imajiner ruang luar-dalam. Kemudian beberapa penari turut berputar mengitari panggung dan
mempertegas garis itu.
Garis imajiner itu membangun dimensi ruang di mana semua penari berada di
dalamnya. Mereka berpusat pada satu titik. Berputar di dalam ruang dan di dalam dirinya.
Jika Tonggak Raso membuka jembatan ke luar, ke ruang yang lebih luas melalui pantulan
media cermin, maka Tra.jec.to.ry bersikhusyuk di dalam. Para penari seperti seorang mursyid
yang menempuh perjalanan panjang dan melelahkan untuk masuk ke dalam dirinya,
mengunjungi dan memeluk dirinya sendiri.
Komposisi gerakan Tra.jec.to.ry memang tidak seberlimpah Tonggak Raso, tetapi
kekayaan karya koreografer pendiri Eko Dance Company itu justru karena ia banyak
melakukan gerakan repetisi. Gerakan yang diulang-ulang meninggalkan impresi yang
mendalam ketika gerakan-gerakan semacam itu dihadapkan pada kenyataan hidup kita hari
ini yang serba cepat, instan, dan bergegas. Tra.jec.to.ry memang tidak memperlihatkan secara
jelas bentuk-bentuk silat, cuma properti kain yang ketika dimainkan kadang tampak seperti
pedang dan toya. Kesederhanaan komposisi ciptaan Eko begitu kuat sebab, sebagaimana silat,
Tra.jec.to.ry mengajarkan kepada kita makna kesabaran dan ketulusan, seperti kesabaran
seorang murid menempuh latihan yang sama setiap hari.
Demikianlah, baik Ali Sukri maupun Eko Supriyanto begitu rapi mengelaborasi
elemen dasar silat seperti kekuatan kuda-kuda. Mereka memang tidak lantas
mempertontonkan gerakan menyerang dan bertahan, atau mengunci dan melumpuhkan
lawan, atau menghindar dan menangkis tendangan, melainkan dengan cerdas menakik esensi
silat sebagai sikap, dan mereka meleburkannya menjadi gerakan-gerakan lembut, lentur,
namun kokoh. Dan dua karya itu sungguh segar, memperkaya kosa-gerak dalam koreografi
tari kontemporer Indonesia, dan selalu berhasil menunda saya mengedipkan mata.
Shohifur Ridho Ilahi, pengkhusyuk seni pertunjukan. Tinggal di Yogyakarta.
Email
HP
No. Rek.
: shohifurridho@gmail.com
: 081939022366
: BRI 1753-01-006245-50-7 KK. UIN Sunan Kalijaga a.n. Shohifur Ridhoi