BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam
laporan keungan, karena dalam melakukan suatu aktivitas usaha,
manajemen perusahaan tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah
pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode akutansi yang
diakui sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007 : 23) adalah
sebagai berikut:
Pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama periode
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal. Pendapatan hanya terdiri dari arus
masuk bruto manfaat ekonomi yang diterima oleh perusahaan
untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih untuk dan atau atas
nama pihak ketiga bukan merupakan pendapatan karena idak
menghasilkan manfaat ekonomi bagi perusahaan dan tidak
mengakibatkan kenaikan ekuitas
Menurut Skousen dan Stice (Akbar, 2009 : 563 ) pengertian
pendapatan adalah sebagai berikut :
Pendapatan merupakan arus masuk atau peningkatan
aktiva lainnya sebuah entitas atau pembentukan utang (atau sebuah
kombinasi dari keduanya) dari pengantaran barang atau
penghasilan barang, memberikan pelayanan atau melakukan
aktivitas lain yang membentuk operasi pokok atau bentuk entitas
yang terus berlangsung
Konsep Pendapatan
Konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan
merupakan proses arus, yaitu penciptaan barang atau jasa oleh
perusahaan selama jarak waktu tertentu. Proses arus tersebut yaitu :
a. Pada waktu penyelesaian kegiatan utama
Pelaporan diharapkan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat dalam rangka pengambilan usaha dan
dapat dipahami oleh orang-orang yang dapat dipercaya
mengenai aktivitas perusahaan dan aktivitas ekonomi
serta bersedia mempelajari informasi.
b. Pada saat dijadikan kejadian teoritis.
Pelaporan keuangan harus dapat memberikan informasi
tentang sumber ekonomi suatu perusahaan dan keadaan
pelaporan
dilakukan
dalam
periode
3.
Unsur-unsur Pendapatan
Dalam PSAK No. 23.7, dinyatakan bahwa pendapatan
hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
diterima atau yang dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya
sendiri. Jadi untuk jumlah yang di taggih tas nama pihak ketiga,
seperti pajak Pertambahan Nilai (PPN), tidak mengakibatkan
kenaikan ekuitas oleh sebab itu harus dikeluarkan dari pendapatan.
Menurut
Accounting
Principles
Board
statement
pokok
perusahaan.
Misalnya,
perusahaan-
lain-lain
suatu
perusahaan.
Misalnya,
jasa
B.
Pengukuran Pendapatan
1. Pengertian Pengukuran Pendapatan
Pengukuran pendapatan merupakan unsur-unsur yang sangat
penting dalam laporan keuangan, karena dalam melakukan aktivitas
usaha dan manajemen perusahaan tentu ingin mengetahui nilai atau
jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode akuntansi
yang diakui sesuai dengan prinsip umum.
Hal yang erat dengan masalah pengakuan adalah masalah
pengukuran, menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007 : 23)
mendefinisikan :
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui
dan memasukan setiap unsur laporan keungan dalam neraca dan
laporan rugi laba.
Sedangkan menurut Hendriksen (2006 : 380) menjelaskan arti
pengukuran secara tradisioanal dalam akutansi yaitu :
Pemberian nilai angka ( numerical values ) pada objek atau kejadian
yang berhubungan dengan perusahaan dan diperoleh sedemikian
rupa sehingga cocok untuk digabungkan ( seperti total nilai aktiva )
2.
10
d.
11
e.
yang
diharapkan
akan
diperlukan
untuk
3.
12
C.
Pengakuan Pendapatan
1. Pengertian Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan adalah suatu masalah penting dalam
perekonomian saat ini, Financial accounting standard board (FASB) juga
telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh atas standar akuntansi
yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan. Laporan keuangan yang
dapat diandalkan dalam hal pengakuan pendapatan adalah sangat
penting.
Hal yang berkaitan erat dengan masalah pengakuan adalah
masalah pengukuran, menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007
: 20) mengartikan pengakuan sebagai berikut:
13
14
Definisi.
item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu
dari tujuh unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian) yaitu perlunya
pemahaman yang baik tetang definisi suatu pos yang sedang
dicatat agar proses pencatatan suatu pos dapat terlaksana dengan
baik.
b.
Dapat diukur.
Suatu pos yang dicatat dan dakui harus dapat diukur, baik
dalam bentuk kata-kata maupun dalam jumlah uang yang dapat
dicantumkan dalam laporan keuangan.
c.
Relevansi
Pencatatan yang relevan adalah yang mengandung nilai
peramalan, penegasan dan dicatat tepat waktu dalam laporan
keuangan, suatu pos harus dapat memberikan informasi bagi
pemakai
dalam
proses
pengambilan
keputusan,
dalam
15
d.
