Anda di halaman 1dari 18

,/l(0J^\

,i._

.^

_a

ffiJ
Pf,RATTIRANDAf,RAH KOTA BAI,I-BATi
NOMOR 02 TASTIN 2OO4
TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BATI-BAU


DENGAN RAI{MAT TTIHAN YANG MAHA ESA
WALIKO'T'A BAt]-BATI,
Menimbang:

a. bahwa untuk mengarahkan Pembangunandalam Wilayah Kola Bau-Bau


denganmemanfaatkanruang Wilayah secaraberdayaguna, serasi,seimbang
dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahleraanmasyarakat
dan Pertahanan Keamanan perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Bau-Bau ,

b. bahwa untuk melaksanakanketentuansebagaiamandimaksud hurufa' perlu


diatur dan ditetapkandengan PcraturanDaerah
Mengingat :

I . Undang-undang Nomor 8 Tahun l98l tentang Hukum Acara Pidana


( I-embaran Negara Republik Indoncsia Tahun l98l Nomor 76' Tambahan
LembaranNegaraNomor 3209 ) ;
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agrarla
( Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1960 Nomor 38' Tambahan
I-embaranNegaraNomor 3037 ) ;
3 . Undang-undangNomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuanPokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1982Nomor 12,TambahanLembaranNegaraNomor 3215 ) ;
Untlang-undangNomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahandan Pemukiman
( Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 23, Tambahan
l,embaranNegaraNomor 3469 ) ;
5 . Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
( Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 50' Tambahan
LembaranNegaraNomor 3831 ) ;
o. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tenlang Pemerintahan Daerah
( LemabaranNegara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 60, Tambahan
LembaranNegaraNomor 3898 ) ,
7. Undang-undangNomor l3 Tahun 2001 tentang PembentukanKota Bau-Bau
( I-embaranNegeta Republik lndonesia Tahun 2001 Nomor 93' Tambahan
LembaranNegaraNomor 4 120 ) ;

,1

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang PelaksanaanKitab


Undang-undang Hukum Acara Pidana ( Lemabaran Negara Republik
lndonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara
N o m o r 3 2 5 8) :

9 . Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegtatan


Inslansi Vcrtikal di Daerah ( LemabaranNegara Republik lndonesia Tahun
1983Nomor 10,Tambahanl-embaranNegaraNomor 3373 ) '

Mengenat
10. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1993 tentang Analisa
DamPakLingkungan ;
ll.PeraturanPemerintahNomor6gTahunlgggtentangPelaksanaanHakdan
dalam
Kewajiban serta Benluk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat

PenetaanRuang;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintahdan KewenganPropinsi sebagaiDaerah Otonom '
Pengelolaan
13. Kepulusan PresidenNomor 32 Tahun 1990 tentang Pengaturan
LingkunganFIiduP.

DenganPersetujuan
DAWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BAT]-BATJ
MEMT]TTISKAN
Menetapkan: PERATTIRANDAERAH KOTA BAU-BAII TENTANG
RENCANA TATA RTIANGWILAYAH KOTA BAT]-BATI

BAB I
KETENTTIANIIMUM
Pasal I
Daerahini yangdimaksuddengan:
DalamPeraturan
a. DaerahadalahKota Bau-Bau;
Kola Bau-Bau;
DaerahadalahPemerintah
b. Pemerintah
c . WalikotaadalahWalikotaBau-Bau;
.t
{t_

Ruang
dibidangPenataan
PcjabatyangditunjukadalahPegawaryangdiberitugas.tertentu
yangberlaku;
Perudang-undangan
seiuaidenganPeraturan

ruang.udara sebagai
e. Ruang adalah Wadah yang meliputi ruang daratan' ruang lautan'
kegiatan serta
melakukan
dan
tempa'l manusia dan malhluk lainnya yang hidup
memeliharakelangsunganhidupnya ;
tTataRuangadalahWujudstrukturaldanpo|apemanfaatanruang'baikdirencanakan
maupunlidak ,
Ruang dan
g. Penataan Ruang adalah Proses PerencanaanTata Ruang, Pemanfaatan
PengendalianPemanfaatanRuang ;
h. RencanaTala Ruang adalahHasil PerencanaanTata Ruarg ;
i.WilayahadalahRuangyangmerupakankesatuangeogralisbesertasegenapun^surlerkait
dan alau
padunyayang batas.lin sls1"*nya ditentukan berdasarkanaspek administratif
aspekfungsional;
terkatt
j.
KawasanadalahRuang yang merupakankesatuangeografis besertasegenapunsur
'
mempunyar
serta
padanyayang batas ,iiternyu ditentukan berdasarkanaspek lungsional
ciri tertentu ,
k.WilayahpIencanaanadalahWilayahyangdiarahkanpemanl-aatanruanglyasesual
daerah
denganmasing-masingjenis ,.n"unu kottyut'g beradadalam wilayah administrasi
keadaanruang
l. Sistem perwilayahan adalah Satu kesatuanruang sccara utuh walaupun
berbagai
satu sama lainnya berbeda, letapi memrmgkrnkan untuk dilaksanakannya
kota
pelayanan
;
kegiatanyang daiat saling mengisi dalam rangkameningkatkan

m . istem transportasiadalah Suatu rangkaian kegiatan transportasi yang terpadu, meliputi


kegiatanpengembangansaranadan prasaranaangkutanpnumpangmaupun barang;
Pemukiman adalah Bagian dari lingkungan hidup diluar karvasanlindung, baik berupa
kawasanperkotaan maupun pedesaanyang berfungsi sebagailingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan;
Fasilitas sosial adalah Fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan
pemukiman yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehalan, perbelanjaan dan niaga,
pemerintahandan pelayananumum, peribadatan,rekreasidan kebudayaan,olah raga dan
Iapanganterbuka sertapemakamanumum ;

p Utilitas umum adalah Bangunan-bangunanyang dibutuhkan dalam sistem pelayanan


lingkungan dan terdiri dari jaringan air bersih, listrik, telepon, terminal angkutan / bis,
shelter,kebersihan/ pembuangansampah,dan pemadamkebakaran;

q. Prasarana lingkungan adalah Kelengkapan lingkungan yang meliputi jalan, saluran


pembuanganair limbah, dan saluranpembuanganair hujan ;
f.

