Anda di halaman 1dari 43

Kabel merupakan penghantar yang berisolasi dan dilapisi oleh pelindung kabel guna menghindari

pengaruh garam-garam tanah dan bahan kimia yang berada dalam tanah.
Konstruksi kabel sebagai penghantar berisolasi dibagi menjadi :

Bagian Utama

Bagian utama merupakan bagian yang harus ada (dimiliki) oleh kabel listrik, diantaranya :
1.

Penghantar (konduktor).

2.

Isolasi

Bagian Pelindung

Bagian pelindung ialah bagian-bagian dalam kabel yang berfungsi untuk melindungi penghantar dan
isolasi agar dapat bekerja secara maksimum. Bagian tersebut diantaranya :
1.

Tabir (screen).

2.

Selubung (sheath).

3.

Bantalan (bedding).

4.

Perisai (armor).

5.

Bahan Pengisi (Filler).

6.

Jaket Kabel (serving)

Konduktor
Konduktor adalah bagian kabel yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik. Kuat hantar arus
listrik konduktor sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur campurannya, kemurnian dan
ketidaksempurnaan dalam kristal logam. Unsur-unsur campuran selain mempengaruhi daya hantar
arus listrik juga dapat mempengaruhi sifat-sifat mekanik dan fisika lainnya. Logam murni memiliki
sifat daya hantar arus listrik yang lebih baik daripada logam yang memiliki kemurnian lebih rendah,
tetapi kekuatan mekanis logam murni lebih rendah dibanding logam yang memiliki kemurnian yang
lebih rendah.
Konduktor yang lebih banyak digunakan saat ini adalah :

Tembaga, dengan kemurnian 99,99%.

Alumunium, dengan kemurnian 99,3%.

Kedua penghantar tersebut terpilih diantara jenis logam penghantar lain karena memenuhi nilai
kompromi teknis ekonomi termurah.
Bentuk-bentuk penghantar yang digunakan dalam kabel ialah :

Penghantar bulat tanpa rongga (pejal).

Penghantar bentuk sektoral.

Penghantar bulat berongga.

Isolasi
Isolasi pada kabel bertujuan untuk mencegah terjadinya aliran listrik dari penghantar beroperasi ke
tanah atau penghantar lainnya yang berdekatan. Isolasi yang ideal harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :

Mampu menahan stress listrik yang ditimbulkan oleh tegangan bolak-balik

Tahanan jenis yang tinggi

Tidak menghisap air / uap air (non hygroskopis)

Mudah dibengkokkan (fleksibel)

Tidak mudah terbakar

Sanggup menahan tegangan impuls yang tinggi

Dapat bekerja pada suhu rendah atau suhu tinggi

Tidak mungkin suatu jenis isolasi mempunyai sifat-sifat yang telah disebutkan diatas, oleh karena itu
diperlukan pemilihan jenis isolasi dengan pertimbangan yang sesuai dengan maksud dan tujuan kabel
yang dipakai.
Jenis-jenis isolasi yang banyak digunakan adalah :

Kertas yang diimpregnasi dengan minyak (oil impregnated paper tapes)

XLPE (cross linked pollyethyline)

Karet (Rubber)

PVC (Polyvinyle Chloride)

PE (Polyethyline)

Saat ini isolasi XLPE merupakan jenis isolasi yang sangat luas pemakaiannya karena sifat mekanis
yang cukup baik dan tidak menghisap air.
Keuntungan pemakaian XLPE :

Tahan panas , sehingga tidak mudah meleleh.

Temperatur kerja yang tinggi (90oc).

Tahanan isolasi yang tinggi (1019 ohm-cm).

Umur kabel relatif lebih lama.

Kerugiannya :

Bila dipakai pada tegangan tinggi, proses penuaan yang mengurangi umur lebih cepat terjadi.

Bila terdapat gelombang udara atau partikel didalam isolasi XLPE, maka akan mengakibatkan
gejala treeing, sehingga akan menimbulkan kegagalan isolasi.

Lapisan Semi Konduktif


Lapisan semi konduktif adalah lapisan yang melingkupi setiap inti kabel yang bekerja pada tegangan
tinggi. Tabir ini terbuat dari bahan kompon grafit.
Lapisan semi konduktif ada dua macam :
1.

Lapisan semi konduktif dalam yang terpasang antara konduktor dengan isolasi.

2.

Lapisan semi konduktif luar yang terpasang antara isolasi dengan tabir (screen).

Fungsi lapisan semi konduktif ialah :


1.

Untuk mendapatkan distribusi medan listrik yang seragam sehingga tidak terjadi penumpukan
tegangan pada celah-celah elemen penghantar.

2.

Mencegah terjadinya korona discharge antara penghantar dan isolasi (celah-celah elemen
penghantar).

Tabir (screen)
Tabir (screen) konduktif adalah lapisan yang terpasang antara lapisan semi konduktif dengan selubung
dalam, bila kabel tidak dilengkapi dengan perisai (armor) maka lapisan ini dipasang antara lapisan
tabir semi konduktif dan sarung kabel. Tabir (screen) ini dibuat dari bahan penghantar seperti
tembaga.
Bentuk-bentuk pemasangan tabir (screen) pada kabel sebagai berikut :

Pita yang dililitkan sepanjang kabel.

Pita yang dipasang memanjang dan ditutup dengan cara mekanis.

Pembalut berbentuk anyaman dipasang pada kabel.

Tabir Semi Konduktif


Tabir (screen) semikonduktif adalah lapisan yang melingkupi setiap inti kabel untuk kabel tegangan
tinggi. Tabir (screen) ini dibuat dari bahan semi konduktor.
Fungsi tabir semikonduktif diantaranya :

Untuk mendapatkan distribusi medan listrik yang seragam sehingga tidak terjadi penumpukan
tegangan pada celah-celah elemen penghantar.

Mencegah terjadinya corona discharge antara penghantar dan isolasi (celah-celah elemen
penghantar)

Letak pemasangan lapisan tabir (screen) yaitu :

Dipasang diantara tabir konduktif dan isolasi (outer semi conductive compound atau insulator
screen), atau lebih dikenal sebagai tabir luar.

Dipasang antara isolasi dan hantaran (inner semi conductive compound atau conductor
screen), atau dikenal sebagai tabir dalam.

Tabir konduktif
Tabir (screen) konduktif adalah lapisan netral di luar isolasi untuk kabel tegangan menengah dan
kabel tegangan tinggi. Lapisan ini dihubungkan dengan ground.
Fungsi dari tabir (screen) konduktif diantaranya :

Untuk mendapatkan distribusi medan yang radial.

Menjamin pentanahan sepanjang rangkaian bagian luar kabel untuk mengamankan manusia
terhadap bahaya tegangan sentuh listrik.

