Case Panti
Case Panti
II.
IDENTITAS
Nama
Tanggal lahir
Jenis kelamin
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Alamat
: Ny. S
: 25 Januari 1985 (31 tahun)
: Perempuan
: Betawi
: Islam
: SMA (tidak tamat)
: Tuna wisma
: Pernah Menikah
: Pasar Senen
RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis
Heteroanamnesis
:a. Keluhan Utama
WBS dibawa ke panti sosial sejak 1 hari setelah perawatan selama 18 hari di
RSJ dr. Soeharto Heerdjan
b. Riwayat Gangguan Sekarang
WBS dibawa ke panti sosial sejak 1 hari setelah dirawat di RS dr.
Soeharto Heerdjan selama 18 hari. WBS mengaku dibawa ke RSJ oleh petugas
satpol PP saat sedang buang air kecil di tempat umum di kawasan Pasar
Senen. WBS juga menangis di tempat umum tanpa sebab. Menurut pengakuan
1
2007
2015
2016
WBS menikah pada tahun 2008 kemudian bercerai pada tahun 2013.
WBS mengaku kehidupan pernikahannya tidak harmonis. Tidak ada
kecocokan di antara ia dan suaminya. WBS mengaku berharap bisa
dibimbing oleh suaminya kearah yang lebih baik namun apa yang ia
harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. WBS belum dikaruniai anak dari
pernikahannya tersebut.
Sejak tahun 2007, WBS mengaku beberapa kali mengalami pelecehan
seksual oleh ayah kandungnya. Karena hal tersebut, WBS enggan kembali
pulang ke rumah orangtuanya.
e. Riwayat Keluarga
Pohon keluarga:
laki-laki;
perempuan;
WBS
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan: WBS tampak sesuai usianya, posturnya gemuk, berbadan
gemuk, warna kulit sawo matang. Rambut hitam panjang, berantakan,
kurang bersih, kuku tidak terawat. Kontak verbal cukup, kontak visual
baik.
2. Kesadaran:
a. Kesadaran sensorium/neurologik : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tampat tidak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Sebelum wawancara : WBS tampak duduk di dalam barak bersama
anggota panti lainnya.
4
: cepat
b. Stabilisasi
: stabil
c. Kedalaman
: dalam
d. Skala diferensiasi
: luas
e. Keserasian
: serasi
f. Pengendalian impuls
: baik
g. Ekspresi
: sesuai
h. Dramatisasi
: tidak ada
i. Empati
: belum dinilai
c. Gangguan persepsi
a. Halusinasi: visual (melihat Imam Al Ghazali dan walisongo), auditorik
(mendengar suara-suara yang mengejeknya)
b. Ilusi: tidak ada
c. Depersonalisasi: tidak ada
d. Derealisasi: tidak ada
d. Sensorium dan kognitif (fungsi intelektual)
1. Taraf pendidikan
: SMK
2. Pengetahuan umum
: cukup
5
3. Kecerdasan
: cukup
4. Konsentrasi
: cukup
5. Orientasi
a. Waktu
: baik
b. Tempat
: baik
c. Orang
: baik
6. Daya ingat
a. Tingkat
i. Jangka panjang: baik (ingat tanggal lahir)
ii. Jangka pendek: baik (ingat menu sarapan tadi pagi)
iii. Segera: baik (dapat mengulang deretan angka yang
pemeriksa sebutkan)
b. Gangguan: tidak ada
7. Pikiran abstraktif : baik
8. Visuospatial
: baik
9. Bakat kreatif
: tidak diperiksa
Arus pikir
-
Produktifitas
: autistik
Kontinuitas
: koheren
2. Isi pikir
-
Waham
: tidak ada
Obsesi
: tidak ada
Fobia
: tidak ada
f. Pengendalian Impuls
Baik
g. Daya Nilai
6
: baik
: baik
: baik
h. Tilikan
Tilikan derajat 5 (menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan
dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya)
i. Reliabilitas
Baik
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Internus
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
: compos mentis
3. Tensi
: 120/90
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu
: 36,7o C
6. Pernapasan
: 20x/menit
7. Sistem kardiovaskular
8. Sistem respiratorius
Tonus
5/5
Udem
5/5
11. Sistem urogenital
-/-/-
b. Status Neurologik
1. Saraf kranial (I-XII)
V.
4. Pupil
5. Oftalmoscopy
: tidak dilakukan.
6. Motorik
7. Sensibilitas
9. Fungsi luhur
: tidak ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
VI.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan
mengalami:
1. Gangguan jiwa:
a. Terdapat gejala kejiwaan berupa halusinasi visual dan auditorik
b. Tidak terdapat distress
c. Terdapat hendaya
2. Gangguan mental organik:
a. Terdapat faktor organik spesifik berupa penggunaan zat
Working Diagnosis:
F1x.5 Gangguan Psikotik Akibat Penggunaan Zat (sabu-sabu)
Dasar diagnosis : memenuhi kriteria gangguan psikotik berupa 1) gangguan
psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif
8
(biasanya dalam waktu 48 jam), bukan manifestasi dari keadaan putus zat
dengan delirium.
Diagnosis differential:
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Dasar diagnosis : memenuhi kriteria umum skizofrenia dan memenuhi kriteria
tambahan sebagai skizofrenia paranoid berupa gejala halusinasi auditorik yang
menonjol; gejala-gejala tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan. Namun diagnosis tersebut dapat disingkirkan karena ditemukan
adanya faktor organic spesifik yang diduga berhubungan dengan sindrom
mental yang WBS alami.
Aksis II: tidak ada diagnosis
Aksis III: belum ada diagnosis
Aksis IV: stressor keluarga, perkawinan dan sosial
Aksis V: GAF 90 81 (gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak
lebih dari masalah harian yang biasa)
VIII.
Evaluasi Multiaksial
Aksis I: WD: F 1x.5 Gangguan psikotik
DD: F 20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II: tidak ada diagnosis
Aksis III: belum ada diagnosis
Aksis IV: stressor keluarga, perkawinan dan sosial
Aksis V: GAF 90 81
IX.
PROGNOSIS
9
X.
XI.
Ad vitam
: bonam
Ad funtionam
: bonam
Ad sanationam
: dubia ad malam
DAFTAR PROBLEM
Orgnobiologi
: penggunaan zat
Psikiatrik
Sosial/keluarga
TERAPI
R/ Haloperidol tab 1,5 mg No. CX
S 3 dd tab I
------------------------------------------------(paraf)
Pro : Ny. S
Usia : 31 tahun
Psikoterapi:
10