JOB II Kelompok 5
JOB II Kelompok 5
Disusun oleh :
Kelvin Rodi
Muhammad Rifani
Slamet Riyadi
Armawan
Rizka Puspa Larosa
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikanrahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah yang berjudul Pengukuran
Arus Searah ( DC ) Menggunakan Multimeter .
Ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan
berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam laporan
ini.Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenailatar belakang Arus searah ,
ruang lingkup , tujuan pembelajaran , resistor dan hokum kirchoff 1 dan 2. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari ke sempurnaan . Oleh karena itu , kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan guna
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih , semoga laporan ini
bermanfaat bagi kami maupun para pembacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau
hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya). Arus
listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan
namanya, listrik arus searah ini mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat
penghantar, yaitu dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-). Penerapan arus
listrik searah dapat dilihat di dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Selain itu, dalam penerapan Hukum Kirchoff pada suatu rangkaian juga
terdapat arus listrik searah. juga agar mampu menerapkan Hukum Kirchoff
pada rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian gabungan.
Seperti dalam banyak kejadian, kesulitan utama yang dihadapi dalam
menerapkan hukum Kirchoff terletak pada penentuan tanda-tanda aljabar,
bukan dalam memahami segi-segi fisiknya yang sebenarnya sangat elementer.
Dalam rangkaian yang rumit, apabila banyak tersangkut besaran yang tak
diketahui, kadang-kadang sukar untuk mengetahui cara merumuskan
persamaan yang berdiri sendiri dalam jumlah yang cukup untuk menentukan
besaran-besaran yang tidak diketahui itu. Selain itu, menghubungkan antara
hasil dari teori dan praktek juga sering menjadi sebuah masalah yang agak
rumit untuk disesuaikan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesulitan
tersebut menjadi sebuah kemudahan, maka dirasa perlu melakukan praktikum
rangkaian arus searah ini.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan Hukum Kirchoff pada rangkaian listrik.
2. Menganalisa rangkaian seri dan parallel.
3. Mengetahui cara penggunaan Multimeter Analog
4. Memahami Hukum Kirchoff dan Ohm
C. Alat dan Bahan
1. Multimeter Analog / Avo meter
sebagai sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus
listrik, tegangan listrik, dan resistansi atau ketahanan suatu benda yang
biasa disebut avometer.
2. Catu Daya
Catu daya berfungsi sebagai sumber tegangan DC.
3. Papan Sirkuit
Papan rangkaian berfungsi sebagai tempat memasang atau
merangkai resistor.
4. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi
untuk menghambat aliran arus listrik.
5. Kawat Penghantar
Kawat penghantar merupakan komponen yang berfungsi
sebagai untuk menyambungkan sunber tegangan dengan beban,
sehingga kerugian tegangan jatuhnya kecil sekali. Dengan denikian
tegangan sumber ini bisa menghasilkan arus listrik pada tahanan
bahan. Konduktor yang baik pada umumnya logam.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Arus Searah ( DC )
Arus Searah ( DC ) adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau
hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif, atau sebaliknya).
Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus
dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC
meliputi:
Baterai
Hambatan
Kawat penghantar
2. Hukum Kirchoff
Dengan hukum-hukum yang ditemukan oleh G. R. Kirchhoff (18241887) pada pertengahan abad 19. Terdapat dua hukum Kirchoff, yaitu
Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff.
Hukum Kirchoff I berbunyi :
Pada suatu titik cabang, jumlah kuat arus yang masuk sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
I1 + I 2 = I 3 + I 4
3. Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial. Secara sistematis Hukum Ohm dirumuskan dengan persamaan :
V = I.R
I = V/R
R=V/I
5. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum atau juga
sering disebut Avo meter adalah alat pengukur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang
kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk
mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak
digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen,
tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen
pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu
rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian
blok yang ada.
Bagian-Bagian Multimeter :
6. Resistor
Angka
Toleransi
Hitam 0
Coklat
1%
Merah
2%
Jingga
Kuning
3
4
Hijau
Biru
5
6
Ungu
Abu-abu
Putih
8
9
Emas
5%
Perak
Tak berwarna
10%
20%
Fungsi Resistor
=I.R
V
R
V
I
7. Langkar Kerja
Gambar rangkaian
R()
320
370
560
100
220
270
10 Volt
16 Volt
I ( Ma )
31,3
2,7
1,78
16
7,27
5,92
Analisis Data :
Keterangan : Resistor yang digunakan adalah 100
Mencari nilai V dari tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung
resistor.
Untuk nilai V = 10 V
I =
V
R1
10
320
I =
V
R2
I =
V
R3
10
370
10
560
= 0,16
Untuk nilai V = 16 A
I =
V
R1
16
100
I =
V
R2
16
220
I =
V
R3
16
270
x 100 = 16
1. Rangkaian
2. RESISTOR TETAP
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak
dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik
yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor jenis ini
adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua
ujungnya terdapat conducting metal, kemasan seperti inilah yang
dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap bermacammacam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Jenisjenis resistor tetap sebagai berikut :
Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat
arus juga sebagai sekering. Resistor jenis ini didesain
sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar
melaluinya, maka hambatanya menjadi tak terhingga.
Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling
banyak di jumpai dipasaran, dan sangat mudah untuk
mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien
temperatur dengan batas 1000 ppm / derajat celcius. Selain
itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, dimana
nilai hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan.
Semakin besar tegangan yang melewatinya maka akan
semakin besar pula perubahannya. Voltage Rating dari
resistor karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan
dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini harus hati-hati
karena bisa salah dapat menimbulkan noise dimana noise
ini tergantung pada nilai dan besar ukuranya.
Carbon Film Resistor
Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir
saman dengan resistor carbon composition, tetapi noise,
koefisien tegangan, koefisien temperatur nilainya lebih
rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong
batangan keramik yang panjang kemudian dicampur
dengan material karbon.
Metal Film Resistor
Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis
carbon composition dan carbon film. Karena resistor ini
lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan,
LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor,
yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubahubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya
LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis
tertentu seperti lampu taman , jalan, dll, dimana LDR akan
bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang
ada didepannya.
VDR
4. Multimeter Analog lebih sering dipakai untuk keperluan seharihari pada tukang service TV atau komputer. Kelebihan dari
multimeter ini adalah mudah dalam pembacaannya dengan
tampilan yang lebih simpel. Sedangkan kekurangannya adalah
ukurannya rendah, jadi untuk mengukur yang menggunakan
ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Hukum
Kirchoff
dapat
diterapkan
pada
rangkaian
dengan