Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika menghadapi masalah etika, apa sajakah yang dapat digunakan oleh seorang
insinyur untuk menemukan solusi? Salah satu rambu profesi modern adalah kode etik yang
biasanya dimiliki oleh kalangan profesional/ kode etik (code of conduct) ini berfungsi untuk
menuntun praktii profesi dalam mengambil keputusan mengenai cara mengarahkan diri
sendiri dan cara menyelesaikan isu isu etika yang mungkin akan mereka hadapi.
Apakah kode etik itu dapat diterapkan dalam bidang teknik lingkungan? Untuk
menjawab pertanyaan ini, mula mula kita harus mengetahui apakah yang dimaksud dengan
profesi dan bagaimana profesi itu berfungsi, kemudian memutuskan apakah definisi ini dapat
diterapkan dalam bidang teknik lingkungan. Selanjutnya kita akan membahas kode etik
secara umum dan melihat secara khusus beberapa kode etik kalangan profesional dibidang
teknik lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu profesi secara umum serta bagaimana definisi profesi diterapkan dalam
bidang Teknik Lingkungan?
2. Apa itu kode etik secara umum dan apa fungsinya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu profesionalisme secara umum serta bagaimana definisi
profesi diterapkan dalam bidang Teknik Lingkungan.
2. Mengetahui apa itu kode etik dan fungsinya.

ETIKA REKAYASA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROFESIONALISME DAN KODE ETIK


2.2 PROFESIONALISME
Pertama tama, kita harus membedakan arti kataprofesi dengan beberapa kata
lainnya yang kadang kadang disama-artikan dengan profesi (profession); yaitu pekerjaan
(job) dan bidang pekerjaan (occupation). Semua jenis pekerjaan yang digaji dapat
dianggap sebagai job. Tanpa melihat tingkat keahlian yang diperlukan dan tanggung jawab
yang diberikan.
Sama dengan job, kata occupation mengimplikasikan bidang pekerjaan yang
digeluti seseorang untuk bertahan hidup. Selanjutnya engineering juga merupakan bidang
pekerjaan. Jadi apa perbedaan job dan profesi?
Kata profesi dan profesional banyak digunakan dalam masyarakat modern dalam
definisi yang berbeda jauh dengan definisi job atau occupation. Orang sering mendengar
tentang atlet profesional atau seseorang menyebut dirinya sebagai tukang kayu
profesional misalnya. Dalam kasus pertama. Kata profesional digunakan untuk seorang
praktisi dengan seorang amatir yang tidak dibayar. Dalam kasus kedua, kata profesional
digunakan untuk mengindikasikan tingkat keahlian yang diperoleh lewat pengalaman
bertahun tahun, dengan satu implikasi bahwa praktisi ini akan memberikan pelayanan yang
bermutu.
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. Profesionalisme adalah sebutan yang
mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di
dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan
ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang
bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan
antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.
Syarat-syarat yang diperlukan dalam profesioanlisme :
1. Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya
mungkin diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga
kinerjanya didasarkan pada keilmuan yang dimilikinya yang dapat
ETIKA REKAYASA

dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Masa pendidikan atau masa belajar yang


panjang (minimal 3 tahun).
2. Ada dukungan organisasi profesi (organisasi dalam bidangnya).
3. Penghasilan yang menjamin hidup (seorang yang bekerja dibidang profesi harus
dibayar tetap atauada penghasilan yang tetep).
4. Ada dukungan masyarakat(stake holder). Suatu profesi selain dibutuhkan oleh
masyarakat juga memiliki dampak terhadap sosial kemasyarakatan, sehingga
masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap setiap efek yang
ditimbulkannya dari pekerjaan profesinya itu.
5. Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang
pendidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi
latar belakang pendidikan akademik sesuai dengan profesinya, semakin tinggi pula
tingkat penghargaan yang diterimanya. (Mampu bekerja secara profesional, mengikuti
aturan-aturan yang ditentukan)
6. Ada kode etik (tata tertip atau cara kerja yang profesional).
Perbedaan Profesi dengan Profesionalisme :
Profesi :
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional :
Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
Hidup dari situ.
Bangga akan pekerjaannya.

