Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesalahan Manusia atau Kecerobohan Manusia menjadi tantangan
dalam menentukan tingkat akurasi perhitungan volume, jumlah, ataupun
perhitungan dalam transaksi. Bisa dibayangkan saat kondisi tubuh sedang
lelah, maka tingkat kesalahan dalam perhitungan manual sering kali terjadi
baik sengaja ataupun tidak disengaja. Melalui teknologi hal itu bisa
diantisipasi secara keseluruhan baik itu perhitungan jumlah barang,
perhitungan volume barang ataupun perhitungan stok dan hasil kalkulasi
jumlah dengan harga atau perhitungan matematikanya.
Weight Set atau Timbangan Digital untuk individual weight
merupakan anak timbangan standart yang digunakan sebagai acuan untuk
referensi berat untuk Timbangan Digital. Timbangan disini dipergunakan
karena alangkah baiknya jika kita masih dapat memaksimalkan alat yang
kita memiliki selama masih dapat berfungsi dengan baik. Timbangan digital
sangat bermanfaat untuk membantu proses penimbangan, karena
timbangan digital ada yang sudah dilengkapi dengan tanggal, waktu, dan
hasil penimbangan itu sendiri. Sehingga sangat membantu dalam
keakuratan dan efisien dalam penggunaannya.
Selain timbangan untuk barang adapula timbangan untuk makanan.
Dimana timbangan makanan ini sangat penting untuk menentukan berat
suatu bahan makanan. Timbangan ini digunakan untuk membantu
mengatur jumlah atau berat suatu bahan makan agar menu yang kita
konsumsi dapat seimbang.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui cara penentuan kebutuhan
kalori dalam bahan makanan yang nantinya akan dikaitkan dengan berat
makanan tersebut. Sehingga alat yang dapat membantu dalam penentuan
berat bahan makan tersebut adalah dengan timbangan makanan.

Page | 1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan makanan?
2. Apakah yang dimaksud dengan timbangan dan jenis-jenis timbangan?
3. Apa yang dimaksud penimbangan makanan (food weighing)?
4. Bagaimana contoh penimbangan makanan (food weighing)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan makanan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan timbangan dan jenis-
jenis timbangan
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penimbangan makanan
(food weighing)
4. Untuk mengetahui contoh penimbangan makanan (food weighing)

Page | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makanan
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Cairan
yang dipakai untuk maksud ini sering disebut dengan minuman, tetapi kata
'makanan' juga dapat dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan
kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat
dinilai dengan status gizi secara antropometri.
Makanan yang dibutuhkan manusia biasanya dibuat melalui bertani
atau berkebun yang meliputi sumber hewan dan tumbuhan. Beberapa
orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur
dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya
disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai
makanan pokok mereka.

Makanan yang biasa dikonsumsi oleh Manusia


Sumber tumbuhan Sumber Hewan
 Buah  Daging

 Sayuran  Telur
 Biji Padi-padian  Produk-produk Perusahaan Susu
 Biji
 Tumbuhan
Polong (Buncis,kacang ijo,
miju-miju, dan lain-lain.)
 Tumbuhan-tumbuhan bumbu
 Bumbu

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan,


makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.

Page | 3
Makanan dapat membantu kita dalam
mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan
makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang
berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu
contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.
Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.
Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita
sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita
membutuhkan 4etabo.
 Konsumsi Gizi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Salah satu sifat alamiah manusia adalah makan yaitu melakukan
konsumsi makanan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia dari bayi hingga dewasa, manusia memerlukan makanan yang
sehat dan di dalamnya terkandung zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup
dan dalam proporsi yang seimbang. Hal ini akan menjamin pertumbuhan
sempurna baik jasmani maupun jiwa manusia sewaktu dewasa kelak.
Zat gizi adalah zat atau 4etabo-unsur kimia yang terkandung dalam
makanan yang diperlukan untuk 4etabolism dalam tubuh secara normal.
Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terdiri atas karbohidrat, lemak, protein,
vitamin mineral dan air. Namun demikian, setiap jenis makanan
mempunyai nilai yang berbeda-beda dan tidak ada satu jenis bahan
makanan yang mengandung semua bahan esensial atau zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karenanya diperlukan perpaduan berbagai
jenis makanan dalam penyusunan suatu menu makanan.

