isolasi relatif lebih rumit, karena struktur molekul yang
sangat banyak kemungkinannya. Untuk mempermudah analisis struktur senyawa
hasil isolasi biasanya diperlukan pengetahuan sebelumnya mengenai keragaman
struktur senyawa yang telah diperoleh dari tumbuhan yang memiliki kekerabatan
yang dekat, misalnya merupakan tumbuhan dalam genus atau famili yang sama.
Biasanya senyawa yang ditemukan dari tumbuhan dalam satu genus atau famili
memiliki hubungan kekerabatan senyawa metabolit sekundernya. Selanjutnya
sebagai tambahan informasi untuk mempermudah dalam analisis struktur senyawa
hasil isolasi juga diperlukan data sifat fisik, seperti kelarutan, titik leleh, maupun
jenis pelarut yang digunakan dalam proses pemisahan.
Spektroskopi merupakan suatu metode untuk penentuan rumus struktur
dari suatu senyawa. Menurut Anwar (1994) bahwa spektroskopi bila dibandingkan
dengan metode kimia konvensional (metode basah), spektroskopi memiliki
beberapa keuntungan, diantaranya : Jumlah zat yang diperlukan untuk analisis
relatif kecil dan zat tersebut sering kali dapat diperoleh kembali dan waktu
pengerjaannya relatif cepat.
Dasar metode spektroskopi adalah molekul pada suatu energi level
tertentu,misalnya E1,disinari dengan sinar tertentu. Sinar ini akan melewati
molekul itudan seterusnya melewati suatu detektor. Selama molekul itu
tidakmenyerap sinar itu maka sinar yang terdeteksi akan sama
intensitasnyadengan sinar yang berasal dari sumber. Pada frekuensi
yangmemungkinkan terjadinya pemindahan energi level molekul misalnya dariE1
keE2,maka sinar akan diserap oleh frekuensi yang memungkinkan
terjadinyapemindahan energi level molekul misalnya dari E1ke E2,maka sinar
akan diserap oleh molekul dan tidak akan tampak dalamdetektor.
Metode spektroskopi yang biasanya digunakan untuk identifikasi struktur
yang biasa digunakan antara lain spektroskopi ultraviolet (UV), infra merah (IR),
NMR (Nuclear magnet resonance), dan massa. Spektroskopi UV untuk
identifikasi adanya gugus kromofor (fenolik; ikatan rangkap; dll) , spektrokopi IR
Metode Analisis Tumbuhan

untuk identifikasi adanya gugus fungsional ( hidroksil; aromatik; karbonil; dsb),


spektroskopi NMR (1H dan 13 C), 1H NMR untuk menentukan jumlah dan
lingkungan proton (atom H dalam senyawa), 13 C NMR untuk menentukan
jumlah atom karbon dalam senyawa , sedangkan untuk menentukan massa atom
relatif (Mr) digunakan MS.
Namun demikian, dalam elusidasi struktur molekul yang kompleks baik
senyawa hasil sintesis maupun isolasi tidak cukup hanya menggunakan data
spektroskopi UV, IR, 1H NMR, 13C NMR, dan MS, tetapi masih diperlukan data
spektroskopi NMR dua dimensi seperti HMQC (Heteronuclear Multiple Quantum
Coherence), HMBC (Heteronuclear Multiple Bond Connectivity), 1H-1H COSY
(Homonuclear Correlated Spectroscopy), maupun NOESY (Nuclear Overhauser
Effect Spectroscopy). Spektroskopi dua dimensi HMQC dapat digunakan untuk
mengetahui proton-karbon dengan jarak satu ikatan, sehingga dapat diketahui
karbon yang mengikat proton dan karbon yang tidak mengikat proton.
Spektroskopi HMBC dapat mengetahui proton-karbon dengan jarak dua atau tiga
ikatan, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui karbon-karbon tetangga yang
memiliki jarak dua sampai tiga ikatan dengan suatu proton tertentu. Untuk
mengetahui proton-proton yang berdampingan digunakan data spektroskopi 1H1H COSY, sedangkan untuk mengetahui struktur konfigurasi cis-trans digunakan
data spektoskopi NEOSY. Dengan menggunakan data spektroskopi dua dimensi
elusidasi struktur menjadi semakin mudah dan secara tepat dapat menentukan
kerangka struktur molekul senyawa organik serumit apapun. Dalam elusidasi
struktur molekul biasanya dimulai dari data yang paling sederhana, misalnya
spektroskopi UV (kalau ada), selanjutnya IR, analisis data 1H NMR dan 13C
NMR, dengan memperhatikan data massa molekul dari spektroskopi MS. Dari
data-data tersebut biasanya sudah dapat memprediksi struktur kerangka senyawa
yang dianalisis, ada kemungkinan memiliki beberapa alternatif struktur.
Selanjutnya untuk menentukan struktur yang paling sesuai dibuktikan dengan data
fragmentasi dari spektroskopi MS.
Spektrofotometri UV adalah suatu alat yang menggambarkan antara
panjang gelombang atau frekuensi lawan intensitas serapan (absorbansi).
Metode Analisis Tumbuhan

