Anda di halaman 1dari 13

BAB.

I
PENDAHULUAN

I.1

LATAR BELAKANG
Di zaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kenakalan

remaja semakin mengkhawatirkan. Perlu adanya bimbingan dan pendekatan


secara psikologis agar kenakalan remaja tidak semakin parah. Banyak hal yang
menjadi penyebab kenakalan remaja, salah satu di antaranya adalah mengenai
latar belakang remaja itu sendiri. Setiap remaja memiliki lingkungan yang
berbeda-beda serta latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, pergaulan,
keluarga, pendidikan dan seterusnya. Pergaulan yang salah menjadi salah satu
penyebab terjadinya kenakalan remaja. Apalagi di zaman sekarang ini dengan
alasan modernisasi para remaja ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tak pantas
dikerjakan. Misalnya penggunaan obat terlarang seperti narkoba, minumminuman keras, pergaulan bebas dan sebagainya. Apabila kenakalan remaja
dibiarkan begitu saja, tentu akan merusak masa depan mereka sendiri, terlebih
masa depan bangsa ini. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas
yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok,
narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah
tidak dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja zaman sekarang.
Hal-hal seperti ini telah menjadi sebuah kelaziman dikalangan remaja.
Padahal remaja atau pemuda adalah harapan agama dan bangsa.Merupakan
sebuah tonggak harapan, yang menjadi agent of change, social controldan iron
stock.

I.2

RUMUSAN MASALAH
1. Siapa remaja itu ? Kapan orang disebut remaja ?
2. Apa saja contoh kongrit kenakalan remaja ?
3. Adakah faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ?
4. Bagaimana solusi perspektif Islam dalam menanggapi kenakalan
remaja ?
5. Bagaimana sebaiknya etika pergaulan remaja itu ?

I.3

TUJUAN
Tujuan pembahasan ini adalah untuk menggambarkan kehidupan dan

kenakalan remaja dewasa ini. Serta mendeskripsikan solusi perspektif Islam


dalam menanggapi berbagai macam integritas etika pergaulan remaja.

BAB. II
PEMBAHASAN

II.1

REMAJA DAN KENAKALAN

II.1.1

Kenakalan Remaja
Remaja adalah usia yang dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi

tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif


sehingga sering disebut dengan kenakalan remaja. Para ahli pendidikan
sependapat

bahwa remaja adalah

mereka

yang

tahun. Masa remaja awal merupakan masa transisi atau


dengan

usia

belasan

yang

berusia
yang

tidak

biasa

13-18
disebut

menyenangkan,

dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara

fisik,

psikis,

maupun

transisi

tersebut

secara

sosial

(Hurlock, 1973). Pada

masa

kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan


kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku
menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu . Pada usia
tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.

Seiring dengan perubahan fisik dan psikis muncullah prilaku menyimpang


atau kenakalan. Kenakalan didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar
norma, menyimpang dari hukum dalam masyarakat, peraturan sosial, adat, hukum
dan agama. Oleh karena itu setiap tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak
pada

tempatnya

dapat

dikatakan

atau

dikualifikasikan

sebagai

kenakalan. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari


norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

II.1.2

Contoh dan Faktor Faktor Kenakalan Remaja

a. Contoh Kongkrit
Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh
orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan
remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan
tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana
dan mudah dipahami misalnya: pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja,
hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud
untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan.
Beberapa contoh atau jenis - jenis kenakalan remaja yang sering timbul
di masyarakat seperti : Membolos sekolah, kebut-kebutan di jalanan, Geng motor,
Penyalahgunaan narkotika, Perilaku seksual pranikah, Perkelahian antar pelajar,
Melawan orang tua dan guru, Malas beribadah, Merusak fasilitas umum, Tawuran,
Berkelahi dengan teman, Nonton majalah atau video porno, Main game
berlebihan, Judi besar dan kecil-kecilan, Menghabiskan uang sekolah, Bersifat
agresif,

Bersifat

pengangguran,

Lari

negatif perkembangan teknologi modern

dari

rumah

dan

Pengaruh

b. Faktor yang Mempengaruhi


Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke
dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah
sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturanaturan

sosial

ataupun

dari

nilai

dan norma

sosial yang berlaku.

Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna


bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur
tersebut berarti telah menyimpang.
Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah
mengapa seseorang melakukan penyimpangan, padahal ia tahu apa yang
dilakukan melanggar aturan. Prilaku menyimpang yang muncul pada diri remaja
bukanlah sesuatu yang instan. Ada banyak factor yang menyebabkan prilaku itu
muncul, baik secara internal (factor dalam rumah dan psikologi) maupun eksternal
(factor lingkungan luar)
a. Faktor Internal
Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan
diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena
remaja lebih cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam factor internal penyebab
penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:
1)

Psikologi Pribadi

Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung keingintahuan
yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja tanpa
mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.

2)

Keluarga
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak

dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya,
pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan
membentuk generasi yang baik. Keadaan keluarga yang carut-marut dapat
memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang sedang/sudah
menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan ketenangan dan
kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan mencarinya
ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang terjadi,
secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang anak.
Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada waktu
untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya
bejat.

b. Faktor Eksternal
1)

Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh dalam

pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh
dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab
mengatakan al insan ibnu biatihi. Lingkungan yang sudah penuh dengan
tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang
durjana.

2)

Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab

mengatakan, yang artinya: dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi,
sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap. Menurut beberapa psikolog,
remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas
kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul
diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja
yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena
takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung
menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota
geng tanpa berfikir lagi plus-minusnya.

II.2

ANTISIPATIF DAN SOLUSI PERSPEKTIF ISLAM


Lingkungan

memiliki

hubungan

dengan

manusia.