Pemeriksaanadalah Serangkaiankegiatan untuk mencari, mengumpulkandan mengolah


data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasankepatuhan premenuhan
kewajiban berdasarkanPeraturanPerundang-undangan
yang berlaku.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnyadisingkat PPNS adalah PejabatPegawai
Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemcrintah Daerah yang diberi wewenang khusus
untuk melakukan penyidikan terhadap tindak Pidana dibidang Rencana Tata Ruang
Wilayah.
Penyidikan Tindak Pidana dibidang Rencana Tata Ruang Wilayah adalah Serangkaian
tindakanyang dilakukan oleh Penyidik PegawaiNegeri Sipil yang selanjutnyadisebut
Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
tcrang Tindak Pidana dibidang Rencana Tata Ruang Wilayah yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.

BAB II
RTJANG
LTNGKTIP
Pasal 2
l ) RencanaTata RuangWilayah mempunyaiwilayah perencanaan
yang terkait denganbatas

Wilayahadministrasi.

2) RcncanaTata Ruang Wilayah merupakanrumusantentangkebijaksanaan


pengembangan
kota secaramenyeluruhyangrincianbesertauraiannyasebagaimana
tercantumdalamBuku
DokumenRencanaTataRuangWilayah(RTRW) Kota Bau-Bau.
Pasal 3
RencanaTata Ruang Wilayah sebagaimanadimaksud dalam pasal 2 secarasislimatik disusun
sebagaiberikut :
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tujuan KebijaksanaanPengembanganKola
c. BAB III KonsepDasarPengembvangan
Kota
'Iata
d. BAB IV RencanaUmum
RuangWilayah
e. BAB
f.

V RencanaPengembanganKawasanPrioritas

BAB VI IndikasiPrtogramdan Penlahapan


Pembangunan

g. BAB VII KebijaksanaanPenunjangPenataanRuang

BAB III
DAN SI'RATEGI
ASAS.TTJ.IIJAN

Bagian Pertama
Asasdan Tujuan
Pasal4
:
RcncanaTataRuangWilayahsebagaimana
dimaksuddalampasal2 disusunberasaskan
ruangbagi semuakepentingansecaraterpadu,berdayagunadan berhasilguna,
a. Pemanl'aatan
serasi,selaras,seimbangdanberkelanjutan.
persamaan,
hukum.
keadilan,danperlindungan
b. Keterbukaan,
Pasal 5
Tujuan pemantaatanRuang Wilayah sebagaimanadimaksud dalam pasal4 hurul-a yaitu :
e

a. Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan


lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
sertakebijaksanaanPembangunanNasional dan Daerah;
b. Terselenggaranyapengaturanpemanfaatanruang kawasanlindung dan kawasanbudidaya di
kawasanperkotaan,kawasanpedesaandan kawasantertentu ;
c. Terwujudnya keterpaduandalam penggunaansumber daya alam dan sumber daya buatan
denganmemperhatikansumberdaya manusia;
d. Terwujudnyakehidupanmasyarakatyang sejahtera;
e. Untuk meningkatkan fungsi dan Peranan Daerah dalarn konstelasi regional serta mampu
berfungsisebagaisub pusatdalam sistempengembanganregional ( tingkal propinsi ) ;
L

Menciptakan kelestarianlingkungan pemukiman dan kegiatan kota yang merupakan usaha


menciptakanhubunganserasiantar manusiadenganlingkungan,yang lercermin dari pola
intensitaspengguanaanruang ;

Meningkatkandaya guna dan hasil guna pelayanandenganmengembangkanfasilitas, sarana


maupunprasaranayang merupakanupayapemanfaatanruang secaraoptimal ,
h. Memberi kepastian hukum dalam hal pemanfaatan ruang yang merangsang partisipasi
investordalam pengembanganpotensiyang ada ;

i.

Mengarahkanpembangunankota yang lebih tegas dalam rangka pengendalian.penga\rasan.


perencanaanpengembanganfisik kota baik kualitas maupun kuantitasnya,

j.

Membantu menetapkanprioritas pengembangankota dan memudahkanpenlusunan Rencana


Tata Ruang Wilayah disetiap Kecamatan untuk dijadikan pdoman bagi tertib pengaturan
ruang.

Bagian Kedaa
StrategiPelaksanaan
Pasal6
(I)

Untuk mewujudkantujuan pemanlaatanruang wilayah sebagaimana


dimaksuddalam
pasal5 ditetapkanstrategipelaksanaan
pemanfaatan
ruangwilayahdalambentukRencana
DetailTataRuangWilayahKotaBau-Bau.