Page | 4
Susunan makanan yang seimbang adalah menyediakan zat gizi
penting yang diperlukan tubuh untuk tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan
dan perbaikan jaringan. Tujuan dari mengkonsumsi makanan adalah untuk
memperoleh zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan zat gizi bagi
masing-masing orang berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh umur,
jenis kelamin, aktivitas, suhu lingkungan masa pertumbuhan dan kondisi
kesehatan.
Fungsi utama golongan zat gizi adalah sebagai berikut :
. Karbohidrat,
Berfungsi menyediakan etabo untuk kegiatan dan panas tubuh;
. Lemak,
Berfungsi sebagai cadangan etabo yang disimpan dalam jaringan
lemak,
. Protein,
Berfungsi memberikan bahan untuk pertumbuhan, pembentukan
jaringan dan pemeliharaan,
. Vitamin,
mengatur proses etabolism,
. Mineral,
Berfungsi membantu dalam pembentukan jaringan tubuh dan proses
etabolism, dan
. Air,
Berfungsi menyediakan cairan tubuh.

Banyak pengalaman membuktikan bahwa dalam melakukan penilaian


konsumsi makanan banyak terjadi bias tetang hasil yang diperoleh. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
 Ketidaksesuain dalam menggunakan alat ukur
 Waktu pengumpulan data yang tidak tepat
 Instrument tidak sesuai dengan tujuan
 Ketelitian alat timbang makanan

Page | 5
 Kemampuan petugas pengumpulan data
 Daya ingat responden
 Daftar komposisi makanan yang digunakan tidak sesuai dengan
makanan yang dikonsumsi responden dan interprestasi hasil yang
kurang tepat.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik tentang cara-cara
melakukan survey konsumsi makanan, baik untuk individu, kelompok
maupun rumah tangga. Walaupun data konsumsi makanan sering
digunakan sebagai salah metode penentuan status gizi , sebenarnya
survey konsumsi tidak dapat menentukan status gizi seseorang atau
masyarakat secara langsung. Hasil survey konsumsi hanya dapat
dingunakan sebagai bukti awal akan kemampuan terjadinya kekurangan
gizi pada seseorang.
Status gizi adalah merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara
makanan yang masuk kedalam tubuh (nutrient survey) dengan kebutuhan
tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut.
Kebutuhan tubuh akan zat gizi ditentukan oleh banyak factor, antara
lain :
 Tingkat metabolism basal
 Tingkat pertumbuhan
 Aktivitas fisik
 Faktor yang bersifat relative yaitu :
 Gangguan pencernaan
 Perbedayan daya serap
 Tingkat penggunaan
 Perbedaan dan penghancuran dari zat gizi tersebut dalam tubuh.

Kriteria status gizi menurut Depkes, 2001 sebagai berikut

Page | 6
i IMT Pengertian Keterangan
< 18,5 Berat badan kurang Kurus
18,5 – 25 Berat badan normal Normal/sehat
> 25 Berat badan lebih Kegemukan

2.2 Survei Konsumsi Makanan


Survey diet atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu
metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau
kelompok. Pada awal tahun empat puluhan survei konsumsi, terutama
metode Recall 24 Jam banyak digunakan dalam penelitian kesehatan dan
gizi. Di Amerika serikat survei konsumsi makanan digunakan sebagai
salah satu cara dalam penentuan status gizi (Willet, 1990). Di Indonesia,
survei konsumsi sudah sering digunakan dalam penelitian bidang gizi
(Nyoman, 2002).
Berdasarkan jenis data yang diperoleh, maka pengukuran konsumsi
makanan menghasilkan dua jenis data konsumsi, yaitu ;
1. Metode Kualitatif
Metode yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi
makan, frekuensi konsumsi menurut bahan makanan dan menggali
infomasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara
memperoleh bahan makanan tersebut.
Metode-metode pengukuran konsumsi makanan bersifat
kualitatif antara lain :
a. Metode frekuensi makanan
b. Metode dietary history
c. Metode telpon
d. Metode pendaftaran makanan

