Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu profesionalisme secara umum serta bagaimana definisi
profesi diterapkan dalam bidang Teknik Lingkungan.
2. Mengetahui apa itu kode etik dan fungsinya.
ETIKA REKAYASA
BAB II
PEMBAHASAN
4. Hasil yang baik dan signifikan yang dapat diperoleh publik dari praktek profesi
[Martin dan Schinzinger, 2000]
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah
yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.
Jadi, Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan
professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Prinsip dasar di dalam etika profesi :
1. Tanggung jawab
2. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.
3. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi
dan ketekunan
4. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
5. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.
Istilah penilaian (judgement) dan kebijaksanaan (disrection) yang digunakan
dalam bagian pertama dari definisi diatas memerlukan sedikit penjelasan. Banyak bidang
pekerjaan yang memerlukan penilaian setiap hari. Seorang sekretaris harus memutuskan
pekerjaan apa yang harus ditangani terlebih dahulu. Seorang mekanik mobil harus
memutuskan apakah suatu komponen benar benar memerlukan penggantian seluruhnya atau
hanya sekedar perbaikan. Ini bukanlah tipe penilaian yang dimaksudkan dalam definisi
diatas.
Dalam sebuah profesi, penilaian mengacu pada pembuatan keputusan penting
berdasarkan pelatihan formal dan pengalaman. Secara umum, keputusan itu akan mempunyai
ETIKA REKAYASA
dampak serius terhadap kehidupan manusia dan seringkali mempunyai implikasi penting
menyangkut pengeluaran uang yang besar.
kebijaksanaan mempunyai dua arti yang berbeda. Definisi pertama menyatakan
bahwa seseorang disebut bijaksana dalam performa tugasnya bila ia mampu menyimpan
informasi rahasia tentang pelanggan, klien dan pasien. Kerahasiaan ini penting untuk
mempertahankan hubungan saling percaya dan menjadi ciri ciri sebuah profesi. Banyak
pekerjaan mungkin melibatkan beberapa kebijaksanaan. Walaupun demikian definisi
menunjukan tingkat kepentingan yang tinggi terhadap informasi yang harus dirahasiakan oleh
seorang profesional.
Definisi Kebijaksanaan yang kedua menyatakan kemampuan untuk membuat
keputusan secara otonom. Ketika membuat sebuah keputusan, seseorang sering diberitahu
Gunakan kebijaksanaan anda. Definisi kedua ini dalam banyak hal mirip dengan istilah
penilaian yang dijelaskan sebelumnya. Banyak orang yang diperbolehkan untuk
menggunakan kebijaksanaan dalam membuat pilihan ketika melakukan pekerjaan. Meskipun
demikian, arti penting keputusan itu menandai perbedaan antara pekerjaan dan profesi.
Satu hal yang tidak disebutkan dalam profesi adalah kompensasi yang diterima oleh
seorang profesional untuk jasa yang diberikannya. Meskipun kebanyakan profesional
cenderung mendapat kompensasi yang relatif tinggi, gaji yang tinggi bukanlah syarat mutlak
bagi seorang profesional. Para penghibur (entertainer) dan atlet adalah kalangan yang dibayar
sangat tinggi dalam masyarakat kita, meskipun demikian beberapa orang akan
menggambarkan mereka sebagai profesional dalam arti yang dijelaskan sebelumnya.
Walaupun dengan status profesional sering menunjang bagi seseorang untuk mendapatkan
gaji yang lebih tinggi dengan kondisi kerja yang lebih baik, hal ini lebih sering ditentukan
oleh kekuatan ekonomi.
