Case Bangsal RSJ Ratna 112014115
Case Bangsal RSJ Ratna 112014115
II.
IDENTITAS
Nama
Tanggal lahir
Jenis kelamin
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Alamat
: Tn. S
: 1 Januari 1981
: Laki-laki
: Sunda
: Islam
: SMA
: Satpam
: Menikah
: Cililin Timur RT/RW 01/03, Cililin, Bandung Barat
RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis
Heteroanamnesis
a. Keluhan Utama
Marah-marah sejak 1 minggu SMRS.
b. Riwayat Gangguan Sekarang
OS datang dibawa oleh petugas RSJ atas permintaan keluarga karena
marah-marah sejak 1 minggu SMRS. OS marah-marah tanpa alasan yang
jelas. Saat marah OS melontarkan kata-kata kasar. Tidak ada perilaku kasar
kembali kontrol ke poli rawat jalan 1 bulan kemudian (April 2016) tetapi
tidak datang kontrol kembali pada bulan berikutnya. Keluraga mengaku
OS sudah pergi ke RS sendiri untuk kontrol dengan meminjam motor
tetangganya. Namun tidak ada data di rekam medis bahwa OS datang
kontrol.
2. Riwayat gangguan medik sebelumnya
Tidak ada
3. Riwayat Penggunaan zat psikoakftif
OS mengaku mengkonsumi alkohol namun sudah berhenti selama ia
menikah.
d. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat perkembangan fisik
OS merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien lahir normal
ditolong oleh dokter. Tidak ada riwayat kejang demam maupun epilepsy.
Riwayat perkembangan fisik sesuai usia.
2. Riwayat perkembangan kepribadian
a. Masa kanak-kanak : OS anak yang ceria, suka bermain dengan
teman sebayanya. Anak berprestasi di lingkungan sekolah.
b. Masa remaja : OS anak yang aktif bergaul di lingkungan sekolah
maupun masyarakat. Anak yang berprestasi di lingkungan sekolah.
c. Masa dewasa : mulai mudah marah setelah OS menikah dan gagal
dengan bisnis yang OS jalani.
3. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir OS adalah SMA. Ia sempat kuliah S1 teknik mesin
di Unipas namun hanya menyeleseikan sampai semester 7 dan memilih
menikah.
4. Riwayat Pekerjaan
Selesai kuliah, OS bekerja sebagai wiraswasta membuka counter
namun usaha tersebut tidak berjalan lancar. OS kemudian merantau ke
Jakarta dan bekerja sebagai satpam. Tahun 2011 OS kembali ke Bandung
dan bekerja di perusahaan swasta sebagai tenaga outsourcing.
5. Kehidupan beragama
OS beragama Islam. Jika OS merasa berburuk sangka terhadap orang
sekitar, ia mencoba mengalihkannya dengan berdzikir.
6. Kehidupan psikoseksual dan perkawinan
3
laki-laki;
perempuan;
pasien.
dengan membawa senjata tajam. Sejak saat itu ia merasa tetangganya tidak
menyukainya.
III.
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan: OS mengenakan pakaian dari RSJ, kulit sawo matang, gigi
geligi tampak kurang bersih, cara berjalan normal, penampilan sesuai usia.
2. Kesadaran:
a. Kesadaran sensorium/neurologik : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tampat tidak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Sebelum wawancara : tampak duduk melamun di tempat tidur
b. Selama wawancara : tampak sedih
c. Sesudah wawancara : tampak sedih
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
5. Pembicaraan
a. Cara bicara : ragu-ragu
b. Gangguan berbicara : tidak ada
b. Alam perasaan (Emosi)
1. Suasana perasaan (mood): hipotimik
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus
: lambat
b. Stabilisasi
: stabil
c. Kedalaman
: dangkal
d. Skala diferensiasi
: sempit
e. Keserasian
: serasi
f. Pengendalian impuls
: baik
g. Ekspresi
: sesuai
h. Dramatisasi
: tidak ada
i. Empati
c. Gangguan persepsi
5
: SMA
2. Pengetahuan umum
: cukup
3. Kecerdasan
: cukup
4. Konsentrasi
: kurang
5. Orientasi
a. Waktu
: baik
b. Tempat
: baik
c. Orang
: baik
6. Daya ingat
a. Tingkat
i. Jangka panjang: baik (ingat tanggal lahir)
ii. Jangka pendek: baik (ingat ditangkap oleh petugas RSJ)
iii. Segera: baik (ingat tadi pagi makan apa)
b. Gangguan: tidak ada
7. Pikiran abstraktif : tidak diperiksa
8. Visuospatial
: tidak diperiksa
9. Bakat kreatif
: tidak diperiksa
Arus pikir
-
Produktifitas
: autistik
Kontinuitas
: koheren
2. Isi pikir
-
Waham
Obsesi
: tidak ada
Fobia
: tidak ada
Gagasan
pengaruh:
ada
(merasa
telah
diguna-guna
oleh
tetangganya)
f. Pengendalian Impuls
Baik
g. Daya Nilai
a. Daya nilai sosial
: baik
: baik
: baik
h. Tilikan
Derajat 1 (penyangkalan total terhadap penyakitnya)
i. Reliabilitas
Baik
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Internus
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
: compos mentis
3. Tensi
: 120/90
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu
: 36,7o C
6. Pernapasan
: 20x/menit
7. Bentuk tubuh
: piknikus
8. Sistem kardiovaskular
9. Sistem respiratorius
-/7
Tonus
5/5
Udem