2. Metode Kuantitatif

Page | 7
Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
makanan yang dikonsumsi sehingga dihitung konsumsi gizi dengan
menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan (DKBM) atau daftar
lain yang diperlukan seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT),
Daftar Koversi Mentah Masak (DKMM) dan Daftar Penyerapan Minyak.
Metode untuk pengukuran-pengukuran konsumsi secara kuantitatif
antara laian :
a. Metode recall 24 jam
b. Perkiraan makanan
c. Penimbangan makanan
d. Metode food account
e. Metode invenstaris
f. Pencatatan.
 Metode Food Recall 24 jam
Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan
jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.
Dalam metode responden disuruh menceritakan semua yang dimakan dan
diminum selama 24 jam yang lalu. Biasanya dimulai dari ia bangun pagi
kemarin sampai dia istirahat tidur dimalam harinya. Hal penting yang perlu
diketahui adalah bahwa dengan metode recall 24 jam yang diperoleh
cendrung lebih bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data
kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara
teliti dengan menggunakan alat URT atau ukuran lainnya yang biasa
diperlukan sehari-hari.
Apabila pengukuran dilakukan hanya sekali, maka data yang diperoleh
kurang representative untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu
. Oleh karena itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan
harinya tidak berturut-turut.
 Kelebihan Recall 24 Jam :
1. Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani
responden

Page | 8
2. Biaya relative murah, karena tidak memerlukan peralatan
khusus dan tempat yang luas untuk wawancara.
3. Cepat, sehingga dapat mencangkup banyak responden
4. Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf
5. Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar
dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari.
 Kekurangan Recall 24 Jam :
1. Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila
hanya dilakukan recall satu hari.
2. Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden.
Oleh karena itu, responden harus mempunyai daya ingat yang baik,
sehingga metode ini tidak cocok dilakukan pada anak usia dibawah
7 tahun, orang tua berusia diatas 70 tahun dan orang yang hilang
ingatan atau orang yang pelupa.
3. The flat slope syndrome, yaitu kecendrungan bagi responden
kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak. Dan responden
yang gemuk cendrung melaporkan lebih sedikit
4. Membutuhkan petugas yang terlatih dan terampil.
5. Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan
dari penelitian.
 Statistik vital
Pengukuran gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis
data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan
umur, angka kesakitan dan kematian sebagai akibat penyebab tertentu
dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi (Supariasa, dkk.,
2001).
 Faktor ekologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan
yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim,
tanah, irigasi dan lain-lain.

Page | 9
2.3 Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat
suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga
elektronik. Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting
keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan
oleh Pemerintah dengan mendirikan Dinas Metrologi untuk mengelolanya.
Sehingga harus dipastikan, jika anda membutuhkan timbangan maka
anda pastikan linearitas timbangan bagus, pelayanan purna-jual-nya juga
bagus dan didukung oleh tenaga teknisi yang banyak dan
berpengalaman, sparepart selalu tersedia, karena ini akan menjadi suatu
hal yang sangat penting untuk kelanjutannya nanti(Anonim .2008).
Timbangan digunakan untuk menakar bahan-bahan yang dibutuhkan
yang sesuai dengan resep dan ukuran. Timbangan yang ada dipasaran
biasanya dalam bentuk digital menggunakan baterai atau listrik dan
timbangan manual menggunakan jarum dalam satuan gram atau ons.
Timbangan digital lebih akurat atau teliti karena bisa digunakan untuk
ukuran yang paling kecil yaitu 1 gram (Admin, 2009).
 Jenis Timbangan Makanan, terdiri dari 2 macam :
1. Timbangan Manual
Timbangan ini sering disebut timbangan plastik biasa. Banyak
ditemukan di supermarket atau toko peralatan bahan kue. Kurang
akurat untuk digunakan, biasanya digunakan untuk resep asli indonesia
atau sebagian australia. Ukuran timbangan ini dengan gram dan mili
disebut 'metric'. Timbangan ini tidak dapat diuji atau ditera tingkat
validitasnya karena bukan merupakan timbangan untuk berjualan tetapi
timbangan tetapi hanya digunakan untuk keperluan rumah tangga,
seperti membuat kue dan sejenisnya. Adanya larangan penggunaan
timbangan plastik ini di beberapa tempat seperti di Provinsi Bengkulu
karena dikhawatirkan beratnya tidak sesuai, khususnya untuk
berdagang (Anonim, 2009)
2. Timbangan Digital