Spektrosfotometri UV ini menghasilkan radiasi (cahaya) dengan panjang


gelombang 200 400 nm (Anwar, 1994). Pada umumnya spektrofotometri UV
umumnyahanya menunjukkan jumlah peak (puncak) yang kecil jumlahnya.
Puncak-puncak dilaporkan sebagai panjang gelombang.
Spektrofotometri ini biasanya juga digunakan untuk mendeteksi konjugasi.
Molekul-molekul yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau hanya mempunyai
satu ikatan tidak menyerap sinar 200-800 nm. Lain halnya dengan senyawasenyawa yang mempunyai sistem konjugasi yang dapat menyerap sinar pada
daerah ini, semakin panjang sistem konyugasinya maka makin besar panjang
gelombang absorpsi.
Untuk menganalisis struktur dari senyawa-senyawa dari metabolit
sekunder seperti senyawa flavonoid, spektroskopi UV merupakan cara yang
terbaik untuk mengkarakterisasi jenis-jenis senyawa flavonoid dan menentukan
pola oksigenasi. Kedudukan gugus hidroksil fenol bebasyang terdapat pada inti
flavonoid dapat ditentukan juga dengan menambahkan pereaksi geser.
Metode lain yang bisa digunakn yakni adalah NMR (Nuclear Magnetic
Resonance ) ini digunakan untuk mengidentifikasi atom-atom dan jaraknya.
Sedangkan X-ray dgunakan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk
molekulnya (alifatis, alisikliks, atau aromatis).

Metode Analisis Tumbuhan

2.3 Analisis Hasil


Analisis hasil merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif
data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley
(dalam Sugiyono, 2006) menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun,
adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara
sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan
hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.
Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri
maupun orang lain.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan
mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi,
sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian. Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan
menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang
tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga
analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Dalam rangka
analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri.
2.4 Jenis dan Teknik Data yang Dianalisis
Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan
data. Data yang didapatkan peneliti beragam. Menurut Sugiyono (2011) secara
garis besar jenis data dibedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data
Metode Analisis Tumbuhan

kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi
wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2011). Data bermuatan kualitatif
disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian
yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa
catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari
wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau
pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Sedangkan kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah
angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun
pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil
pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes
prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.
Selanjutnya data kualitatif dibedakan atas data kualitatif emperis dan data
kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif emperis merupakan data sebagaimana
adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta
yang tampak. Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit
dan data kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang
satu sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data
kontinum merupakan data kualitatif yang satu sama lainnya saling
berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali
menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif
yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data
kualitatif kontinum yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut.
Dan data ratio merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol absolut/mutlak.
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik
analisis data kualitatif. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif pada
Metode Analisis Tumbuhan

