Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGADAAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH KAB. ROKAN HULU


DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI RIAU
BIDANG AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

A. URAIAN PEKERJAAN
1. PENDAHULUAN
Umum
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan di Provinsi Riau khususnya di Kab.
Rokan hulu membawa dampak terhadap kebutuhan peningkatan infrastruktur wilayah
termasuk didalamnya prasarana air bersih yang merupakan kebutuhan vital bagi
masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana air bersih tersebut perlu dilakukan oleh
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi Riau yang memiliki potensi cukup besar
dibidang industri air bersih. Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu ,
khususnya Pelayanan PDAM Kab. Rokan hulu saat ini masih belum maksimal
pelayananan terhadap masyarakat, karena jaringan sarana air bersih yang ada belum
memadai oleh karena itu pemerintah terus mencari solusi dan sistem yang tepat guna
memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum.

Latar belakang
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi
Riau,
2. Pemegang mata anggaran adalah Gubernur Riau yang dalam hal ini adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah Dinas Daerah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber
Daya Air Provinsi Riau, SK Kadis Ciptada provinsi Riau no. Kpts.12/CIPTADASEKR/2016 Tanggal 19 Januari 2016 Tentang : Penunjukan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan PPAK dilingkungan Dinas CIPTADA Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2016.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana Jasa
Konstruksi yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus
1

dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan pekerjaan


konstruksi fisik bangunan dilapangan.
2) Dengan penugasan ini diharapkan Pelaksana Jasa Konstruksi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan konstruksi fisik bangunan yang
memenuhi sesuai KAK ini.

3. SASARAN
Program
Kegiatan
Pekerjaan
Lokasi
Capaian program
Keluaran
Hasil

B.

: Program Penyediaan Air Minum Mendukung Penyehatan


PDAM
: Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu
: Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu
: Kab. Rokan hulu
: Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu
: Terlaksananya Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab.
Rokan hulu
: Tersedianya Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan
hulu

NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah

: Dinas CIPTADA Provinsi Riau

Alamat

: Jl SM. Amin No. 92 Telp. (0761) 564541-564542 Fax


(0761) 564407 Pekanbaru

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Lingkup Kegiatan Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu adalah :
-

Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan pipa PVC


Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan asesories pipa
Pekerjaan Jembatan pipa
Pekerjaan Crossing pipa
Pengetesan Pipa

D. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 75 (tujuh puluh lima) Hari Kalender
terhitung sejak diterbitkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).

A. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan tenagatenaga ahli dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan
lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh pemberi
tugas.
NO

JABATAN

PENDIDIKAN
(Minimal)

PENGAL
AMAN

JUML
AH

PROFESI/ KEAHLIAN

Site Manager

S1. Lingkungan

4 Thn

1 Org

SKA Muda Ahli teknik


air minum

Pelaksana Perpipaan

STM / sederajat

5 Tahun

1 Org

SKT Pelaksana
Perpipaan Air Bersih

Juru Ukur

STM/Sederajat

3 Tahun

1 Org

SKT Juru Ukur

Administrasi

SMA / Sederajat

2 Tahun

1 Org

Ijazah

Logistik Umum

STM/Sederajat

2 Tahun

1 Org

Ijazah

Catatan :
Untuk personil no 1 melampirkan Curiculum Vitae (CV), Foto Copy KTP yang masih
berlaku, Foto Copy Ijazah, SKA, NPWP dan bukti setoran pajak tahun 2015;
Apabila diperlukan, Panitia berhak untuk menghadirkan tenaga ahli yang dimaksud di atas
untuk dilakukan verifikasi dan klarifikasi (Personilnya, Ijazah asli, NPWP asli, SKA asli
dan referensi dari Pemberi Tugas). SKA yang diakui adalah SKA yang telah diakreditasi
oleh LPJKN;
Untuk personil 2, 3 melampirkan Curiculum Vitae (CV), Foto Copy KTP yang masih
berlaku, Ijazah , dan SKT;
Untuk personil No 4, 5 melampirkan Curiculum Vitae (CV), Foto Copy KTP yang masih
berlaku dan Ijazah.