Page | 10
a. Counting Scale Timbangan Counting
b. Weighing Scale adalah jenis Timbangan Digital untuk mengukur
berat saja. Misalnya; Timbangan Buah, Timbangan Bahan
Makanan/Kue, Timbangan Toko, Timbangan Tepung, dll.
c. Price Computing Scale adalah jenis Timbangan Digital untuk
mengukur berat dan harga dari suatu obyek yang kita
timbang.Misalnya ; Timbangan Buah, Timbangan Kue, Timbangan
Bahan Makanan Kue, TimbanganTepung, Timbangan Toko,
Timbangan Mini Market,dll.
d. Label Printer Scale adalah jenis Timbangan Digital yang dapat
mengukur berat, menentukan harga, dan mencetak label dari obyek
yang kita timbang. Misalnya : Timbangan Buah, Timbangan Kue,
Timbangan Makanan, Timbangan Bahan Makanan/Kue, Timbangan
Tepung, Timbangan Toko, Timbangan Supermarket, Timbangan
Ritel, dll.
2.4 Penimbangan Makanan (Food Weighing)
Metode penimbangan (weighing methode) adalah metode yang
digunakan untuk mengetahui banyaknya makanan yang dikonsumsi
sehari-hari seseorang dalam satu hari dengan cara menimbang
Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas
menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden
selama satu hari.
Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari
tergantung dari tujuan, dana penelitian dan tenaga yang tersedia. Contoh
kuesioner penimbangan makanan dapat dilihat pada lampiran.
Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan :
 Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan
makanan/makanan yang dikonsumsi dalam gram.
 Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis
dengan menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi
Jajanan)

Page | 11
 Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
(AKG)
Perlu diperhatikan disini adalah, bial terdapat sisa makanan setelah
makan maka perlu juga ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah
sesungguhnya makanan yang dikonsumsi.

 Kelebihan Metode Penimbangan :


1. Data yang diperoleh lebih akurat/teliti.

 Kekurangan metode penimbangan :


1. Memerlukan waktu dan cukup mahal Karen aperlu peralatan
2. Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka
responden dapat merubah kebiasaan makan mereka.
3. Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil
4. Memerlukan kerja sama yang baik dengan responden (Nyoman, 2002).

Page | 12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu
responden untuk mengetahui menu makanan yang di konsumsi dalam
satu hari dengan metode Recall 24 jam terhitung mulai dari responden
bangun pagi kemarin sampai dia istirahat tidur malam harinya adalah
sebagai berikut :
 Nama Responden : Bunga (nama disamarkan)
 Umur : 20 tahun
 Berat Badan : 45 kg
 Tinggi Badan : 163 cm

Tabel 1
Metode Recall 24 Jam
Hari ke :1
Waktu Nama Bahan Makanan
Jenis Banyaknya
makan Makanan
URT g
Pagi/Jam Mie Telur + Nasi ½ gelas 50
Susu Mie 1 gelas 50
Telur Ayam 1 butir besar 60
Susu Milo 1 gelas 200
Coklat

Snack - - - -

Page | 13
Siang/Jam Ayam Rica-Rica Nasi ½ gelas 50
Ayam Rica- 2 ptg besar 100
Rica 1 gelas
Air Putih sedang
Snack Donat 100
Donat 2 buah

Malam/Jam Sayur Santan 50


Nasi ½ gelas 175
Sayur 1 mangkok 50
Santan kcl 50
Terong 2 ptg
Tempe 2 ptg sdng
Air Putih 1 gelas
sedang
Sumber :Data Primer
Dari hasil pendaftaran makanan yang dilakukan berdasarkan Metode
Recall 24 Jam, maka dapat disusun menu makanan tersebut di dalam
survey nutrisi (nutrient survey) berdasarkan masing-masing jenis makanan
dan beratnya.
Dari hasil data menu yang dimasukkan ke dalam survey nutrisi
(Nutrient Survey) berdasarkan masing-masing jenis makanan dan
beratnya , Energi yang dikonsumsi oleh responden adalah sebesar 1789.3
kalori. Rincian berdasarkan survey nutrisi (terlampir)
Dari data menu tersebut ternyata konsumsi responden masih
dikategorikan kurang. Responden dalam satu hari mempunyai energy
sebesar 1789.3 kalori sedangkan yang direkomendasikan oleh survey
nutrisi adalah sebesar 2390.1 kalori. Artinya adalah responden kekurangan
energy sebesar 600,8 kalori. Rekomendasi untuk pemenuhan kalori
(terlampir).

