KOMUNIKASI
KONTEMPORER
Strategi, Konsepsi, dan Sejarah
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
a.
D
efinisi
komuni
kasi
1
T
b.
ujuan
Mempel
ajari
Ilmu
Komuni
kasi
3
F
c.
ungsi
Komuni
kasi
4
T
d.
ujuan
Komuni
kasi
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
42
42
45
45
53
54
59
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
d. Chanel (Saluran)
65
e. Comunikan (Penerima Pesan)
f. Effect (Hasil)
g. Umpan Balik
66
68
70
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
123
121
132
138
138
140
149
152
156
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB I
PENDAHULUAN
e. DEFINISI KOMUNIKASI
Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan
interaksi antara satu dengan yang lain1. Alat interaksi itu
secara akumulatif lazim disebut komunikasi. Yaitu
hubungan
ketergantungan {interdependensi} antar
manusia baik secara individu maupun secara kelompok.
Karena itu di sadari atau tidak, komunikasi merupakan
bagian penting (urgent) dari kehidupan manusia.
Urgensitas komunikasi2 pada satu sisi bahkan menjelma
menjadi prasarat tersendiri dari keberadaan manusia
sebagai mahluk sosial. Sementara pada sisi lain, para
pakar berkeyakinan bahwa sesungguhnya manusia telah
berkomunikasi
dengan
lingkungannya
semenjak
ia
dilahirkan. Gerak dan tangis pertama tatkala manusia
menapak fase kelahiran sesungguhnya merupakan
pertanda bahwa manusia telah mulai dapat berkomunikasi.
Ketika manusia telah dapat memfungsikan panca inderanya
secara sadar, saat itu pula membutuhkan perhatian dari
1
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
10
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
11
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Pertama,
Informasi,
pengumpulan,
penyimpanan,
pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar,
fakta,
pesan, opini, dan komentar yang di butuhkan agar dapat
dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi
lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil
keputusan yang tepat.
Kedua, Sosialisasi
(pemasyarakatan), penyedian
sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang
efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat
aktif di dalam masyarakat
Ketiga,
Motifasi,
menjelaskan
tujuan
setiap
masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang,
mendorong orang untuk menentukan
pilihan dan
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok
berdasarkan tujuan bersama yang akan di kejar.
Keempat, Berdebatan dan diskusi, menyediakan dan
saling menukar fakta yang di perlukan
untuk
memungkinkan
persetujuan
atau
menyelesaikan
perbedaan
pendapat mengenai
masalah publik,
menyediakan bukti-bukti relevan yang di perlukan untuk
kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri
dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Kelima, Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan
dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan
watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang
di perlukan pada semua bidang kehidupan.
Keenam, Memajukan kehidupan, menyebarkan hasil
kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan
masa
lalu,
mengembangkan
kebudayaan
dengan
memperluas horizon seseorang serta membangun imajinasi
dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetiknya.
12
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
13
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan,
terhindar dari tekanan dan ketegangan antar lain lewat
komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk
hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita
bekerja sama dengan anggota masyarakat
(keluarga,
kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan
negara secara keseluruhan)
2. Komunikasi Ekspresif
Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah
komunikasi ekspresif yang dapat di lakukan baik sendirian
ataupun dalam
kelompok. Komunikasi ekspresif tidak
otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun
dapat dilakukan
sejauh komunikasi tersebut menjadi
insatrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan
(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama di
komunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal, perasaan
sayang,
peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut,
prihatin dan benci dapat di ungkapkan melalui kata-kata
namun terutama lewat perilaku nonverbal.
3. Komunikasi Ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah
komunikasi ritual yang biasanya di lakukan secara kolektif.
Suatu komunitas
sering melakukan
upacara-upacara
berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang di
sebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari
upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan,
pernikahan dan masih banyak lagi. Dalam acara-acara itu
orang mengucapkan
kata-kata atau menampilkan
perilaku-perilaku tertentu
yang bersifat simbolik. Ritus
ritus lain seperti berdoa (sholat, sembahyang, misa),
membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera, upacara
14
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa
tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong,
mengubah sikap, dan keyakinan, dan mengubah perilaku,
atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur.
Bila di ringkas maka kesemua tujuan tersebut dapat di
sebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang
bersifat memberitahukan atau menerangkan (to inform)
mengandung muatan
persuasif dalam arti bahwa
pembicara menginginkan
pendengarnya mempercayai
bahwa fakta atau informasi yang di sampaikannya akurat
dan layak untuk diketahui. Sebagi instrumen, komunikasi
tidak saja kita gunakan
untuk menciptakan dan
membangun
hubungan
,
namun
juga
untuk
menghancurkan
hubungan tersebut. Study komunikasi
membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat
kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih
baik
dengan orang lain demi keuntungan
bersama.
Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai
tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan. Baik tujuan jangka
pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka
pendek
misalnya
untuk
memperoleh
pujian,
menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati dan
sebagainya. Sedangkan jangka panjang dapat di raih lewat
keahlian
komunikasi, misalnya keahlian
berpidato,
15
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
2.
Tujuan Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia kerapkali dan
selalu melakukaninteraksi sosial dengan masyarakat. Itulah
makanya manusia acapkali disebut-sebut sebagai makhluk
yang bermasyarakat dan berbudaya. Intensitas interaksi
sosial itu tidak dapat dilepaskan dari ketergantungan
mereka terhadap saling memberi dan menerim informasi.
Pada
titik
inilah
ilmu
komunikasi
menemukan
momentumnya, yaitu bertujuan untuk; Pertama, agar
informasi yang disampaikan dapat di mengerti orang lain.
Komunikator8 yang baik dengan sendirinya dapat
menjelaskan pada komunikan (penerima) dengan sebaikbaiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan
mengikuti apa yang dimaksudkan.
Kedua, Memahami orang lain, Komunikator harus
mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang di
inginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.
Ketiga, Supaya gagasan dapat di terima orang lain,
komunikator harus berusaha agar gagasan kita dapat di
8
16
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
17
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
18
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
A. Sejarah Komunikasi
Ilmu
komunikasi
yang
kian
berkecambah
sesungguhnya merupakan fase akhir (bukan terakhir) dari
perkembangan disiplin ilmu ini. Ia melampaui tiga tahap
perkembangan; Publisistik, Jurnalistik, dan Retorika. Dua
yang disebut terakhir berkembang di Amerika, sedangkan
yang pertama ditakdirkan berkembang di Eropa (Jerman).
Sungguhpun kini publisistik di Jerman kini diterma sebagai
bagian dari ilmu komunikasi, publisistik dalam arti semula
banyak mempengaruhi konsep-konsep mutakhir tentang
komunikasi seperti tampak pada Negt dan Kluge (1972),
Biskey (1976), Habermas (1979) di Eropa, Schiller (1976)
dan Bordenave (1974) di Amerika Latin. Umumnya yang
baru disebut namanya dikenal sebagai aliran radikal dalam
ilmu komunikasi, devian dari main stream.
