aureus,
streptococcus
pneumonia,
haemophilus
influenza,
dan
Escherichia coli.
Memberikan gejala secret muko-purulen dan purulen, kemosis konjungtiva,
edema kelopak, kadang-kadang disertai keratitis dan blefaritis. Terdapat papil pad
konjungtiva dan mata merah. Konjungtivitis bakteri ini mudah menular.
Memberikan secret purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga 5
hari, disertai perdarahan subkonjungtiva dan konjungtivitis kemotik.
Pada orang dewasa terdapat 3 stadium penyakit infiltratif, supuratif, dan
penyembuhan.
Pada stadium infiltratif ditemukan kelopak dan konjungtiva yang kaku disertai
rasa sakit pada perabaan. Kelopak mata membengkak dan kaku sehingga sukar dibuka.
Terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior sedang konjungtiva bulbi
merah, kemotik dan menebal. Pada orang dewasa selaput konjungtiva lebih bengkak dan
lebih menonjol dengan gambaran spesifik gonore dewasa. Pada orang dewasa terdapat
perasaan sakit pada mata yang dapat disertai dengan tanda-tanda infeksi umum. Pada
umumnya menyerang satu mata terlebih dulu dan biasanya kelainan ini pada laki-laki
didaului pada mata kanannya.
Pada stadium supuratif terdapat sekret yang kental. Pada bayi biasanya mengenai
kedua mata dengan sekret kuning kental. Kadang-kadamg bila sangat dini sekret dapat
serous yang kemudian menjadi kental dan purulen. Berbeda dengan oftalmia neonatorum,
pada orang dewasa sekret tidak kental sekali.
Terdapat pseudomembran yang merupakan kondensasi fibrin pada permukaan
konjungtiva.
Pada orang dewasa penyakit ini berlangsung selama 6 minggu dan tidak jarang
ditemukan pembesaran serta disertai rasa sakit kelenjar limfe preaurikuler.
Diagnosis pasti penyakit ini adalah pemeriksaan sekret dengan pewarnaan metilen
biru dimana akan terlihat diplokok di dalam sel leukosit. Dengan pewarnaan gram akan
terdapat sel intraseluler atau ekstraseluler dengan sifat gram negatif.