PROFESI DITERAPKAN DALAM BIDANG TEKNIK LINGKUNGAN
Bidang engineering memerlukan keahlian ekstensif tingkat tinggi. Esensi pekerjaan
teknik lingkungan adalah penilaian: bagaimana kajian untuk proyek proyek atau pekerjaan
yang benar benar aman bagi lingkungan. Kebijaksanaan diperlukan dalam bidang teknik
lingkungan: Insinyur diwajibkan menjaga kualitas intelektual bagi instansi pemerintahan atau
bagi orang yang mempekerjakan mereka atau klien mereka dan menjaga kerahasiaan
informasi bisnis. Selain itu, perhatian utama semua insinyur adalah keselamatan khalayak
umum. Selalu ada tawar menawar antara keselamatan dan isu isu engineering lainnya dalam
suatu rancangan proyek proyek, yang memerlukan kebijaksanaan insinyur untuk memastikan
bahwa rancangan itu dapat digunakan sesuai tujuan pembuatannya dan memastikan
keamanannya bagi lingkungan dan keselamatan publik.
Engineering memerlukan pelatihan formal yang ekstensif. Empat tahun pelatihan
dalam jenjang pendidikan S1 untuk meraih gelar sarjana insinyur sangat penting. Inipun
masih diikuti dengan masa kerja magang dalam pengawasan insinyur berpengalaman.
Banyak pekerjaan engineering nyatanya memerlukan gelar yang lebih tinggi daripada gelar
sarjana. Pekerjaan insinyur adalah melayani kepentingan umum dengan mengadakan kajian
ETIKA REKAYASA
atau analisis dampak lingkungan, menyediakan informasi atau data yang valid, untuk
penyediaan sistem komunikasi, transportasi, sumber energi, diagnosa medis, dan peralatan
perawatan serta sarana dan prasarana publik lainnya. Semua itu merupakan beberapa bagian
dari pekerjaan insinyur yang bisa disebutkan.
Sebelum memberikan penilaian akhir pada status profesional insinyur, esensi
organisasi engineering memerlukan sedikit perhatian. Contoh organisasi engineering di
indonesia adalah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) atau The Institution of Engineers
Indonesia. Selain itu, ditingkat internasional, setiap disiplin dalam bidang teknik mempunyai
organisasi professionalnya sendiri, seperti misalnya Persatuan Insinyur Elektro dan
Eletronika untuk para insiyur elektro, dan Perkumpulan Insinyur Teknik Mesin Amerika
untuk para Insinyur mesin. Organisasi ini merupakan standar profesional dan sering bekerja
sama dengan sekolah sekolah teknik untuk meningkatkan standar kurikulum dan akreditasi.
hanyalah kerangka kerja untuk sampai pada pilihan etika yang benar. Suatu kode etik tidak
pernah menjadi penggantu penilaian yang baik. Kode etik bukanlah dokumen hukum.
Seseorang tidak bisa ditangkap karena ia melanggar pandangan kode etik, meskipun
seseorang dapat dikeluarkan dari organisasi profesional karena ia melanggar kode etik.
Seperti yang disebutkan dalam sub bab sebelumnya, dengan keadaan organisasi engineering
saat ini, pemecatan seorang insinyur dari suatu organisasi engineering umumnya tidak
menyebabkan dicabutnya hak orang tersebut mempraktekkan engineering. Jadi tidak ada
konsekuensi langsung yang tidak perlu dikhawatirkan dari pelanggaran kode etik
engineering. Terakhir, kode etik tidak menciptakan prinsip moral atau etika yang baru.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, prinsip prinsip ini ditata dengan baik dalam
masyarakat, dan dasar prinsip etika dan moral kita sudah ada sejak berabad abad yang lalu.
Kode etik lebih menunjukkan cara penerapan prinsip prinsip moral dan etika ke dalam
praktek profesional. Dengan kata lain, kode etik membantu insinyur dalam menerapkan
prinsip prinsip moral ke dalam situasi tertentu yang dihadapinya dalam praktek profesional.
jasa umum dan keselamatan publik. Sebagian besar kode etik menekankan komitmen
terhadap keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan umum.