...'

dimaksudpada ayat (l)


pemantbatanruang wilayah sebagaimana
(2) Strategipelaksanaan
meliputi:
fungsikota;
a. Penetapan
sistemperwilayahan
b. Pengembangan
;
perkotaan'
dansistempermukrman
c. Sistemkegiatanpembangunan
Transportasi
dan UtilitasPelayanan
d. SistimPrasarana
udara,dan penatagunaan
air, penalagunaan
e. Sistem prasaranatanah, penalaguanaan
alamlar'nnYa.
sumberdaya
BAB IV
ARAH KEBIJAKSANAAN DAN FT]NGSIKOTA
Bagian Perlama
Arah Kebijaksanaan
Pasal 7

tl)

*
Kola Bau-Bau diarahkan menjadi KOTA PERDAGANGAN DAN JASA YANG
NYAMAN SEJAHTERADAN BERBUD,4YA MENAJA KOTA YANG BERTARAF'
sebagai
INTERNASIOANAL " yang akan diwujudkan melalui pengimplementasian
berikut:
Lokal dan Regionalyang
Kota Bau-BausebagaiKota Perdagangan
a. Mempersiapkan
Internasional.
merupakanlangkahawalmenujuKotaPerdagangan
pinti gerbangperekonomiandan pariwisatadi
Kota Bau-Bausebagai
b. Merealisasikan
SulawesiTenggaradan KawasanTimur Olndonesiayang didukungoleh saranadan
prasaranayangmoderendanmemadai.

(2). Pengembangan
Kota Bau-Bausampaitahun2012diarahkankepada:
a. BWK. I meliputi seluruh Kawasanpusat kegiatanPerkotaandenganfungsi utama
meliputi perkanloran swasta,pusatperdagangangrosir skala regional/kola dan
jasaberpusatdi KelurahanWale
pelayanan
I
grosirdan
kawasanyangberfungsimendukungperdagangan
b BWK Il adalahmerupakan
perdagangan
eceranberpusatdi KelurahanWameo,
c. BWK III adalahmempakankawasanyang berf'rmgsisebagaipusatpendidikanTinggi
Kota yangberpusatdi KelurahanKatobengke
danpusatPemerintahan
pusatprmukimankota,
d. BWK. IV adalah merupakankawasanyangberfungsiseabagai
pergudangan
yang
Kelurahan
Waruruma
trerpusatdi
tndustripengolahan
dan
e. BWK V adalah merupakankawasanyang berfungsi sebagaikawasanpertanlan
tanaman pangan , perikanan, perdaganganhasil pertanian dan pengembangan
permukiman
kota ysng KelurahanLiabuku.
f. BWK Vl adalahmerupakankawasanyang mempunyafungsi utamasebagaikawasan
perlanianhortikultura,poerkebunandan kehutananyang dipusatkandi Kelurahan
Gondabaru(Kaisabu)

Bagian Kedua
FungsiKota
Pasal8
DaerahKota beriungsisebagar:
l. KawasanIndustridanperdagangan
2. Kawasanpermukiman
3. KawasanPusatPemerintahan
4. KawasanpusatKomersial
5. Kawasan
Pendidikan
6. KawasanBudayadanpusatRekreasi
7. Kawasanpertanian
8. Kawasancadangan
pengembangan
.
\

BAB V
KEBIJAKSANAAN T]MUM PENGEMBANGANKOTA

Bagian Pertama
Kebijaksanaanllmum pemanfaatanKota
Pasal 9
Kebijaksanaan
Pemanf'aatan
Kota diarahkanuntuk:
l. Mendorongperwujudanpenataan
dan pengendalian
fisik kota,terutamauntukperkembangan
pusat
perhubungan
haru
yang
memilki
Jarrngan
bangkitanpergerakan
denganintensitas
tinggi
seperti Pasar, Pusat Pertokoan, perguruan Tinggi , Sekolah-sekolah,Terminal dan
sebagainya.
2. Mewujudkankeseimbangan
pertumbuhanantarapusatkota dengankecamatan-kecamaran
yangmengelilinginya
melaluipenguangan
kecenderungan
terkonsentrasinya
aruslalu-lintas
kesatutitik tujuandi pusat-pusat
keramaiandan sentra-sentra
ekonomike berbagaipenjuru
Kota.
3. Menyerasikanperencanaan
dan peraksanaan
pembangungan
gunameningkatkanpelayanan
kota,terutamapadakawasan-kawasan
yang berbatasinlangsungdengankabupaienButon
sehinggatercapai suatu keterpaduandan sinkronisasieembangunandiKawasan Kota
Bau-Bau4. Menciptakaniklim yang dapalmenggalrahkan
kegiatanekonomi dengan penentuanlokasi
yang tcpat untuk mendorongprakarsausaha swasaamaupun Pemerintahsemaksimal
munskin.
5. Pengembangan
ruang terbuka hijau kota sebagaielemenyang dapat memberikannilai
tambahbagi kepentingan
masyarakat
secaraumummelaluipenetapan
iriteria pengembangan
ruangterbukabagipengembangan
setiapsektorkegiatanperkotaan
yangmeliputi :a. Posisisungai,pantaidan sumbermataair rainnyaview spottidak boleh tertutupatau
terhalangbangunan
melainkanharusselaluterbuka,
b Daerahtangkapan
air harusdiperluasdcnganmembukalahandilokasi-lokasioerkolaan
yangpadatpenduduknya
untukdijadikanlapangan_lapangan
terbukahijau;
c. Meningkatkankualitas ringkunganpada kawasan-karvasan
yang memerrukan
pengamanan
sepertlbantaransungai,daerahtepi pantaidanjalur hijau:

yang dapal mengakomodir dan mampu


6. Menyerasikan pengembangankegialan pelayanan
melayani masyarakatKota Bau-Bau dan sekitamya'
orientasi pada perbaikan dan
7. Meningkatkan pengelolaan sumtrer daya alam dengan
peningtatan kualitas lingkungan hidup'

dallm rymbangunandenganmelibatkansecaraaklrf
'*"tului
8. Meningkatkanperansertamasyarakat
kelompok masyarakat (Community Based
setiap kegiatan p".Oungunln
develoPment).