Mengalirkan arus kapasitif yang timbul dalam isolasi karena adanya tegangan phasa ke tanah.

Mengalirkan arus gangguan hubung singkat ke tanah sampai pentanahan yang paling dekat.

Selubung (sheath)
Bahan selubung (sheath) dapat dibagi menjadi tiga golongan diantaranya :
1.

selubung logam, misalnya timbel, alumunium.

2.

selubung karet (sintetis), misalnya karet silikon (silicone rubber), polychloroprene.

3.

Selubung plastic, misalnya PVC.

Fungsi selubung (sheath), sebagai berikut :

Melindungi inti kabel dari pengaruh luar.

Melindungi kabel terhadap korosi.

Menahan gaya mekanis.

Melindungi / mengamankan kabel terhadap gaya listrik dari luar.

Mencegah masuknya uap air / cairan ke dalam kabel secara vertikal.

Untuk kabel kertas yang diresapi minyak (impregnated paper), selubung juga mencegah
keluarnya minyak.

Bantalan (bedding)
Bantalan berfungsi sebagai kedudukan perisai (armor) dan mencegah proses elektrolisa, sehingga
tidak merusak bagian dalamnya. Bantalan diletakkan dibawah perisai (armor).
Pada kabel isolasi kertas, bantalan dilengkapi dengan kompon kedap air, dan mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :

Tidak bereaksi dengan selubung dan perisai namun tetapmelekat dengan sempurna pada
selubung dan perisai.

Tidak mudah berubah dengan adanya perubahan temperatur.

Tidak mudah sobek bila terkena getaran.

Perisai (armor)

Perisai (armor) berfungsi untuk melindungi bahan isolasi dari kerusakan mekanis, karena bahan isolasi
mempunyai sifat mekanis yang kurang sempurna.
Berdasarkan bentuknya perisai dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :

Perisai pita baja (steel tape armour).

Perisai kawat baja (steel wire armour).

Perisai alumunium (alumunium armour).

Bahan Pengisi (filler)


Bahan pengisi (filler) adalah bahan yang digunakan untuk mengisi ruang (celah) yang masih kosong
antara ketiga inti kabel, supaya didapat bentuk kabel yang bulat, selain itu bahan pengisi berfungsi
untuk memisahkan selubung dengan tabir (screen) logam. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan
selubung luka akibat goresan tabir (screen) logam. Bahan pengisi untuk kabel kertas menggunakan
jute (serat goni), sedangkan kabel XLPE menggunakan PVC.
Jaket Kabel (serving)
Jaket kabel ini dipasang diatas perisai (armor) yang berfungsi sebagai bantalan bagi perisai, dan juga
sebagai komponen yang berhubungan langsung dengan tanah.
Pada kabel kertas, jaket kabel menggunakan bahan dari jute (serat goni), dan pada kabel XLPE
jaketnya terbuat dari PVC.
Penandaan
Pada umumnya, kabel tegangan menengah inti tiga berisolasi XLPE juga menggunakan penandaan
untuk memudahkan pekerja dalam mengidentikasi kabel tersebut. Penandaan pada kabel biasanya
terletak pada permukaan selubung luar kabel serta pada kemasan (drum). Pada permukaan selubung
luar harus diberi tanda pengenal dengan cetak timbul yang jelas, tidak mudah terhapus, dengan jarak
antara tidak melebihi 50 cm.
Penandaan tersebut antara lain berisi :
43.

Tanda standar SPLN 43.

44.

Tanda pengenal produsen.

45.

Kode pengenal jenis kabel.

46.

Jumlah inti dan luas penampang.

47.

Tegangan pengenal.

48.

Tanda Pengenal Badan Penguji.

Kabel tegangan menengah inti tiga berisolasi XLPE menggunakan kode pengenal jenis kabel
(nomenklatur) seperti berikut :

Huruf
Kode

Komponen

Kabel jenis standar dengan tembaga sebagai


penghantar

NA

Kabel jenis standar dengan alumunium sebagai


penghantar

2X

Isolasi XLPE (polietilen ikat silang)

CE

Penghantar konsentris pada masing-masing inti

Selubung dalam PVC

2Y

Selubung luar PE (polietilen)

Selubung luar PVC

FGb

Perisai kawat baja galvanis pipih

RGb

Perisai kawatbaja galvanis bulat

Perisai pita baja galvanis

Cm

Penghantar dipilin bulat dipadatkan

Penandaan kode pengenal dilengkapi dengan jumlah inti, luas penampang penghantar serta tegangan
pengenal Uo/U. Selubung luar kabel harus berwarna merah.
Penandaan pada kemasan
Pada setiap kemasan harus tercantum penandaan yang jelas, mudah dibaca dan tidak mudah
terhapus. Penandaan pada kemasan sekurang-kurangnya adalah :
1.

Nama standar SPLN 43

2.

Tanda Pengenal Produsen

3.

Kode pengenal jenis kabel

4.

Luas penampang penghantar

5.

Tegangan pengenal

6.

Panjang kabel dalam meter

7.

Arah gulungan dengan tanda anak panah

8.

Berat bersih dan kotor (sebagai informasi untuk transportasi)

Instalasi Kabel Tanah


Metoda yang umum digunakan untuk instalasi kabel tanah adalah meletakkan kabel tanah langsung di
dalam tanah dengan 2.5 meter. Penanaman kabel tanah harus memperhatikan syarat-syarat yang
telah ditentukan sebagai berikut :
1.

Penentuan Jalur Lintasan Kabel

Kabel-kabel sebaiknya ditanam pada tanah umum (Negara), di bawah trotoar, atau
berm jalan (melintang jalan raya).

Membelokkan arah kabel dengan aturan, jari-jari belokkan adalah sekurang-kurangnya 15 kali

diameter kabel bagian luar.


1.

Lebar Galian

Faktor yang harus diperhatikan adalah jalur yang akan digunakan penggalian, dimana lebar galian
harus disesuaikan dengan kondisi sekitarnya. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Lebar galian minimum 0.40 meter, dan jika kabel yang akan digelar lebih dari satu maka lebar

galiannya harus disesuaikan. Untuk penggelaran kabel sebanyak 6 buah, lebar galiannya adalah
1.6 meter.
Untuk jalur penggalian lebih dari satu harus diberikan jarak minimum 260 cm atau

diberikan isolasi pelindung menggunakan batu yang diletakkan antara kabel dan dipasang
miring.
1.

Kedalaman Galian

Kedalaman galian yang disyaratkan bertujuan untuk menghindari kerusakan kabel akibat kesalahan
mekanis. Berikut ini syarat kedalaman galian kabel, diantaranya :

Kedalaman penggalian kabel harus cukup (minimum 2.5 m)

Dasar lubang galian harus diratakan dan diberi lapisan pasir setebal 61 m.