Page | 14
Jika jenis makanan tidak terdapat dalam survey nutrisi, maka berat
makanan, energy, protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor(F),
besi(Fe), Vitamin A, B dan C harus dicari secara manual dan dimasukkan
ke dalam survey nutrisi.
Pengukuran dihitung dengan menghitung konsumsi pangan dari
satuan URT ke dalam satuan berat (gram) melalui penimbangan makanan.
Dari satuan berat yang diperoleh dapat dihitung asupan zat gizi dari setiap
bahan pangan dengan menghitungnya berdasarkan Daftar Komposisi
Bahan Makanan(BKBM).
Un tuk menghitung jumlah zat gizi dari setiap bahan pangan yang
dikonsumsi digunakan rumus seperti berikut ini (Hardinsyah dan Briawan,
1994) :

Kgij = (Bj/100) x Gij x (Bdd/100)

 Keterangan :
Kgij = kandungan zat gizi bahan pangan yang dikonsumsi
Bj = berat bahan pangan yang dikonsumsi
Gij = kandungan zat gizi yang dikonsumsi dalam 100 gram BDD
BDD = bagian bahan pangan yang dapat dimakan (% BDD)
 Contoh :
Perhitungan makanan yang TIDAK terdapat pada survey nutrisi.
Diketahui :
Bj Lumpia = 50 gr
Gij Lumpia = 133
Bdd Lumpia = 100
Maka jika dimasukkan kedalam rumus :
Kgij Lumpia = (Bj/100) x 133 x (100/100)
= (50/100) x 133 x (100/100)
= 66.5 kalori

Page | 15
Artinya energi 1 potong lumpia mengandung 66.5 kalori.
Rumus ini juga berlaku untuk menghitung semua kandungan zat gizi
bahan pangan yang diperlukan dalam survey nutrisi, seperti protein,
lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor(F), besi(Fe), Vitamin A, B dan C.
Dari hasil yang ditampilkan oleh survey nutrisi akan diketahui apakah
kalori yang dikonsumsi setiap harinya sudah memenuhi kebutuhan yang
sebenanya atau tidak. Jika tidak, maka akan ada rekomendasi kebutuhan
kalori yang sebenarnya dari survey nutrisi atau secara manual akan
dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan
(Per Orang Per Hari) (Nyoman, 2002).
3.2 Pembahasan
Berdasarkan data menu survey nutrisi, energy yang diperoleh oleh
responden dari pola konsumsi atau pola makannya adalah sebesar
1789.3 kalori, sedangkan untuk kebutuhan nutrisi yang dianjurkan atau
direkomendasikan dari survey nutrisi adalah sebesar 2390.1 kalori.
Responden hanya mencukupi kebutuhan nutrisinya sebesar 75% saja.
Dari data menu yang dilakukan pada survey nutrisi dapat diketahui bahwa
pola konsumsi responden tersebut tidak seimbang, hal ini dapat dilihat dari
kurangnya asupan atau konsumsi nutrisi yang kurang dari seharusnya.
Untuk penyeimbangan pola konsumsi dan energy yang diperlukan
sebaiknya responden yang mengurangi mengkonsumsi lemak karena
yang dianjurkan adalah sebesar 77 g sedangkan responden
mengkonsumsi lemak secara lebih yaitu sebesar 102,9 g sehingga untuk
konsumsi berikutnya kadar lemak harus diturunkan atau dikurangi. Hal
yang sama juga berlaku pada kadar karbohidrat yang dikonsumsi
responden, karena asupan karbohidrat pada responden hanya 264,7 g
sedangkan yang direkomendasikan atau dianjurkan dalam survey nutrisi
bahwa asupan karbohidrat adalah sebanyak 351,0 g. Sehingga dapat
dikatakan bahwa responden kekurangan asupan karbohidrat.
 Manfaat penimbangan makanan (WF) adalah

Page | 16
1. Diperlukan saat akan menentukan status gizi seseorang atau
masyarakat secara langsung dalam survey konsumsi makanan,
misalnya untuk metode recall 24 jam atau metode estimated food
records.
2. Secara langsung diperlukan dalam penimbangan makanan (food
weighing)
3. Diperlukan untuk mengatur menu diet pasien, seperti diabetes
melitus, obesitas dan yang lainnya.
 Hal yang harus diperhatikan dalam penimbangan :
1. Alat timbangan yang digunakan.
2. Tingkat akurasi penimbangan
3. Sisa makanan responden juga harus ditimbang, untuk mengetahui
jumlah makanan sebenarnya yang dikonsumsi.