Bagian Kedua
Kebijaksanaan fJmum PembangunanKota
Pasal 10
yang
PembangunanKota diarahkan untuk pembangunanPerekonomian

meliputi :

meniunjungttnggl
KualiitasSumberdayamanusiaberimandan bcrtakuaserla
L Peningkaran
budayaIokal
dan pengendalianpemanf-aatan
2. PengembanganTata l{uang melalui perencanaan,pemantauan
-un-g yung *"ngacu pada daya dukung wilayah'
perbaikan
dan prasarana kota.melalui perencanaan' penattuln dan
3. Pengembangansarana
dan frasaranadalam mendukungkegiatanmasyarakat'
sara"na
kualitas dan kuantltas
4. Perbatkan kondisi ekonomi dengan mendorong peningkatan .
upaya pengentasan
pcrekonomian masayarakat yang berpihak dan peduli tcrhadap
kemrskinan.
kotayangbcrtumpupadapa(isipasiwarga'
dan keindahan
kualitaskebersihan
5. Meningkalkan
6. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan penalaansumber daya alam
lestan.

yang optimal dan

local
7. Mendorong kehidupan social budaya yang harmonis denganmenjunjung tinggi budaya
dan adal istiadatsebagaisalahsalupotensipariwisata'
g. perbaikanpelayananpublik denganmenciptakansistim pelayananyang efektif, efisicn, tepat
dan lerjangkauseluruh lapisanmasyarakat.
g. PemberdayaanPemuda dan perempuan melalui pcmbinaan kelembagaandan pembenan
peluangscrta kesempatanyang samadalam berpartisipasidan trerkreast'
I0. Mendorong prof-esionalismedan perlindungantenaga kerja sehinggaterserappada lapangan
ke11a.
I 1. Penegakansupermasihokum dan hak asasi manusia (HAM) serta mengikis praktek Kolusi,
Korupsi dan irlepotisme (KKN) dengan meningkatkan pengawasanbaik oleh Pemerintah
Maupun Masyrakal.
12.Menjalin KerjasamadenganPemerintahdan atau Kota lainnya.

8
Bagian Ketiga

KebijaksanaanPengembangan Kependudukan
Pasal ll
PcngembanganKependudukandiarahkanpada :
a. Mmbatasi pola pertumbuhandan persebaranpenduduk di kawasanyang padat dan memacu
pertumbuhandan persebaranpendudukdi kawasankepadatanrendah'
b. Kawasan yang dikembangkan sebagai kawasan permukiman hendaknya harus dilakukan
investasisaranadan prasaranayang mendukungpermukiman.
c

Meningkatkankualitas sumbverdaya manusiayang terambil dan berdayasaing-

d. peningkatandan perluasankcsempatankerja yang diimbangi denganpeningkatanproduktilitas


tenagakerja.

Bagian KeemPat

KebijaksanaanPengembanganTata Ruang Kota


Pasal 12
( I ) PengembanganTata Ruang Kota Bau-Bau terdiri dari :
a. Optimalisasi kawasanpelabuhan melalui perencanaankawasanpelabuhansecaraintegral
yang dilengkapi denganlbsiliks yang memadai
b. Relitaljsasi kawasanpusat kegiatan melalui penataankawasanagar dapat meningkatkan
lungsi pelayanannya.
c. Pemekaran fisik kota dengan mendorong pusal-pusat pertumbuhan baru sebagaoi
penyanggakawasanPusatkegiatan
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasaranaperkotaan baik sarana sosial
budayamaupun lasilitas lingkungan.
(2) Keberadaanyatetap dipertahankandan drarahkanuntuk meningkatkankualitas dan kuantrtas
bangunannya melalui pembangunan secara vertikal dan untuk area-area yang bersil-at
terisolasi(enclove)diperlukan penanganansecarakhususdan terpadu.
(3) PengembanganTala Ruang Kota untuk kawasan non trudidaya mcliputi kawasan oagar
budayayang terdiri dari :
a. KawasanbentengKeraton
b. KawasanBcntengsorawolio
c. Tanah wakaf dan bangunanyang memiliki nilai sejarah
d. Badanairlsungaidan sempadanpesisirpantai
(4) Khusus untuk bangunan yang lelah ada pada daerah yang tidak dapat dialih tungsikan
pengunaanyasebagaimanadimaksud pada ayat (2) akan diterbitkan, dan akan diatur dan
ditetapkandcnganPeraturanDaerahtersendiri.

(5) UntukDaerahyangbelumterbangunnamundapatdialih fungsikanseperti:


teknis
c. Pertanian
d. Pertaniannonteknis
e. Pertanianlahan basahdankering
f

Ketruncampuran

dapat dikonversikanuntuk pembangunansepanjangmemenuhi kriteria teknis yang


dilentukan.
Kota Bau-BauditetapkansebagaiPusatsymboldistribusidan
(6) DalamsistemPengembangan
akumulasikegiatanbagiWilayah sekitarnya.

Bagian Kelima
banganPermukiman
Pengem
Kebijaksanaan
Pasal| 3
(l)
L
(2)

(3)

14)

(5)

Pengembangankawasan permukiman baru unluk jangka panjang sebagianbesar


dialokasikankeseluruhwilayah yang sesuaidenganluas wilayah yang potensialyang
konseppenyediaanI . 3 : 6
tersediadengan
Dalam pengembangankawasanpermukimanbaru skala besar perlu dipacu dengan
memtrerikan kemudahan kepada pihak swasta untuk mcngembangkankawasan
permukimanterutamapada lokasi-lokasiyang mempunyainilai strategisdengantetap
lingkungan.
memperhatikan
Lingkungan permukiman yang sudah ada diarahkan melalui upaya perbaikan dan
tataruangterutarnapadaBagianWilayahKota
dan keserasian
peremajaan
sertapengaturan
(BWK) I danII yangmerupakanlingkunganpermukimanterpadatdaantidakteratur'
Relokasipermukimandi Daerahbantaransungaiataupesisirpantaidiarahkanke Wilayah
Daerahpermukimanyang tersebarterutamadi BWK
yang potensialbagi pengembangan
lll, IV danBWK V.
Penerapansistem pembangunanpemmahan secara vertikal mengingal intensltas
penggunaan
lahandi PusatKola sudahcukuptinggi.