APA ITU PROFESI?


Apa sajakah atribut profesi itu? Ada banyak sekali studi yang membahas pertanyaan
ini dan beberapa konsensus tentang esensi profesi sudah dicapai. Atribut profesi meliputi:
1. Pekerjaan yang memerlukan keterampilan ahli, penggunaan penilaian, dan penerapan
kebijaksanaan. Selain itu, pekerjaan ini tidak rutin dan tidak bisa digantikan dengan
mesin.
2. Keanggotaan dalam profesi memerlukan pendidikan formal yang tinggi, bukan hanya
pelatihan atau belajar lewat pengalaman.
3. Publik mengizinkan kalangan atau organisasi khusus yang dikendalikan oleh anggota
profesi untuk menetapkan standar pengarahan anggota dan untuk memberlakukan hal
hal standar ini.
ETIKA REKAYASA

4. Hasil yang baik dan signifikan yang dapat diperoleh publik dari praktek profesi
[Martin dan Schinzinger, 2000]
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah
yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.
Jadi, Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan
professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Prinsip dasar di dalam etika profesi :
1. Tanggung jawab
2. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.
3. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi
dan ketekunan
4. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
5. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.
Istilah penilaian (judgement) dan kebijaksanaan (disrection) yang digunakan
dalam bagian pertama dari definisi diatas memerlukan sedikit penjelasan. Banyak bidang
pekerjaan yang memerlukan penilaian setiap hari. Seorang sekretaris harus memutuskan
pekerjaan apa yang harus ditangani terlebih dahulu. Seorang mekanik mobil harus
memutuskan apakah suatu komponen benar benar memerlukan penggantian seluruhnya atau
hanya sekedar perbaikan. Ini bukanlah tipe penilaian yang dimaksudkan dalam definisi
diatas.
Dalam sebuah profesi, penilaian mengacu pada pembuatan keputusan penting
berdasarkan pelatihan formal dan pengalaman. Secara umum, keputusan itu akan mempunyai
ETIKA REKAYASA