B. DAFTAR PERALATAN UTAMA MINIMAL YANG DIPERLUKAN UNTUK


PELAKSANAAN PEKERJAAN:
NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

JENIS ALAT

Pompa Uji Tekan


Theodolit
Generator Set
Travo Las
Cutting Wheel
Tripod
Tackel
Kunci Rantai
Bor Listrik
Dump Truck
Pick Up
Pompa Air
Beton Molen/Concrete Mixer
Stamper
Concrete Vibrator

KAPASITAS

JUMLAH
(Unit)

10 15 Barr
60 KVA
3 Ton
4 M3
4 inch
500 Liter
0,2 Ton
Dia 2,5

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1

CATATAN :
Memiliki Bukti Kepemilikan Alat STNK,BPKB (Milik Sendiri) dan bukti tanda sewa bila bukan
milik sendiri atau sewa;
E. SUMBER DANA
Sumber pendanaan pekerjaan Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih di Kab.Rokan hulu
adalah APBD Provinsi Riau Tahun 2016 yang dibebankan pada DPA SKPD Dinas Cipta
Karya, Tata

Ruang dan Sumber Daya

Air Provinsi

Riau dengan

nomor

1.03.1.03.02.38.026.5.2. tanggal 15 Januari 2016.

F. BIAYA
Untuk pelaksanaan pekerjaan Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih di Kab.Rokan hulu
memerlukan biaya dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp.

1.779.340.000,-

(Satu Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta tiga Ratus empat puluh Ribu
Rupiah).

C. SYARAT SYARAT
LAIN YANG HARUS DIPENUHI PELAKSANA JASA
KONSTRUKSI ;
1. Memiliki SBU Jasa pelaksana Untuk Kontruksi Perpipaan Air Minum Lokal
(SI008) sub kualifikasi minimal ;
2.
3.
4.
5.

Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
Memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang masih berlaku;
Memilik TDP, Bukti setoran pajak (SPT) Tahun 2015;
Memiliki Dukungan Ketersediaan Produk Pipa dan Aksesorisnya dari pabrik / agen /
distributor dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Ditanda tangani Oleh Direktur Perusahaan ;
b. Disertai Scan Brosur Asli Pipa dan Aksesorisnya Beserta Spesifikasi Produk dengan
cara pemasangan pipa dari pabrik;
c. Bersertifikat SNI 4829.2-2012 dibuktikan dengan melampirkan SCAN Sertifikat SNI
yang masih berlaku;
d. Surat Dukungan dan jaminan kualitas dari pabrik untuk minimal 25 (dua puluh lima)
Tahun;
e. Untuk material yang digunakan harus dilampiri dengan (SCAN ASLI) :
Sertifikat pengujian dari laboratorium uji material (Bodycote/Exoya);
COA (certificate of Analysis) material yang sama dengan yang digunakan.
f. Kontraktor / Supplier harus melampirkan hasil pengujian dari laboratorium produk
yang digunakan;
g. Mencantumkan jenis dan jumlah produk;

J. KELUARAN
Hasil keluaran dari pekerjaan Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu yang
dilakukan oleh pelaksanaan jasa konstruksi :
1. Pengadaan dan Penyediaan Air Bersih Kab. Rokan hulu
2. Laporan akhir pekerjaan berupa :
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
Rencana kerja harian/metoda
Shop drawing
Tenaga kerja
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
Alat-alat
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
5

Waktu pelaksanaan Pekerjaan


Laporan keadaan cuaca
c. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian dalam bentuk progres
d. Dokumentasi pekerjaan selama masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung
e. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran dan pelaksanaan
pengukuran dilapangan.
f. Surat perintah perubahan pekerjaan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang
(bila diperlukan)
g. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual peralatanperalatan .
h. Laporan rapat di lapangan (site meeting) dan weekly instruction/weekly request.
i. Realisasi time schedule
j. Membuat time schedule/bar chart, s-curve, dan net work planning serta struktur organisasi
lapangan selanjutnya diteruskan kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan

K. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga
dicapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan rencana .Hal lain yang belum diatur dalam
KAK ini termasuk perubahan perubahan yang dipandang perlu diatur dalam surat
perjanjian kerja (Kontrak)

DISUSUN/DITETAPKAN OLEH :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

SPESIFIKASI TEKNIS

PENGADAAN PIPA PVC DAN PERLENGKAPANNYA


6.1.