Bagian Keenam

Kebijaksanaan PengembanganTransportasi
Pasal14
kotameliputi:
sistimTransportasi
Pengembangan
Jaringan.Talan.
a. Rencanapengembangan
terminal.
b. RencanaPengembangan

Bagian Ketujuh
KebijaksanaanPengembanganlitilitas Kota
Pasal 15
L

Penyediaanl'asilitas sosial dan utilitas umum akan disebarkan pada Pusal-pusalpelayanan


kota dan lingkunganperumahanpcmukiman sesuaidengankebutuhandanfungsinya

2. Menetapkanstandarluas lahan untuk pengembanganfasilitas sosial dan utilitas umum bagi


Wilayah-wilayah yang memiliki kecenderunganperkembangan.
3. Memprioritaskan penyediaanlahan unluk pengembanganfasilitas sosial dan ulilitas umum
pcrkembangan.
bagi Wilayah-wilayahyangmemiliki kccenderungan
,.-l;+-.

'l --

L"--1;r-.

tulo.,ohqh

l0
Bagian Kedelapan
RuangTerbukaHijau
Kebijaksanaan
Pasal 16
dan kelestanan
ruangterbukahijau kota yang dapatmenjagakeseimbangan
t . Pengembangan
dampakpembangunan
;
lingkungansertamengurangi
proporsiyangbaik
pengembangan
fungsiruangterbukahijau ditujukanuntukmendapatkan
antaiadimensiruangterbukadenganbangunanbaik secaravertikalmaupunhorizonlal;
ruangterbukahijau yangdapatmemberikankesanestetikayang indahdan
-). Pengembangan
identitasKota Bau-Bau.
menguatkan
ruangterbukahijau sesuaidenganfungsi dan hirarkinya untuk memenuhi
4 Pengembangkan
kegiatanperkotaan
kebutuhanpenrludukakanruangterbukasekaligusdapatmenunjang
')

hijau mako sebagaifungsi konservasiuntuk menjaga


5 MenetapkanKawasan-kawasan
lingkungan
dankelestarian
keseimbangan
ruangterbukahr-iau
o. Peningkatanperansertamasyarakatdan swastadalampengembangan
sebagaibentuk
pengendalian
dan
pengawasan,
pelaksanaan,
dimulii dari tahapperencanaan,
TataRuang
peransertaaklifmasyarakatdalamPerencanaan
fungsi ruangterbukahijau yang telah berkurangatau berubahke bentuk
7. Mengembalikan
fungsinya
dengan
yangsemula
sesuai
BAB VI
RENCANA PENGEMBANGAN DAN PI'NATAAN RT]ANG KOTA
Pasal 17
Rcncanapengembangandan penataanruang kota Bau-Bau untuk kurun waktu l0 (sepuluh)tahun
meliputi :
a. Arahan Kebijakan PengembanganPenduduk,
b. RencanaStruktur Tata Ruang ;
Ruang ;
c. RencanaPemant'aatan
:
d. rencanaSislemTransportasi
e. RencanaPengembanganFasilitas;
f RencanaKawasanKhusus ;
g. Arahan Kepadatandan Ketinggian Bangunan;
Lingkungan;
h. RencanaPengendalian
i. RencanaPemanfaatabArr Baku.

BAB VII
RENCANAPENGOLAANPEMBANGT]NANKOTA

Bagian Pertamo
Tahap PelaksanaanRencana
Pasal 18
TahapanPelaksanaanRencanaPembangunanKota Bau-Bau dituangkandalam indikasi program
periode2002-2007dan 2007-2012.

ll

Pasal 19
dimaksuddalampasal18 meliputi:
RencanaIndikasiprogramsebagaimana

danJasa
a. Perdagangan
L Penataankawasanpusat kegratan.
2. Spesiiikasi kawasanperdagangan'
3. PengembanganPusatkomersial
4. PembangunanPasarkecamatan.
5. PembangunanPasarhewan.
6. Peningkalansaranasanitasilingkungan dan KPK'
7. PenataanPKL Jalan Yos Sudarso

b. Transportast
I . Peningkatansaranadan prasaranapelabuhanMurhum'
jalan altemativeSulaa,Lipu' Badia'
2. Pembukaan
JalanarteriruasKadolomoko-Lakologou'
3. Peningkatan
4- PengembanganBandaraBetoambari'
5. Pembangunansub Terminal.
jalan UsahaTani.
6. Pembukaan
7. PembangunanTerminal Baranbgdi KawasanPelabuhan'
8. Peningkatanjalur jalan antar desa.
9. Pembukaanrute antar sub terminal.
rutePenn{is
10.Pembukaan

danPemukiman
c. Perumahan
I . Penataankawasanperumahansekitar sungaiBau-bau'
2. Pembangunanpusatpemukiman kota'
rU

3. Pembukaanjalan lingkungan dan jalan local'


4. OPtimalisasiIMB
5. Pengarahankepadatandan kelinggian bangunan'
6. Identifikasi kawasankumuh.
7. PenyediaanpengelolaanTinja dan TPA
tl. PenYediaanvacuum truck.
9. Penyediaanlruck angkut sampah.

d. Industridan Pergudangan
I . Pembukaankawasaninduslri mantime'
2. Pembukaankawasanindustn pengolahanhasil pertanian'
3. Pengembangansaranap[enunjanginduslri'
'1. Pengembangan
pergudanganpelabuhan'

12

Pemerintahan
I . Penyiapanlahan pusatperkantoran.
2. Pemindahankarvasankantor pemerinlahan.
3. Pengembanganiasilitas penunjangperkantoran.
4. pengaturanasel perkantoranlama.