Untuk dapat memahami aliran radikal tersebut di
atas, perlu melihat sejarah perkembangan publisistik lebih
dekat lagi. Disiplin ini pada mulanya berasal dari Jerman. Ini
dapat ditelusuri sampai abad sembialn belas. Akibat
revolusi industri peranan pers dalam membentuk opini
public banyak menarik perhatian pada pemikir pada
peraanan pers; tampak pada tulisan Bagehot , Maine,
Bryce, dan Wallas ; di Prancis tampak pada karya-karya
Tarde yang banyak di pengaruhi Le Bon. Di Jerman minat ini
ditungkan dalam bentuk ilmu. Marx Weber (1864-1920)
untuk kali pertama mengembangkan ilmu pers dengan
landasan ilmiah. Dalamkonfrensi Deutsche Gesellshaft fur
Soziologie (1910) ia mengusulkan dua proyek pengkajian
sosilogi; sosilogi organisasi dan sosiologi pers. Pda
dasawarsa selanjutnya, Tonnies (1885-1936) menerbitkan
19
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Ditentukan
dan
ditujukan
(Offentlichkeit)
Bersifat actual (aktualitat)
Dengan
cara
persuasi
atau
koersi
kolektif
(Uberzeugung oder Kollektieve Ausrichtung)
Menggunakan bentuk pesan dan pernyataan yang
jelas dan mengesankan (Anschaulichkeit und
Eindringlichtkeit)
Digerakkan orang-orang yang mempuntyai karakter
dan
menjiwai
misi
yang
diembannya
(Die
Publizistische Personlichkeit)
20
kepada
public
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
21
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
22
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Bierstedt12,
dalam
menyusun
urutan
ilmu
menganggap jurnalistik sebagai ilmu terapan. Pada tahun
1457 ia menulis buku yang berjudul Journalism diu yang
semakin mempertegas perkembangan jurnalisme sebagai
ilmu (science), bukan sekedar pengetahun (knowledge).
Ditempat yang sama Joseph Pulitzer seorang tokoh pers
kenamaan di Amerika serikat
yang pada tahun 1903
mendambakan didirikannya school of journalism13
sebagai
lembaga pendidikan
untuk meningkatkan
pengetahuan
para wartawan. Gagasan Pulitzer
ini
mendapat tanggapan positif dari Charles Eliot dan Nicholas
Murray Butler masing-masing Rektor Harvard University
dan Colombia University karena ternyata journalism tidak
hanya
mempelajari
dan
meneliti
hal-hal
yang
bersangkutan dengan persurat kabaran semata-mata,
tetapi juga media massa lainnya. Maka journalism
berkembang menjadi mass comunication.
Dalam
perkembangan
selanjutnya
mass
comunication di anggap tidak tepat lagi karena tidak
mencakup proses komunikasi yang menyeluruh. Penelitian
yang di lakukan oleh Paul Lazarsfeld, Bernard Berelson,
Hazel gaudert, Elihu Kats, dan para cendikiawan ilmu
komunikasi lainnya menunjukkkan bahwa gejala sosial
yang di akibatkan
oleh media massa
tidak hanya
berlangsung satu tahap tetapi banyak tahap. Ini di kenal
dengan two step flow comunication dan multi step flow
comunication. Pengambilan keputusan banyak di lakukan
12
24
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
25
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
26
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
termasuk
ke dalam ilmu sosial
yang meliputi
intrapersonal
communication,
interpersonal,
group
communication,
mass
communication,
intercultural
communication, dan sebagainya.
Jelas pula bahwa mass communication merupakan
salah satu bidang saja dari sekian banyak bidang yang
dipelajari dan di teliti oleh ilmu komunikasi. Komunikasi
massa terbatas pada proses penyebaran pesan melalui
media massa, yakni surat kabar, radio, telefisi, film,
majalah, dan buku; tidak mencakup proses komunikasi
tatap muka (face to face communication) yang juga tidak
kurang pentingnya terutama dalam kehidupan organisasi.
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disusun suatu
ikhtisar mengenai lingkup ilmu komunikasi di tinjau dari
komponennya,
bentuknya,
sifatnya,
metodenya,
tekhniknya, modelnya, bidangnya dan sistiemnya yang
penulis tuangkan secara sistemik dalam table di bawah ini:
Tabel: 1
Komunikasi Dipandang Dari Berbagai Segi
Kompone
n
komunika
si
Proses
komunikasi
Bentuk
Komunikasi
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
a.
Komunikator (communicator)
Pesan (message)
Media (Media)
Komunikan (communicant)
Efek (effect)
Proses secara primer
Proses secara sekunder
Komunikasi
Personal
(personal
communication)
1). Komunikasi intrapersonal (intrapersonal
communication)
2). Komunikasi antarpersonal (interpersonal
communication)
b. Komunikasi
kelompok
(group
communicat
27
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi
massa
Komunikasi
Medio
Sifat
komunikasi
Metode
Komunikasi
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
Tekhnik
komunikasi
f.
a.
b.
ion)
1). Komunikasi kelompok kecil (small group
communication)
meliputi;
Ceramah
(lecture), Diskusi panel (panel discussion),
Simposium (symposium), Forum, Seminar,
Curahsaran (brainstorming), Dan lain-lain
2).Komunikasi kelompok besar (large group
communication/public speaking)
Pers
Radio
Televisi
Film
Dan lain-lain
Surat
Telepon
Pamflet
Poster
Spanduk
Dan lain-lain
Tatap muka (face to face)
Bermedia (mediated)
Verbal (verbal)Lisan (oral)
Tulisan/cetak (written/printed)
Nonverbal (non verbal)
1. Kial/isyarat badamiyah (gestural)
2. Bergambar (pictorial)
Jurnalistik (journalism)
1. Jurnalistik cetak (printed journalism)
2. Jurnalistik
elektronik
(elektronic
journalism)
* Jurnalistik radio (radio journalism)
*Jurnalistik
televisi
(television
journalism)
Hubungan
masyarakat
(public relation)
Periklanan (publicyti)
Propaganda
Perang
urat
syaraf
(psychological warfare)
Penerangan
komunikasi
informatif
(informative
communication)
komunikasi
persuasif
(persuasive
communication)
28
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
29
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
30
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB III
31
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
32
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
33
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
34
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
35
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
hanya
eksperimental, tetapi boleh juga historis,
kontekstual, eksploratif, fenomenologis, diskriptif dan
sebagainya. Demikian pula boleh
kualitatif maupun
kuantitatif. Hal ini tergantung pada perspektif yang dipakai.
Justru itu mengkaji komunikasi harus konsisten antara
perspektif yang di anut dengan metode penelitian yang di
pakai. Dengan demikian perspektif atau paradigma yang
ada dalam komunikasi itu perlu dipahami dengan baik.
Pada dasarnya perbedaan antara perspektif yang
satu dengan yang lainnya, sebagaimana yang telah di buat
oleh Fisher pada dasarnya adalah
perbedaan dalam
menkonseptualisasaikan komunikasi. Perspektif mekanistis
yang
berkembang
sebagai
pengaruh
fisika,
menkonseptualisasi
komunikasi sebagai
proses yang
mekanistis antara manusia. Sebagai proses mekanis maka
dalam komunikasi terdapat suatu pesan mengalir melintas
ruang dan waktu dari satu titik (sumber/penerima) kepada
titik yang lain (sumber/penerima) secara simultan.
Eksistensi empiriknya (lokusnya) terletak atau berada
pada saluran.
Fisher menggambarkannya sebagai ban berjalan.
