Anda di halaman 1dari 25

JOB II

PENGUKURAN ARUS SEARAH ( DC ) MENGGUNAKAN


MULTIMETER

Disusun oleh :
Kelvin Rodi
Muhammad Rifani
Slamet Riyadi
Armawan
Rizka Puspa Larosa

LAPORAN PENGUKURAN ARUS SEARAH MENGGUNAKAN


MULTIMETER
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikanrahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah yang berjudul Pengukuran
Arus Searah ( DC ) Menggunakan Multimeter .
Ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan
berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam laporan
ini.Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenailatar belakang Arus searah ,
ruang lingkup , tujuan pembelajaran , resistor dan hokum kirchoff 1 dan 2. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari ke sempurnaan . Oleh karena itu , kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan guna
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih , semoga laporan ini
bermanfaat bagi kami maupun para pembacanya.

Samarinda, 02 November 2014

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau
hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya). Arus
listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan
namanya, listrik arus searah ini mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat
penghantar, yaitu dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-). Penerapan arus
listrik searah dapat dilihat di dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Selain itu, dalam penerapan Hukum Kirchoff pada suatu rangkaian juga
terdapat arus listrik searah. juga agar mampu menerapkan Hukum Kirchoff
pada rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian gabungan.
Seperti dalam banyak kejadian, kesulitan utama yang dihadapi dalam
menerapkan hukum Kirchoff terletak pada penentuan tanda-tanda aljabar,
bukan dalam memahami segi-segi fisiknya yang sebenarnya sangat elementer.
Dalam rangkaian yang rumit, apabila banyak tersangkut besaran yang tak
diketahui, kadang-kadang sukar untuk mengetahui cara merumuskan
persamaan yang berdiri sendiri dalam jumlah yang cukup untuk menentukan
besaran-besaran yang tidak diketahui itu. Selain itu, menghubungkan antara
hasil dari teori dan praktek juga sering menjadi sebuah masalah yang agak
rumit untuk disesuaikan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesulitan
tersebut menjadi sebuah kemudahan, maka dirasa perlu melakukan praktikum
rangkaian arus searah ini.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan Hukum Kirchoff pada rangkaian listrik.
2. Menganalisa rangkaian seri dan parallel.
3. Mengetahui cara penggunaan Multimeter Analog
4. Memahami Hukum Kirchoff dan Ohm
C. Alat dan Bahan
1. Multimeter Analog / Avo meter
sebagai sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus
listrik, tegangan listrik, dan resistansi atau ketahanan suatu benda yang
biasa disebut avometer.
2. Catu Daya
Catu daya berfungsi sebagai sumber tegangan DC.
3. Papan Sirkuit
Papan rangkaian berfungsi sebagai tempat memasang atau
merangkai resistor.
4. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi
untuk menghambat aliran arus listrik.
5. Kawat Penghantar
Kawat penghantar merupakan komponen yang berfungsi
sebagai untuk menyambungkan sunber tegangan dengan beban,
sehingga kerugian tegangan jatuhnya kecil sekali. Dengan denikian
tegangan sumber ini bisa menghasilkan arus listrik pada tahanan
bahan. Konduktor yang baik pada umumnya logam.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Arus Searah ( DC )
Arus Searah ( DC ) adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau
hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif, atau sebaliknya).

Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus
dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC
meliputi:

Baterai
Hambatan
Kawat penghantar

Baterai menghasilkan e.m.f untuk menggerakkan elektron yang akhirnya


menghasilkan aliran listrik. Sebutan rangkaian sangat cocok digunakan
karena dalam hal ini harus terjadi suatu lintasan elektron secara lengkap
meninggalkan kutub negatif dan kembali ke kutub positif. Hambatan kawat
penghantar sedemikian kecilnya sehingga dalam prakteknya harganya dapat
diabaikan.
Bentuk hambatan (resistor) di pasaran sangat bervariasi, berharga
mulai 0,1 sampai 10 M atau lebih besar lagi. Resistor standar untuk
toleransi 10 % biasanya bernilai resistansi kelipatan 10 atau 0,1 dari: 10,12
15,18,22,27,33,39,47,56,68,82 Sebuah rangkaian yang sangat sederhana
terdiri atas sebuah baterai dengan sebuah resistor.