dampak serius terhadap kehidupan manusia dan seringkali mempunyai implikasi penting
menyangkut pengeluaran uang yang besar.
kebijaksanaan mempunyai dua arti yang berbeda. Definisi pertama menyatakan
bahwa seseorang disebut bijaksana dalam performa tugasnya bila ia mampu menyimpan
informasi rahasia tentang pelanggan, klien dan pasien. Kerahasiaan ini penting untuk
mempertahankan hubungan saling percaya dan menjadi ciri ciri sebuah profesi. Banyak
pekerjaan mungkin melibatkan beberapa kebijaksanaan. Walaupun demikian definisi
menunjukan tingkat kepentingan yang tinggi terhadap informasi yang harus dirahasiakan oleh
seorang profesional.
Definisi Kebijaksanaan yang kedua menyatakan kemampuan untuk membuat
keputusan secara otonom. Ketika membuat sebuah keputusan, seseorang sering diberitahu
Gunakan kebijaksanaan anda. Definisi kedua ini dalam banyak hal mirip dengan istilah
penilaian yang dijelaskan sebelumnya. Banyak orang yang diperbolehkan untuk
menggunakan kebijaksanaan dalam membuat pilihan ketika melakukan pekerjaan. Meskipun
demikian, arti penting keputusan itu menandai perbedaan antara pekerjaan dan profesi.
Satu hal yang tidak disebutkan dalam profesi adalah kompensasi yang diterima oleh
seorang profesional untuk jasa yang diberikannya. Meskipun kebanyakan profesional
cenderung mendapat kompensasi yang relatif tinggi, gaji yang tinggi bukanlah syarat mutlak
bagi seorang profesional. Para penghibur (entertainer) dan atlet adalah kalangan yang dibayar
sangat tinggi dalam masyarakat kita, meskipun demikian beberapa orang akan
menggambarkan mereka sebagai profesional dalam arti yang dijelaskan sebelumnya.
Walaupun dengan status profesional sering menunjang bagi seseorang untuk mendapatkan
gaji yang lebih tinggi dengan kondisi kerja yang lebih baik, hal ini lebih sering ditentukan
oleh kekuatan ekonomi.
PROFESI DITERAPKAN DALAM BIDANG TEKNIK LINGKUNGAN
Bidang engineering memerlukan keahlian ekstensif tingkat tinggi. Esensi pekerjaan
teknik lingkungan adalah penilaian: bagaimana kajian untuk proyek proyek atau pekerjaan
yang benar benar aman bagi lingkungan. Kebijaksanaan diperlukan dalam bidang teknik
lingkungan: Insinyur diwajibkan menjaga kualitas intelektual bagi instansi pemerintahan atau
bagi orang yang mempekerjakan mereka atau klien mereka dan menjaga kerahasiaan
informasi bisnis. Selain itu, perhatian utama semua insinyur adalah keselamatan khalayak
umum. Selalu ada tawar menawar antara keselamatan dan isu isu engineering lainnya dalam
suatu rancangan proyek proyek, yang memerlukan kebijaksanaan insinyur untuk memastikan
bahwa rancangan itu dapat digunakan sesuai tujuan pembuatannya dan memastikan
keamanannya bagi lingkungan dan keselamatan publik.
Engineering memerlukan pelatihan formal yang ekstensif. Empat tahun pelatihan
dalam jenjang pendidikan S1 untuk meraih gelar sarjana insinyur sangat penting. Inipun
masih diikuti dengan masa kerja magang dalam pengawasan insinyur berpengalaman.
Banyak pekerjaan engineering nyatanya memerlukan gelar yang lebih tinggi daripada gelar
sarjana. Pekerjaan insinyur adalah melayani kepentingan umum dengan mengadakan kajian
ETIKA REKAYASA

atau analisis dampak lingkungan, menyediakan informasi atau data yang valid, untuk
penyediaan sistem komunikasi, transportasi, sumber energi, diagnosa medis, dan peralatan
perawatan serta sarana dan prasarana publik lainnya. Semua itu merupakan beberapa bagian
dari pekerjaan insinyur yang bisa disebutkan.
Sebelum memberikan penilaian akhir pada status profesional insinyur, esensi
organisasi engineering memerlukan sedikit perhatian. Contoh organisasi engineering di
indonesia adalah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atau The Institution of Engineers
Indonesia. Selain itu, ditingkat internasional, setiap disiplin dalam bidang teknik mempunyai
organisasi professionalnya sendiri, seperti misalnya Persatuan Insinyur Elektro dan
Eletronika untuk para insiyur elektro, dan Perkumpulan Insinyur Teknik Mesin Amerika
untuk para Insinyur mesin. Organisasi ini merupakan standar profesional dan sering bekerja
sama dengan sekolah sekolah teknik untuk meningkatkan standar kurikulum dan akreditasi.

2.3 KODE ETIK


Satu aspek organisasi profesional yang belum disebutkan adalah kode etik yang
diterapkan organisasi engineering. Kode etik ini memuat hak, tugas dan kewajiban anggota
profesi. Dalam sub bab ini, kita akan membicarakan kode etik organisasi engineering
profesional.
Harus dicatat bahwa meskipun sebagian besar diskusi sejauh ini berpusat pada
profesionalisme dan organisasi profesional, kode etik tidaklah terbatas hanya untuk organisasi
profesional saja. Kode etik juga dapat ditemukan, misalnya dalam perusahaan dan
universitas.

Apakah Kode Etik Itu?