Pada galian yang menyebrang jalan aspal yang tidak dibuat terowongan kabel, maka
kabel harus dimasukkan di dalam pipa PVC sebagai pelindung kabel.

MACAM-MACAM KABEL
1.Kabel Bawah Tanah
Sistem listrik dari saluran transmisi bawah tanah dengan kabel banyak ragamnya. Dahulu, sistemnya
di Jepang adalah sistem tiga-fasa tiga kawat dengan netral yang tidak ditanahkan. Sekarang, sistem
pembumiannya adalah dengan tahanan tinggi atau dengan reactor kompensasi, untuk
mengkompensasikan arus pemuat pada kabel guna menjamin bekerjanya rele serta guna membatasi
besarnya tegangan lebih. Di Eropa sistem pembumian dengan reactor banyak dipakai, sedang di
Amerika sistem pembumian langsung atau sistem pembumian dengan tahanan yang kecil banyak
digunakan. Juga di Jepang sekarang banyak terlihat sistem Amerika yang terakhir itu dipakai,
terutama untuk saluran kabel diatas 66 kV. Dalam sistem kelistrikan saluran transmisi merupakan
rantai penghubung antara pusat-pusat pembangkit tenaga menuju pusat beban malalui gardu induk
transmisi dan distribusi. Berdasarkan cara pemasangannya saluran sistem transmisi dapat dibagi
dalam tiga kelompok, yaitu: Saluran udara (overhead line), Saluran kabel bawah laut (submarine
cable) dan Saluran kabel tanah Pada sistem saluran kabel bawah tanah, penyaluran tenaga listrik
melalui kabel-kabel seperti kabel bawah laut dengan berbagai macam isolasi pelindungnya. Saluran
kabel bawah tanah ini dibuat untuk menghindari resiko bahaya yang terjadi pada pemukiman padat
penduduk tanpa mengurangi keindahan lingkungan.
2.Klasifikasi Kabel Tenaga
Untuk penyaluran tenaga listrik dibawah tanah digunakan kabel tenaga (power cable). Jenis kabel
tenaga banyak sekali, namun demikian dapat diklasifikasikan menurut kelompok-kelompok berikut;

Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor) misalnya, kabel bersarung timah hitam (lead
sheahted), kabel berkulit pita baja (steel-tapearmored). Kelompok menurut konstruksinya misalnya:
plastik dan karet (jenis BN,EV,CV) kabel padat (jenis belt,H,SL,SA), kabel jenis datar (flat-type), kabel
minyak (oil-filled). Kelompok menurut penggunaan, misalnya, kabel saluran (duct draw-in), kabel
taruh (direct-laying), kabel laut (submarine), kabel corong utama (main shaft), kabel
udara(overhead). Kabel (isolasi) kertas yang diresapi minyak (oil impregnated)biasanya digunakan
untuk saluran transmisi bawah tanah, meskipun untuk tegangan dibawah 35 KV kabel plastik atau
kabel butyl juga dipakai. Sebagai penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit (annealed
stranded),meskipun kawat aluminium berlilit (karena ringan) juga dipakai untuk kabel udara. Sebagai
pembungkus sering digunakan timah hitam, meskipun alumunium sekarang juga disukai, bukan saja
untuk kabel udara, tetapi juga untuk kabel minyak. Sebagai kulit pelindung digunakan pita baja untuk
kabel tiga-kawat yang ditaruh langsung dan kawat baja untuk kabel tiga-kawat yang ditaruh didasar
laut . Kawat tembaga, kawat baja tahan karat dan kawat aluminium digunakan bila kabel satu-kawat
dipasang dengan tarikan kabel tanah tegangan tiggi yang dipasang dilingkungan PT. PLN (persero),
jika dilihat dari jumlah inti, penampang inti, jenis isolasi, dengan nilai tegangan nominal 30 KV, 70 KV,
150 KV terdapat beberapa jenis, yaitu: Jumlah inti (core) kabel. Kabel tanah berinti tunggal (single
core cable), pada dasarnya kabel ini dapat dipakai untuk segala tegangan yang umumnya adalah
tegangan tinggi., Kabel tanah berinti tiga (tree core cable) Kabel tanah ini terbatas pada tegangan 150
KV yang disebabkan oleh terbatasnya dimensi kabel, terutama sekali untuk keperluan transportasi dan
pemasangan.
Bentuk penampang inti pada konduktor, yaitu:
1.

Pejal

(Untuk ukuran kecil yang digunakan pada tegangan menengah dan tegangan rendah). Bentuk
penampang pejal ada dua macam, yaitu: pejal bulat dan pejal segitiga.
2.

Pilin (stranded): Untuk ukuran konduktor besar

3.

Berongga

Terutama untuk tempat minyak pendingin dan dipakai pada kapasitas penyaluran yang besar. Ada
yang berongga satu dan ada yang berongga banyak
Dari segi inti kabel dibgi menjadi 2 jenis yaitu:
1.

Kabel inti tunggal

2.