ETIKA REKAYASA
Bahkan meskipun kode etik profesional diterapkan secara luas dan diakui oleh
insinyur praktisi, masih ada beberapa nilai kode perusahaan, karena perusahaan dapat
menerapkan kodenya pada lingkungan pribadi dan misi tertentu perusahaan. Sepertinyam
kode kode ini cenderung cukup panjang dan sangat terperinci, dan mencakup banyak
peraturan khusus dalam praktek perusahaan. Misalnya kode perusahaan dalam praktek bisnis,
hubungan dengan pemasok, hubungan dengan instansi pemerintah, kepatuhan kepada
peraturan pemerintah, isu isu keselamatan kesehatan, isu isu yang berhubungan dengan
perlindungan lingkungan, kesempatan kerja dan pelatihan yang setara bagi kaum minoritas,
pelecehan seksual serta keragaman dan toleransi rasial/etnik. Karena kode perusahaan
biasanya mendominasi, kelangsungan pekerjaan anda dalam perusahaan tergantung pada
kepatuhan anda pada kode perusahaan, kode kode ini cenderung lebih panjang dan lebih
detail untuk memberikan penuntun yang sangat jelas dan spesifik kepada karyawan.
Kode organisasi profesi biasanya tidak bisa seeksplisit ini karena organisasi profesi
tidak bermaksud memaksakan kode ini secara rasional. Kode kode ini biasanya cukup
panjang, tidak ada contoh kode etik perusahaan yang dapat dicantumkan dalam lamoiran
berserta tipe kode etik lainnya. Meskipun demikian, kode etik perusahaan kadang kadang
dapat ditemukan di internet melalui situs web perusahaan.
Beberapa kesadaran etika yang semakin tinggi dalam perusahaan berawal dari
peningkatan penyelidikan publik atas bencana bencana terkenal, seperti kasus kasus yang
ditampilkan seperti penipuan dan pengeluaran biaya berlebih terutama dalam industri
pertahanan yang telah terekspos ke media massa. Banyak perusahaan besar telah
mengembangkan kode etik perusahaan untuk merespon masalah ini, untuk membantu
meningkatkan kesadaran karyawan tentang isu etika dan membantu menetapkan budaya etika
perusahaan yang kuat.
Kode kode ini memberikan akses siap pakai bagi karyawan terhadap garis besar
kebijakan perusahaan. Tetapi, seperti pada kode profesional, penting untuk diingat bahwa
kode kode ini tidak dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi karyawan, tidak
ada pengganti untuk penilaian yang. Sebuah kode juga tidak menggantikan garis komunikasi
yang baik antara karyawan dan manajemen tingkat atas, dan metode yang dapat digunakan
demi mengatasi masalah etika ketika masalah itu terjadi
ETIKA REKAYASA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Bidang engineering memerlukan
keahlian ekstensif tingkat tinggi. Esensi pekerjaan teknik lingkungan adalah penilaian:
bagaimana kajian untuk proyek proyek atau pekerjaan yang benar benar aman bagi
lingkungan. Kebijaksanaan diperlukan dalam bidang teknik lingkungan: Insinyur diwajibkan
menjaga kualitas intelektual bagi instansi pemerintahan atau bagi orang yang mempekerjakan
mereka atau klien mereka dan menjaga kerahasiaan informasi bisnis. Selain itu, perhatian
utama semua insinyur adalah keselamatan khalayak umum. Selalu ada tawar menawar antara
keselamatan dan isu isu engineering lainnya dalam suatu rancangan proyek proyek, yang
memerlukan kebijaksanaan insinyur untuk memastikan bahwa rancangan itu dapat digunakan
sesuai tujuan pembuatannya dan memastikan keamanannya bagi lingkungan dan keselamatan
publik.
2. Pertama, kode etik memberikan kerangka kerja penilaian etika bagi seorang profesional.
Kata kuncinya disini adalah kerangka kerja. Tidak ada kode etik yang bersifat komprehesif
seluruhnya dan mencakup semua situasi etika yang mungkin dihadapi oleh insinyur
profesional. Kode etik lebih berfungsi sebagai titik awal bagi pengambilan keputusan yang
etis. Sebuah kode juga dapat menunjukkan komitmen terhadapa arah etika yang diambil oleh
anggota sebuah profesi.
ETIKA REKAYASA
10
ETIKA REKAYASA
11