2. Hukum Kirchoff
Dengan hukum-hukum yang ditemukan oleh G. R. Kirchhoff (18241887) pada pertengahan abad 19. Terdapat dua hukum Kirchoff, yaitu
Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.
Hukum Kirchoff I berbunyi :

Pada suatu titik cabang, jumlah kuat arus yang masuk sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
I1 + I 2 = I 3 + I 4

Hukum Kirchoff II berbunyi :


Di dalam satu rangkaian listrik tertutup jumlah aljabar antara sumber
tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol.
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
V + IR = 0

3. Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial. Secara sistematis Hukum Ohm dirumuskan dengan persamaan :
V = I.R

I = V/R

R=V/I

Dimana, I adalah arus listrik yang mengalir pada sebuah penghantar


dalam satuan Ampere, V adalah listrik yang terdapat pada kedua ujung
penghantar dalam satuan Volt, R adalah nilai hambatan listrik (resistansi)
yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan Ohm.

Rangkaian percobaan hukum ohm diatas adalah rangkaian listrik yang


dapat digunakan untuk membuktikan teorema atau hukum ohm. Hukum
ini ditemukan atau dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang
fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah
paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically
pada tahun 1827. Berlakunya hukum ohm sangat terbatas pada kondisikondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor
tersebut berubah. Untuk material material atau piranti elektronika
tertentu seperti diode dan transistor, hubungan I dan V tidak linier.

4. Rangkaian Listrik Seri dan Pararel


Rangkaian Seri
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya
disusun dalam rangkaian seri. Ciri komponen dipasang secara

seri adalah arus yang mengalir pada masing-masing komponen


besarnya sama. Pada percobaan tentang rangkaian seri
sebenarnya berkaitan dengan Hukum Arus Kirchoff dan
Hukum Tegangan Kirchoff. Dari data pengamatan diperoleh
jumlah dari hambatan resistor, R1 + R2 + R3 = 890
bersesuaian dengan hambatan ekivalen, Rek pada rangkaian
yang disusun secara seri yang dari percobaan sebesar 900 .
Tegangan pada titik-titik dalam rangkaian seri adalah konstan,
Vad = Vab + Vbc + Vcd , sehingga didapatkan Vad = I(R1 + R2 + R3).
Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di
mana input suatu komponen berasal dari output komponen
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri
dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung).

Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga


memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen
dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan
berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu
dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari
output lampu yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau
rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam.
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam
satu rangkaian.
Contoh
yang
baik
dari
beberapa

beban rangkaian dihubung


seri
adalah
lampu
pohon Natal. ( (kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ).
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya
memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju
elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua
elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian
seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada
masing-masing elemen yang tersusun seri.

Sifat-sifat Rangkaian Seri:

Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.

Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri


jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam
rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah
sama dengan tegangan total sumber tegangan.

Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian


seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya
penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban
dalam rangkaian.

Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak


terhubung atau putus, aliran arus terhenti.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri


dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) :
1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai
rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan rangkaian
seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat
menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).

2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon,


model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya
memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal
(temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan
beban.
Rangkaian Pararel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki
lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus.
Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik
dihubungkan secara pararel. Masing-masing rangkaian dapat
dihubung dan putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang
lain.
Arus yang melalui tiap resistor dalam rangkaian paralel
pada umumnya berbeda, tetapi beda potensial pada ujung
resistor haruslah sama. Ciri pada komponen dipasang secara
paralel adalah beda tegangan pada masing-masing komponen
besarnya sama. Pada percobaan tentang rangkaian seri
sebenarnya berkaitan dengan Hukum Arus Kirchoff dan
Hukum Tegangan Kirchoff. Kuat arus pada titik-titik dalam
rangkaian paralel adalah konstan, I = I1 + I2 + I3, sehingga
didapatkan Vad = I (R1 + R2 + R3).
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian
listrik yang disusun secara berderet (paralel). Lampu yang
dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di
mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah
yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung
yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut,
susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan
susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu

komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap


berfungsi sebagaimana mestinya.