UMUM
Kontraktor harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting,valve, coupling, meter, mur,
baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas
dan Bahan atau dalam gambar/drawing.
Kontraktor harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan
ditunjukan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus
sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32C.Tekanan
kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan dilapangan tidak lebih dari 10 bar.
Kontraktor harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang
menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi
teknis.Kontraktor juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah
dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang.
REFERENSI STANDARD
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang
mengenai jenis dan kualitas material yang diminta .
Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standard SII. Bila ternyata
belum ada SII untuk produk tertentu atau belum dibuat didalam negeri, maka yang ditawarkan dapat
menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama
dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam keadaan baik
dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
Standard yang dapat diterima adalah :
SNI
Standard Nasional Indonesia
ISO
International Standardarization Organization
JIS
Japanesse Industrial Standard
BS
British Standard
DIN
Deutsche Industrie Norm
AWWA
American Water Works Association
ASTM
American Society for Testing and Materials
ANSI
American National Standard Institute
BAHAN PIPA DAN FITTING
Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat didalam negeri maka rekanan harus melampirkan surat
dari pabrik untuk izin pengguna SII/SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat
menunjukan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang
ini,peserta pelelangan harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar penyambungan
pipa) disertai dengan jumlah dan sepsifikasi dari tiap material yang ditawarkan .

SPESIFIKASI TEKNIS

Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah tropis dengan temperatur air
yang mengalir antara 15-350C dan pH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang
membutuhkan lain .
TEKANAN KERJA/WORKING PRESSURE
Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg /cm2 (SNI 06-0084-1987 dan SNI 036419-200) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Rekanan harus
menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa /fitting pipa yang ditawarkan .
Bila dianggap perlu,atas permintaan Direksi/ Pengawas Rekanan harus dilakukan pengujian kekuatan
tekanan kerja pipa / fitting pipa dilapangan pada pipa/ fitting pipa yang dikirim kelapangan atas biaya
Rekanan .Jumlah pipa/ fitting pipa yang akan diuji dilapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi/
Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini,maka Rekanan
harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan .
PEMBERIAN TANDA

Pada bagian luar setiap pipa dan fittingnya idberi tanda yang meliputi :
- Diameter nominal dalam mm
- Tebal dinding nominal dalam mm
- Klas pipa
- Nama pabrik pembuat/manufaktur
- Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur pembuatannya.
6.2

PIPA PVC DAN FITING

6.2.1

STANDARD
Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard dengan panjang efektif tidak lebih dari 6
meter.
Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin untuk pengguna SII yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar
yang menunjukan diameter nominal,kelas,nama pabrik pembuat dan trade mark.
Standard lain yang digunakan adalah :
. SNI 06-2548-1991
Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum
dengan Jangka Sorong.
. SNI 06-2549-1991
Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk Air Minum
terhadap Hidrostatik.
. SNI 06-2550-1991
Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC untuk Air
Minum
. SNI 06-2551-1991
Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC untuk
Air Minum
. SNI 06-2552-1991
Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum
. SNI 06-2553-1991
Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC untuk Air
Minum dengan Uji Tungku
. SNI 06-2554-1991
Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk Air Minum
terhadap Metilen Khlorida

SPESIFIKASI TEKNIS
. SNI 06-2555-1991
. SNI 06-2556-1991
. SNI 06-2557-1991
. SNI 06-2558-1991
6.2.2

KELAS

Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC Air Minum


dengan THF
Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk air minum
dengan Pita Meter
Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315 mm
untuk Air Bersih
Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyedian Air dan Sistem
Drainase didalam tanah.