Pendidikan
tinggi.
lokasipendidikan
L Penyiapan
fasilitaspenunjangpendidikan
2. Pengembangan
sekolah.
3. Penambahan
sekolah.
4. Rehabilitasi

Pertanian
RencanaTataRuangPesisir.
L Penyusunan
JalanUsahaTani.
2. Pengembangan
1-

danPeternakan.
Perkebunan
3. Pengembangan
saluranirigasi.
4- Rehabilitasi

h . Pariwisata
L PengembanganWanawisaladan Agrowlsata.
CedungKescnian.
2. Pembangunan
3. RevitalisasiKawasanSejarah.
4. Promosiwisata.

TamandanRuangterbuka
Peribadatan,
R'IH.
L Penyusunan
Makam.
2. Penataan
b

Taman.
3. Pengembangan
Hutan.
4. Pengembangan

Kcsehatan
L PenambahanApotok.
2. PenambahanDokter praktek.
lasilitaspenunjang.
.i. Pengemhangan

Air Bersih
k. .laringan
SumberAir Baru.
L Identifikasi
sumberair bersibbaru.
2. Studikelayakanpemanfaatan
jaringanpelayanan.
3. Peningkatan
,1.peningkatan
kapasitas
produksi.

t3

l. SaranaDrainase
systemdrainaseterpadu.
I . Perencanaan
2. Drainasedaerahrawangenangan.
saluran.
3. Rehabilitasi
DaerahAliranSungai(DAS).
4. Pengelolaan
5. ReboisasiI lutan.
Listrik
m. Jaringan
kapasitanProduksi.
Peningkatan
n. .laringanTelepon
pelayanan.
Perluasan

o. FasilitasPersamPahan
I . PerencanaTPA baru.
2. Peningkatansaranadan prasaranapengangkut.
3. Pengembanganbengkel pendukung.
4. Pengembangangarasi.
5. Studi ManajemenSampah.
p. Air Limbah
tin1a.
I . Pengolahan
vacuumlruck.
2. Pengolahan
3. SosialisasiIPAL.
q- PemadamKebakaran
L PembangunanGarast.
2. Penambahansarana.

Bagian Kedua
Pembangunan
Pengelolaan
Pasal20
pengelolaanPembangunan
Kota Bau-BaumelibatkanseluruhInstansiPemerintah,swastadan
masyarakat.
BAB VIII
PENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
Pasal 2l
( l)

PengendalianPemanfaatanRuangdiselenggarakandengancara:
a. Pemantauanpemanfaatanruang sesuaidenganfungsinya.
b. Penerbilanpemanfaalanruang

(2)

pcngendalianPemanl-aatan
dimaksudpadaayat (l) dilakukanmelalui
Ruangsebagaimana
kegiatanpengawasandan penertibanpemanfaatanruang.

l4
Pasal 22

( 1 ) Pelaksanaan Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang dilakukan melalui kegiatan


pelaporan,pemantauandan evaluast.

(2) Hasrl PengawasanPemanfaatanRuang berupa temuan penyimpanganakan dilakukan


penertiban;
(3) Walikota rvajib menyiapkan langkah-langkahtindak lanjut untuk pemeriksaandan
ruang
terhadappemanfaatan
penyidikanalaspenyimpangan
Pasal 23
(l)

PcnertibanPemanfaatanruang dilakukan melalui penertibanlangsungdan penertibantidak


langsung.

( 2 \ Penertiban langsungsebagaimanadimaksud pada ayat (l) dilaksanakanmelalui pemberran


sanksiadministralit, sanksipidana dan sanksiperdataberupa :
a. Pemberiansuratteguranmaksimal3 kali.
b. Pencabutandan atau penghentianprosespembangunan.

c. Pembongkarandan pengenaandendadan atau kurungan.


melalui :
dimaksudpadaayal (l) dilaksanakan
( 3 ) Penertiban
lidak langsungsebagaimana
a. PengenaanKebijaksanaanPajak/ Retribusi ;
b. PembatasanPengadaanPrasaranadan Sarana;
c. PenolakanPemberianPerizinanPembangunanBAB IX
HAK, KtrWAJIBAN, DAN P[R{N

SER'IA MASYARAKAT

Pasal 24
Dalam kegiaianpenataanRuang Wilayah masyarakalberhak :
J

a. Berperan serta dalam proses Perencanan Tata Ruang, Pemanfaatan Ruang, dan
PengendalianPemanfaatanRuang
b. Mengetahui secaraterbuka RencanaTata Ruang Wilayah , RencanaDetail Tata Ruang
dan RencanaTeknis Tata RuangKota Bau-Bau.
c. Menikmali maniaat ruang dan,/ atau pertambahannilai ruang sebagaiakibat dari penataan
ruang,
d. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akrbat
pelaksanaankegiatanpembangunanyang sesuaidenganRencanaTata Ruang.
Pasal 25
(1) Sosialisasi Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimanadimaksud dalam pasal 17,
diumumkan dan / atau disebarluaskanpada masyarakat oleh Pemerinlah Kota Bau-Bau
melalui tempat-tempatumum yang mudah untuk diketahui oleh masyarakat;
(2) Pengumuman atau penyebarluasansebagaimanadimaksud pada ayat (l) diketahui
masyarakaldari penempelan/ pemasanganpeta RencanaTata Ruangyang bersangkutanpada
Tempat-tsmpatUmum dan Kanlor-kanlor yang secara fungsional menangani RencanaTata
Ruangtersebut.