Sifat-sifat Rangkaian Paralel:

Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan


tegangan sumber.

Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah


rangkaian individu.Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.

Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel,


tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total
lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah
lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalamrangkaian.)

Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus


akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut.
Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik


paralel dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) :
1. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

5. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum atau juga
sering disebut Avo meter adalah alat pengukur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang
kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk
mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak
digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen,
tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen
pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu
rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian
blok yang ada.

Bagian-Bagian Multimeter :

Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran.


Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan
(resistance) dalam satuan Ohm (), tegangan (ACV dan
DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi


kerja multimeter , dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk
mengukur nilai satuan tahanan (dalam W), saklar ditempatkan
pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk mengukur
tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang
perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar
harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan
yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV,
saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian
juga jika hendak mengukur DCV.

Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk


menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan
skala).

Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) :


digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol
sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai
tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik
(probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan
jarum pada angka nol.

Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel


penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau
out dan (-) atau common. Pada multimeter yang lebih lengkap
terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan
arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan
jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.

6. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk


menghambat aliran arus listrik. Resistor dibuat dengan ukuran badan yang
mencerminkan kemampuan terhadap daya lesap yang diterimanya jika
dialiri listrik yang disebut dengan kemampuan daya listrik. Daya ini akan
menaikkan suhu resistor, dan jika melebihi kemampuan daya yang
ditentukan, dapat menyebabkan kerusakan yang permanen.

Resistor yang banyak digunakan dibuat dari karbon yang dinamakan


resistor film karbon. Resistor karbon menggunakan cincin sandi warna
yang dicatkan pada resistor untuk menunjukan nilai hambatan. Nilai
hambatan dibaca dengan menggunakan rumus: R = (A) (B) x 10 (C) (D)
ohm.

Untuk mengetahui besarnya hambatan resistor dapat dengan


mengukur langsung dengan bantuan alat multimeter yang diset pada
ohmmeter atau dengan cara melihat gelang-gelang pada badan resistor

tersebut. Resistor adalah adalah suatu komponen elektronika yang


berfungsi unutk menghambat arus listrik. Resistor sendiri di bedakan
menjadi dua bagian yaitiujadi 2 bagian yaitu:
1. Resistor Tetap .
2. Resistor Tidak Tetap.
Resistor Tetap adalah Resistor yang mempunyai nilai hambatan
yang tetap sehingga tidak dapat di rubah-rubah. Pada resistor tetap
terdapat warna-warna yang mengandung nilai tersendiri.

Resistor Tidak Tetap adalah Resistor yang nilai hambatannya atau


resistansinya dapat berubah-rubah. Pada Resistor tidak Tetap terdapat 2
jenis Resisor dan perbedaannya di antaranya :
1. Potensiometer : Resistor yang nilai resistansinya dapat di ubah dengan
cara memutar poros yang telah tersedia.
2. Trimpot

: Resistor yang nilai resistansinya dapat di ubah


dengan cara memutar porosnya menggunakan obeng.

Berikut adalah data warna, angka, dan toleransi pada resistor.


Warna

Angka

Toleransi

Hitam 0

Coklat

1%

Merah

2%

Jingga
Kuning

3
4

Hijau
Biru

5
6

Ungu

Abu-abu
Putih

8
9

Emas

5%

Perak
Tak berwarna

10%
20%

Fungsi Resistor

Pembagi Tegangan (Seri)


Rumus : Va = R2+R3 . VCC/R total (R1+R2+R3)

Pembagi Arus (Paralel)


Rumus :

=I.R

V
R

V
I

7. Langkar Kerja
Gambar rangkaian

Menyiapkan Alat dan Bahan


Kalibrasi Multimeter
Mempersiapkan Multimeter sebagai alat untuk mengukur
tegangan.
mengukur tegangan yang terdapat dalam resistor.