Sebagaimana gambar berikut:
Gambar 1
Paradigma/ Perspektif B. Aubrey Fisher
Saluran
Pesan/umpan
balik
Penyendi
Sumber-penerima
Pengalih sendi
Gangguan
Pengalih sendi
Sumber-penerima
Penyendi
36
Pesan/umpan
balik
Saluran
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
37
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
38
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
TEORI KOMUNIKASI
Selain perspektif dan paradigma, teori merupakan
hal penting suatu disiplin keilmuan. Dijelaskan oleh James
W. tankard (2005)24 Teori merupakan tujuan akhir ilmu
pengetahuan. Teori merupakan pernyataan umum yang
merangkum pemahaman kita tentang cara dunia bekerja.
Dalam bidang komunikasi massa, sebagian besar dari teoriteori pada masa lalu bersifat implisit. Masyarakat
mengandalkan cerita rakyat, kebijaksanaan tradisional dan
pikiran
sehat
untuk
dijadikan
panduan
dalam
mempraktekkan komunikasi. Terkadang asumsi-asumsi ini
tidak pernah diucapkan atau dicatat disuatu tempat. Dilain
waktu mereka mengambil bentuk ungkapan yang terlalu
disederhanakan atau pribahasa-pribahasa. Banyak dari
asumsi-asumsi ini akan bermanfaat jika diuji melalui
penelitian. Hasilnya mungkin pribahasa-pribahasa itu
ditetapkan,tidak ditetapkan, atau ditetapkan hanya
sebagian (dalam batas-batas tertentu).
24
39
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Dalam
pengembangan
teori,
manusia
kerap
berusaha menerangkan sesuatu yang sulit dimengerti. Pada
dasarnya, tujuan dari teori adalah untuk merumuskan
pernyataan-pernyataan atau dalil-dalil yang bisa memberi
penjelasan. Pernyataan-pernyataan teoritis ini mempunyai
bentuk yang beragam:
1. Pernyataan jika- maka. Contoh: jika seorang anak
muda melihat banyak kekerasan dalam televisi,
maka dia akan melakukan perbuatan-perbuatan yang
agresif. Dalam study komunikasi, tidak banyak dalildalil yang berlaku sepenuhnya yang dapat mereka
katakan sebagai pernyataan jika-maka. Bentuk
pernyataan yang lebih umum adalah pernyataan
cenderung.
2. Pernyataan cenderung. Contoh: Seseorang yang
melihat kekerasan dalam televisi cenderung
berkelakuan agresif dari pada seseorang yang tidak
melihat kekerasan dalam televisi.
3. Pernyataan
semakin
X,semakin
Y25.
Contoh:
semakin banyak kekerasan dalam televise semakin
banyak pula perilaku agresif yang terjadi.
4. pernyataan-pernyataan yang menggunakan frase
seperti menimbulkan. Contoh: Melihat kekerasan
dalam televise menimbulkan perilaku yang lebih
agresif dari pada tidak melihat kekerasan dalam
televise.
5. Ilmuwan komunikasi berpendapat bahwa selama ini
kita mempunyai beberapa teori yang kita terapkan
setiap saat; oleh karenanya, mengapa tidak
mencoba membuatnya menjadi teori terbaik?
Ilmuwan percaya bahwa selama kita harus menaruh
25
40
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
41
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
42
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
43
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
44
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
47
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
oleh
khalayak
disesuaikan
dengan
norma-norma
budayanya.
Perilaku individu umumnya didasarkan pada normanorma budaya yang disesuaikan dengan situasi yang
dihadapi, dalam hal ini media akan bekerja secara tidak
langsung untuk mempengaruhi sikp individu tersebut.
Paling sedikit ada tiga cara untuk mempengaruhi
norma-norma budaya yang dapat ditempuh oleh media
massa. Pertama, pesan-pesan komunikasi massa dapat
memperkuat pola-pola budayanya yang berlaku dan
membimbing masyarakat untuk mempercayai bahwa polapola tersebut masih tetap berlaku dan dipatuhi oleh
masyarakat.
Kedua, media dapat diciptakan pola-pola budaya
baru yang tidak bertentangan dengan pola budaya yang
ada, bahkan menyempurnakannya.
Ketiga, media massa dapat mengubah norma-norma
budaya yang berlaku dan dengan cara demikian mengubah
perilaku individu-indivdu dalam masyarakat.
Mengenai besarnya pengaruh media massa terhadap
norma-norma budaya memang masih harus lebih banyak
dibuktikan lewat penelitian-penelitian yang intensif.
Menurut Lazarfeld dan Merton dalam Wright (1985)
media
sebenarnya
hanya
berpengaruh
dalam
memperkokoh norma-norma budaya yang berlaku. Mereka
berpandangan bahwa media bekerja secara konservatif dan
hanya menyesuaikan diri dengan norma-norma budaya
masyarakat seperti selera dan nilai-nilai, dari pada
memimpin mereka untuk membentuk norma-norma yang
baru.
Dalam keadaan tertentu media massa, maupun
untuk menumbuhkan norma-norma budaya baru. Idealnya
kebiasaan membaca yang berkembang dengan cepat
48
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Kesimpulan
ini,sebagaimana
kesimpulan-kesimpulan
lainnya mengenai pengaruh media bersifat tentative dan
dapat berubah berdasarkan pada data yang meyakinkan.
Secara keseluruhan, teori norma-norma budaya
kemudian masih harus dikaji lebih lanjut karena sifatnya
yang controversial. Hal ini merupakan tantangan untuk
para ahli komunikasi serta ahli-ahli ilmu sosial yang lain
untuk menemukan factor-faktor, pembatasan-pembatasan,
serta persyaratan-persyaratan apa yang memungkinkan
media, mempengaruh norma budaya. Jika hal ini menjadi
bertambah jelas, maka perdebatan mengenai teori normanorma budaya niscaya dapat diredakan.
50
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB IV
HAKEKAT KOMUNIKASI
A. ILMU KOMUNIKASI
Perdebatan seputar komunikasi dapat digolongkan
ilmu atau sekedar pengetahuan sesungguhnya telah
berlangsung lama Apabila komunikasi itu ilmu, termasuk
ilmu apa; apakah termasuk kelompok ilmu sosial (social
science) atau kelompok lain? Mengenai pengelompokan
ilmu para ahli yang satu dengan yang lainnya mempunyai
pendapat yang berbeda, meskipun demikian semua ahli
sepakat mengelompokkan komunikasi sebagai bagian
besar dari Ilmu-ilmu sosial . Dalam undang-undang pokok
tentang
perguruan tinggi nomor 22 tahun
1961 di
cantumkan penggolongan ilmu pengetahuan yang terdiri
atas empat kelompok, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Ilmu
Ilmu
Ilmu
Ilmu
agama/kerohanian
kebudayaan
sosial
eksakta dan tekhnik
Pengelompokan itu
menurut undang-undang
ternyata berbeda dengan pendapat para ahli.
tersebut
51
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
7. Ilmu sejarah
8. Ilmu politik
9. Ilmu pendidikan
10.Publisistik dan jurnalistik
11.Dan sebagainya
c. Humaniora (study Humanities; humanities study)
1. Ilmu agama
2. Ilmu filsafat
3. Ilmu bahasa
4. Ilmu seni
5. Ilmu jiwa
6. Dan sebagainya
Di sisi lain
Prof Harsojo mengutip pendapat Robert
Bierstedt dalam bukunya
The Social Order yang
menyusun
sejumlah
ilmu murni yang erat
hubungannya dengan ilmu-ilmu terapan sebagai yang
tertera di bawah ini:
Ilmu ilmu murni
terapan
ilmu-ilmu
Fisika
Astronomi
Matematika
Kimia
Fisiologi
Ilmu politik
Jurisprudensi
Zoologi
Botani
Geologi
minyak
Sejarah
Ekonomi
Bangun karya
Navigasi
Akuntasi
Farmasi
Ilmu obat obatan
Politik
Hukum
Peternakan
Pertanian
Bangun
karya
Jurnalistik
Tata niaga
53
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Sosiologi
Administrasi
B. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Setiap orang yang hidup bermasyarakat
sejak
bangun tidur hingga tidur lagi, secara kodrati senantiasa
terlibat dalam proses komunikasi yang unik. Terjadinya
komunikasi ini merupakan konsekwensi dari hubungan
sosial (social relations) antara manusia satu dengan yang
lain.