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), yang digunakan adalah jenis pipa
PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SNI yang berlaku dan mempunyai panjang
efektif 6 meter.
Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti table berikut:
DIAMETER LUAR
PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)
Nominal Diameter
(mm)
50
65
80
100
125
150
200
250
300

Rata-rata Diameter Luar


(mm)
63
75
90
110
140
160
200
250
315

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING


PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)
Seri Pipa

Nominal Diameter
(mm)
50
75
90
110
125
160
200
250
315

Tebal Dinding Nominal (mm)


S 10
2.4
3.6
4.3
5.3
6.0
7.7
9.6
11.9
15.0

S 12,5
2.0
2.9
3.5
4.2
4.8
6.2
7.7
9.9
12.1

SPESIFIKASI TEKNIS
6.3

SAMBUNGAN

6.3.1

PUSH ON RUBBER RING JOINT


Kecuali ditentukan lain,sambungan harus dari jenis pushon rubber ring. Pipa tersebut harus
mempunyai beil pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang
lebih 150C. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya.
Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis beil.

6.3.2

SLEEVE COUPLING
Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa PVC dan cocok
dengan diameter luar pipa PVC.

6.3.3

RING KARET DAN GASKET


Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk penyambungan mekanikal
fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flnge harus dari styrene butadiene rubber
atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.

6.3.4

SAMBUNGAN SOLVENT CEMENT


Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat disambung
dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan standard pabrik. Bila digunakan
sambungan solvent cement ini ,rekanan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan
rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10 %.
Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan memanjang akibat dari
perubahan suhu pipa sebesar 50C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air.

6.3.5

ADAPTOR
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada satu ujungnya
dan socket (atau beil) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on.

6.4

FITTING
Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkan dalam
Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan sistem rubber ring joint.
Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4 kg/cm2).
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau hjeat process (pencetakan
atau proses panas) dan desain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang
disambung.
Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile (Ductile
Cast Iron). Bell and Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu ujungnya dan
push-on beil satu sambungan jenis mekanikal pada ujung yang lain .Tee dengan cabang flange, jika
dispesifikasikan harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange.
Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau
asphaltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3mm, permukaan dalam dari

SPESIFIKASI TEKNIS
fitting tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai untuk lining harus dari bahan
yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi sertifikasi dari instasi yang berwenang (public health
authorities).
Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus dari baja yang
digalvanis.
6.4.1

PENGUJIAN QUALITY ASSURANCE (JAMINAN KUALITAS)


Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili unit yang
disuplai sesuai, kontrak. Engineer harus dijiinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan untuk
menyaksikan test/pengujian tersebut .

6.4.1.1 PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS


Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi standar SNI 0084-187
dan SNI 06-2549-1991.
Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan paling sedikit
42 N/mm1)
6.4.1.2 PENGUJIAN LAIN
Pengujian lainnya seperti flattering test ,toksisitas,tekanan terus menerus dan lain-lain harus
dilakukan sesuai standar yang berlaku.
6.5.

VALVE

6.5.1

UMUM
. Rekanan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang
disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau
model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
. Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan cor dengan huruf timbul
yang dapat menunjukan:
. Nama pemilk proyek
. Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
. Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
. Tekanan kerja
. Diameter nominal
. Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
. Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain,
kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari
sambungan ulir.
. Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 Pipa threads where pressure tight joint are made in the
thread
. Valve dengan diameter 50 mm ke atas menggunakan sambungan sistem dengan flange harus
terbuat dari cast iron/besi tuang.
. Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan
sesuai dengan standar internasional yang diakui .
Kontraktor harus menyerahkan perhitungan desain atas permintaan Engineer
. Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat
khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi
sesuai dengan standard ISO 2531.

SPESIFIKASI TEKNIS
. Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawan arah jarum jam dan
searah jarum jam penutupan .Tanda panah harus tertera untuk menunjukan arah rotasi untuk
membuka atau menutup valve.
. Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup mencegah masuknya benda-benda asing.
. Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur,
baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.
. Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve,
mur, baut dan ring dikirim dalm keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan
merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.
. Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwheel,
engkol(crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator.
Rekanan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang
dikirim.
. Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang
terkontrak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel,
bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur Pengawas.
. Permukaan harus bersih,kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara
penyemprotan harus dilakukan dipabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering 400 micron
(16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang
dapat larut tidak boleh digunakan.
. Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis
valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Inggris.
. Rekanan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah
memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini.
6.5.2.