Kabel inti banyak

Kabel listrik saat ini diperlukan dalam berbagai keperluan dan kebutuhan nan berhubungan dengan elektronika dan jaringan
listrik, baik dalam skala rumah tangga maupun industri besar. Jenis kabel ini bermacam-macam, sebab perkembangan dari
isolasi kabel nan berupa plastik selubungnya. Selubung isolasinya di temukan lebih baik lagi maka semakin banyak pula
jenis kabel nan ada.
Kabel listrik merupakan penghantar konduktor listrik nan terdiri dari 2 atau lebih kabel konduktor, dalam 1 bagian. Kabel ini
terdiri dari 2 bagian, yaitu isolator dan bahan kontduktor. Isolator gunanya buat membungkus bahan konduktor nan
bahannya terbuat dari alumunium, tembaga, dan lain-lain. Sedangkan isolator sendiri bahannya terbuat dari thermosetting
dan juga thermoplastik.
Kabel listrik pada umumnya dipakai sebagai rangkaian jaringan listrik nan terpasang di bagian-bagian eksklusif pada
berbagai bangunan gedung, diletakan dalam jaringan bawah tanah, jaringan bawah laut, dan juga jaringan listrik dengan
mengunakan tiang pancang. Sedangkan kabel nan fleksibel banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronika
maupun mesin nan besifat mobile dan portabel.
Untuk mengetahui kekuatan hantaran listrik digunakan ketentuan dalam KHA, dan ini diatur oleh spesifikasi dlam SPLN.
Sedangkan buat mengukur parameter dalam hantaran listrik ini digunakan satuan ampere. Salah satu pengukur kekuatan
hantaran listrik dalam kabelnya dapat dilihat juga dari luas bentuk penampang konduktornya.
Pengukur tegangan listrik dalam kabel listrik digunakan satuan volt, sedangkan sebagai pengukur daya digunakan satuan
watt. Kabel listrik dibedakan dalam beberapa kategori buat membedakan kekuatan tegangannya, yaitu kabel bertegangan
rendah, kabel bertegangan menengah, dan kabel bertegangan tinggi.
Sebagai contoh, kabel dialiri tegangan listrik sebesar 220 volt dan kekuatan hantaran listrik 10 ampere, maka kabel itu
mampu mengeluarkan daya dihitung dari 220 volt dikalikan dengan 10 ampere sebanyak 2.200 watt.
Kabel listrik dibuat berdasarkan fungsi pemakaiannya. Tujuannya, mencegah bahaya nan timbul dampak dari pengunaan
kabel tak sinkron dengan ketentuan kekuatan hantaran listrik pada penampang kabel. Kabel mempunyai beberapa tipe
dilihat dari bahan konduktor juga bahan isolasinya.
Seperti kabel dari Inggris mempunyai simbol NYVIN (Nylon Polyvinyl Chloride), TERSIL (Tersilicon atau Polyster Silicon),
TRINIVIN (Three Single Nyvin Cables), dan METSHEAT (Metal Braided Sheath). Jenis dari kabel listrik dikelompokan
berdasarkan singkatan nan terdiri dari beberapa huruf dan angka.
Semakin bertambahnya jenis kabel nan muncul, terkadang membuat binggung kalau tak diberi tambahan keterangan.
Sekalipun singkatan kode itu sudah sinkron ketentuan dalam ukuran tertentu. Kabel nan merupakan penghantar listrik ini
terdiri dari 1 atau banyak serabut inti konduktor, nan solid dengan dibungkus isolator eksklusif dan membentuk kesatuan
dalam isolator pembungkusnya.
Dengan melihat hal itu, maka ada beberapa pokok spesifikasi dari kabel, yaitu:
1.

Konduktor, yakni media penghantar listrik.

1.

Isolasi sebagai media buat membungkus konduktor nan bersifat dielektrik, nan mampu memberikan konservasi
terhadap keadaan sekitarnya dari daya listrik.

1.

Pelindung luar sebagai pelindung dari bahan-bahan eksklusif nan akan merusak prosedur konduktor.

Untuk mengetahui ukuran kabel, kita dapat melihat tabel nan berdasarkan ketetapan AWG (American Wire Gage). Dan buat
itu, ada alat pengukurnya nan berbentuk lingkaran nan disertai berbagi lubang ukuran, dari bermacam-macam kabel.
Kabel nan akan diukur dimasukkan ke dalam slot ukur, dengan ketentuan kabel mampu dinamis mundur tanpa halangan.
Sehingga pengukuran kabel sinkron dengan tabel ukur.
Ada beberapa faktor krusial dalam memlih dawai dan ukurannya sebagai pertimbangan buat transmisi dan mendistribusikan
tenaga listrik. Faktor itu ialah adanya kerugian dampak dari tenaga nan hilang, di mana listrik diubah menjadi panas, sebab
tahan listrik itu sendiri.
Kerugian pada tegangan dampak dari turunnya tegangan listrik menyebabkan tegangan menjadi drop. Dan batasan
tegangan pada penghantar tak sinkron dengan kekuatan hantaran listrik, sehingga akan menimbulkan panas nan akan
merusak bahan isolasi. Inilah salah satu terjadinya interaksi pendek pada kabel listrik , sehingga banyak terjadi kerusakan
dampak interaksi pendek ini.

Berbagai Faktor buat Memilih Bahan Penghantar Kabel Listrik


Perak merupakan bahan terbaik sebagai penghantar. Namun, sebab mahal bahan dan terbatas, bahan itu tak banyak
digunakan. Hanya sebagian kecil saja nan menggunakan, buat hal-hal tertentu. Untuk saat ini, bahan nan paling banyak
digunakan ialah tembaga dan alumunium. Kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pada tembaga, bahannya mudah dibentuk dan mempunyai bahan penghantar nan baik daripada alumunium, serta mudah
ditarik dan disolder dalam rangkain elektronika. Hanya kekuranganya, tembaga bahannya lebih mahal dan lebih berat
daripada bahan dari alumunium. Daya hantar alumunium hanya 60 persen dari daya hantar tembaga, dan bahannya lebih
ringan buat digunakan.
Pada umumnya, pemasangan jaringan listrik banyak mengunakan tembaga dan alumunium dengan kemurnian bahan
hampir mencapai 100 persen. Tahanan pada penghantar tembaga ini mempunyai ukuran standar nan tercatat dalam
anggaran standar internasional sebesar 0,017241 ohm mm/m dan temperatur 20 derajat celcius.
Pada alumunium, ukuran standar nan harus dimiliki tak boleh lebih besar dari 0,028264 ohm mm/m. Dari berbagai
pertimbangan itulah maka sebagai penghantar dengan bahan nan ringan dan mempunyai jaringan kontruksi nan lebih
ekonomis biaya, lebih menguntungkan mengunakan alumunium sebagai bahan konduktornya.

Bahan Isolasi dan Selubung dalam Kabel Listrik


Bahan isolasi nan baik ialah nan mempunyai kekuatan isolasi tinggi, dielektris tinggi, tahan terhadap kelembapan, dan asam
nan tinggi pula. Selain itu, mempunyai mekanis nan sesuai. Bahan nan digunakan sebagai isolator konduktor ialah bahan
nan terbuat dari PVC (Polivinilclorida).

Untuk membuat bahan ini lebih fleksibel digunakan bahan pelunak (plasticier) sebagai pencampurnya, dengan bahan
isolator dari PVC mampu menahan suhu sampai 70 derajat celcius, dan bahkan ada nan mampu menahan suhu mencapai
105 derajat celcius.
Isolasi kabel listrik juga mempunyai selubung nan terbagi dalam beberapa lapisan, sebagai berikut.
1.

Selubung dari bahan plastik PVC

Bahan nan digunakan merupakan bahan nan sama dengan isolator kabel, tapi di sini bahan PVC ini diubah menjadi plastik
buat selubung kabel. Selubung ini diletakan di luar kabel. Sehingga membentuk lapisan nan lebih halus dan bersih.
1.

Selubung dari bahan polyurethane dan polymide

Bahan dari polymide dibuat dari bahan asam amine dan asam karbon, sedangkan polyurethane dibuat dari bahan
polysocianates dan polyalcohol. Selubung dari bahan-bahan ini mampu melindungi dengan baik dari segi prosedur dan
daya isolasinya. Kebanyakan kabel nan berselubung dari bahan ini digunakan pada instalasi pesawat dan juga loka industri
lainnya.
1.