l5

Pasal 26
pertambahan nilai ruang sebagai akibal
(l)
' ' Dalam rangka memanfaatkan ruang dan I alau
penalaan riang sebagimanadimaksud dalam Pasal 24 pelaksanaannyadilakukan sesuai
denganketentuanPeraturanPerundang-undanganyang berlaku'
(2)Untukmemanlbatkanruangbeserlasumberdayaa|amyangterkandungdidalamnya,
dan
sebagaimanadimaksud padi ayat (l) yang dapal berupa Manfaat Ekonomi,. Sosial
lingk-ungandilaksanakan alas dasar pemilikan, penguasaan,atau pemberian hak lertenlu
dan
bendasaikanketentuan Peraturan Perundang-undanganataupun atas Hukum Adat
kebiasaanyang berlaku atasruang pada masyarakatsetempat'
Pasal 27
(1) tlak memperolehpenggantianyang layak alas kerugianterhadapperubahanslalus ruang
Ruang
semula yang dimiiiki-oleh masyarakatsebagaiakibat pelaksanaanRencanaTata
wilayah akan diselenggarakandengancara musyawarahantarapihak yang berkepentingan
(2) Dalam hal tidak tercapai kesepakatanmengenai penggantian yang layak sebagaimana
dimaksud pada ayat (l) maka penyelesaiannyadilakukan sesuai dengan Peraluran
yangberlaku.
Perundang-undangan
Pasal 28
Dalam kegiatanRencanaTata Ruang Wilayah Kota Bau-Bau masyarakalrvajib :
a. Berperansertadalam memeliharakualilas ruang.
b. Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses Perencanaan Tata Ruang,
PemanlbatanRuangdan PengendalianPemanfaalanRuangc. Mentaati RencanaTata Ruang yang telah ditctapkan.
Pasal 29
(l)

pelaksanaankewajiban masyarakatdalam penalaan ruang sebagaimanadimaksud dalam


pasal 28 dilaksanaian dengan mematuhi dan rnenerapkankrlteria, kaidah, traku mutu dan
Aturan-aturanPsnataanRuang yang ditetapkandenganPeraturanPerundang-undangan.

( 2 ) Kaidah dan Aturan PemanlbatanRuang disesuaikan dengan budaya serta adapt istiadat

local denganmemperhatikanfaktor-fbktor <layadukung lingkungan dan estetika,lokasi dan


ruang yang serasi,selaras
Struklur Femanl'aatanRuang serta dapat menjamin peman{'aatan
dan seimbang.
Pasal 30

Dalam PemanlaatanRuang, peransertamasyarakatdapal berbentuk :


a. Pemanl'aatanruang daratan, lautan dan ruang udara berdasarkan Peraturan Perundangundangan,agama,adat istradal dan kebiasaanyang berlaku'
pola
b. Bantuan Pemikiran atau Pertimbangan berkenan dengan wujud struklural dan
pemantaatanruang di kawasanPedesaandan Perkotaan
kegiatanpembangunandidasarkanpada Rencana'fata Ruang Wilayah Kota
c. Penyelenggaraan
Bau-Bau.
d. Konsilidasi pemanfbatantanah, air, utlara dan sumber daya alanr lainnya dilakukan unluk
ruang yang berkualitas.
lercapainyapemanl-aatan
e. Perubahanatau konversi pemanl'aatanruang harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah.
l. Pemberianmasukanuntuk penetapanlokasipemanlaatanruangdan / atau kegiatanmenjaga
lungsi lingkunganhidup'
memelihara,dan meningkatkankelestarian

l6
Pasal 3l
( l) Tata cara peran serta masyarakatdalam pemanfaatanruang sebagaimanadimaksud dalam
yang berlaku.
pasal 30 dilakukan sesuaidenganPeraluranPerundang-undangan
(2) Peran serta masyarakat sebagaimanadimal<sudpada ayat ( I ) di Koordinir oleh Walikota
lermasuk pengaturannyapadatingkat KecamatansampaidenganDesa,/ Keiurahan.
(3) Peransertamasyarakatdilakukansecaratertib sesuaidenganRencanaTata RuangWilayah
Kota Bau-BauPasal 32
Dalam pengendalian,pemanl'aatanRuang,peransertamasyarakatdapatberbenluk :
a. Pengawasanterhadap pemanl-aatanRuang wilayah , termasuk pemberian inlbrmasi atau
laporan pelaksanaanpeman{-aalanruang.
b. Bantuanpemikiran atau pertimbanganuntuk penertibankegiatan pemanfaalanruang dan
peningkatankualitas pemanfaatanruang.
Pasal 33
Peran serta masyarakatdalam PengendalianPemanfaatandan PengawasanRuang Wilayah dan
kawasanperkoyaandisampaikan secaralisan atau tertulis mulai dari Tingkat Desa / Kelurahan
ke KecamalankepadaWalikota atau Pejabatyang dttunjuk.
BAB X
KS,TENTtiAN PIDAn*A
Pasal 34
(l) Pelanggaranlerhadap ketentuanPasal 28 PeraluranDaerah ini diancam dengan Pidana
kurungan selama 6 (enam) bulan dan / atau denda sebesar-besarnyaRp. 5.000 000,( Lima Jula Rupiah)
(2) Tindak Pidanasebagaimana
dimaksudpadaayal (l) adalahPelanggaran.
BAB XI
KETENTTJAN PENYTDIKAN
Pasal 35
(l ) Pe.labatPengawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan PernerintahDaerah diberi wewenang
khusussebagaipenyidik untuk melakukanpenyelidikantindak pidanalerhadappelanggaran
PeraturanDaerah ini ,sebagatmanadiatur dalam Undang-undangHukum Acara Pidanayang
berlaku:
(2) WewenangPenyidik sebagaimanadimaksud pada ayat ( I ) adalah :
a. Menerima, mencari mengumpulkan dan meneliti kelerangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana dibidang Rencana Tata Ruang Wilayah agar keterangan alau
laporantersebulmenjadilebih lengkapdanjelas ;
b. Meneliti mencari dan mengumpulkanketeranganmengenai orang pribadi alau badan
lcntang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubuingandengan tindak pidana
dimaksudr
c. Meminta keterangandan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungandengan
dengantindak pidanadibidangRencanaTala RuangWilayah;