Reliabilitas
Keandalan suatu pos adalah yang dapat diverifikasi (daya
saji), netralis, dan ketepatan penyajian yang tulus atau jujur.
Empat kriteria pengakuan di atas, di terapkan pada semua item
yang akan di akui pada laporan keuangan. Dan Sebagai tambahan pada
empat pengakuan kriteria secara umum yang telah di jelaskan,
pendapatan dan keuntungan umunya diakui apabila :
a.
b.
jasa yang di jual. Pendapatan itu dapat di realisasikan ketika klaim atas
kas (misalnya, aktiva non kas seperti piutang usaha atau wesel tagih) di
terima yang ditentukan dapat segera di konversikan ke dalam kas
tertentu.
3. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendekatan transaksi membutuhkan definisi yang jelas tentang
kapan elemen laba harus diakui, atau dicatat, pada laporan keuangan.
Pada akuntansi berbasis akrual, pengakuan pendapatan tidak selalu
terjadi ketika uangnya telah diterima.
Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle)
menurut Donald (Salim, 2007 : 616) yaitu :
16
a.
barang dagang atau aktiva lainnya telah dipertukarkan dengan kas atau
klaim atas kas, dan jika pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila
aktiva yang diterima atau dipegang dapat segera dikonversi menjadi kas
atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui.
b.
4.
17
a.
Bahwa pendapatan dan biaya diakui pada saat penerimaan kas dan
pengeluaran kas (baik dalam bentuk uang tunai maupun pembayaran
melalui bank).
Prosedur akuntansi berdasarkan kas ini sering kita jumpai pada
organisasi-organisasi
yang
tidak
mencari
laba,
yang
tidak
Kas
Pendapatan
b.
Dr
Cr
xxx
xxx
18
5.
Dr
xxx
Cr
-
xxx
a.
Selama produksi
Dalam metode ini, Pengakuan pendapatan diakui pada saat
19
(2)
20
(3)
Jika terdapat bahaya dalam kontrak itu diluar resiko bisnis yang
normal dan berulang.
Metode kontrak selesai (completed contract method) ini hanya
b.
Akhir Produksi
Pendapatan bisa diakui setelah siklus produksi berakhir tepat
sebelum penjualan terjadi. Ini dapat dilakukan jika harga jual dan jumlah
penjualan dapat dihasilkan.Adapun Pengakuan pendapatan atas dasar
penyelesaian produksi ditujukan untuk produk dalam kriteria :
(1)
Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang
stabil,
(2)
(3)
21
dasar yang paling utama. Hal tersebut didukung dengan alasan antara
lain:
(1)
(2)
(3)
ekoknomi perusahaan.
(4)
d.
Penerimaan Kas
Pendekatan dasar kas hanya digunakan apabila tidak dimungkinkan
22
dengan
dihasilkan oleh lebih satu aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi
satu periode akuntansi.
c.
23
d.
Metode Penagihan
Metode ini digunakan untuk pendapatan jasa ketika ketidakpastian
D.
24
cek
dengan
bukti
pembayaran,
kasir
mencatat
berkala
(Mingguan
atau
bulanan),
petugas
25
a. Asuransi Kesehatan.
b. Slip setoran yang diterima dari bank
c. Dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai.
E.
PSAK
nomor
35
yang
dimaksud
dengan
jasa
26
sesuai
dengan
perjanjian
kontraktual
dengan
penyelenggara lain.
2) Pendapatan jasa telekomunikasi yang timbul dari interkoneksi
untuk hubungan internasional termasuk hubungan transit diakui
sebesar bagian pendapatan masing-masing penyelenggara untuk
periode berjalan, yang ditentukan sesuai dengan konvensi
internasional tentang pembagian interkoneksi.
3) Apabila informasi tentang jumlah bagian pendapatan sebenarnya
untuk periode berjalan belum diketahui jumlahnya, maka harus
ditentukan berdasarkan estimasi yang layak.
b. Untuk pengakuan pendapatan jasa telekomunikasi yang dilaksanakan
sendiri diatur sebagai berikut :
1) Pendapatan atas jasa pemasangan baru dan mutasi diakui pada saat
terminal pelanggan siap untuk digunakan.
27
2) Pendapatan
atas
pemakaian
fasilitas
telekomunikasi
yang
3) Pendapatan
jasa
sehubungan
dengan
penggunaan
sarana
aktiva
yang
penyerahan
kepemilikannya
baru
28
perusahaan
dalam
menjalankan
operasinya
pasti
menginginkan laba yang besar. Sementara laba itu berasal dari aktiva
dibandingkan dengan kewajiban atau dengan kata lain pendapatan
dengan beban.
Perkembangan
dan
terjadinya
deregulasi
dalam
bisnis
29