Makalah Tentang Remaja
Makalah Tentang Remaja
I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Di zaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kenakalan
I.2
RUMUSAN MASALAH
1. Siapa remaja itu ? Kapan orang disebut remaja ?
2. Apa saja contoh kongrit kenakalan remaja ?
3. Adakah faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ?
4. Bagaimana solusi perspektif Islam dalam menanggapi kenakalan
remaja ?
5. Bagaimana sebaiknya etika pergaulan remaja itu ?
I.3
TUJUAN
Tujuan pembahasan ini adalah untuk menggambarkan kehidupan dan
BAB. II
PEMBAHASAN
II.1
II.1.1
Kenakalan Remaja
Remaja adalah usia yang dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi
mereka
yang
usia
belasan
yang
berusia
yang
tidak
biasa
13-18
disebut
menyenangkan,
fisik,
psikis,
maupun
transisi
tersebut
secara
sosial
masa
tempatnya
dapat
dikatakan
atau
dikualifikasikan
sebagai
II.1.2
a. Contoh Kongkrit
Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh
orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan
remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan
tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana
dan mudah dipahami misalnya: pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja,
hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud
untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan.
Beberapa contoh atau jenis - jenis kenakalan remaja yang sering timbul
di masyarakat seperti : Membolos sekolah, kebut-kebutan di jalanan, Geng motor,
Penyalahgunaan narkotika, Perilaku seksual pranikah, Perkelahian antar pelajar,
Melawan orang tua dan guru, Malas beribadah, Merusak fasilitas umum, Tawuran,
Berkelahi dengan teman, Nonton majalah atau video porno, Main game
berlebihan, Judi besar dan kecil-kecilan, Menghabiskan uang sekolah, Bersifat
agresif,
Bersifat
pengangguran,
Lari
dari
rumah
dan
Pengaruh
sosial
ataupun
dari
nilai
dan norma
Psikologi Pribadi
Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung keingintahuan
yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja tanpa
mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
2)
Keluarga
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak
dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya,
pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan
membentuk generasi yang baik. Keadaan keluarga yang carut-marut dapat
memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang sedang/sudah
menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan ketenangan dan
kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan mencarinya
ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang terjadi,
secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang anak.
Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada waktu
untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya
bejat.
b. Faktor Eksternal
1)
Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh dalam
pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh
dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab
mengatakan al insan ibnu biatihi. Lingkungan yang sudah penuh dengan
tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang
durjana.
2)
Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab
mengatakan, yang artinya: dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi,
sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap. Menurut beberapa psikolog,
remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas
kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul
diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja
yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena
takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung
menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota
geng tanpa berfikir lagi plus-minusnya.
II.2
memiliki
hubungan
dengan
manusia.
Lingkungan
mempengaruhi sikap dan prilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan
mempengaruhi lingkunga n setempatnya. Hubungan antara lingkungan dan
kehidupan manusia sudah diakui para pemikir dan tokoh dunia sejak dahulu.
Lingkunga adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia
yang mempunyai peran yang lebih kompleks dan riil.
II.2.1
Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi
menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh
yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan
mahramnya, terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi
serta tidak menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan bagi
perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Disamping aurat, pakaian yang dikenakan jug a tidak boleh ketat, transparan atau
tipis sehingga tembus pandang tidak memperlihatkan lekuk tubuh.
Dalam (QS. An Nur [24] : 31): "Janganlah mereka menampakkan
perhiasannya selain yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka
menutupkan kerudung (khimar) ke bagian dada mereka"
b. Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada
batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang
menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh
nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan denngan lawan jenis haruslah ada jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada akhirnya
akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun masyarakat umum. Allah berfirma
dalam surat Al-Isra ayat 32:
artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agarterhindar dari
perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
1) Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan
mahramnya. Jikalaki-laki dan perempuan di tempat yang sepi maka yang
ketiga adalah syetan.
2) Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara
fisik. Saling besentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang
disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja
dan tidak disertai nafsu.
II.2.2
Ajaran islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah mengatur tata cara
pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi:
a. Mengucapkan Salam
Mengucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama
muslim. Ucapan salam merupakan doa, dengan kata lain kita telah mendoakan
orang tersebut.
b. Meminta Izin
Meminta izi disini berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain.
Karna setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar
kita.
c. Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih
tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka. Ini semua tidak
hanya berlaku untuk orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda dari
merekapun remaja harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada di
jalan yang benar.
d. Bersikap Santun dan Tidak Sombong
Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat dicamkan, agar orang
lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar remaja yang biasanya
ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak pernah diterapkan dalam
Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
10
BAB. III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
Dewasa ini banyak hal-hal yang terlupakan oleh kita sebagai manusia,
khususnya orang tua dan remaja. Sering sekali terjadi kelalaian dalam proses
pendidikan. Hingga tidak heran banya remaja yang tidak tebentuk sesuai dengan
ajaran agama. Hal ini tentu tidak hanya disebabkan oleh kelalaian dalam peroses
pendidikan saja, terdapat banyak faktor yang menunjang penyimpangan tersebut,
misalkan keluarga yang tidak harmonis, teman sepergaulan, teknologi modern dan
lain sebagainya.
Remaja yang menjadi obyek disini merupakan iron stock bagi agama dan
bangsa. Maka apabila terjadi kegagalan dalam proses pendidikan remaja, tidak
hanya berdampak pada keluarga, agama dan bangsa saja tetapi akan lebih
berdampak pada spikologi remaja itu sendiri. Remaja yang sering melakukan
penyimpangan akan menjadi terbiasa oleh hal-hal buruk. Sangat berbeda dengan
remaja yang telah ditanamkan pendidikan agama dalam hidupnya. Sehinggga satu
yang harus dicamkan kepada para orang tua yaitu, penanaman pendidikan agama
sejak dini. Karena sangat dikhawatirkan kepada remaja yang tidak memiliki rasa
takut terhadap tuhannya akan mempunyai peluang besar untuk melakukan
penyimpangan moral bahkan sampai dengan tindakan kriminal.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik remaja. Terlebih
dalam mendidik remaja yang telah terjerumus lebih dulu. Dalam ini para orang
tua harus lebih menciptakan suasana keluarga diniyah yang harmonis dan
memperhatikan teman sepergaulannya. Masih banyak hal lain yang bisa kita
11
lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi saat ini. Semuanya adalah
tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan keadaan tetapi mecari solusi
untuk mengahadapi kenyataan.
III.2
SARAN
Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki
masa depan generasi kita, karena hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka
semua. Jika kita tidak memulai dari sekarang dan dari kita sendiri, maka siapa lagi
yang akan memulai dan memperbaikinya. Tidak ada lagi kata untuk saling
menyalahkan.
Untuk
memulai
perbaikan
ini
butuh
keseriusan
semua
pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk memperbaiki masa depan bangsa ini.
Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Marilah kita memulai tidak hanya
dengan bermimpi tetapi dengan usaha yang nyata.
12
DAFTAR PUSTAKA
13