teorinya dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan


setelah selesai di lapangan. Analisis data kualitatif seringkali berlangsung selama
proses pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data. Secara teori
analisis data dapat di bagi menjadi beberapa tahap yaitu:
a)Analisis data sebelum di lapangan
Analisis data sebelum di lapangan ialah melakukan analisa terhadap data
hasil studi pendahuluan, atau data sekunder (data yang dipinjam dan bukan
data yang diambil pertama oleh peneliti) yang akan digunakan untuk
menentukan focus penelitian. Akan tetapi focus penelitian ini masih sementara
dikarenakan akan dapat mengalami perkembangan setelah peneliti masuk dan
selama penelitian. Berawalkan adanya keadaan lemah ekonomi orang tua dan
semangat siswa belajar. Oleh sebab itu peneliti dalam membuat proposal
penelitiannya terfokus pada ingin menemukan pengaruh keadaan lemah
ekonomi orang tua terhadap semangat belajar siswa, data sekundernya adalah
data perkembangan prestasi siswa dari guru.
b)

Analisis data selama di lapangan model Miles dan Huberman


Miles dan Huberman (1987) sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2010),
mengemukakan bahwa aktivitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction
(merangkum data, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal - hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu), data
display/ penyajian data (menyajikan data dalam bentuk table, grafik dan
sejenisnya), dan conclusion/drawing/verification (kesimpulan atas data
keseluruhan yang telah terseleksi).

c) Analisis data selama di lapangan model Spradley


Analisis model spradley yaitu berangkat dari yang luas kemudian
menemukan focus kajian dan meluas lagi. Tahapan-tahapannya yaitu analisis
domain (menetapkan domain domain yang akan diteliti melalui fenomenafenomena lapangan yang berkaitan dengan aktifitas, tempat dan subjek),
analisis taksonomi (menggunakan teknik observasi terfokus, wawancara
Metode Analisis Tumbuhan

10

mendalam, dan studi dokumen yang berhubungan dengan domain domain


yang diteliti), analisis komponen (mencari perbedaan atau yang kontras data
yang telah dicari) dan analisis tema (seperangkat prosedur untuk memahami
secara holistik / sebagai satu satuan dalam sistem pemandangan yang sedang
diteliti Moleong (2007) dalam Iskandar, 2009. Organisasi data dalam penelitian
kualitatif sangat penting untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik
dalam langkah-langkah penyimpanan dan pengorganisasian data sistematis
sebagaimana berikut:
1) Data mentah berupa catatan lapangan, kaset hasil rekaman.
2)

Data yang sebagian sudah diperoses berbentuk transkip wawancara, catatan

3)
4)

refleksi peneliti.
Data yang sudah diberi kode-kode dan kategori secara luas melalui skema.
Memo dan draft untuk analisis data (refleksi konseptual peneliti mengenai

5)
6)
7)
8)

arti konseptual peneliti).


Catatan pencarian dan penemuan.
Display data melalui skema atau jaringan informasi.
Dokumentasi langkah-langkah kegiatan penelitian.
Daftar indeks dan draft laporan.

BAB III
PEMBAHASAN
Metode Analisis Tumbuhan

11

3.1

Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah, maka kesimpulan yang diperoleh

yaitu:
1. Metode identifikasi adalah cara pengujian kandungan kimia secara kualitatif
maupun kuantitatif terhadap ekstrak atau senyawa murni yang bertujuan untuk
menentukan golongan senyawa yang diperoleh.
2. Metode identifikasi yang dapat digunakan dalam menganalisis bahan alam dari
tumbuhan yaitu metode pereaksi warna dan metode spektroskopi.
3. Analisis hasil data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk
melaksanakan mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai
suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian.
4. Jenis data yang dapat dianalisis ada dua macam yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Teknik yang digunakan dalam analisis data sesuai dengan jenis data
yang akan dianalisis.
3.2

Saran

DAFTAR PUSTAKA
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: PT. Ciputat Press.

Metode Analisis Tumbuhan

12

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.


Prihanto, Asep. tt. Pengantar Statistik NonParametrik. Bandung: Universitas
Brawijaya.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Sugiyono. 2006. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Penidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sjachriyanto, Wawan. 2005. CD Qur`an Player 2.0. www.Sahryainforma.com.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Metode Analisis Tumbuhan

13

Anda mungkin juga menyukai