Atas dasar ini para pakar berpendapat bahwa
terbentuknya
sebuah
pranata
masyarakat
adalah
dikarenakan kehadiran dua orang/ atau lebih yang
keberadaannya saling berhubungan satu sama lain.
Hubungan ini pada akhirnya menumbuhkan interaksi sosial
(social interaction). terjadinya interaksi sosial di sebabkan
interkomunikasi (intercommunication). Komunikasi dalam
pengertian secara umum dapat di lihat dari tiga aras besar
di bawah ini:
1. Perspektif Estimologi
Secara estimologi istilah komunikasi berasal
bahasa latin communication yang bersumber dari
communis. Yang berarti sama
makna dan sama
30
mengenai suatu hal . Para ahli juga mensejajarkan
kata komunikasi communicare yang di dalam bahasa
mempunyai arti
berpartisipasi atau berasal dari
commones yang berarti sama = common31.
dari
kata
rasa
asal
latin
kata
54
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
1. Sumber (Source)
2. Isi pesan (Message)
3. Tujuan (Destinition)
Sumber yang di maksudkan di sini adalah seseorang yang
mengambil inisiatif pertama untuk melakukan proses
komunikasi. Pesan (message) adalah idea-idea atau
gagasan atau buah pikiran yang di sampaikan oleh sumber
kepada orang lain dengan tujuan (Destinition) agar orang
lain bertindak sama sesuai dengan harapan yang di
tuangkan dalam pesan tersebut. Kalau si Imron berkata
kepada
si Amin pergilah ke masjid, maka dapat di
uraikan sebagai berikut:
1. Sumber (Source)
: Si Imron
32
Wilbur Schramn, Men Message and Media, Horper and Row, New
York, 1973, p; 115
55
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
33
Liliweri, Alo, Komunikasi Verbal dan Non Verbal, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1994, hal; 94
56
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
58
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
lambang
sedangkan komunikannya sama sekali tidak
mengerti dan tidak memiliki cukup pengetahuan untuk
memahami istilah atau lambang tersebut. Oleh karena itu
latar belakang pengalaman dan pengetahuan (field of
experience and frame of reference) seseorang berperan
sangat besar dalam berkomunikasi. Karena pengalaman
seseorang baik positif maupun negatif akan ikut serta
mempengaruhinya dalam hal orang tersebut menentukan
keputusan maupun menginterpretasikan atas isi pesan
komunikasi.
Terkait dengan kredebilitas Komunikator, Koesdarini
Soemiati di dalam catatanya berusaha mempertanyakan
siapakah komunikator? Adakah pembicaraannya dapat
dipercayai? Agaimana komunikan dapat mempercayai?
Mengapa komunikan harus mempercayainya? Semua hal
tentang tingkat kepercayaan kepada komunikator ia sebut
sebagai kredebilitas komunikator 35.
Kredebilitas komuniklator ini sesungguhnya telah
diteliti oleh Aristotels di dalam bukunya Rhetoric dengan
mengatakan;
Persuasion is a cieved by the speakers personal
character when the speech is so spoken as to make
us think him credible. We believe good man more
fully and more readilly than others. This is true
generally whatever the quation is, and absolutely
true where eXact certainty is imposablle and opinion
are divided. There are three things whice inspire
confidence in the orator s own character the three
namely that induce us to believe a thing a part from
any proof of it; good sense, good moral character,
and good will.
35
59
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
60
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Perspektif Terminologi
Secara terminologis komunikasi merupakan proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
38
62
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
65
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
40
67
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB V
ASPEK KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi sebagaimana diuraikan
di atas tampak adanya sejumlah komponen dan unsur yang
di
cakup
dan
merupakan
persyaratan
terjadinya
komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen atau
unsur unsure komunikasi meliputi;
A. Source (sumber)
Adalah dasar yangdi gunakan di dalam penyampain
pesan yang di gunakan dalam rangka memperkuat
pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga,
buku dan sejenisnya. Dalam hal sumber ini yang perlu
kita perhatikan
kredibilitas
terhadap sumber
(kepercayaan) baru, lama,
sementara
dan lain
sebagainya. Apabila kita salah mengambil sumber
maka kemungkinan komunikasi yang kita lancarkan
akan berakibat lain dari yang kita harapkan.
B. Communicator (komunikator=penyampai pesan)
Komunikator dapat berupa individu yang sedang
berbicara,
menulis,
kelompok
orang,
organisasi
komuniaksi seperti surat kabar, radio, telrevisi, film dan
sebagainya. Dalam komunikator menyampaikan pesan
kadang-kadang komunikator dapat menjadi komunikan
sebaliknya komunikan menjadi komunikator. Syaratsyarat
yang perlu di perhatikan
oleh seseorang
komunikator adalah sebagai berikut:
Memiliki
kredibilitas
yang
komunikasinya.
Keterampilan berkomunikasi
68
tinggi
bagi
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
(1)
Infor
matif
Memberikan
kerterangan-keterangan
dan
kemudian dapat mengambil kesimpulan sendiri.
Dalam situasi tertentu
pesan informatif
lebih
berhasil daripada pesan persuasif misalnya pada
kalangan cendikiawan.
(2)
Pers
uasif
Bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan
kesadaran
seseorang
bahwa apa yang kita
sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau
sikap sehingga ada perubahan. Tetapi, perubahan
yang terjadi itu adalah atas kehendak sendiri,
misalnya pada waktu di adakan lobbyying, atau
pada waktu istirahat makan bersama
(3)
Coer
sif
Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.
Bentuk yang terkenal dari penyampaian secara ini
adalah
agitasi dengan
penekanan-penekanan
yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan
di antara sesamanya dan pada kalangan publik.
71
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
(2)
(3)
harus
Umum
Berisikan hal-hal yng umum dan mudah di pahami
oleh komunikan/audience, bukan soal-soal yang
cuma berarti atau hanya dapat di pahami oleh
seseorang atau kelompok tertentu
Jelas dan gamblang
Pesan yang di sampaikan tidak samar-samar. Jika
mengambil perumpamaan hendaklah di usahakan
contoh yang senyata mungkin, agar tidak di
tafsirkan menyimpang dari yang kita kehendaki.
Bahasa yang jelas
Sejauh mungkin hindarkanlah menggunkan istilahistilah yang tidak dipahami oleh si penerima atau
72
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
(4)
(5)
(6)
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
74
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
b)
saluran informal atau yang bersifat tidak resmi
saluran formal biasanya mengikuti garis wewenang dari
suatu organisasi, yang timbul dari tingkat paling tinggi
dalam organisasi itu sampai ketingkatan paling bawah.
