Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

EKONOMI TEKNIK

ADITYA WISNU WARDANA


SHEKA GUSTI PRADANA
CHOIRIL ANAM
SRI DUTO M

21050113130110
21050113140106
21050113120085
21050113120088

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
MAKALAH

Analisa Ekonomi untuk Perusahaan Umum


1. Analisia Ekonomi
Analisia ekonomi teknik adalah beberapa metode yang digunakan untuk
menganalisis alternatif-alternatif mana yang harus dipilih secara sistematis, sesuai
dengan kondisi kondisi tertentu. Pengertian-pengertian dasar ekonomi yang banyak di
gunakan disini adalah aliran kas (cash flow), pengaruh waktu terhadap nilai uang (time
value of money), ekuivalensi (equivalence), suku bunga majemuk, suku bunga nominal
dan efektif. Pemahaman pengertian-pengertian tersebut sangat bermanfaat dalam
mempelajari ekonomi teknik. Metode-metode yang banyak digunakan oleh para ahli
teknik dapat di kelompokkan sebagai berikut: nilai uang sekarang (present worth), biaya
tahunan / periode (annual cost), suku bunga investasi (rate of return), pemanfaatan
biaya (benefit cost ratio), penyusutan/penghapusan (depreciation), dan pajak
pendapatan (income taxes). Jika inflasi diperhitungkan, maka analisis harus dilakukan
dalam daya beli tetap (constant purchasing
power). Penerapan teori keputusan (decision theory) dalam ekonomi teknik dewasa ini
berkembang, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat
dengan resiko tertentu.
Aliran Kas (Cash Flow)
Pada umumnya langkah pertama dalam menganalisis masalah ekonomi adalah membuat
tabel aliran kas, sehingga dari tabel tersebut dapat di ketahui perkembangan uang sesuai
dengan waktu.
Contoh 1.1.
Misal seseorang membeli mobil baru seharga Rp. 15.000.000,-. Biaya pengoperasian
dan
pemeliharaan pada akhir tahun pertama adalah Rp. 800.000,-, pada akhir tahun kedua
Rp.900.000,-; pada akhir tahun ketiga Rp. 110.000,- dan pada akhir tahun keempat
Rp.1.200.000,-. karena biaya pengoperasian dan pemeliharaan tiap tahun cenderung
meningkat maka pemilik mobil tersebut ingin menjual mobilnya pada akhir tahun
keempat

seharga Rp. 6.000.000,-.


Dari data di atas dibuat tabel aliran kas sebagai berikut :

Keterangan

Tahun

Aliran Kas

Permulaan thn pertama

- Rp.

15.000.000,-

Akhir thn pertama

- Rp.

800.000,-

Akhir thn kedua

- Rp.

900.000,-

Akhir thn ketiga

- Rp.

1.100.000,-

Akhir thn keempat

- Rp.

1.200.000,-

+ Rp.

6.000.000,-

Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu.


Nilai uang Rp. 10.000,- sekarang lebih tinggi daripada nilai Rp. 10.000,- tahun depan,
apalagi dalam periode atau jangka waktu yang lebih panjang. Untuk mempelajari nilai
uang untuk masa yang panjang di perlukan pengertian suku bunga (interest rate). Misal
seseorang meminjam modal Rp.100.000,-; dengan bunga Rp. 1.500,- tiap bulan.
Bunga :
Dalam satu tahun bunga tersebut adalah (1,5 %) x 12 = 18 %, dan di sebut suku bunga
nominal (sederhana). Tetapi dalam prakteknya orang tersebut dalam satu tahun
membayar suku bunga lebih tinggi, yang di sebut suku bunga majemuk (effective
interest
rate).