5/5
-/-/-
: tidak dilakukan
b. Status Neurologik
1. Saraf kranial (I-XII)
N.I
:
Kanan
Kiri
Subyektif
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Dengan bahan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Lapangan penglihatan
Normal (+)
Normal (+)
Melihat warna
Normal (+)
Normal (+)
Fundus okuli
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N.III
Kanan
Kiri
Sela mata
1,0 cm
1,0 cm
Normal (+)
Normal (+)
Strabismus
Nystagmus
Exopthalmus
3 mm
3 mm
N.II
Tajam penglihatan
Pergerakan bulbus
Pupil :
Besar
Bentuk
Bulat
Bulat
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Melihat kembar
Negatif (Normal)
Negatif (Normal)
Kanan
Kiri
N.IV
Pergerakan mata
Normal
Normal
Normal
Normal
Negatif (Normal)
Negatif (Normal)
N.V
Kanan
Kiri
Membuka mulut
Normal
Normal
Mengunyah
Normal
Normal
Menggigit
Normal
Normal
Refleks kornea
Normal
Normal
Sensibilitas
Normal
Normal
N.VI
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Sikap bulbus
Normal
Normal
Negatif (Normal)
Negatif (Normal)
Kanan
Kiri
Mengerutkan dahi
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Menutup mata
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Memperlihatkan gigi
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Bersiul
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Kanan
Kiri
Detik arloji
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Suara berisik
Positif (Normal)
Positif (Normal)
Weber
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
(kebawah keluar)
Sikap bulbus
Melihat kembar
Melihat kembar
N.VII
N.VIII
Rinne
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Shwabach
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N.IX
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Sensibilitas
Normal
Normal
Pharynx
Normal
Normal
N.X
Kanan
Kiri
Arcus pharnyx
Normal
Normal
Bicara
Normal
Normal
Menelan
Normal
Normal
Nadi
Reguler (Normal)
Reguler (Normal)
N.XI
Kanan
Kiri
Mengangkat bahu
Normal
Normal
Memalingkan kepala
Normal
Normal
N.XII
Kanan
Kiri
Pergerakan lidah
Normal
Normal
Negatif (Normal)
Negatif (Normal)
Normal
Normal
Tremor lidah
Artikulasi
4. Pupil
5. Oftalmoscopy
: tidak dilakukan.
10
V.
6. Motorik
7. Sensibilitas
: tidak dilakukan
9. Fungsi luhur
: tidak ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Yang dianjurkan: Hematologi (Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Trombosit)
VI.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan
mengalami:
1. Gangguan jiwa:
a. Terdapat halusinasi auditorik
b. Terdapat waham curiga, thought withdrawal, thought insertion
2. Gangguan mental non organik:
a. Tidak ditemukan tanda-tanda gangguan kesadaran,
b. Tidak
ditemukan
gangguan
orientasi,
ganguan
memori
dan
ketergantungan NAPZA
c. Tidak ada penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan
kejiwaannya
Working Diagnosis:
F20.0 Skrizofrenia Paranoid
11
Evaluasi Multiaksial
Aksis I: WD: F20.0 Skizofrenia Paranoid
DD: F2.0 Gangguan Waham
Aksis II: tidak ada diagnosis
Aksis III: belum ada diagnosis
Aksis IV: masalah dengan primary support group (keluarga)
Aksis V: GAF 50-41
IX.
PROGNOSIS
Ad vitam
: bonam
Ad funtionam
: dubia ad bonam
12
Ad sanationam
X.
: dubia ad malam
DAFTAR PROBLEM
Oranobiologi
: tidak ada
Psikiatrik
thought insertion.
Sosial/keluarga
XI.
: masalah keluraga
TERAPI
R/ Haloperidol tab 5 mg No. CX
S 2 dd tab 1
R/ Triheksilfenidil tab 2 mg No. CX
S 2 dd tab I
Psikoterapi:
Terapi kelompok
LAMPIRAN
WAWANCARA PASIEN
Keterangan :
P : Pasien
C : Koas
13
C : Apakah yang Bapak maksud keluarga yang dzolim itu orangtua dan istri ?
P : Iya.
C : Bagaimana dengan lingkungan sekitar Pak ? Tetangga ?
P : Saya rasa tetangga saya tidak menyukai saya dok. Saya duga penyebabnya sewaktu saya
kecil, saya pernah ditantang tetangga saya dengan membawa senjata tajam. Saya
meladeninya tapi dia malah tidak keluar dok. Sejak saat itu saya rasa tetangga mulai tidak
menyukai saya.
C : Apakah Bapak merasa pernah ada yang berniat jahat terhadap Bapak ?
P : Mungkin saya diguna-guna dok.
C : Apakah ada buktinya Pak ?
P : Kalau bukti nyata saya tidak ada dok. Tapi saya merasa pikiran saya seperti ditarik keluar
terkadang dok (thought withdrawal). Terkadang juga seperti dimasuki sesuatu yang
kemudian mengendalikan saya (thought insertion). Maka dari itu kehidupan saya menjadi
hancur. Baik pekerjaan maupun rumah tangga.
C : Apakah Bapak juga pernah mendengar bisikan yang mengatakan sesuatu tapi Bapak tidak
dapat melihat orang tersebut ?
P : Iya dok. Saya merasa ada yang mengatakan istri saya berbuat sesuatu tapi saya belum
akan bercerita karena saya belum ada bukti (halusinasi auditorik).
15