Komunikasi sebaiknya berlangsung dalam 2 jalur, yakni
dari atas ke bawah dan dari bawah juga di perhatikan
untruk naik ke tingkat atas. Di samping saluran yang di
sebutkan di atas juga terdapat saluran komunikasi yang
bersifat mendatar (komunikasi horizontal). Dengan singkat
dapat kita katakan bahwa saluran yang di pakai dalam
berkomunikasi
itu dapat terjadi tiga arah yang kerap
disebut tiga dimensi:
a) ke atas
b) ke bawah
c) ke samping
Pengalaman menunjukkan
bahwa perintah
dan
pengarahan
yang datang dari atasan
tidak banyak
menimbulkan halangan dan gangguan. Tetapi sebaliknya
kalau yang datangnya dari bawah menuju ke atas sering
menimbulkan rintangan dan penyimpangan atau macet di
tengah jalan. Biasanya komunikasi
yang salurannya
datang dari bawah dapat berbentuk :
a) Pertanyaan
b) Pengaduan
c) Keluhan
75
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Communican
(komunikan=penerima pesan)
Komunikan atau penerima pesan dapat di golongkan
dalam 3 jenis yakni persona, kelompok dan massa. Atau
dengan perkataan lain
dari segi sasarannya maka
komunikasi dapat:
a)
Komunikasi persona (orang seorang)
Komunikasi yang di tujukan kepada sasaran yang
tunggal, bentuknya dapat berupa anjang sono, tukar
pikiran dal lain sebagainya. Komunikasi personal
efektifitasnya paling tinggi karena komunikasinya
timbal balik
dan terkonsentrasi, hanya kurang
efisien dibandingkan dengan bentuk lainnya.
76
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
b)
Komunikasi kelompok
Komunikasi yang di tujukan kepada kelompok yang
tertentu. Kelompok adalah suatu kumpulan manusia
yang mempunyai antar hubungan sosial yang nyata
dan memperlihatkan
struktur yang nyata pula.
Bentuk komunikasi
seperti ini
adalah:ceramah,
briefing,
indoktrinasi, penyuluhan dan lain
sebgainya. Komunikasi kelompok lebih efektif dalam
pembentukan sikap persona daripada komunikasi
massa, namun kurang efisien.
c)
Komunikasi massa
Komunikasi yang di tujukan kepada massa atau
komunikasi yang menggunakan media massa. Massa
di sini adalah
kumpulan orang-orang yang
hubungan antara sosialnya tidak jelas dan tidak
mempunyai struktur tertentu. Komunikasi sangat
efisien karena dapat menjangkau daerah yang luas
dan pendengar yang praktis tak terbatas. Namun
komunikasi
massa
kurang
efektif
dalam
pembentukan sikap persona
karena komunikasi
massa tidak dapat langsung di terima oleh massa
tetapi
melalui opinion leader, ialah yang
menterjemahkan apa yang di sampaikan
dalam
komunikasi massa itu kepada komunikan. Pada
waktu komunikasi di lancarkan, menghadapi
komunikan
perlu di perhatikan
3 hal yakni,
kenggotaan
kelompok,
proses
seleksi
dan
kecenderungan.
Syarat-syarat yang harus di miliki komunikan antara lain:
77
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
a) Ketrampilan/kemampaun
meneruskan pesan
b) Pengetahuan tertentu
c) Sikap
menangkap
dan
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
(b)
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
(a)
G.
Umpan balik
Di muka telah di bahas bahwa sebagai suatu proses
komunikasi dalam kegiatan/pelaksanaannya suatu yang
berkesinambungan.
Seorang
komunikator
yang
80
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
81
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB VI
PROSES KOMUNIKASI
Proses konumikasi adalah proses peleburan makna
dari
lambing-lambang
komunikasi
yang
dicuatkan
komunikator dan komunikan. Seorang sarjana psikologi
Osgood meninjau proses komunikasi tersebut dari peranan
manusia dalam hal memberikan interpretasi (penafsiran)
terhadap lambang-lambang tertentu (message). Osgood
menggambarkan
proses tersebut dengan detail dalam
gambar di bawah ini:
Gambar. 2
Proses Komunikasi Osgood
MESSA
GE
DECODER
DECODER
INTERPRETE
R
INTERPRETE
R
ENCODER
ENCODER
MESSA
Sumber: Toto tasmara, 1997:
GE 7
Pesan- pesan (message) di sampaikan (encode) kepada
komunikan dan kemudian komunikan menerima (decode)
pesan-pesan tersebut, untuk kemudian di tafsir (interpret)
dan selanjutnya
di sampaikan
kembali kepada
82
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
hal; 46
83
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
42
84
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
86
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
87
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
88
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
89
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Encodi
Encodinn
Media
gg
Decodi
Decodi
ng
ng
Noise
Noise
Feedba
Feedba
ck
Sumber: Onongck
Uchjana(1999:18)
90
Respon
Respon
se
se
Receiv
Receiv
er
er
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
komunikan sasaran
biasanya mengawasandi
pesan.
Komunikator harus mengirimkan
pesan melalui media
yang efisien dalam mencapai khalayak sasaran.
Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh
komunikator
harus
bertauatan
dengan
proses
pengawasandian oleh komunikan. Wilbur Scramm melihat
pesan sebagai tanda esensial yang harus di kenal oleh
komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman
(field experience) komunikator dengan bidang pengalaman
komunikan, akan semakin efektif pesan
yang di
komunikasikan.
D. PROSES KOMUNIKASI EDWIN B. FLIPPO
Menurut Flippo, proses komunikasi dapat dilukiskan
sebagai mempunyai tiga unsur pokok, yakni:
1. Pengirim isyarat .
2. Media untuk mengirim isyarat
3. Penerima isyarat.
Pengirim isyarat dapat berupa seseorang yang
berusaha menyampaikan suatu jenis niat atau maksud
kepada orang lain adalah mustahil menyampaikan maksud
dengan sempurna. Kita harus mengkodekan niat atau
maksud kita dalam simbul-simbul dan menyampaikannya
kepada orang lain. Simbul komunikasi yang penting adalah:
Kata-kata, Tindakan, Gambar, Angka.
Kecakapan dalam komunikasi untuk menyampaikan
pengertian atau maksud adalah berbicara, menulis,
bertindak, dn menggambarkan, sedangkan mereka yang
menerimanya adalah mendengarkan, membaca, dn
mengamati.
Seseorang
ynag
akan
meningkatkan
92
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
95
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
98
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
99
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
100
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
keperluan
untuk
menyetujui
pernyataan-pernyatan
pembicara, tetapi ada setiap kebutuhan untuk berusaha
memahami maksud dan sikap pembicara. Hanya dengan
cara ini Anda dapat menyusun suatu jawaban yang
sungguh-sungguh
menanggapi
kata-kata
pembicara.
Pembicara berusaha mengkomunikasikan suatu ide,
kemudian orang harus mendengarkan dengan pengertian
untuk tanggapan guna untuk menyesuaikan kata-kata
berikutnya dengan tanggapan orang lain. Kita jangan
menggunakan waktu kita untuk mendengarkan secara
marginal sementara menyusun pernyataan berikutnya. Kita
jangan mendengarkan dalam arti kritis atau evaluatif
sehingga kita tidak sungguh-sungguh memahami maksud
tanggapan. Pendengaran efektif adalah pendengaran
empatik, yang memungkinkan seseorang sungguh-sungguh
memahami dan kemudian menilai dan menanggapi dengan
cara yang sesuai dengan tanggapan.