Ekuivalensi

Dari pangalaman, nilai Rp. 5.000 sekarang berbeda dengan Rp. 5.000 tiga tahun
mendatang.
Contoh :
Dengan suku bunga 10% / thn, uang Rp. 500.000,- sekarang akan ekuivalen dengan
berapa
untuk 3 tahun mendatang.
Tahun

Ekuivalensi

0 (sekarang)

500.000

Akhir tahun pertama

500.000 + 0,10 (500.000) = 550.000

kedua

550.000 + 0,10 (550.000) = 605.000

ketiga

605.000 + 0,10 (605.000) = 665.500

Jadi uang sejumlah Rp. 500.000 sekarang akan ekuivalen dengan Rp. 665.500 pada tiga
tahun mendatang.
Ekuivalen merupakan konsep yang sangat penting dalam analisis ekonomi
teknik dan di gunakan antara lain untuk memilih alternatif yang terbaik diantara 2
alternatif atau lebih. Misal ada 2 alternatif A dan B dengan tabel aliran kas sebagai
berikut:
Alternatif
Tahun

- Rp. 2.000.000

- Rp. 2.800.000

+ 800

+ 1.100

+ 800

+ 1.100

+ 800

+ 1.100

Investasi B lebih besar dari A, sehingga keuntungan atau penghematan tiap tahunnya
lebih besar dari A. tapi tidak dapat disimpulkan bahwa alternatif B lebih baik dari A.
Untuk membandingkan kedua alternatif tersebut, dilakukan perhitungan ekivalensinya.
Pada umumnya masalah analisa ekonomi dapat dikategorikan salah satu dari
berikut :
1. Fixed Input : Modal atau sumber-sumber daya tetap.
Misal Seseorang manajer teknik mempunyai budget Rp. 10.000 K untuk perawatan
mesin-mesin.

2. Fixed Output : Sasaran yang hendak dicapai tetap.


Misal seorang kontraktor telah menekan kontrak dengan biaya tetap untuk
memperbaiki sebuah pabrik.
3. Neither Input or Output Fixed : Modal maupun sasaran tidak pasti/tidak tetap.
Misal sebuah perusahaan melakukan pekerjaan diluar kemampuannya, sehingga
diperlukan biaya-biaya tambahan (antara lain waktu lembur)
Supaya dapat dicapai standar yang telah disepakati.

2. Perusahaan Umum
Perusahaan Umum (Perum) adalah jenis Badan Usaha Milik Negara yang
modalnya masih dimiliki oleh pemerintah, namun memiliki sifat mirip perusahaan
jawatan (perjan) dan sisanya perusahaan perseroan (persero). Hal ini disebabkan karena
perum boleh mengejar keuntungan di samping melayani kepentingan masyarakat.
Ciri ciri dari perusahaan umum antara lain sebagai berikut :

Bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat umum namun juga mengejar


untung.

Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.

Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya,


perum bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.

Modal berasal dari pemerintah yang berasal dari kekayaan negara yang
terpisahkan.

Pekerjanya adalah PNS yang diatur tersendiri (setengah swasta).

Jika memupuk keuntungan maka tujuannya untuk mengisi kas negara.

Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public

Perum Damri dan Perum PPD adalah contoh dari perusahaan umum yang ada.
Perusahaan umum dapat berubah menjadi PT (persero), berikut adalah perusahaan
umum yang berubah menjadi persero :

Perum Asabri yang kini menjadi PT Asabri

Perum Kereta Api (Perumka), operator KA yang kini menjadi PT Kereta Api
Indonesia

Perum Pegadaian yang kini menjadi PT Pegadaian

Perum Telekomunikasi (Perumtel) yang kini menjadi PT Telkom Indonesia Tbk

3. Aspek dari Analisa Ekonomi untuk Perusahaan Umum


Metode Depresiasi Penyimpanan-Dana Plus Bunga pada Harga Awal.
Ini adalah sebuah metode bunga majemuk yang benar yang memberikan ongkos
tahunan pengembalian modal yang sama dengan metode konvensional kita asalkan
tingkat suku bunga yang diasumsikan pada penyimpanan dana adalah sama dengan rate
of return minimum menguntungkan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Kadangkadang metode ini disebut sebagai bunga plus pelunasan. Pada hakikatnya, metode
depresiasi penyimpanan-dana plus bunga terhadap ongkos awal adalah berdasarkan
rumus :

Meskipun metode ini belum umum digunakan dalam analisa ekonomi di industri
yang bersaing, ia telah digunakan dengan luas dalam analisa ekonomi untuk
perusahaan-perusahaan umum yang teratur dan untuk pemerintah. Dalam analisaanalisa
semacam itu biasanya diasumsikan tingkat bunga yang sama untuk harga awal dan
penyimpanan

dana.