8. Pengamatan dan Pembahasan


Vs ( volt )

R()
320
370
560
100
220
270

10 Volt

16 Volt

I ( Ma )
31,3
2,7
1,78
16
7,27
5,92

Analisis Data :
Keterangan : Resistor yang digunakan adalah 100
Mencari nilai V dari tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung
resistor.

Untuk nilai V = 10 V
I =

V
R1

10
320

= 0,3125 x 100 = 31,2

I =

V
R2

I =

V
R3

10
370

= 0,027 x 100 = 2,7

10
560

= 0,0178 x 100 = 1,78

= 0,16

Untuk nilai V = 16 A
I =

V
R1

16
100

I =

V
R2

16
220

= 0,0727 x 100 = 7,27

I =

V
R3

16
270

= 0,0592 x 100 = 59,2

x 100 = 16

Membuat Persamaan Dengan Mengikuti I Masing - Masing Loop,


Sebagaimana Berikut :
Loop I => -6I1 - 3I2 + 4 + 8 = 0 (1)
Loop II => -4 + 3I2 - 5 - 3I3 = 0 (2)
Persamaan Hukum Kirchoff I Dari Gambar => I1 = I2 + I3 (3)

Memasukkan Persamaan 3 Ke Dalam Persamaan 1

-6I2 - 6I3 - 3I2 = -12 (4)


Melakukan Eliminasi Persamaan 2 Dan 4
3I2 - 3I3 = 9
=> 3I2 - 3I3 = 9
-9I2 - 6I3 = -12 => -3I2 - 2I3 = -4 +
- 5I3 = 5
I3 = -1 A
3I2 - 3I3 = 9
3I2 + 3 = 9
3I2 = 6
I2 = 2 A
I1 = I2 + I3
I1 = 2 - 1
I1 = 1 A
Jadi, Besar Nilai I1 Adalah 1 Ampere, I2 Adalah 2 Ampere, Dan I3
Adalah -1 Ampere.
9. Tugas
1. Apakah yang menjadi perbedaan antara rangkaian seri dan
rangkaian pararel ?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis resistor ?
3. Sebutkan fungsi dari resistor ?
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari Multimeter Analog ?
Jawaban :

1. Rangkaian

seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar


tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada
rangkaian tersebut. Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama
untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda
tergantung besar hambatan yg terpasang dan rangkaian seri, total
hambatan tinggal di jumlah aja semua, tetapi rangkaian paralel,
jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ . Jumlah total
hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rang pararel. total

daya yg diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibanding


rangkaian pararel.

2. RESISTOR TETAP
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak
dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik
yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor jenis ini
adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua
ujungnya terdapat conducting metal, kemasan seperti inilah yang
dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap bermacammacam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Jenisjenis resistor tetap sebagai berikut :

Precision Wirewound Resistor


Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat
keakuratan sangat tinggi yaitu sampai 0,005% dan TCR
(Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah.
Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi
DC yang membutuhkan tingkat keakuratan sangat tinggi.
NIST Standard Resistor
NIST (Nasional Institute Standard of Technology)
merupakan tipe resistor dengan keakuratan paling tinggi
yaitu 0,001% , TCR yang rendah dan sangat stabil
dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor.
Komponen ini biasanya digunakan sebagai setandar
didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
Power Wirewound Resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan daya yang sangat besar. Resistor jenis ini
dapat mengatasi daya yang sangat besar dibandingkan jenis
lain. Karena panas yang ditimbulkan cuup besar, biasanya
resistor ini dilapisi dengan bahan seperti ceramic tube,
ceramic rods, anodized aluminium, fiberglass mandels, dll.

Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat
arus juga sebagai sekering. Resistor jenis ini didesain
sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar
melaluinya, maka hambatanya menjadi tak terhingga.
Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling
banyak di jumpai dipasaran, dan sangat mudah untuk
mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien
temperatur dengan batas 1000 ppm / derajat celcius. Selain
itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, dimana
nilai hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan.
Semakin besar tegangan yang melewatinya maka akan
semakin besar pula perubahannya. Voltage Rating dari
resistor karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan
dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini harus hati-hati
karena bisa salah dapat menimbulkan noise dimana noise
ini tergantung pada nilai dan besar ukuranya.
Carbon Film Resistor
Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir
saman dengan resistor carbon composition, tetapi noise,
koefisien tegangan, koefisien temperatur nilainya lebih
rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong
batangan keramik yang panjang kemudian dicampur
dengan material karbon.
Metal Film Resistor
Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis
carbon composition dan carbon film. Karena resistor ini
lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan,

noise, dan koefisien temperatur yang lebih rendah. Tetapi


resistor ini tidak sebagus jenis precision wirewound.
Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan
resistor film. Kelebihan utamanya adalah pada tingkat
kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi
respon yang tinggi. Selain kelebihan terdapat pula
kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor ini
lebih kecil dari pada resistor film.
Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini
sama dengan jenis metal film dan carbon film. Namun
dengan karakteristik daya yang tinggi. Power film resistor
mempunyai nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon
yang lebih baik dibandingkan power wirewound resistor,
dan biasanya resistor ini mempunyai nilai toleransi yang
cukup besar.
RESISTOR TIDAK TETAP
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai
nilai resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara
memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah
disediakan, namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan
dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya,
suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Jenis-jenis resistor tetap sebsgsi berikut :
Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan
yang nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan
keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai
resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan

dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk


mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan
potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara
(tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain.
Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer,
bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat
di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat bantu
berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai
resistansinya tidak bisa menggunakan tangan
NTC dan PTC
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature
Coeficient. Sifat komponen ini resistif dimana nilai
resistansinya
akan
menurun
apabila
temperatur
disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan dari
Positive Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya
akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya
turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan
sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau
disebut juga termistor.

LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor,
yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubahubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya
LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis
tertentu seperti lampu taman , jalan, dll, dimana LDR akan
bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang
ada didepannya.
VDR

VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent


Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap yang nilai
resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang
diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar
tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan
semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan
semakin besar.
3. Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya
resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan
kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai
berikut :

Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai


dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk membagi tegangan.
Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan
frekuensi rendah dengan bantuan transistor dan
kondensator (kapasitor).

4. Multimeter Analog lebih sering dipakai untuk keperluan seharihari pada tukang service TV atau komputer. Kelebihan dari
multimeter ini adalah mudah dalam pembacaannya dengan
tampilan yang lebih simpel. Sedangkan kekurangannya adalah
ukurannya rendah, jadi untuk mengukur yang menggunakan
ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Hukum

Kirchoff

dapat

diterapkan

pada

rangkaian

dengan

menggunakan rumus pada hukum Kirchoff untuk menentukan


arus,tegangan,dan hambatan.
2. Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada masing-masing beban
sama besarnya dengan arus pada rangkaian.
3. Pada rangkaian paralel, tegangan yang jatuh pada masing-masing
beban sama dengan tegangan sumber.
4. Persamaan V=IR terbukti benar, tetapi terdapat sedikit perbedaan
antara hasil praktikum dan teori.
5. Persamaan I = I1 + I2 + I3 terbukti benar meskipun terdapat selisih yang
sangat kecil namun dapat diabaikan untuk membuktikan bahwa jumlah
kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan arus
listrik yang keluar dari titik tersebut (Hukum Arus Kirchoff atau
Hukum Kirchoff I).
Saran
Perlengkapan praktikum diperbaharui karena kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana penunjang kurang memadai sehingga agak menyulitkan
jalannya praktikum. Dalam melakukan praktikum pengadaan alat dan bahan
harus sesuai petunjuk yang telah di tentukan,begitu pula waktu dan tempat
praktikum di upayakan terorganisasi dan alat penunjang praktikum dapat
mendukung demi lancarnya praktikum pembuatan power supply ini

Anda mungkin juga menyukai