GATE VALVE
. Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang ditawarkan
adalah gate valve dari jenis Non Rising Stem.
. Valve harus memenuhi standar Gate Valve for Water and Other Liquids (AWWA C 500) atau
standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk
tekanan kerja .
. Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key)
minimal satu buah dan maksimum satu untuk sebap 20 buah yang seukuran.
Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface box/street cover dan terbuat dari
baja ST 40 yang telah digalvanis.
. Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material tersebut
terbuat dari baja ST 40 yang digalvanis.
Harga penawaran exlension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi
exlension spindle tersebut dari urugan tanah.
. Badan dari gate valve, hand wheel /cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas
lebih tinggi.
. Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai
valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok untuk
pemasangan dengan posisi tegak (vertical mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang
bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apa bila
dalam posisi terbuka .
. Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan
diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter
valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui
engineer. Packing dari hemp atau (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan
atas persetujuan engineer dan seal ini harus terdiri dari 2 (dua) buah buah O-ring seal dan paling 1

SPESIFIKASI TEKNIS
(satu) buah ditempatkan diatas stemcollar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan
tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
. Stem terbuat dari perunggu atau stainlees steel .
. Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
. Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap
kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface
box tersebut dan diberi cetakan PDAM-Sepakul Penajam pada bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut.Ukuran
surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti
karat.
. Semua valve,kecuali ditentukan lain,harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).
6.5.3

KATUP UDARA (AIR RELEASE VALVE)


. Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut:
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. dapat memasukan udara selama penggelonloran .
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa .
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
. Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring
dan dudukan (stool).Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.
. Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonite, stainlees steel atau
Acrynolitrie Butediene Steel.
. Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel,bronze atau ABS.
. Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak menunjukan gejala
kebocoran.
. Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
. Rekanan harus menyediakan katup penutup (isolating valve)secara terpisah untuk setiap katup
katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve) dengan spesifikasi sbb:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seal,disc,valve
shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti Standards for Rubber Seated
Butterfly Valves (AWWA Designation C 504) atau standard Internasional lain yang disetujui
yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 900 dari posisi terbuka
penuh sampai tertutup .Sumbu perputaran valve harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard
AWWA C 504,
d. Setiap mekanisne operasinal harus dapat dilepas untuk pengawasan dan perbaikan.
e. Mekanisne operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci
sendiri sehingga tangga aliran atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah tempat
semula
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama
dengan rate tekanan pada pipa .
g. Seluruh valve hams mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup bila
tidak dioperasikan dalam periode yang lama .
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti Specification for Grey Iron
Casting for valves ,Flanges and Pipe Fittings kelas B (ASTM Designation A 126) atau
ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213

SPESIFIKASI TEKNIS
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa
yang dipasang .

Ukuran Pipa
(mm)
300 dan lebih kecil
350 dan lebih besar

Diameter Nominal Air Valve


(mm)

Tipe Air Valve


Tipe dengan orifice
Kecil/tunggal
Tipe dengan dua
Orifice atau kombinasi

25 mm dan lebih kecil


75 mm lebih besar

1. Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan dua lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis yang akan
mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekaan pada saat aliran air dalam penuh.
2. Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi
Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis,
sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak
udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup,pada saat air dalam kondisi tekanan rendah,
mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuang udara tinggi dan,
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.
6.5.4

BALL VALVE
Auxiliary valve yang untuk air valve dengan lubang tunggal kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki
dua lubang atau tipe kombinasi . Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.89 Mpa (10.0
kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari
cast iron untuk badan valve dan bola,stainless steel dengan dudukan /bantalan. Dudukan /bantalan
harus diberi penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus.
Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang
mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal.
Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.

6.5.5.

PLUG VALVE
Plug valve harus non-lubricated,plug dengan tipe resilient faced eccentric dengan badan valve yang
terbuat dari cast iron.Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan ahloroprene (neoprene) agar dapat
kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari
stainless steel atau perunggu.
Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin O atau multiple.
Buna N Packing Rings.Pada saat packing ring digunakan,packing gland harus dapat dipasang tanpa
melepaskan bagian valve.