t7
d. Memeriksa buku-buku, calatan- calatan dan dokumen-dokumenlain berkenaandensan
tindak pidanadibidang RencanaTata Ruang Wilayah;
e. Melakukan penggeledahan
untuk mendapatkanbarangbukti serta melakukanpenyrtaan
terhadapbarangbukti lersebul;
f.

Meminta bantuantenagaahli dalam rangkapelaksanaantugaspenyidikan ;

g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorangmeninggalkan ruang alau ternpal pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas seseorang dan atau
dokumenyang dibawasebagaimana
dimaksudpadahurul-e;
h. Memotrct seseorangyang berkaitandenganlindak pidana Tata Ruang;
r. Mememanggil orang untuk didenga.rkelerangannyadan diperiksa sebagairersangka
atausaksi;
.;. Menghentikanpenyidikan;
k. Melakukan Tindakan lain yang dianggap perlu unluk kelancaranpenyidikan yang
menurul hukum dapal dipertanggungjawabkan,

(3) Penyidiksebagaimana
dimaksudpadaayat( I) memberitahukan
dimulainyapenyidikan<lan
menyampaikan
hasil penyidikannyakepadapenuntulumum melalui penyidik pejabat
KepolisianNegaraRepubliklndonesiasesuaidenganketentuanyangdiatur dalam undangundangHukumAvaraPidanayangbberlaku;

BAB XII
KETENTTJANPERALIHAN
Pasal36
Rencana
TataRuangwilayahKotaBau-Bausebagaimana
dimaksud
dalam pasal2,digambarkan
dalamPetawilayah KoIa Bau-BaudenganberskalaI : 100.000,
yangmerupakan
bagranyang
lidak terpisahkan
dari Peraturan
Daerahini.
Pasal 37
( i) RencanaTata Ruang Wilayah Kota Bau-Bau berlirngsi sebagaiMatra Ruang dari Pola Dasar
PembangunanDaerah untuk penyusunanRencanapembangunanLima Tahun paclaperiodc
herikutnya.
(2) RencanaTata Ruang wilayah sebagaimana
dirnaksudpada ayat (l)
pedomanbagi .

digunakansebagai

a. Perumusankebijaksanaan
pokok pemanlaatan
ruangwilayah.
b. Mewujudkan keterpaduan,
keterkaitandan keseimbangan
perkembangan
antar wilayah
Kota sertakeserasianantar sektor.
c. Penelapanlokasi Inveslasiyang dilaksanakanPemerintahdan atau masyarakal.
d. Penyusunan
RencanaDetail Tata Ruang.
e. PelaksanaanPembangunandalarn memanfaatkanruang bagi kegialan pembangunan
Pasal 38
RencanaDetail rata Ruangmenjadidasaruntuk PenertibanperizinanLokasi pembanqunan.
Pasal 39
Kelentuanmengenaipenataanruang laulan dan ruang udara akan diatur lebih lanjul sesuai
denganPeraluranPerundang-undirngan
yangberlaku.

18
Pasal40
JangkaWaktu RencanaTata RuangWilayahKota Bau-Bauadalahl0 (sepuluh)tahunsejak
PeraturanDaerah ini diundangkandan dapat dilakukan peninjauan kembali dan atau
disempumakan
dalamjangkawaktuminimal 5 ( Lima) Tahunsekali
BAB XIII
KETENTTJANLAIN-LAIN
Pasal.ll
Ilal-hal yang belum diatur dalam Peraturanl)aerah ini sepanjangmengenai
pelaksanaannya
akandiaturdanditetapkanlebihlanjut denganKepulusanWalikota.
BAB XIV
KE'I'EN'I'TJAN PENT]TTIP
Pasal 42
Dengan berlakunya PeraturanDaerah ini, maka semua Kelentuan yang mengatur tenlang
RencanaTata Ruang Wilayah Kota Bau-Bau yang bertcntangandengan PeraturanDaerah ini
dinyatakantidak bcrlaku.
Pasal 4J
PeraturanDaerahini mulai berlaku pada Tanggal diundangkan.
Agar setiaporang dapat mengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturanDaerahtentang
RencanaTataRuangWilayah Kola Bau-Bauini denganpenempalannya
dalamLembaranl)aerah
Kota Bau-Bau.

Disahkan
di Bau-Bau
PadaTanggal,

WA KOTA

nI 2004

U-BAU,

Drs.MZ. M I R T I LT A M I M , M S i
Diundangkandi Bau-Bau
PadaTanggal,07 J uni 2004

S E K R E T , t 9 f tD
; AERAH.

H. SAHIRTiDDINIJDU,
PEMBINAUTAMA MUDA,IV ic
N I P 0 1 00 8 56 4 5
LEMB,4RANDAERAH KOTA B,.IT]-8,4U
T,4HUN2OO4
NOMOR I I

Anda mungkin juga menyukai