Selubung dari bahan karet

Bahan nan digunakan terbuat dari karet. Selubung dari karet ini kebanyakan digunakan buat kabel nan fleksibel. Sedangkan
buat selubung karet nan tahan panas digunakan campuran silikon.
1.

Selubung dari bahan logam

Bahan nan digunakan terbuat dari logam nan gunanya buat melindungi isolasi dari air, api, dan loka homogen nan
berbahaya. Selubung ini mempunyai campuran timah hitam dan kebanyakan dipakai pada selubung kabel di pompa bensin.
Ada juga nan mengunakan selubung logam dari seng dan alumunium. Biasanya selubung buat kabel ini digunakan di
daerah nan sering mengalami getaran kuat, seperti pemasangan kabel pada jalur kereta api. Dan kebanyakan selubung dari
bahan logam ini masih dibungkus pelindung dari bahan karet atau PVC buat mencegah karat.
1.

Selubung dari bahan amour

Bahan ini buat melindungi kabel dari tekanan nan tinggi dan biasanya terbuat dari beberapa plat baja. Kabel ini biasanya
dihubungkan ke ground tanah buat mencegah terjadinya kebocoran tegangan dampak dari rusaknya selubung.

Jenis Kabel Listrik (NYA, NYM dan NYY)


Perbedaan Antara Kabel Listrik NYA, NYM dan NYY
KABEL

LISTRIK

Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan
konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan
konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh


KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh
luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt,
besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari :
Ampere x Volt = Watt
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A =
2200 Watt.
KABEL N.Y.A

Biasanya digunakan untuk instalasi


rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis
bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.
KABEL N.Y.M

Digunakan untuk kabel instalasi listrik


rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna
putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan
yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
KABEL N.Y.Y

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya


warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan
memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi
yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK

1.

Bagian-bagian yang terpenting untuk penyaluran tenaga lsitrik antaran lain sebagai berikut :
Sumber Tenaga Listrik
Disini sumber tenaga untuk system jaringan yang kecil diambil dari pembangkit-pembangkit listrik ( misalnya, PLTA,
PLTD dll ).
Untuk Sistem jaringan yang besar sumber tenaga listrik diambil; dari Gardu Induk, karena pada Gardu Induk tempat
terkumpulnya tenaga listrik dari pembangkit-pembangkit listrik.

2.

Jaringan Distribusi Tegangan Tinggi

a.
b.

Disini dibagi menjadi dua macam :


Teganan Tinggi ( 30 Kv, 70 Kv, 150 Kv )
Tegangan Menengah ( 6 Kv, 20 Kv )
Jaringan Tegangan Tinggi ini dipakai untuk menghubungkan antara Gardu Induk dengan Gardu Induk; Pembangkit
dengan Gardu Induk.
Jaringan Tegangan Menengah untuk menghubungkan dari Gardu Induk ke Gardu Bagi.

3.

Gardu Induk
Hasil tenaga listrik dari pembangkit-pembangkit dikumpulkan pada Gardu Induk, dari Gardu Induk ini tenaga listrik
akan dibagi-bagikan ke Gardu Induk lain atau ke Gardu Hubung.

4.

Gardu Hubung
Tenaga listrik yang ada di Gardu Induk dibagi-bagikan ke Gardu Hubung, disini Gardu Hubung berfungsi membagibagikan ke Gardu Distribusi, biasanya dengan tegangan menengah.

5.

Gardu Distrubusi
Tegangan menengah dari Gardu Hubungan tersebut sebelum dibagikan ke konsumen diturunkan lebih dahulu di
Gardu Distribusi.

6.

Jaring Distribusi Tegangan Rendah


Tegangannya sama dengan tegangan pada konsumen / pamakai.
Jaringan ini untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Pembagi ke Pemakai / Konsumen.

PERSYARATAN SISTEM DISTRIBUSI


Pada umumnya pada bagian system penyaluran tenaga listrik baik untuk tegangan tinggi maupun tegangan
rendah yang paling banyak mengalami gangguan-gangguan yang bias mengganggu kontinuitas aliran tenaga listrik

1.
2.
3.
4.

untuk komsumen.
Sedangkan para konsumen mengharapkan adanya :
Kontinuitas aliran listrik harus terjamin
Keselamatan panduduk dengan adanya jaringan listrik harus terjamin
Mutu kwalitas tegangan yang pada titik-titik bebenar-benar harus memenuhi persyaratan minimal.
Keselamatan / keamanan dari alat-alat kepunyaan konsumen harus dijamin keamanannya apabila ada gangguan
jaringan Distribusi.
Untuk mendapatkan hal-hal tersebut di atas maka harus diperhatikan mengenai Perencanaan system Distribusi

1.

yaitu :
Masalah Kelistrikan

2.

Misalnya antara lain : tegangan, rugi-rugi daya, alat pengaman, pengetanahan dan
lain-lain.
Masalah Mikanis

3.

Misalnya : gaya tegangan kawat ( strees ), andongan ( S ag ), jenis kawat / kabel,


Isolator dan lain-lain.
Masalah Kostruksi
Misalnya : macam tiang ( untuk saluran udara ), fondasi tiang, penanaman kabel
( saluran dalam tanah ), bentuk bangunan gardu-gardu, serta keadaan
alam sekitar lintasan system Distribusinya dan lain-lain.

KLASIFIKASI SISTEM DISTRIBUSI

1.
2.

Sistem penyaluran tenaga listrik dapat di klasifikasikan dari bermacam-macam segi :


Berdasarkan Arus Listrik
Sistem distribusi arus searah ( D C Distribution Systems )
Sistem distribusi arus bolak-balik ( A C Distribution Systems )
Berdasarkan Ukuran Tegangan

Sistem penyaluran tenaga tegangan tinggi

Misalnya : 6 Kv, 20 Kv, tegangan menengah


30 Kv, 70 Kv, 150 Kv, tegangan tinggi
Sistem penyaluran tenaga tegangan rendah.

3.
-

Misalnya : 127 / 220 V, 220 / 380 V.


Berdasarkan Bentuk Jaringan
Jaringan radial terbuka
Jaringan tertutup
Jaringan Mesh.
Jaringan Radial Terbuka
Sistem jaringan yang sederhana seperti pada gambar, adalah dengan system 3 phasa maupun 1 phasa.
Adapun system seperti tersebut masih mempunyai kekurangan-kekurangan antara lain :
a.
Apabila ada gangguan pada system jaringan tersebut misalnya pada Trafo jaringan tegangan tinggi, maka
harus ada pemadaman, karena hanya ada satu saluran saja. Sehingga kontinuitas pelayanan kurang terjamin.

b.