Pertama, kode etik memberikan kerangka kerja penilaian etika bagi seorang
profesional. Kata kuncinya disini adalah kerangka kerja. Tidak ada kode etik yang bersifat
komprehesif seluruhnya dan mencakup semua situasi etika yang mungkin dihadapi oleh
insinyur profesional. Kode etik lebih berfungsi sebagai titik awal bagi pengambilan
keputusan yang etis. Sebuah kode juga dapat menunjukkan komitmen terhadapa arah etika
yang diambil oleh anggota sebuah profesi.
Penting untuk dicatat bahwa kode etik itu tidak menunjukkan prinsip etika yang baru.
Kode etik hanya mengulang prinsip dan standar yang sudah diterima sebagai praktek
engineering yang bertanggung jawab. Suatu kode menunjukkan prinsip prinsip ini dengan
cara yang konsisten, komprehesif, dan dapat diakses. Suatu kode mendefinisikan peran dan
tanggung jawab profesional [Harris, Pitchard dan Rabins 2000].
Penting juga untuk melihat apa yang bukan merupakan definisi dari kode etik. Kode
etik bukanlah suatu resep untuk perilaku etis; seperti yang dinyatakan sebelumnya, kode etik
ETIKA REKAYASA

hanyalah kerangka kerja untuk sampai pada pilihan etika yang benar. Suatu kode etik tidak
pernah menjadi penggantu penilaian yang baik. Kode etik bukanlah dokumen hukum.
Seseorang tidak bisa ditangkap karena ia melanggar pandangan kode etik, meskipun
seseorang dapat dikeluarkan dari organisasi profesional karena ia melanggar kode etik.
Seperti yang disebutkan dalam sub bab sebelumnya, dengan keadaan organisasi engineering
saat ini, pemecatan seorang insinyur dari suatu organisasi engineering umumnya tidak
menyebabkan dicabutnya hak orang tersebut mempraktekkan engineering. Jadi tidak ada
konsekuensi langsung yang tidak perlu dikhawatirkan dari pelanggaran kode etik
engineering. Terakhir, kode etik tidak menciptakan prinsip moral atau etika yang baru.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, prinsip prinsip ini ditata dengan baik dalam
masyarakat, dan dasar prinsip etika dan moral kita sudah ada sejak berabad abad yang lalu.
Kode etik lebih menunjukkan cara penerapan prinsip prinsip moral dan etika ke dalam
praktek profesional. Dengan kata lain, kode etik membantu insinyur dalam menerapkan
prinsip prinsip moral ke dalam situasi tertentu yang dihadapinya dalam praktek profesional.

Bagaimana Cara Kode Etik Mencapai Tujuan Ini?


Pertama, kode etik membantu menciptakan lingkungan didalam sebuah profesi
dimana perilaku etika menjadi norma. Kode etik juga berfungsi sebagai penuntun atau
pengingat tentang cara bertindak dalam situasi tertentu. Kode etik dapat juga digunakan
untuk mendukung posisi seseorang dalam kegiatan tertentu. Kode etik menyediakan sedikit
dukungan bagi orang yang sedang berada dalam tekanan atasan untuk berperilaku tidak etis.
Kode etik dapat juga mendukung posisi seseorang dengan menunjukkan adanya kepekaan
kolektif tentang perilaku yang benar; adanya kekuatan dalam jumlah. Terakhir, kode etik
dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa profesi itu sangat memperhatikan tanggung
jawab, arahan profesional [Harris, Pitchard dan Rabins, 2000]
Meskipun demikian, kode etik tidak boleh digunakan sebagai pajangan suatu usaha
yang dilakukan organisasi agar organisasi itu tampak berkomitmen pada perilaku etika
padahal sebenarnya tidak.