SPESIFIKASI TEKNIS
6.5.6.

CHECK VALVE
. Rekanan harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve/Klep Tabok dengan sambungan
flange.
. Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila
diperlukan.
. Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukan merk,
atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
. Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
. Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik.
. Tekanan kerja check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
. Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan
bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil,mudah
dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan
valve dari jalurnya.
. Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran keatas
dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak
kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

6.5.7

GATE VALVE PERUNGGU (BRONZE)


. Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang
disetujui. Tekanan kerja besarnya 0.98 MPA (10.0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda
pemutar dan ujung berulir (sekrup).
. Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, skrup
bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengukit.
. Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau
atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm 2 (20 kg/m2). Piringan
terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi diatas atau dari kuningan yang mengacu pada AS
H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N
/mm2 (32 kg.m2). Stem/ tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi diatas.

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


9.1
9.1.1

UMUM
Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan pipa dan
penyambungan ,dengan cara yang memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana
yang dipelihatkan dalam gambar kerja.

9.1.2

Penangan Bahan Pipa,Perkakas dan Peralatannya


Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh pemilik untuk
menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan,penurunan, pemasangan dan
penyambungan sampai pada penyeselesaian pada pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang
disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya kontraktor.
Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian
rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut.
Semua perkakas dan peralatan tersebut harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik
sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan
direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau
hilang,kontraktor harus memberi kompensasi kepada pemilik.

9.2

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA BAJA (STEEL)

9.2.1

Umum
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas dan peralatan untuk
menangani dan memasang pipa,dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan
peralatan juga harus harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan
penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa,dan valve yang dipasang,harus dijaga tetap bersih dan bebas dari
benda asing dan kotoran sepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain
pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk direksi selama pemasangan pipa,
dan penyumbatan yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu.
Sebelum menempatkan pipa pada posisinya,ketinggian dan alinyemen akhir harus diperiksa
terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survei.
Pipa,valve,dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan .Bahan
yang didapati rusak sebelum,selama,atau setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen;
disingkirkan dari lokasi pekerjaan ,diganti dengan baik.]

9-1

SPESIFIKASI TEKNIS
Secara umum,setiap 3 batang pipa disambung diatas tanah agar pelaksanan penyambungan lebih
mudah dan pada kondisi yang stabil.
Pipa pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan kedalam galian dan didalam
galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan coupling.
Jika kontraktor mengusulkan menggunakan Heat shinkable sleeves untuk lapisan pelindung
sambungan daripada Heat shinkable sleeves, sleeves tersebut perlu dipasang pada pipa
sebelum diletakan.
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk Heat shinkable
sleeves atau Sleeves, harus digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang
diperlukan.
9.2.2

Pemasangan Pipa

9.2.2.1

Penurunan Pipa kedalam Galian


Peralatan Perkakas,dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan
oleh komperator untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa fitting, dan valve
harus diturunkan secara hati- hati kedalam galian, satu persatu,dengan batasan diameter memakai
crane,Derek,tali,atau dengan mesin,perkakas,atau peralatan, lainnya yang sesuai ,dengan cara
sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan ,lapisan pelindung luar (protective
coating) serta lapisan pelindung dalam (Lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan
dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian .
Jika kerusakan terjadi pada pipa valve atau perlengkapan pada saat penanganannya,harus
segera dilaporkan kepada direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukanatau
menolak bahan yang rusak tersebut.

9.2.2.2

Pemerikasaan sebelum Pemasangan


Semua pipa Fittingharus diperiksa secara hati hati dari kemungkinan kerusakan , pada saat
diatas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah
mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau fitting yang rusak / cacat harus diletakan terpisah untuk pemerikasaan oleh direksi yang
akan menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

9.2.2.3

Pembersihan pipa dan fitting


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan
dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua profil pengaku
tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

9.2.2.4

Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada
saat pipa diletakan pada jalur.

9-2

SPESIFIKASI TEKNIS
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,perkakas, kain,ataupun benda benda
lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa
yang sebelumnya,pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar.Pipa
dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk kesambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
9.2.2.5

Pemotongan pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee. Bend atau Valve atau tujuan lainnya, harus
dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung
yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan
pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut,harus dipotong serong
(Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada fitting seperti Bend, Tee,dan flange dan spigot dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa ,sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.