Kapasitas pelayanan/pengiriman beban lebih besar.

Jaringan Paralel
Bentuk Jaringan Tertutup
Biasanya sumber-sumber tenaga listrik dikumpulkan pada Gardu Induk.

Dari Gardu Induk ini tenaga listrik dibagikan ke Gardu-Gardu Hubung, jadi setiap Gardu Hubung diisi/dilayani oleh 2
saluran. Jaringan system ini mempunyai kontinuitas pelayanan dan mutu tegangan lebih baik.
Bentuk Jaringan Bersimpul Banyak
Bentuk jaringan lebih sempurna/kompleks dari jaringan tertutup. Hanyak berbeda karena pada system jaringan ini
a.
b.

mempunyai :
Gardu Induk lebih dari satu dan antara gardu induk dan gardu induk ada hubunannya/parallel.
Setiap Gardu Induk menerima tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik.

4.

Berdasarkan Cara Pemasangan

5.

Dengan cara :
Saluran Udara ( Over head linees )
Saluran bawah tanah ( Under gronnd cables )
Untuk Penyaluran Sistem Arus Bolak Balik Dapat Berupa :

Sistem distribudi 1 phasa, 2 phasa, 3 phasa.

PERLENGKAPAN SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK

1.
2.
3.
4.
5.

Perlengkapan-perlengkapan utama antara lain sebagai berikut :


Transformator
Penghantar
Tiang listrik
Alat-alat Pelindung
Isolator

1.

Transformator
Berfungsi untuk merubah tegangan listrik. Transformator ini dapat menaikkan
menurunkan tegangan ( Step Down ).
Jenis transformator untuk 1 phasa maupun 3 phasa.
Untuk transformator 3 phasa banyak dipakai dengan hubunan bintang segitiga

( step Up ) maupun

( Yd ), maupun segitiga bintang

( Dy ).
Ukuran transformator antara lain sebagai berikut, 3 KVA, 5 KVA, 10 KVA, 25 KVA, 37,5 KVA, 50 KVA, 100 KVA dan
2.

lain-lain.
Penghantar
Untuk penyaluran tenaga listrik yang kecil ( beban kecil ) dipakai penghantar tembaga dan biasanya dipakai kawat
tembaga terbuka ( Bare Copper Conductor ) dan pada tempat-tempat tertentu memakai kawat penghantar
berisolasi.

a.
b.
c.
d.
e.
3.

Untuk system penyaluran tenaga yang besar ( beban yag besar ) dipakai kawat alumunium ( ACSR ).
Bentuk penghantar bias bermacam-macam antara lain :
Penghantar tembaga untuk ( Solid )
Penghantar tembaga bverurat banyak ( strainded )
Penghantar tembaga berlobang ( Hallow )
Penghantar telanjang ( termasuk No. a, b, c )
Penghantar berisolasi atau kabel tanah.
Tiang Listrik
Berfungsi untuk menahan penghantar agar dalam penyaluran tenaga listrik dapat bebas dari gangguan-gangguan.
Dalam system penyaluran tenaga dikenal beberapa macam tiang listrik antara lain :
a.
Tiang kayu
b.

Tiang besi

c.

Tiang Beton

Tiang Kayu
Dipakai karena pengerjaannya sederhana dan harga relative lebih murah dari jenis tiang lainnya. Biasanya dipakai

4.

jenis kayu besi, jati dan lain-lain.


Tiang Besi
Memakai tiang ini diinginkan konstruksi lebih kuat.
Tiang Beton
Jenis tiang ini jarang dipakai karena konstruksinya lebih sukar dibandingkan dengan jenis lainnya.
Alat Pelindung
Untuk melindungi system dari gangguan diperlukan alat-alat pelindung agar bila ada gangguan tidak akan

berakibat fatal terhadap alat-alat yang penting.


Alat pelindung antara lain berupa :
Alat pelindung arus / beban lebih
Alat pelindung tegangan lebih

Untuk bentuk jaringan yang makin sempuran ( missal, Mesh ) maki banyak tipe alat pelindung.
Adapun alat pelindung berfungsi :
Melindungi system dari beban lebih
Mengisolir bagian system yang kena gangguan
Melindungi dari gangguan petir
Melindungi terhadap gangguan fisik dari luar.

5.

Isolator

Fungsi Isolator
Fungsi dari segi listrik :
Mengisolasi / menyekat antara :
Kawat phasa dengan tanah
Kawat phasa dengan kawat phasa

Fungsi dari segi mekanik :


Menahan berat dari kondoktor / kawat
Menahan adanya perubahan konduktor akibat perbedaan temperature dan angina.
Mengatur jarak dan sudut antara konduktor / kawat.

Berdasarkan jenis bahan isolator :


Isolator gelas
Isolator keramiki

Biasanya untuk jaringan distribudi tegangan rendah banyak dipakai isolator gelas dan untuk tegangan tinggi banyak
dipakai isolator keramik.
Isolator gelas bersifat mengkondansir kelembaban usara, sehingga lebih sudah debu-debu melekat dipermukaan
isolator gelas tersebut, sehingga kalu dipakai untuk tegangan tinggi makn mudah terjadinya peristiwa kebocoran
arus listrik ( leakage currant ) lewat permukaan isolator tersebut yang berarti mengurangi sifat isolasinya.
Kalau isolator keramik sukar dipengaruhi oleh perubahan suhu / temperatir dan dibandingkan dengan bahan dari
gelas, bahan persolin lebih kuat.
Menurut kontruksinya, isolator dapat dibagi atas :
1.
Isolator gantung ( auspension type insulator )
2.

Isolator tarik ( strain type insulator )

3.

Isolator pasak ( pin type insulator )

Jenis No. 1 dan No. 2 banyak dipakau untuk tegangan tinggi ( S.U.T.T. ) dan untuk tegangan menengah dan
tegangan rendah banyak dipakai isolator jenis pasak dan hanya pada tiang-tiang sudut dan tiang-tiang achir baru
dipergunakan isolator tarik, guna menahan gaya tarik kesamping dan gaya tarik lurus, disamping itu juga untuk
menahan gaya berat penghantar.

PENGGUNAAN MACAM-MACAM BENTUK ISOLATOR DALAM JARINGAN TEGANGAN RENDAH

MACAM ISOLATOR MENURUT TEGANGANNYA

Gambar a) Isolator untuk tegangan rendah


b) Isolator untuk tegagan tinggi

Maka makin tinggi tegangan :


Besar dan berat lebih besar
Lekuk / sirip lebih banyak / dalam

Gambar c) Bentuk dari bermacam Isolator, menurut besar kecilnya tegangan.

ISOLATOR UNTUK TEGANGAN MENENGAH DAN TEGANGAN TINGGI

2.

