Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
limfosit dan histiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas
bertambah, dan kolagen menebal. Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih
tebal, menonjol lebih tinggi dari permukaan, sel Schwan berproliferasi, dan terlihat hiperplasi
neural. Kadang terlihat krusta yang menutup sebagian epidermis.1
I.

DIAGNOSIS
Diagnosis untuk liken simpleks kronis dapat ditegakkan melalui anamnesis,

pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Pasien dengan neurodermatitis sirkumskripta


mengeluh merasa gatal pada satu daerah atau lebih. Sehingga timbul plak yang tebal karena
mengalami proses likenifikasi. Biasanya rasa gatal tersebut muncul pada tengkuk, leher,
ekstensor kaki, siku, lutut, pergelangan kaki. Eritema biasanya muncul pada awal lesi. Rasa
gatal muncul pada saat pasien sedang beristirahat dan hilang saat melakukan aktivitas dan
biasanya gatal timbul intermiten.3
Pemeriksaan fisis menunjukkan plak yang eritematous, berbatas tegas, dan terjadi
likenifikasi. Terjadi perubahan pigmentasi, yaitu hiperpigmentasi. Pada pemeriksaan
penunjang histopatologi didapatkan adanya hiperkeratosis dengan area yang parakeratosis,
akantosis dengan pemanjangan rete ridges, hipergranulosis dan perluasan dari papil dermis.2,3

II.

DIAGNOSIS BANDING

Kasus-kasus primer yang umumnya menyebabkan likenifikasi adalah :


a. Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi adalah inflamasi dari kulit yang diinduksi oleh bahan kimia yang
secara langsung merusak kulit dan oleh sensitifitas spesifik pada kasus . penderita umumnya
mengeluh gatal. Kelainan kulit tergantung pada keparahan dermatitis dan lokalisasinya. Pada
yang akut dimulai dengan bercak eritematous yang berbatas jelas kemudian diikuti dengan
edema, papulovesikel, vesikel atau bulla. Vesikel atau bulla dapat pecah menimbulkan erosi
dan eksudasi.4,5
b. Plak psoriasis
Psoriasis merupakan gangguan peradangan kulit yang kronik, dengan karakteristik plak
eritematous, berbatas tegas, berwarna putih keperakan, skuama yang kasar, berlapis-lapis,
1

transparan, disertai fenomena tetesan lilin, auspitz dan kobner. Llokasi terbanyak ditemukan
didaerah ekstensor. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa hipotesa telah
mendapatkan bahwa penyakit ini bersifat autoimun, dan residif.1
c. Liken Planus
Lesi yang pruritis, erupsi popular yang dikarakteritikkan dengan warna kemerahan
berbentuk polygonal, dan kadang berbatas tegas. Sering ditemukan pada permukaan fleksor
dari ekstremital, genitalia dan membrane mukus. Mirip dengan reaksi mediasi imunologis.
Liken planus ditandai dengan papul-papul yang mempunyai warna dan konfigurasi yang
khas. Papul-papul berwarna merah biru, berskuama, dan berbentuk siku-siku.
d. Dermatitis atopi
Peradangan kulit kronis yang residif disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama
masa bayi dan anak-anak. Sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum
dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan kulit berupa papul gatal, yang
kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di lipatan. Gambaran lesi kulit
pada remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan berskuama atau plak
likenifikasi yang gatal.1
III.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan utama dari neurodermatitis adalah untuk mengurangi pruritus dan

memperkecil luka akibat garukan atau gosokan.


Pemberian kortikosteroid dan antihistamin oral bertujuan untuk mengurangi reaksi
inflamasi yang menimbulkan rasa gatal. Pemberian steroid topical juga membantu
mengurangi hyperkeratosis. Pemberian steroid mid-potent diberikan pada reaksi radang yang
akut, tidak direkomendasikan untuk daerah kulit yang tipis (vulva, scrotum, axilla dan
wajah). Pada pengobatan jangka panjang digunakan steroid yang low-poten, pemakaian highpotent steroid hanya dipakai kurang dari 3 minggu pada kulit yang tebal.
Anti-depresan atau anti-anxiety sangat membantu pada sebagian orang dan perlu
pertimbangan untuk pemberiannya. Jika terdapat suatu infeksi sekunder dapat diberikan
antibiotik topical ataupun oral. Perlu diberikan nasehat untuk mengatur emosi dan perilaku
yang dapat mencegah gatal dan garukan.
Macam-Macam Obat
a. Corticosteroids

Memiliki kegunaan sebagai anti-inflamasi, yang berguna mengurangi pruritus,


menipiskan liken, dan mengurangi reaksi inflamasi.
1. Clobetasol (Temovate)
Termasuk dalam superpotent steroid topical : suppresses mitosis dan meningkatkan
sintesis protein sehingga mengurangi inflamasi dan menyebabkan vasokontriksi.
2. Fluocinolon 0,01% atau 0,025% cream (Synalar, Fluonid)
Merupakan topical steroid yang medium potent yang menhambat proliferasi sel, juga
sebagai imunosuprosor, anti-proliferasi, dan anti-inflamasi.
3. Hydrocortisone Valerate cream 0,02% (Westcort)
Salah satu derifat dari adrenokortikosteroid sesuai untuk penggunaan pada kulit atau
selaput lendir eksternal.
4. Fluocinonide cream 0,1% atau 0,05% (Lidex)
Merupakan topical corticosteroid yang menghambat proliferasi sel.
b. Anti-pruritic
Memberikan efek pengendalian terhadap pelepasan histamine secara endogen. Sehingga
dapat, mengurangi efek gatal, efek sedasi dan menyebabkan kantuk. Obat ini bekerja
menstabilkan membrane saraf dan mencegah transmisi dan inisiasi dari impuls saraf, dan
menghasilkan anastesi local.
1. Diphenhydramine (Benadryl, Benylin, Diphen, Allermax)
Mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh pelepasan histamine.
2. Chlorpheniramine (Chlor-Trimeton)
Penghambat histamine atau H1-Reseptor pada sel efektor di pembuluh darah dan
traktus respiratori.
3. Hydroxyne (Atarax, Vistaril)
Antagonis H1-Reseptor pada bagian luar, dan menekan aktifitas dari histamine.
4. Doxepin (Sinequan, Zonaton)
Penghambat aktifitas histamine dan asetilkolon. Penggunaannya dapat memberikan
efek sedasi, dan penyerapannya tinggi pada pemberian secara topical.
Edukasi Pasien

Anjurkan agar pasien tidak menggaruk lagi, karena penyakit ini akan bertambah berat

jika terus digaruk oleh pasien.


Mendiskusikan tentang bagaimana merubah kebiasaan menggaruk.
3

IV.

Memilih sabun yang lembut.


Menggunakan pakaian yang berbahan cotton sehingga mengurangi iritasi.
Dapat ditutup dengan kasa basah, untuk mencegah penggarukan.
Manajemen stress yang baik.
KOMPLIKASI
Penggarukan yang terjadi berulang-ulang dapat menimbulkan suatu infeksi atau
peradangan kulit. Dapat pula meninggalkan jaringan parut dan perubahan warna kulit
yang bertambah gelap (hiperpigmentasi).

Anda mungkin juga menyukai