Kode Etik Organisasi Engineering


Sebelum mempelajari kode etik profesional, sebaiknya kita melihat sekilas sejarah
kode etik engineering. Organisasi engineering profesional di Amerika Serikat mulai
terorganisir pada akhir abad ke-19, dengan masyarakat baru yang tercipta sejalan dengan
perkembangan bidang engineering baru pada abad itu. Ketika organisasi-organisasi mencapai
kematangannya, banyak dari organisasi itu menciptakan kode etik untuk memandu insinyur
profesional.
Kode etik juga menyebutkan bagaimana seharusnya para insinyur melaksanakan tugas
mereka sebagai profesional. Selain itu kode etik juga sudah memberikan penekanan pada isu
ETIKA REKAYASA

jasa umum dan keselamatan publik. Sebagian besar kode etik menekankan komitmen
terhadap keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan umum.

Apakah Kode Dan Organisasi Dapat Melindungi Karyawan?


Suatu bidang utama dimana organisasi dapat dan harus berfungsi adalah dalam
peranan organisasi profesi sebagai pelindung hak karyawan yang mungkin ditekan oleh pihak
yang mempekerjakan mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak etis atau yang menuduh
pihak yang mempekerjakan mereka atau pemerintah melakukan sesuatu yang tidak etis. Kode
organisasi profesi digunakan untuk hal ini karena kode dapat dimanfaatkan karyawan sebagai
dasar argumentasi terhadap pihak pemberi kerja yang memberi sanksi kepada mereka karena
membongkar perilaku tidak etis atau mungkin saja meminta mereka melakukan tindakan
yang tidak etis.
Satu contoh situasi ini adalah tindakan IEEE sebagai wakil tiga insinyur elektro yang
dipecat dari pekerjaannya di organisasi Bay Area Rapid Transit ketika mereka membongkar
ketidakefisienan dalam sistem pengawasan kereta BART yang sedang dalam tahap
perancangan dan pengujian. Setelah dipecat, ketiga insinyur tersebut menuntut BART, dengan
menunjuk kode etik IEEE yang mengharuskan mereka mengutamakan keselamatan publik
yang akan menggunakan sistem BART. IEEE ikut camput dengan menjadi wakil mereka di
pengadilan. Meskipun akhirnya para insinyur itu kalah dalam kasus ini.
Jika kita ingin agar kode etik organisasi profesi dianggap, intervensi seperti ini
penting ketika terjadi kekerasan etika. Meskipun demikian, karena tidak semua insinyur
menjadi anggota organisasi dan organisasi profesi insinyur relatif lemah, tekanan yang
mungkin dilakukan organisasi ini sangat terbatas.

Jenis Kode Etik Lainnya


Organisasi profesi bukanlah satu satunya yang membuat standar kode etik mereka.
Banyak organisasi lain juga telah mengembangkan kode etik mereka untuk berbagai tujuan
yang mirip dengan kode etik organisasi engineering profesional. Misalnya, kode untuk
penggunaan komputer secara etis telah dikembangkan, dan organisasi mahasiswa di
universitas membuat kode etik untuk anggotanya.
Dalam sub bab ini, kita akan membicarakan bagaimana kode etik berfungsi dalam
perusahaan. Banyak pertanyaan etika penting yang dihadapi para insinyur muncul dalam
konteks pekerjaan mereka unyuk perusahaan. Karena sebagian besar insinyur praktii bukan
anggota organisasi profesi, bagi para insinyur, tampaknya ada sedikit tumtutan dalam
pekerjaan harian mereka. Masalah ini memunculkan penerapan kode etik oleh banyak
perusahaan.

