MANAJEMEN TAMBANG
Proses Manajemen
Oleh:
KELOMPOK 2
Syafril Maidi
1202056
1202062
1202064
1202066
Dody Iswandi
1202068
Eki Maruci
1202070
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proses
Manajemen. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang struktur kimia penyusun bumi dan berbagai
penampakan sifat fisik bumi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi
adalah
kesatuan
yang terdiri
perkumpulan untuk tujuan tertentu. Tujuan sebuah organisasi adalah tujuan yang
dianggap tujuan bersama sehingga orang-orang di dalamnya merasa terikat oleh
tujuan tersebut, meskipun setiap individu mempunyai tujuan pribadi dalam
mendirikan atau bergabung dalam suatu organisasi.
Sebagai proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijabarkan rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana cara menetapkan tujuan dalam berorganisasi?
2. Apa saja yang dilakukan dalam merencanakan sesuatu?
3. Bagaimana cara pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan
pengembangan tenaga kerja?
4. Bagaimana cara mengatur sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi?
5. Mengapa harus berinteraksi dengan tenaga kerja dan mengawasinya?
6. Bagaimana mengevaluasi hasil kerja dalam organisasi?
C. Tujuan
Maka dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuannya.
menempatkan,
melatih,
dan
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan yang
memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdpat dalam organisasi
tersebut. Sudah barang tentu tujuan yang aklan dicapai dimasa yang akan datang
tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelum nya. Dalam
rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang
telah dikemukakan diatas yang lebih dikenal sebagai proses manajemen.
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalammanajemen secara umum,
yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Secara umum proses manajemen dapat dikelompok kan menjadi:
1. penetapan tujuan (goal setting)
2. perencanaan (planing)
3. staffing
4. pengaturan (directing)
5. pengawasan (supervising)
6. pengendalian (controlling)
Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan tahapan
yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkaitan yang memungkinkan
adanya pengulangan klembali suatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya,
terutama dalam kaitannya hubungan antara perencanaan dan pengendalian.
Untuk
melaksanakan
proses
manajemen
diatas,manager
memerlukan
(legitimate)
2. Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (coercive power)
3. Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (reward power)
4. Kekuasaan/kekuatan yang boisa menyebabkan oranglain mengikuti atau
melakukan peniruan (reference power)
5. Kekuasaan
pengetahuan ,
pengamatan,
Kepemimpinan
memiliki
sifat
mengarahkan
yaitu
A. PENETAPAN TUJUAN
Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses
manajemen .tujuan merupakan misi sasaran yang dicapai oleh suatu organisasi
dimasa yang akan datang dan manager bertugas mengarahkan jalan nya organisasi
untuk mencapai tujuan tersebut. Efektifitas pencapaian tujuan tersebut, selain
ditentukan oleh kemampuan manager juga ditentukan oleh sifat sifat dari tujuan itu
sendiri. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat sifat sebagai berikut:
Dalam penetepan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan
yaitu apa yang disebut dengan pendekatan pendekatan puncak bawah (top down) atau
pendekatan dari ats dan pendekatan bawah puncak (bottom up) atau pendekatan dari
bawah.
Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (top-down), tujuan dibuat
terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan yang telah dirumuskan di sini
kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan manajemen di bawahnya untuk
kemudian dirumuskan lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling
bawah sehingga memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.
Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah merupakan
kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimula dari individu-individu
lapisan bawah. Kemudian dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada
lapisan manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. Begitu
seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak (top management),
tutjuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama.
Salah satu hal yang harus diperhatikkan dalam tujuan ini berkenaan dengan tingkatan
dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau tingkatan tertentu pula. Pada
tingkatan organisasi paling atas, dengan kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan
bersifat sangat global. Makin ke bawah tingkata tujuan tersebut makin terjabarkan
sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan
bertujuan meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi
bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk sasarn
penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus dicapai. Pada
tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam penentuan stategi
promosi yang harus dilakukan.
B. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan proses penilihan informasi dalam pembuatan asumsi-asumsi
mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan
yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Terdapat berbagai bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi:
1. Kebijakan (policy), adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan
kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi pegangan dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari dari sudut jangkauan waktu
atau kurun (horizon) perencanaannya.. ada rencana yang jangkauan waktu panjang
atau lebih dikenal lagi dengan sebutan jangka panjang (startegis), misalkan rencana
untuk 5 tahun mendatang. Di lain pihak ada rencana ada rencana yang jangkauan
waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan
mendatang, yang disebut sebagai rencana operasional (taktis).
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan secara umum
adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatankegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan
mengklasifikasikannya atas kepentingannya.
4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
5. Menetapkan alternativf-alternatif rencana.
6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada.
kemudian dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan
memiliki kinerja yang baik. Proses kepemimpinan yang baik harus memperhatikan
aspek motivasi tersebut. Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah
koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat
dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin banyak
bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi yang semakin sulit. namun
harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga
mempengaruhi kemampuan tersebut.
2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi jangan
sampai terlambat atau menyimpang.
3. Adanya kesatuan komando.
E. PENGAWASAN
Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung antar individuindividu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi
tersebut. Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi
tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal dalam suatu
organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang dapat dilihat pada struktur
organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau
kegiatan tertentu. Namun demikian dapat timbul suatu kelompok informal yang
berbeda dengan kelompok formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat
dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula. Kelompok
informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa menghambat organisasi.
Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi kemungkinan hambatan dari kelompok
informal ini. Bagaimana menjaga hubungan antar individu dan juga antar kelompok
formal-informal harus dilakukan dengan baik.
F. PENGENDALIAN
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu proses evaluasi
kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan perencanaan sebab
pada kegiatan pengendalian inilah dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat
dicapai atau tidak. Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah
ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu
2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard yang
telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan
penyimpangan-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalammanajemen secara umum,
yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Secara umum proses manajemen dapat dikelompok kan menjadi:
1. penetapan tujuan (goal setting)
2. perencanaan (planing)
3. staffing
4. pengaturan (directing)
5. pengawasan (supervising)
6. pengendalian (controlling)
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Ali Basyah dan TMA Ari Samadhi. 1987. Manajemen. Bandung: ITB.
K, Sukarno. 1985. Dasar-dasar Manajemen. _____ : Penerbit Miswar
Stoner, James A F dan C Wankel. 1986. Management. Englewood Cliff: Prentice
Hall International.
Terry, Geprge R dan S G Franklin. 1982. Principles of Management. Homewood:
Richard Irwin.