Jika dipakai dengan cara ini dengan tingkat suku bunga tunggal, metode ini memberikan
angka tahunan yang tepat sama dengan jika menggunakan metode faktor pengembalian
modal, yang digunakan di seluruh buku ini. Pemilihan di antara kedua metode ini oleh

sebab itu haruslah berdasarkan pada alasan-alasan lain selain dari ketepatan hasil yang
diberikan oleh kedua metode itu.
Jika akuntansi depresiasi penyimpanan-dana benar-benar digunakan dalam
perkiraan penggunaan analisa ekonomi dari depresiasi penyimpanan-dana plus bunga
dari harga awal akan memberikan pertolongan kepada penggabungan analisa ekonomi
dengan perkiraan perusahaan. Tetapi metode akuntansi depresiasi ini, yang pernah
digunakan oleh beberapa perusahaan umum, kini telah ditinggalkan. Metode ini menjadi
sasaran kritik bahwa ia memberikan proporsi tinggi yang tidak realistis dari
penghapusan total di tahun-tahun terakhir umur sebuah harta.
Atau depresiasi penyimpanan-dana plus bunga pada harga awal bisa mengikat
sebuah analisa ekonomi kepada kebijaksanaan keuangan dari sebuah perusahaan jika
dana simpanan sebenarnya harus diadakan untuk mengembalikan sebuah investasi
(dikurangi sisa, jika ada) di harta tetap pada akhir umurnya. Tetapi dana seperti ini
jarang digunakan.
Dana Modal dan Dana Pinjaman
Dalam bisnis dana modal adalah dana yang disediakan oleh para pemilik
perusahaan. Dalam bisnis korporasi para pemilik adalah para pemegang saham
korporasi. Sebuah korporasi bisa juga membiayai sebagiannya dengan pinjaman jangkapanjang, sering melalui penjualan obligasi. Para pemegang obligasi adalah kreditur dari
korporasi., hubungan mereka yang resmi dengan korporasi berbeda besar dengan para
pemegang saham. Di mana dana dipinjam, biasanya terdapat persetujuan untuk
membayar bunga dan pokok pinjaman pada saat yang telah ditentukan sebelumnya. Tak
ada kewajiban seperti ini untuk dana modal.
Pada perusahaan umum sepertiga sampai setengah dari modal mereka dari
pinjaman jangka-panjang. Dalam macam-macam proyek pemerintah seluruh ongkos
awal dari proyek dibiayai oleh pinjaman.
Nilai Representatif untuk Rate of Return Minimum yang Menguntungkan.
berhubungan dengan sebagian soal-soal perusahaan umum, termasuk persoalan
harga i* yang tepat . "Return cukup baik yang di izinkan oleh badan-badan yang

mengaturnya cenderung merupakan l imi t bawah mut lak untuk i*, dan telah cenderung
terletak antara 6,5% dan 12%, tergantung pada jenis perusahaannya. Di pihak lain,
perusahaan umum harus memperhat ikan penyediaan modal baru yang konstan agar bi
sa mengejar kcbutuhan jasa, dan modal baru ini haruslah merupakan kombinasi dar i
pinjaman dan modal baru sendiri . Untuk menar ik modal baru sendi r i haruslah ada
prospek return yang lebih tinggi bagi para pemegang saham daripada ongkos yang
dipinjam (bunga pada obl igasi) . Oleh sebab i tu, harga i* biasanya beberapa point lebih
t inggi dar ipada " return cukup hal dan akan dipengaruhi oleh ongkos kesempatan.

Anda mungkin juga menyukai