ETIKA REKAYASA

Bahkan meskipun kode etik profesional diterapkan secara luas dan diakui oleh
insinyur praktisi, masih ada beberapa nilai kode perusahaan, karena perusahaan dapat
menerapkan kodenya pada lingkungan pribadi dan misi tertentu perusahaan. Sepertinyam
kode kode ini cenderung cukup panjang dan sangat terperinci, dan mencakup banyak
peraturan khusus dalam praktek perusahaan. Misalnya kode perusahaan dalam praktek bisnis,
hubungan dengan pemasok, hubungan dengan instansi pemerintah, kepatuhan kepada
peraturan pemerintah, isu isu keselamatan kesehatan, isu isu yang berhubungan dengan
perlindungan lingkungan, kesempatan kerja dan pelatihan yang setara bagi kaum minoritas,
pelecehan seksual serta keragaman dan toleransi rasial/etnik. Karena kode perusahaan
biasanya mendominasi, kelangsungan pekerjaan anda dalam perusahaan tergantung pada
kepatuhan anda pada kode perusahaan, kode kode ini cenderung lebih panjang dan lebih
detail untuk memberikan penuntun yang sangat jelas dan spesifik kepada karyawan.
Kode organisasi profesi biasanya tidak bisa seeksplisit ini karena organisasi profesi
tidak bermaksud memaksakan kode ini secara rasional. Kode kode ini biasanya cukup
panjang, tidak ada contoh kode etik perusahaan yang dapat dicantumkan dalam lamoiran
berserta tipe kode etik lainnya. Meskipun demikian, kode etik perusahaan kadang kadang
dapat ditemukan di internet melalui situs web perusahaan.
Beberapa kesadaran etika yang semakin tinggi dalam perusahaan berawal dari
peningkatan penyelidikan publik atas bencana bencana terkenal, seperti kasus kasus yang
ditampilkan seperti penipuan dan pengeluaran biaya berlebih terutama dalam industri
pertahanan yang telah terekspos ke media massa. Banyak perusahaan besar telah
mengembangkan kode etik perusahaan untuk merespon masalah ini, untuk membantu
meningkatkan kesadaran karyawan tentang isu etika dan membantu menetapkan budaya etika
perusahaan yang kuat.
Kode kode ini memberikan akses siap pakai bagi karyawan terhadap garis besar
kebijakan perusahaan. Tetapi, seperti pada kode profesional, penting untuk diingat bahwa
kode kode ini tidak dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi karyawan, tidak
ada pengganti untuk penilaian yang. Sebuah kode juga tidak menggantikan garis komunikasi
yang baik antara karyawan dan manajemen tingkat atas, dan metode yang dapat digunakan
demi mengatasi masalah etika ketika masalah itu terjadi

ETIKA REKAYASA

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Bidang engineering memerlukan
keahlian ekstensif tingkat tinggi. Esensi pekerjaan teknik lingkungan adalah penilaian:
bagaimana kajian untuk proyek proyek atau pekerjaan yang benar benar aman bagi
lingkungan. Kebijaksanaan diperlukan dalam bidang teknik lingkungan: Insinyur diwajibkan
menjaga kualitas intelektual bagi instansi pemerintahan atau bagi orang yang mempekerjakan
mereka atau klien mereka dan menjaga kerahasiaan informasi bisnis. Selain itu, perhatian
utama semua insinyur adalah keselamatan khalayak umum. Selalu ada tawar menawar antara
keselamatan dan isu isu engineering lainnya dalam suatu rancangan proyek proyek, yang
memerlukan kebijaksanaan insinyur untuk memastikan bahwa rancangan itu dapat digunakan
sesuai tujuan pembuatannya dan memastikan keamanannya bagi lingkungan dan keselamatan
publik.
2. Pertama, kode etik memberikan kerangka kerja penilaian etika bagi seorang profesional.
Kata kuncinya disini adalah kerangka kerja. Tidak ada kode etik yang bersifat komprehesif
seluruhnya dan mencakup semua situasi etika yang mungkin dihadapi oleh insinyur
profesional. Kode etik lebih berfungsi sebagai titik awal bagi pengambilan keputusan yang
etis. Sebuah kode juga dapat menunjukkan komitmen terhadapa arah etika yang diambil oleh
anggota sebuah profesi.

ETIKA REKAYASA

10

ETIKA REKAYASA

11

Anda mungkin juga menyukai