Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN TAMBANG
Proses Manajemen

Oleh:
KELOMPOK 2
Syafril Maidi

1202056

Arif Rahman Hakim

1202062

Jantri Dio Pratama

1202064

Gandha Syah Putra

1202066

Dody Iswandi

1202068

Eki Maruci

1202070

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proses
Manajemen. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang struktur kimia penyusun bumi dan berbagai
penampakan sifat fisik bumi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.

Padang, September 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Penetapan Tujuan ......................................................................... 5
B. Perencanaan .................................................................................. 6
C. Staffing ......................................................................................... 8
D. Pengaturan .................................................................................... 9
E. Pengawasan................................................................................... 10
F. Pengendalian ................................................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi

adalah

kesatuan

yang terdiri

atas bagian-bagian dalam

perkumpulan untuk tujuan tertentu. Tujuan sebuah organisasi adalah tujuan yang
dianggap tujuan bersama sehingga orang-orang di dalamnya merasa terikat oleh
tujuan tersebut, meskipun setiap individu mempunyai tujuan pribadi dalam
mendirikan atau bergabung dalam suatu organisasi.
Sebagai proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijabarkan rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana cara menetapkan tujuan dalam berorganisasi?
2. Apa saja yang dilakukan dalam merencanakan sesuatu?
3. Bagaimana cara pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan
pengembangan tenaga kerja?
4. Bagaimana cara mengatur sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi?
5. Mengapa harus berinteraksi dengan tenaga kerja dan mengawasinya?
6. Bagaimana mengevaluasi hasil kerja dalam organisasi?
C. Tujuan
Maka dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuannya.

1. Dapat menetapkan tujuan dalam berorganisasi.


2. Mampu merencanakan sesuatu dalam organisasi.
3. Mampu mengerahkan (recruitment),
mengembangkan tenaga kerja.

menempatkan,

melatih,

4. Dapat mengatur sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.


5. Mampu berinteraksi dengan tenaga kerja dan mengawasinya.
6. Mampu mengevaluasi hasil kerja dalam organisasi.

dan

BAB II
PEMBAHASAN

Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan yang
memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdpat dalam organisasi
tersebut. Sudah barang tentu tujuan yang aklan dicapai dimasa yang akan datang
tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelum nya. Dalam
rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang
telah dikemukakan diatas yang lebih dikenal sebagai proses manajemen.
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalammanajemen secara umum,
yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Secara umum proses manajemen dapat dikelompok kan menjadi:
1. penetapan tujuan (goal setting)
2. perencanaan (planing)
3. staffing
4. pengaturan (directing)
5. pengawasan (supervising)
6. pengendalian (controlling)

Rangkaian proses manajemen merupakan

proses yang bersifat dinamis.

Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan tahapan
yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkaitan yang memungkinkan
adanya pengulangan klembali suatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya,
terutama dalam kaitannya hubungan antara perencanaan dan pengendalian.

Untuk

melaksanakan

proses

manajemen

diatas,manager

memerlukan

prasarana dan sarana,diantaranya memerlukan kekuasaan, tujuan orientasi, manusia,


serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan oleh seorang manager untuk
mempengaruhi orang lain.
Terdapat beberapa jenis kekuasaan yang mungkin iperlukan diantaranya adalah:
1. Kekuasaan formal

yang terjadi karana suatu posisi atau jabatan tertentu

(legitimate)
2. Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (coercive power)
3. Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (reward power)
4. Kekuasaan/kekuatan yang boisa menyebabkan oranglain mengikuti atau
melakukan peniruan (reference power)
5. Kekuasaan

yang timbulkan keunggulan

pengetahuan ,

pengamatan,

kemampuan, keterampilan (expert power).


Hal-hal yang menunjang pelaksanaan proses manajemen
1. Motivasi Motivasi adalah iteratif antara kebutuhan diri dalam diri manusia
dan dorongan untuk bertindak atau berperilaku.
2. Kepemimpinan

Kepemimpinan

memiliki

sifat

mengarahkan

yaitu

mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Hal ini


dilakukan oleh para pemimpin dengan terlebih dahulu menetapkan tujuan
yang jelas, yang berisi arahan kemana usaha para bawahan akan
dibawa/arahkan
3. Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu
orang/bagian pada orang lain/bagian lain.
4. Dinamika Kelompok Dalam organisasi, ada 2 macam kelompok :
a. Kelompok Formal

b.Kelompok InformalAlasan pembentukan kelompok : Kesamaan aktifitas,


tujuan, latar belakang pendidikan

A. PENETAPAN TUJUAN
Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses
manajemen .tujuan merupakan misi sasaran yang dicapai oleh suatu organisasi
dimasa yang akan datang dan manager bertugas mengarahkan jalan nya organisasi
untuk mencapai tujuan tersebut. Efektifitas pencapaian tujuan tersebut, selain
ditentukan oleh kemampuan manager juga ditentukan oleh sifat sifat dari tujuan itu
sendiri. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat sifat sebagai berikut:

1. Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh.


2. Realistis, bisa dicapai dan bukaan sekedar angan angan.
3. Terukur, memiliki ukuran ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya.
4. Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan tersebut
harus dicapai.

Dalam penetepan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan
yaitu apa yang disebut dengan pendekatan pendekatan puncak bawah (top down) atau
pendekatan dari ats dan pendekatan bawah puncak (bottom up) atau pendekatan dari
bawah.
Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (top-down), tujuan dibuat
terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan yang telah dirumuskan di sini
kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan manajemen di bawahnya untuk
kemudian dirumuskan lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling
bawah sehingga memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.

Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah merupakan
kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimula dari individu-individu
lapisan bawah. Kemudian dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada
lapisan manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. Begitu
seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak (top management),
tutjuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama.
Salah satu hal yang harus diperhatikkan dalam tujuan ini berkenaan dengan tingkatan
dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau tingkatan tertentu pula. Pada
tingkatan organisasi paling atas, dengan kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan
bersifat sangat global. Makin ke bawah tingkata tujuan tersebut makin terjabarkan
sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan
bertujuan meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi
bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk sasarn
penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus dicapai. Pada
tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam penentuan stategi
promosi yang harus dilakukan.
B. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan proses penilihan informasi dalam pembuatan asumsi-asumsi
mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan
yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Terdapat berbagai bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi:
1. Kebijakan (policy), adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan
kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi pegangan dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

2. Prosedur, adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus


dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
3. Metode, adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
4. Standard, yaitu suatu gambaran pencapaian yang harus diharapkan dari
kegiatan-kegiatan yang direncanakan.
5. Anggaran yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam
suatu kegiatan.
6. Program adaalaah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber
daya secara integrative termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari dari sudut jangkauan waktu
atau kurun (horizon) perencanaannya.. ada rencana yang jangkauan waktu panjang
atau lebih dikenal lagi dengan sebutan jangka panjang (startegis), misalkan rencana
untuk 5 tahun mendatang. Di lain pihak ada rencana ada rencana yang jangkauan
waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan
mendatang, yang disebut sebagai rencana operasional (taktis).
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan secara umum
adalah sebagai berikut :
1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatankegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan
mengklasifikasikannya atas kepentingannya.
4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
5. Menetapkan alternativf-alternatif rencana.
6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada.

7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan


pelaksanaan.
8. Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang diusulkan
sebelum rencana dilaksanakan.

Tipe Perencanaan sesuai dengan tingkatan structural piramida, organisasi mempunyai


berbagai perencanaan seperti dijelaskan dibawah ini:
1. Perencanaan Strategis Dilakukan oleh manajemen puncak
2. Perencanaan Taktis Dilaksanakan manajer menengah.
3. Perencanaan Operasional Dilaksanakan manager bawah
Empat Tahap Dasar dalam Proses perencanaan meliputi:
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan
C. STAFFING
Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan
(recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dalam
organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses manajemen ini adalah
menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang sesuai dan pada saat yang tepat
(right people, right position, right time).
Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu maka
terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai. Masing-masing
posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan lingkup tugas, tanggung
jawab, dan keahlian serta keterampilan yang diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian

jabatan (job description) dan persyaratan jabatan (job recruitment). Berdasarkan


kedua hal inilah baru dilakukan proses staffing tersebut.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada
dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan
tenaga kerja dalam suatu organisai dengan mempertimbangkan rencana
organisasi seperti pengembangan yang akan dilakukan disamping juga
mempertimbangkan factor luar seperti kondisi pasar tenaga kerja.
2. Pengerahan tenaga kerja (recruitment), yang dapat berasal dari pasar tenaga
kerja maupun berasal dari promosi dalam organisasi itu sendiri.
3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang
akan diisi dari sekumpulan orang yang didapat dari proses pengerahan tenaga
kerja.
4. Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi
tertentu, maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang
tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya.
5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada untuk
melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian
hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara berkala).
D. PENGATURAN (DIRECTING)
Pengaturan (directing) adalah usaha untuk memobilisasi sumber-sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usaha
bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja dengan baik, bagaimana proses
kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan
suasana hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang dan
kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi. Pada dasarnya dalam bekerja orang

memiliki motivasi yang

berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan

kemudian dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan
memiliki kinerja yang baik. Proses kepemimpinan yang baik harus memperhatikan
aspek motivasi tersebut. Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah
koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat
dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin banyak
bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi yang semakin sulit. namun
harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga
mempengaruhi kemampuan tersebut.
2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi jangan
sampai terlambat atau menyimpang.
3. Adanya kesatuan komando.
E. PENGAWASAN
Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung antar individuindividu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi
tersebut. Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi
tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal dalam suatu
organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang dapat dilihat pada struktur
organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau
kegiatan tertentu. Namun demikian dapat timbul suatu kelompok informal yang
berbeda dengan kelompok formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat
dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula. Kelompok
informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa menghambat organisasi.
Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi kemungkinan hambatan dari kelompok

informal ini. Bagaimana menjaga hubungan antar individu dan juga antar kelompok
formal-informal harus dilakukan dengan baik.
F. PENGENDALIAN
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu proses evaluasi
kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan perencanaan sebab
pada kegiatan pengendalian inilah dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat
dicapai atau tidak. Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah
ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu
2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard yang
telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan

penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi.


3. Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam
batasan-batasan yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen terus
dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap
rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen berulang kembali.
Tipe-tipe Pengendalian
1. Flow controll, digunakan bagi tipe produksi terus menerus dimana susunan
mesin merupakan satu kesatuan.
2. Order controll, digunakan pada perusahaan yang sifat produksinya
berdasarkan pesanan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalammanajemen secara umum,
yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Secara umum proses manajemen dapat dikelompok kan menjadi:
1. penetapan tujuan (goal setting)
2. perencanaan (planing)
3. staffing
4. pengaturan (directing)
5. pengawasan (supervising)
6. pengendalian (controlling)

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Ali Basyah dan TMA Ari Samadhi. 1987. Manajemen. Bandung: ITB.
K, Sukarno. 1985. Dasar-dasar Manajemen. _____ : Penerbit Miswar
Stoner, James A F dan C Wankel. 1986. Management. Englewood Cliff: Prentice
Hall International.
Terry, Geprge R dan S G Franklin. 1982. Principles of Management. Homewood:
Richard Irwin.

Anda mungkin juga menyukai