Lingkungan

mempengaruhi sikap dan prilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan
mempengaruhi lingkunga n setempatnya. Hubungan antara lingkungan dan
kehidupan manusia sudah diakui para pemikir dan tokoh dunia sejak dahulu.
Lingkunga adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia
yang mempunyai peran yang lebih kompleks dan riil.

II.2.1

Cara Islam Mengatur Pergaulan Manusia


Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan,

hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya


7

dipengaruhi olehpembawaan dan lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang


terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia yang
mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash: 77.
Islam telah mengatur perilaku remaja. Perilaku tersebut merupakan
batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut
harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang
menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
a.

Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi

menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh
yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan
mahramnya, terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi
serta tidak menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan bagi
perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Disamping aurat, pakaian yang dikenakan jug a tidak boleh ketat, transparan atau
tipis sehingga tembus pandang tidak memperlihatkan lekuk tubuh.
Dalam (QS. An Nur [24] : 31): "Janganlah mereka menampakkan
perhiasannya selain yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka
menutupkan kerudung (khimar) ke bagian dada mereka"
b. Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada
batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang
menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh

nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan denngan lawan jenis haruslah ada jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada akhirnya
akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun masyarakat umum. Allah berfirma
dalam surat Al-Isra ayat 32:
artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agarterhindar dari
perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
1) Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan
mahramnya. Jikalaki-laki dan perempuan di tempat yang sepi maka yang
ketiga adalah syetan.
2) Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara
fisik. Saling besentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang
disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja
dan tidak disertai nafsu.

II.2.2

Etika Pergaulan yang Baik


Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja.

Ajaran islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah mengatur tata cara
pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi:
a. Mengucapkan Salam
Mengucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama
muslim. Ucapan salam merupakan doa, dengan kata lain kita telah mendoakan
orang tersebut.

b. Meminta Izin
Meminta izi disini berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain.
Karna setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar
kita.
c. Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih
tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka. Ini semua tidak
hanya berlaku untuk orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda dari
merekapun remaja harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada di
jalan yang benar.
d. Bersikap Santun dan Tidak Sombong
Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat dicamkan, agar orang
lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar remaja yang biasanya
ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak pernah diterapkan dalam
Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

10

BAB. III
PENUTUP
III.1

KESIMPULAN
Dewasa ini banyak hal-hal yang terlupakan oleh kita sebagai manusia,

khususnya orang tua dan remaja. Sering sekali terjadi kelalaian dalam proses
pendidikan. Hingga tidak heran banya remaja yang tidak tebentuk sesuai dengan
ajaran agama. Hal ini tentu tidak hanya disebabkan oleh kelalaian dalam peroses
pendidikan saja, terdapat banyak faktor yang menunjang penyimpangan tersebut,
misalkan keluarga yang tidak harmonis, teman sepergaulan, teknologi modern dan
lain sebagainya.
Remaja yang menjadi obyek disini merupakan iron stock bagi agama dan
bangsa. Maka apabila terjadi kegagalan dalam proses pendidikan remaja, tidak
hanya berdampak pada keluarga, agama dan bangsa saja tetapi akan lebih
berdampak pada spikologi remaja itu sendiri. Remaja yang sering melakukan
penyimpangan akan menjadi terbiasa oleh hal-hal buruk. Sangat berbeda dengan
remaja yang telah ditanamkan pendidikan agama dalam hidupnya. Sehinggga satu
yang harus dicamkan kepada para orang tua yaitu, penanaman pendidikan agama
sejak dini. Karena sangat dikhawatirkan kepada remaja yang tidak memiliki rasa
takut terhadap tuhannya akan mempunyai peluang besar untuk melakukan
penyimpangan moral bahkan sampai dengan tindakan kriminal.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik remaja. Terlebih
dalam mendidik remaja yang telah terjerumus lebih dulu. Dalam ini para orang
tua harus lebih menciptakan suasana keluarga diniyah yang harmonis dan
memperhatikan teman sepergaulannya. Masih banyak hal lain yang bisa kita

11

lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi saat ini. Semuanya adalah
tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan keadaan tetapi mecari solusi
untuk mengahadapi kenyataan.

III.2

SARAN
Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki

masa depan generasi kita, karena hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka
semua. Jika kita tidak memulai dari sekarang dan dari kita sendiri, maka siapa lagi
yang akan memulai dan memperbaikinya. Tidak ada lagi kata untuk saling
menyalahkan.

Untuk

memulai

perbaikan

ini

butuh

keseriusan

semua

pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk memperbaiki masa depan bangsa ini.
Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Marilah kita memulai tidak hanya
dengan bermimpi tetapi dengan usaha yang nyata.

12

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannaya, Syaamil, Bandung


Darussalam,Burhanuddin Sistem Islam: Solusi Terbaik Bagi Tata Pergaulan Manusia
(Online) http://www.islamuda.com/?imud=rubrik&menu=cetak&kategori=3&id=210
Publikasi: Admin (04-07-2003) Sumber: ISLAMUDA [http://www.islamuda.com].
(diakses 22 Januari 2010)
Sidik,Muhammad.Melibatkan Peran Pemuda dalam Mewujudkan Harapan (Online)

Peran Agama dalma Pembangunan Bangsa


(Online)http://Bangrahmat.Wordpress.Com/2010/06/15/Peran-Agama-DalamRencana-Pembangunan-Karakter-Bangsa/

Mentoring Agama Islam; Solusi Antisipatif Maraknya Tawuran Pelajar


(Online)http://fuadbawardi.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem. (diakses 13 Mei 2004)

13

Anda mungkin juga menyukai