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA

Admin.2009. Alat yang Dibutuhkan Untuk Membuat Kue Kering.(


www.makandimana.com, 15 Mei 2010)

Anonim.2008.Timbangan.(id.wikipedia.org/wiki/Timbangan, 14 Mei 2010)

Anonim.2009.Timbangan Plastik Bengkulu akan Diganti.(


http://docs.google.com, 15 Mei 2010)

Anonim.2008.it all started with his birthday.


(http://ulangtahunanakku.blogspot.com, 15 Mei 2010)

Nyoman, I Dewa.2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta:EGC

Page | 18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi.
 Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu
benda. Timbangan yang ada dipasaran biasanya dalam bentuk digital
menggunakan baterai atau listrik dan timbangan manual menggunakan jarum
dalam satuan gram atau ons.
 Metode penimbangan (weighing methode) adalah metode yang digunakan
untuk mengetahui banyaknya makanan yang dikonsumsi sehari-hari
seseorang dalam satu hari dengan cara menimbang
 Metode Recall 24 jam sebagai contoh penimbangan makanan (food weighing)
4.2 Saran
Dalam penimbangan makanan harus lebih teliti baik dalam
penggunaan timbangan maupun dalam cara bacanya.

Page | 19
LAMPIRAN

Page | 20
Gambar 1.
Timbangan Manual

Gambar 2
Timbangan Digital

===========================================================
==========
Analysis of the diet plan of Bunga

Page | 21
===========================================================
==========
Food Amount energy
carbohydr.
______________________________________________________________
________________

Sarapan pagi
Nasi Putih / Liwet 50 g 64.9 kcal
14.3 g
Mie Kering 50 g 175.8 kcal
28.3 g
Telur Ayam 60 g 92.9 kcal 0.7
g
Susu Milo Coklat 200 g 773.4 kcal
131.6 g

Meal analysis: energy 1107.0 kcal (62 %), carbohydrate 174.9 g (66 %)

Makanan Siang
Nasi Putih / Liwet 50 g 64.9 kcal
14.3 g
Daging Ayam 200 g 56.9 kcal 0.0
g
Air Putih

Meal analysis: energy 121.8 kcal (7 %), carbohydrate 14.3 g (5 %)

Snack
Donat 100 g 399.6 kcal
46.3 g
Air Putih

Meal analysis: energy 399.6 kcal (22 %), carbohydrate 46.3 g (17 %)

Makan Malam
Nasi Putih / Liwet 50 g 64.9 kcal
14.3 g
Sayur labu 175 g 24.7 kcal 4.0
g
Terong 50 g 14.0 kcal 3.3
g
Tempe Goreng 50 g 57.4 kcal 7.7
g
Air Putih

Page | 22
Meal analysis: energy 160.9 kcal (9 %), carbohydrate 29.3 g (11 %)

===========================================================
==========
Result
===========================================================
==========
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
______________________________________________________________
________________
energy 1789.3 kcal 2390.1 kcal 75 %
water 0.0 g - -
protein 106.4 g(18%) 48.0 g(12 %) 222 %
fat 102.9 g(38%) 77.0 g(< 30 %) 134 %
carbohydr. 264.7 g(44%) 351.0 g(> 55 %) 75 %
dietary fiber 6.5 g 30.0 g 22 %
alcohol 0.0 g(0%) - -
PUFA 27.2 g 10.0 g 272 %
cholesterol 474.4 mg - -
Vit. A 1465.8 µg 800.0 µg 183 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 6.2 mg - -
Vit. B1 0.8 mg 1.0 mg 76 %
Vit. B2 1.6 mg 1.2 mg 137 %
Vit. B6 1.3 mg 1.2 mg 106 %
folic acid eq. 147.4 µg - -
Vit. C 203.8 mg 100.0 mg 204 %
sodium 567.2 mg 2000.0 mg 28 %
potassium 2021.1 mg 3500.0 mg 58 %
calcium 935.0 mg 1000.0 mg 94 %
magnesium 222.5 mg 310.0 mg 72 %
phosphorus 1382.9 mg 700.0 mg 198 %
iron 14.0 mg 15.0 mg 93 %
zinc 10.6 mg 7.0 mg 152 %

Page | 23

Anda mungkin juga menyukai