Gambar 1 dan 2
Berat dari dua macam isolator yang berbeda menurut / berdasarkan tegangannya.

Untuk tegangan yang berbeda maka jumlah isolator juga tidak sama jumlahnya, untuk type isolator gantung.
( Suspension type insulator )
KEBOCORAN ISOLATOR
Apabila daya penyekat dari isolator tidak baik maka akibatnya aka ada arus listrik yang mengalir dari konduktor ke
tanah melalui tiang listrik.

Percobaan :
Percobaan untuk mengetahui isolator dalam keadaan tidak baik/ bocor ataupun dalam keadaan baik.

Terminal A dan B diberi sumber tegangan dan dipasang mili ampere meter.
Apabila ampere meter menunjuk berarti antara konduktor dan tangkai / tiang ada liran listrik jadi isolator tersebut

dalam keadaan bocor.


Apabila ampere meter tidak menunjuk berarti isolator tersebut dalam keadaan baik.

Percobaan 2
Pada posisi No. 1

Isolator diletakan berdiri tegak artinya dalam keadaan normal mili ampere meter tidak akan menunjuk.
Pada posisi No. 2

Isolator diletakan miring, mili ampere masih tetap belum menunjuk berarti belum ada kebocoran arus.
Pada posisi No. 3
Isolator diletakan terbalik, mili ampere akan menunjuk, karena ada kebocoran arus listrik karena melalui bagian
dalam kemasukan air hujan.

GANGGUAN PADA TRANSMISI TENAGA LISTRIK


Didalam penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai ke pemakai tenaga listrik atau konsumen, sering

dijumpai bermacam-macam gangguan.


Kurang lebih 2/3 bagian dari seluruh gangguan adalah terletak pada saluran transmisinya.
Gangguan-gangguan tersebut antara lain disebabkan oleh karena sbb. :
gangguan mekanis
gangguan thermis
gangguan yang diakibatkan oleh tegagan lebih listrik.

Gangguan seperti tersebut diatas antara lain dapat menyebabkan :


gangguan hubung singkat
gagguan ketanah
konduktor putus
isolator retak, dll
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada saluran transmisi tegangan tinggi antara lain sbb

1)

:
Petir
Gangguan dari petir ini dapat menyebabkan terjadinya tegangan lebih yag dikenal dengan nama surya petir

2)

( lightning surge ).
Burung-burung atau daun-daun
Jika burung-burung ataupun daun-daun yang berterbangan dan mendekati isolator gantung maka akan terjadi

3)

berkurangnya CLEARACE ( kelonggaran ) sehingga akan timbul FL OVER.


Polusi ( debu )

Debu menempel pada isolator yang berarti akan mengurangi sifat isolasi dari isolator tersebut dan juga dapat
4)

menyebabkan FLASH OVER


Keretakan isolator yang mungkin diakibatkan oleh karena peristiwa mekanis maupun thermi, ini dapat
mengakibatkan terjadinya BREAK DOWN apabila ada petir yang menyambar.

GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

Pada peristiwa gangguan hubung singkat akan menimbulkan arus lebih ( over courant )
Arus lebih tersebut atau arus gangguan besarnya tergantung dari pada :
jenis dan sifat gangguan hubung singkat tersebut
kapasitas dari power atau tenaga pada sistem
methode hubungan netral dari transformator
jarak terjadinya hubung singkat tersebut.

Macam-macam gangguan hubung singkat yag mugkin terjadi antara lain :


gangguan satu phasa ke tanah
ganguan antara phasa dengan phasa
gangguan dua phasa ke tanah
gangguan tiga phasa.

Dengan adanya gangguan hubung singkat tersebut akan mengakibatkan :


pelayanan kepada kunsumen menjadi terganggu

terjadi penurunan tegangan pada sistem


merusak peralatan-peralatan yag dekat dengan gangguan tersebut.
Mengurangi stabilitas dari kerja parallel dari beberapa mesin ( generator ).

GANGGUAN TEGANGAN LEBIH

1.
2.

Terdapat dua macam tegangan atau tegangan surya pada system jaringan listrik, antara lain sbb. :
Surya hubung ( switchin surge ), yang pada prinsipnya disebabkan oleh pemutusan saluran listrik yang berbeban.
Surya petir ( lightning surge ), tegangan surya ini yang disebabkan oleh karena sambaran petir pada jaringan.
Tegangan surya ini sangat tinggi, terutama tegangan surya yang diakibatkan karena petir, sehingga bila system ini
terkena gangguan tidak dilidungi akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada peralatan yang dilalui oleh
tegangan surya tersebut.
Faktor gangguan petir pada umumnya dihindari dengan suatu system perlindungan yang tepat.
Sistem perlindungan tegangan surya pada suatu system tenaga listrik umumnya berfungsi Untuk membatasi
tegangan surya dengan melewatkan tegangan surya tersebut ke tanah
Gelombang petir tersebut berjalan pada konduktor dan perjalannya bentuk gelombang petir mengalami perubahan.
Pada umumnya kecuraman makin berkurang dan ekornya lebih panjang, seperti pada gambar.

Jadi semakin jauh dari gangguan, tegangan tidak begitu tinggi.


Dari penyelidikan diperkirakan bahwa untuk mencapai harga puncak berkisar antara 0 sampai 90 micro detik.
Sedang untuk mencapai dari harga puncak pada ekor gelombang antara 3 sampai 200 micro detik.

ALAT PENGAMAN TERHADAP SURYA PETIR SECARA LANGSUNG

Dititk tempat pukulan petir umumnya mempunyai kenaikan tegangan dan arus yang sangat tinggi. Bila pukulan
sudah begitu besar, perlindungan yang diberikan alat-alat pelindung petir (lightning arrester) tidak akan mencukupi
lagi. Karena itu pada tempat-tempat yang penting misalnya : Gardo Tramsformator, Sentral-Sentral Pembangkitan
dll, biasanya ditambah dengan tiang-tiang pelindung dan dilenkapi dengan kawat tanah.
Perlindungan ini pada prinsipnya ialah mengusahakan agar pukulan petir mengenai dahulu konduktor pelindung
yang telah dihubungkan baik dengan tanah dan dibuat tahanan tanah sekecil mungkin (kurang dari 4 ohm).
Dengan cara tersebut dapat diperoleh tegangan pada konduktor pelindung sedemikian sehingga cukup aman

1.

terhadap kekuatan isolasi dan kawat yang dilindungi.


Faktor-faktor yang menentukan system perlindungan ialah :
Besarnya sudut perlindungan.

Daerah yang dilindungi


berbentuk kerucut dengan sudut 30 derajat

Dan apabila keadaan tanah itu baik ( tahanan tanah / ground resistance) kecil, daerah yang baik mendapat
perlindungan sampai 45 derajat.