6. MEMBACA
Kecakapan membaca juga penting dalam proses
komunikasi. Jumlah bahan tertulis yang harus diteliti
tampak tiap tahun meningkat. Tidak dapat disangkal
pendekatan pertama dan yang paling bersifat membangun
adalah mengurangi jumlah bahan demikian dan menyusun
sisanya dengan suatu cara yang menghemat waktu pejabat
pimpinan. Prinsip pengecualian adalah penting untuk
mengurangi masalah bacaan ini. Meskipun demikian masih
tetap terdpat banyak komunikasi melalui kata-kata tertulis.
Beberapa perusahaan di Amerika Serikat mengadakan
program-program pelatihan untuk mengajar para pejabat
pimpinan bagaimana harus membaca. Perusahaanperusahaan tersebut menekankan kecepatan membaca dan
menemukan bahwa kecapatan membaca dapat dilipatkan
103
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
104
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
105
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
c)
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
terjadi
apabila
baik
pengirim
maupun
penerima
memberikan pengertian yang sama atau paling tidak mirip
dengan simbul-simbul yang membentuk pesan. Suatu
pesan yang dikodekan dalam bahasa prancis menuntut
penerima yang mengerti bahasa prancis. Ini adalah jelas;
kurang jelas dan sering diabaikan adalah penggunaan
loghat khusus tekhnis atau professional yang mugkin tidak
dimengerti oleh penerima pesan. Dengan demikian
komunikasi adalah tidak lengkap kecuali komunikasi itu
dimengerti. pengertian terdapat baik dalam pikiran
pengirim maupun dalm pikiran penerima. Orang-orang
yang mempunyai pikiran tertutup biasanya tidak mau
memahami
pesan
sepenuhnya,
khususnya
apabila
informasi itu bertentangan dengan sistem nilai mereka.
3. Elmer h. Burack dan nicholas j. Mathys
Burack dan Mathys menjelaskan secara singkat
proses komunikasi sebagai berikut: Komunikasi adalah
proses pertukaran informasi dan penyampain pengertian
diantara orang-orang. Oleh karena komunikasi demikian
merupakan suatu bagian integral dari semua kegiatan
manajerial, maka suatu pengertian tentang bagaimana
proses bekerja merupakan langkah pertama yang penting
untuk memperbaiki baik komunikasi antar perseorangan
maupun komunikasi organisasional.
Proses komunikasi dimulai dengan pengirim yang
mempunyai suatu ide dan tujuan untuk mengirimkan suatu
pesan. Kemudian ia mengkodekan atau mengubah ide
menjadi bentuk pesn: kata-kata, gerakan badan, seperti
gerak isyarat atau ekspresi wajah, atau simbul-simbul
seperti gambar-gambar, diagram-diagram, atau tulisantulisan. Kemudian pesan tersebut disampaikan melalui
salah satu dari bermacam-macam saluran, misalnya orang,
110
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
b)
kode
Langkah
2:
Pembuatan
Langkah
3:
Pesan
dan
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
d)
Langkah 4: Penerimaan
Ini hanya mengandung penermaan pesan
secara fisis: mendengarkan, melihat, merasakan,
memahai dan sebagainya.
e)
Langkah
5
dan
6:
Membaca kode dan memberi tanggapan
Pembacaan kode adalah penafsiran penerima
terhadap
kode.
Ingin
mengandung
proses
menanyakan secara batiniyah: apa artiya ini bagi
saya? Dan apa yang akan saya lakukan mengenai hal
ini?ini dipengaruhi oleh banyak factor, antara lain
persepsi atau penglihatan pengirim, pengalaman
yang lalu dengan komunikasi yang sama, penafsiran
bahasa badan, keinginan pribadi, dan sebagainya.
Apabila seorang pria bertanya kepada seorang
mahasiswi, Bagaimana dengan film dan makan
nanti malam? maka penafsiran yang dikodekan
mahasiswi tersebut mungkin adalah Ia ingin
113
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
3. David r. Hampton
Yang dimaksud dengan komunikasi adalah proses
melalui mana orang-orang yang bekerja dalam organisasi
menyampaikan informasi yang satu kepada yang lain dan
menafsirkan maksudnya.
Model ini menunjukkan bahwa pengirim memulai dari
suatu maksud. Andaikan Tom, Wakil Presiden Departemen
Pelayanan, Pemasaran, memandang Steve, Manajer
Penjuala Daerah sebagai salah seorang manajer penjualan
yang paling cakap dalam perusahaan. Tom memandang
Bagian Pelayanan Pemasaran sekarang lebih banyak
merupakan suatu kemacetan dari pada suatu pelayanan.
Ia memandang Steve tepat sebagai orang yang dapat
memperbaiki masalah ini dan dalam proses memajukan
kariernya sendiri. Ini adalah kerangka referensi atau
kenyataan psikologis dari Tom. Ini adalah merupakan apa
yang memberikan promodi kepda Steve yang dimaksudkan
oleh Tom.
Tom mengodekan maksudnya kedalam suatu pesan
berupa memo asli (saluran atau media adalah memo
tertulis) minta rekomendasi untuk seseorang guna
mengambil alih pelayanan pemasaran ditambah dengan
catatan, Apakah anda mempunyai minat? Saya pikir Anda
adalah orang yang paling cakap untuk jabatan tersebut.
Datanglah dan mari kita bicarakan hal itu!
Steve, penerima, dalam hal ini membaca kode
pesan. Artinya, ia menafsirkannya dan mengambil
kesimpulan dalam kerangka referensinya. Hasilnya adalah
mungkin bahwa Steve sampai kepada beberapa pengertian
pesan; hal ini akan mengandung beberapa pengertian
baginya. Apapun juga hal itu tidak dibut dengan tegas
untuk kita.
117
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
119
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB VII
JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan Komunikasi pada mulanya merupakan
metode penelitian yang dikembangkan para pakar
komunikasi untuk mengidentifikasi struktur komunikasi
dalam suatu system, dimana data hubungan mengenai
arus komunikasi dianalisis dengan mengunakan beberapa
tipe hubungan-hubungan interpersonal sebagai unit
analisis48.
Pada hakekatnya prilaku manusia merupakan
interaksi melalui mana seseorang bertukar informasi
dengan
seseorang
atau
lebih.
Elemen
yang
menghubungkan mereka inilah yang disebut sebagai
Jariingan komunikasi yang memilki struktur dan system
tersendiri (yang membedakannya dengan interaksi
ditempat lain). Analisis terhadap elemen-elemen interaksi
social ini untuk kali pertama dilakukan oleh Bernes (1954)
di dalam studinya tentang umat Gereja yang menempati
sebuah Pulau di Norwegia. Konsep yang dikembangkan
Bernes kemudian digunakan oleh Bott (1957) dalam
studinya mengenenai peran suami istri yang terdapat pada
keluarga-keluarga di London.49
Baik Bernes maupun Bott sama-sama melihat
jaringan social sebagai suatu rangkaian hubunganhubungan yang dibuat oleh seorang indifidu disekitar dan
berpusat
pada
dirinya
sendiri
berdasarkan
atas
perbandingan. Sejumlah ahli Antropologi dan Sosiologi
antara lain; Southall (1956-1961), Pons (1961 1962 1964)
48
120
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
50
121
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
A.
Jaring
Komunikasi
Daniel
C.