9.2.3
9.2.3.1

Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan


Umum
Pengelasan pipa baja dilapangan harus sesuai dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal
hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code)
berikut ini.
(a) Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures Association (WSP)
(b) Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Bila pengelasan dilakukan dalam galian ,galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar
memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta.
Jumlah pipa yang akan menjadi satu ,dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas
permukaan tanah,serta cara perletakan ke posisi yang sesuai ,harus disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi.
Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan cara pengujian yang dicantumkan dalam
4 PENGUJIAN TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI LAPANGAN DALAM 3.3.3 atau cara
yang diterima oleh Direksi
Untuk jembatan pipa ,harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara
pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul
tunggal (single welded butt joint) atau las tumpul ganda (double welded butt joint) sesuai yang
ditentukan.

9-3

SPESIFIKASI TEKNIS
9.2.3.2

Juru Las (Welder)


Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk
persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memilki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan
,dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.

9.2.3.3

Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang
memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.
Batang las yang menyerap lengas (moiture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih
kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang
hydrogennya rendah (low hydrogenous rod).
Mesin las,harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC atau
pengelasan busur nyata DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar
yang telah diterima oleh Direksi.

9.2.3.4

Penyiapan Ujung Pipa


Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum
pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi,alur tersebut harus dibuat pada
bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan
pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan lebih besar .
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa agar dapat
dilakukan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang
terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G 3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.

9.2.3.5

Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu,tanah dan karat
dengan menyikat dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong dilapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada
kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm,kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana
yang ditentukan . Fitting tidak boleh dipotong dilapangan .
Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus
(berlanjut ) dari bagian dasar kebagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan dilapangan ,Kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca seperti
hujan ,temperatur,kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca
seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih
dan ketidak rataan.

9-4

SPESIFIKASI TEKNIS
9.2.4
9.2.4.1

Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan .


Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan pengelasan setelah
pemasangan pipa.Bagian pipa baja bawah tanah , semua pengelasan dilapangan harus diuji
dengan cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat
dari badan yang berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai perusahaan pemeriksa yang diusulkan
beserta pengalamannya ,bersama dengan kulifikasi kepada pengawas yang disebutkan untuk
persetujuan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa
merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya,kecuali disetujui lain oleh
Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,yang bertanggung jawab dalam
mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan.
Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan
dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari
pengujian,film,rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangai oleh pengawas :dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

9.2.4.2

Pemeriksaan secara amatan (fisual inspektion)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan.
Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan
dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri
(a) Adanya lubang (pit) dipermukaan
(b) Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih
(c) Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari
1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding .
(d) Adanya tumpang tindih adanya (overlap)
(e) Adanya penguatan berlebihan
Ketebalan Dinding
(mm)
12,1 atau lebih kecil
Lebih besar dari 12,7

Maximum Reinforcement
(mm)
3,2
4,8

(f) Butiran yang tidak merata (unven beads),dan


(g) Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)
9.2.4.3

Uji cairan penembus dengan warna


Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus
memenuhi rekomendasi pabrik.

9-5

SPESIFIKASI TEKNIS

Adanya retakan dan /atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri.
Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna,bila kemampuan pengelasan
kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang
independen
9.3
9.3.1

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA POLY VINIL CHLORIDE


Umum
Singkatan Pefice yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun gambar berarti poly
finil chloride.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang
sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa ,valve dan Fitting
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami
petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

9.3.2
9.3.2.1

Pemasangan Pipa
Penurunan pipa kedalaman galian
Perkakas,peralatan yang baik ,dan fasilitas yang memenuhi syarat harus disediakan dan
digunakan oleh kontraktor bagi keamanan dan kelancaran pekerjaan.
Semua pipa ,Fitting,dan Valve harus diturunkan kedalam galian satu persatu dengan
menggunakan derek,tali/tambang,atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang
sesuai,sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan
pelindung luar dan dalamnya.
Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.
Jika terjadi kerusakan pada pipa ,fitting,valve,atau perlengkapan lain dalam
penanganannya,kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi.Direksi harus
menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

9.3.2.2

Pemeriksaan sebelum Pemasangan


Pipa ,valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat
pemasangannya.Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum , selama atau sesudah pemasangan
pada kedudukan akhir ,pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan.
Ujung Spigot harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak selama
penanganannya.Pipa atau Fitting rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi.