2.

Besarnya tahanan tanah.

1.
2.
3.
4.

Tahanan tanah harus diusahakan sekecil mungkin agar penurunan tegangan akibat arus petir cukup kecil.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai tahanan tanah dalam system pengetahanan antara lain sbb. :
Susunan tanah, missal : tanah liat, pasir, batu dll.
Suhu tanah yang ditanami electrode.
Kadar air tanah
Type konduktor dari kawat tanah.
*) Pengaman lebur pita ( STRIP FUSE )
Jenis pengaman ini mempunyai batas arus yang lebih luas/tinggi dari pada jenis pengaman sekrup.
Jenis ini mempunyai ukuran dari 6.500 Amper.

Bahan dibuat dari [plat tembaga dan timbel sebagai elemen leburnya.
*) Pengaman lebur kawar (WIRE FUSE)

Bentuk sama dengan pelebur pita dan pada jenis ini

mempunyai batas arus yang lebih kecil dan penampang elemn leburnya berbentuk lingkaran.
*) Pengaman pipa gelas (GLASS TUBE CARTRIDE FUSE)

*) Pengaman pipa terbuka

Digunakan untuk arus yang kecil dan tegangan rendah.

Mempunyai arus rating yang besar sampai 1.000 Amper.

Digunakan untuk saluran induk instalasi penerangan maupun tenaga.


Pengaman ini terdi5ri dari pipa porselin dan pada kedua ujungnya diberi pisau kontak dan didalmnya terdapat
elemen leburnya.
*) Pengaman lebur untuk tegangan tinggi
Sewaktu elemen lebur putus akan timbul panas yang sangat tinggi dan timbul busur

api yan sangat besar.


Untuk menyerap panas yang timbul digunakan pasir kwarsa (UARTZ SAND), yang diisikan ke dalam tabung.

Pemasangan dapat dimasukkan kedalam fuce holder dan dapat juga diberi pisau kontak.

SWITCH / SAKLAR

1.

Fungsi dari saklar adalah membuka dan menutup rangkaian listrik.


Macam-macam Switch :
Knife switch ( Saklar Pisah )
Dipakai untuk membuka dan menutup rangkaian yang kepasitas tegangan dan

arus rendah.
Misalnya pada penerangan atau tenaga yang kecil.

2.

Disconnecting Swirch ( Saklar Pisah )

Biasanya mengapit CB, jadi banyak di pakai di gardu yang berguna untuk memisahkan CB dari Rel dan juga dapat
untuk memindahkan /
membagi rangkaian Rel.

3.

Air Breake Switch ( Load Break Switch )

Yaitu sejenis disconnecting switch tetapi dapat dibuka dan ditutup pada waktu keadaan berbeban.

CIRCUIT BREAKER
Fungsi dari alat ini untuk memutuskan / menyambung rangkaian listrik pada waktu ada gangguan arus lebih alat
dapat memutuskan denga sendirinya.
Macam dari Circuir Breaker.
*) O C B : Kontaknya tercelup kedalam minyak yang berguna untuk memadamkan
busur api listrik.

*) Pemutus beban saluran udara : ( Air Beast Circuit Breaker )


Biasanya untuk batas tegangan 33 KV dampai dengan 765 KV.
Busur api dimatikan oleh semburan udara, dan semburan semburan udara dapat berfungsi untuk membuka dan
meutup kontak.

CARA KERJA PEMUTUS BEBAN MINYAK ( O.C.B. )

Pada saat terjadi gangguan arus lebih, maka relay pengaman akan bekerja menggerakkan kontak pemutus beban
tersebut dengan tenaga mekanis. Untuk ukuran pemutus beban yang kecil, relay pengaman menggunakan
SELENOID dan tenaga mekanisnya diambil dari tekanan balik pegas.
Bila TRIPPING COIL mendapat aliran arus listrik, akibatnya LENGAN PENAHAN akan terpukul sehingga ujung
penahan akan bergerak turun dan akan melepaskan PLUNGER, yang mendapat gayatarik dari pegas pembuka yang
semula menaham KONTAK GERAK pada kondisi tertutup.
Kontak-kontak dari pemutus beban jenis ini ditempatkan dalam minyak seperti pada gambar :

Keterangan :
1.
Closing coil

5. Penahan

2.

6. Tongkat

Plunger
3. Tripping coil
4. Plunger

7. Lengan

Ggr. A : OCB dalam keadaan

terhubung
Gbr B : OCB dalam keadaan
Akan terlepas/membuka
Gbr C : OCB dalam keadaan
terlepas membuka

CARA KERJA PEMUTUS BEBAN SEMBURAN UDARA


Pada saat terjadi gangguan arus lebih maka relay pengaman akan mendapat rangsangan dan rangsangnya tersebut
diteruskan ke RELAY BUKA dan KLEP BUKA. Akibatnya dari kedua alat tersebut terbuka, maka akan menyebabkan
adanya usara mauk dari KOMPRESOR.

Udara yang bertekanan tinggi tersebut akan menekan PISTON kebawah berarti akan menutuskan hubungan kontak
dari pemutus beban tersebut. Putusnya kontak tersebut akan mengakibatkan timbulnya bunga api listrik, tetapi
dengan lewatnya udara yang bertekanan tersebut bunga api akan dihembus keluar lewat LUBANG PELEPASAN.
Dan apabila menutup kembali maka RELAY TUTUP bekerja dan juga KLEP TUTUP nya, akibatnya udara dari
kompresor masuk dan PISTON akan bergerak keatas, dengan sendirinya kontak aka berhubungan lagi.

Keterangan :
T
: Terminal
Bb
: Batang Besi
P
: Piston
Rp
: Relay Pengaman

RB
: Relay Buka
RT
: Relay Tutup
KB : Klep Buka
KT
: Klep Tutup
K
: Kompresor
Tekanan udara besanya 75 kg/cm dan mempunyai kapasitas pemutusnya sampai
*) Pemutus Hampa ( Vacum Circuit Breaker )
Kehampaan yang tinggi ( 10
mmhg )

25.000 MVA.

Karena ruang yang hampa sekali itu memupyani daya isolasi yang sangat tinggi.
Pada akhir ini baru dikembangkan untuk tegangan kurang dari 15 KV
*) Pemutus Beban Hembusan Magnit ( Magnetic Air Circuit Bteaker )
Busur api dihembus oleh arus yang akan diputus itu sendiri kedalam ruang pemutus busur api.
Pemutus beban dipasang didalam kontak hubung tertutup
Biasanya jenis ini dipakai untuk tegangan dibawah 15 KV.

Anda mungkin juga menyukai