Feldman
dan Hugh J. Arnold
Ada dua pola komunikasi dalam organisasi. pola
pertama adalah jaringan komunikasi formal, yang sangat
menyerupai dtruktur organisasi. Ada saluran-saluran formal
melalui mana komunikasi mengalir. Misalnya, seorang
pegawai hanya dapat berkomunikasi dengan manajer
umum
melalui
pengawasnya
langsung.
Prosedur
komunikasi demikian melindungi administrator tingkat atas
dari informasi yang tidak diperlukan dan menguatkan
struktur kekuasaan.
Ada juga jaringan komunikasi informal , kadangkadang disebut grapevine.51 Komunikasi informal ini
terjadi di luar saluran-saluran yang telah ditentukan, dan
paling sering dilakukan dalam interaksi tatap muka atau
dengan
telephon.
Komunikasi
informal
ini
dapat
berhubungan dengan tugas atau dengan kemasyarakatan.
Grapevine dapat digunakan oleh manajemen puncak untuk
membuat pengumuman-pengumuman tidak resmi. Tiap
orang dalam organisasi mempunyai peranan dalam
jaringan komunikasi formal dan peranan dalam jaringan
komunkasi informal, dan kedua peranan ini sangat
mempengaruhi berapa banyak dan jenis informasi apakah
ia akan menerimanya.
Luasnya
jaringan
komunikasi
formal
yang
mempengaruhi aspek perhatian komunikasi paling banyak
adalah
sentralisasinya.
Beberapa
jaringan
sangat
disentralisasikan; komuinkasi harus mengalir melalui posisi
pemimpin.
Jaringan-jaringan
yang
lain
sangat
disentralisasikan; orang-orang dalam suatu kelompok dapat
mengadakan suatu komunikasi langsung satu sama
51
122
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
lain.Unit-unit
dengan
jaringan-jaringan
yang
didesentralisasikan mempunyai lebih banyak komunikasi
bersama; orang-orang dalam jaringan-jaringan yang
didesentralisasikan menyampaikan dan menerima jauh
lebih banyak informasi.
Ada banyak sekali perbedaan dalam berapa banyak
informasi orang-orang menerima dalam jaringan informal
(artinya melaluigrapivine). Dalam penyelidikan grapevine
yang paling terkenal, Sutton dan Porter menemukan bahwa
hanya 10% dari para pekerja menerima dan menyampaikan
informasi grapevine. Lebih dari separoh pegawai menerima
informasi tetapi tidak meneruskannya. Sepertiga pegawai
adalah orang-orang yang tidak menerima dan tidak
menyampaikan informasi.
Orang-orang pada tingkat-tingkat yang tinggi
dalam jaringan komunikasi formal menerima lebih banyak
informasi grapevine dari pada orang-orang pada tingkattingkat yang rendah. Mereka juga memprakarsai lebih
banyak informasi grapevine. Arus utama komunikasi
informasi adalah kebawah dan horizontal; meskipun
berita terjadi pada tingkat bawah dalam organisasi, berita
ini biasanya pertama-pertama mengalir ke atas kepada
seseorang pada tingkat yang tinggi, kemudin menyebar lagi
ke bawah dan horizontal. Orang-orang yang mempunyai
banyak hubungan dengan teman-teman diluar organisasi
juga cendrung memprakarsai banyak komunikasi informal.
Orang-orang ini kemungkinan besar sekali menyampaikan
informasi tentang suatu fungsi jabatan di dalam mana
mereka mempunyai minat atau informasi tentang
seseorang yang mereka mengenal secara pribadi. Orangorang yang terasing secara geografis dan orang-orang
yang mempunyai status rendah mungkin kurang menerima
123
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
124
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
134
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
BAB VIII
JURNALISTIK KONTEMPORER
A. Dalam Pusaran Jurnalistik
Jurnalisme seringkali disebut 53 literature in a hurry.
Hal ini dikarenakan jurnalistik membutuhkan kecepatan.
Para pembaca tidak akan pernah berfikir bahwa kumpulan
berita yang ada di dalam surat kabar, sesungguhnya
merupakan akumulasi dari proses panjang, melelahkan,
yang tidak jarang bahkan mempertaruhkan nyawa sang
wartawan. Sebagai bagian dari tahapan disiplin ilmu
komunikasi
(Jurnalistik,
Publisistik,
dan
Retorik)
sebagaimana yang telah penulis bahas pada bab
sebelumnya, pembahasan menyeluruh pusaran jurnalistik
dan kiprahnya membentuk sejarah dunia tidak dapat
disangkal lagi menempati urutan wakhid. Setidaknya salah
seorang wartawan senior pernah berkata; Jika anda ingin
eksisting jadilah pembalap, jika anda ingin kaya jadilah
Bankir, tapi jika anda ingin duduk di antara orang-orang
yang membuat sejarah, jadilah wartawan 54 sebuah
ungkapan menggetarkan yang layak direnungkan para
wartawan, bahwa mereka bukanlah kuli tinta tapi pembuat
sejarah yang tidak harus manut pada redaksi seperti
kerbau yang sedang dicocok hidungnya.
Pendaran sejarah Pers Indonesia mengalami masa
yang bisa disebut pasang surut. Beberapa hari setelah teks
proklamasi dibacakan Bung Karno, dari kota sampai ke
pelosok telah terjadi perebutan kekuasaan dalam berbagai
bidang, termasuk pers. Yang direbut terutama adalah
53
135
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
137
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
139
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
140
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
141
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
142
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
143
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
144
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Gambar. 5
Piramida Terbalik
Alinea Pertama
Lead
5W + 1 H
Alinea 2detailing
Gambar di atas menunjukkan bahwa setiap berita
selalu diawali dengan ringkasan atau klimaks dalam alinea
pembukanya, kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam
alinea berikutnya dengan memberikan rincian cerita secara
kronologis atau dalam urutan yang semakin menurun daya
tariknya. Alinea berikutnya yang memuat rincian
dinamakan tubuh berita. Sedangkan alinea pertama yang
memuat ringkasan disebut teras berita atau lead.
Ada alasan khusus mengapa pola berita berbentuk
piramida 58terbalik. Pertama hal itu relevan dengan naluri
manusia dalam menyampaikan berita, yaitu agar berita
dengan cepat dapat ditangkap. Kedua, memuaskan rasa
penasaran pembaca dengan segera. Ketiga, memudahkan
redaktur membuat judul berita. Keempat, memungkinkan
bagian tata letak memotong uraian berita dan
menyesuaikannya dengan kolom yang ada.
A. Unsur 5 W + 1 H Dalam Lead
Unsur 5 W + 1 H dalam lead sesungguhnya tidak
sekedar ringkasan , akan tetapi justru merupakan inti
berita. Karena itu takheran jika pemula selalu mengalami
kesulitan dalam membuat lead berita. Seperti halnya
etalase toko bisa memancing para pembeli untuk masuk ke
58
145
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
146
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
147
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
63
148
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
B. Lead Kontemporer
Tidak ada satu formulasi untuk menjamin lead yang
menarik, akan tetapi disisi lain ada satu cara yang bisa
dilakukan, yaitu dengan membubuhkan punch pasca
penjabaran 5 W + 1 H (Lih gambar piramida terbalik di
atas) inilah yang secara akumulatif saya istilahkan dengan
lead kontemporer.
Secara leksikal punch berarti menonjok, dalam
konteks penulisan lead kata ini berarti menjadikan
pembaca serasa ditonjok. Pembaca menjadi terperangah,
kaget, sehingga timbul empatinya. Untuk menuju pada
kondisi
yang
demikian,
wartawan
dituntut
untuk
menggunakan kalimat sederhana tetapi mengena. Dengan
demikian maka lead dan seluruh isi berita akan dapat
berbicara.