9.3.2.3

Pembersihan pipa dan fitting


Semua lepuhan,gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus disingkirkan dari bell,ujung
spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot,dan sebelum pipa dipasang bagian dalam bell
harus diseka sampai bersih,kering dan bebas dari lemak
Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang,valve dan fitting yang telah terpasang harus
dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan pencegahan harus

9-6

SPESIFIKASI TEKNIS
berupa pengguna kain pembersih selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua
bukaan/celah disetiap akhir pekerjaan setiap hari.
9.3.2.4

Pemasangan Pipa
Pipa harus diletakan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur
dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual perletakan yang
ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya alinyemen dan gradien
akhir harus dicek dengan peralatan survey.
Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk ke dalam pipa
saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama pemasangan tidak boleh ada sampah,
perkakas, kain, atau benda lainnya yang diletakan/ditinggalkan ke dalam pipa.
Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spigot harus diletakkan ditengah bell, pipa
didorong masuk dan ditempatkan jalur dan gradient yang benar.
Pipa harus dimantapkan ditempatnya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada
bagian bellnya.Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya
masuk kedalam sambungan.
Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara
yang memadai yang disetujui oleh Direksi.
Khusus pada musim hujan, kontraktor harus melakukan tindakan untuk mencegah air
hujan/sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang, dan jangan
sampai pipa tersebut terapung.

9.3.2.5

Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan harus dilakukan tegak
lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai
dengan rekomendasi pabrik .
Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong resong (Beviled) dengan alat
yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus sama dengan yang
dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong
halus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis melingkar yang jelas) harus
dibuat diujung spigot pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi
spigot yang benar kedalam sambungan pipa.

9.3.3

Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Cloride


Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Cloride yang dipakai dalam Proyek, sebagai berikut :
a. Push On Rubbering yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm-300 mm
b. Sambungan solvent cement; yang dipakai untuk pipa diameter 20mm-40mm
Semua bahan pelicin (librican) untuk sambungan Push-On Rubbering dan solvent cement;
untuk sambungan Solvencement;untuk PVC harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus
menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi

9-7

SPESIFIKASI TEKNIS
9.3.3.1

Penyambungan pipa dengan sambungan Push-On Raubbering, Socket dan Spigot pipa harus
dibersihkan dengan seksama sebelum cincin karet (rubbering) dipasang ditempatnya.
Spigot kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa
ditekan masuk ke Socket.
Penekan pipa Socket harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang sedang dipasang.
Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kerusakan Sockettersebut pada mana batang tersebut ditekan.Tidak boleh ada ganjal
dibawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya (Badding Material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan Push onagar membentuk
lengkungan dengan jari jari yang panjang, besarnya belokkan harus sesuai dengan petunjuk
pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

9.3.3.2

Penyambungan pipa dengan sambungan solvencement


Socket dan Spigot pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum Spigot kemudian dilumuri
Solvencement yang telah disetujui oleh Direksi.
Solvencement dalam jumlah yang mencukupi dilumurkan secara merata diujung Spigot.
Penekan Spigot yang telah diberi Solvencementke Socket tersebut harus dilakukan dengan
hati hati .Kontraktor agar melakukan dengan hati hati supaya tidak menyebabkan kerusakan
pada pipa yang baru dipasang..
Pipa yang baru selesai disambung dengan Solvencement, tidak boleh digeser/dipindahkan
ataupun dibuat lengkung.
Bila memang diperlukan sekali ,untuk membelokkan pipa dengan sambungan Solvencement
agar membentuk lengkungan dengan jari jari panjang ,besarnya belokkan harus sesuai dengan
petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

9-8

Anda mungkin juga menyukai