Jika hal ini dapat dilakukan, maka pembaca tidak lagi
merasa sedang membaca berita, akan tetapi lebih dari itu
dia akan merasa mendengar cerita sang wartawan.
Seorang redaktur sebuah surat kabar di Amerika
Serikat selalu memanggil reporternya untuk membacakan
berita-berita yang ditulis. Bila ia tidak puas dengan model
tulisan yang dibuat sang reporter dia selalu berteriak
dengan kata-katanya yang khas; Let me see I dont see
any thing64.
Kalimat ini sesungguhnya dimaksudkan bahwa suatu
berita yang menarik adalah berita yang mampu
menghadirkan peristiwa dalam benak pembaca. Karena itu
salah satu ahli media Jerman pernah mengatakan, bahwa
berita sesungguhnya bukanlah refleksi dari realitas,
melainkan adalah realitas yang dikonstruksi. Atau lebih
tepatnya miniature peristiwa.
64
149
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
150
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
151
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
153
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
155
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
156
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
70
157
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
158
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
161
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
72
162
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Kedua, ia menambahkan atau menguatkan pokokpokok yang kurang penting yang tidak diberikan dalam
lead.
Dalam kaitan ini perlu juga ditegaskan, bahwa
sebagian besar berita-berita lugas mengikuti bangunan
yang sudah pernah saya singgung pada awal pembahasan
ini, yaitu piramida terbalik. Tidak peduli seberapa
panjangpun berita itu. Lead diuraikan dalam tubuh berita,
dan jika petugagas tata letak terpaksa harus memotong
berita untuk menyesuaikan dengan halaman, ia dapat
melakukannya dengan mudah, yaitu dengan cara
memotong dari yang paling bawah tanpa mengurangi isi
berita.
Dalam kaitan ini perlu juga saya tegaskan, bahwa
ada tiga jenis berita lugas73. (a) berita fakta (fact story) (b)
berita aksi (action story) dan (c) berita kutipan (quote
story). Namun bila diamati secar seksama dalam ketiga
jenis berita tersebut terdapat modifikasi yang membedakan
strukturnya antara satu dengan lainnya. Untuk lebih
memahami penjelasan ini, perhatikan gambar di bawah ini:
73
163
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Gambar 6
Berita Aksi:
Paragraph 1
K
Paragraph 2
Paragraph 3
Lead
ejadian Utama
lebih detail
lebih detail
Gambar . 7
Berita Fakta
Alinea 1: LeadRingkasan
Alinea 2: Fakta 2 & 3
Alinea 3: Fakta 4
Alinea 4: Fakta 5
Gambar . 8
Berita Kutipan
Alinea 1. Lead: Pokok-pokok pernyataan Yang
dominan
Alinea 2 Transisi
Alinea 3 Kutipan
Alinea 4 Transisi
164
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
165
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Kursif penulis
Arpan, Floyd G, edited By Ethel M Leeper, Toward Better
Communications, dalam Rochady, 1970, Wartawan.Op.cit, hal; 106
76
166
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
menulis,
meskipun
disatu
sisi
bersubtansikan
karakteristiknya.
Jika ditelisik lebih jauh, sesungguhnya mereka hanya
mengulangi formula itu dengan cara lain, apa yang selalu
dikatakan guru tulis menulis: tulislah dengan bahasa
sederhana, gunakan kata-kata biasa jangan teralalu
menjejali, atau memperumit kalimat-kalimat anda.
Namun, selain dari pelajaran sederhana itu, dalam
penulisan jurnalistik ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan yang terkait dengan sifat tulisan
jurnalistik sebagai media komunikasi masa.
Sebuah berita disurat kabar sesungguhnya tidak
pernah berharap agar berita tersebut dibaca oleh 200 juta
lebih penduduk Indonesia, namun hanya diperuntukkan
pada kelompok khalayak yang sudah ditetapkan dalam visimisi surat kabar yang bersangkutan atau apa yang biasa
disebut dengan segmen pembaca.
Tilikan di atas menekankan akan pentingnya sebuah
kesederhanaan, kejelasan, dan sifat langsung suatu tulisan
berita.
Untuk mencapai hal-hal tersebut, ada beberapa
keharusan yang patut diperhatikan. Beberapa keharusan ini
harus lebih dulu diterapkan dalam berita sebelum
wartawannya berfikir tentang gaya penulisan. Beberapa
keharusan ini sangat menentukan apakah suatu tulisan
berita itu memenuhi tujuannya dalam menyampaikan fakta
secara jelas. Untuk mempermudah memahaminya berikut
penulis sajikan dalam table di bawah ini:
167
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Tabel. 2
Berita Spesifik
Spesifik
Kalimat
aktif
Dan pasif
Pendek
Variasika
n kalimat
Alinea
Harus
Pendek
Hindari
Angka Di
Awal
Kalimat
Sebutkan
Identitas
Orang
Pengguna
an
Kutipan
Hindari
Merk
Dagang
77
168
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Pemboros
an Kata
Istilah
asing
Tata
Bahasa
dan Ejaan
Ketentua
n Akronim
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
ikut
sehingga
bisa
170
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Diagram: 1
Kerangka konseptual
Perangkat asumsi
Mempengaruhi
Mempengaruhi
Perspektif
Perangkat nilai
persepsi kita
tindakan dalam Perangkat gagasan Situasi
Sumber: Joel M Charon. 1998. Symbolic Interactionism: An
Introduction, an interpretation, an integration. Edisi ke-6. Upper
Saddle River, N. J.: Prentice Hall, hal; 8
171
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
172
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
86
173
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
DAFTAR PUSTAKA
Tommy, Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, Media
Presindo, Jogjakarta, 2006
Cal W Dawns, Professional Communication in Asia/Pacific
Organisations:
A
Comparative
Study
dipresentasikan
pada
Simposium
Intercultural
Communication
di
Goteborg,
Sweden
26-28
November 1998 dalam Journal of Intercultural
Communication, ISSN 1404-1634, issue 14, June
2007. Editor: Prof. Jens Allwood.
Bonner, Hubert (1953) Social Psychology,dalam Rahmat,
Jalaluddin, 2003, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya
Pace, R. Wayne et al., Techniques for Effective
Communication, Addison Westley Publishing Company,
Massachusetts-ontario 1979
Liliweri, Alo, Komunikasi Verbal dan Non Verbal, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1994
Widjaya, H.A.W, 1986, Komunikasi Dan Hubungan
Masyarakat, Jakarta: Bina aksara
Mulyana, Deddy, 2002, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Dani Fardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pendekatan
Taksonomi Konseptual, Galia Indonesia, Jakarta, 2004
Astrid S Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bina
Cipta, Bandung, 1977
Agus
M
Harjana,
Komunikasi
Intrapersonal
dan
Interpersonal, Kanisius, Jogjakarta, 2003
Dedy
Jamaluddin Malik,
Melacak
Perjalanan
Ilmu
Komunikasi
Menuju
Paradigma
Baru,
dalam
kumpulan tulisan, Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi,
Riyono Pratikto (ed), Remaja Karya, Bandung, 1982
174
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
175
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
176
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Tomy
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
Komunikasi Kontemporer
Strategi, Konsepsi, dan Sejarahnya
179