KONSEP DASAR
A. Pengertian
Ada beberapa pengertian Ca mamae menurut beberapa ahli,yaitu:
1. Kanker payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal dimana
sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang cepat dan
menginfiltrasikan jaringan limfe dan pembuluh darah di dalam payudara.
(Carpenito,1999)
2. Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan
di Indonesia biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan
letak terbanyak di kuadran lateral atas (Mansjoer, 2000).
Gambar 2 Payudara
(http://www.breastcareinfo.com)
2. Fisologi Payudara
Fisologi payudara menurut R. Sjamsuhidajat (2004) sebagai
berikut : Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi
hormone. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui
masa pubertas, masa fertilitas, sampai kae klimakterium, dan menopause.
Sejak pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi
ovarium dan juga hormone hipofise, telah menyebabkan duktus
berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan
sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara jadi lebih besar
dan pada beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi pmbesaran
maksimal. Kadang-kadang timbulnya benjolan yang nyeri dan tidak rata.
Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri
sehingga pemeriksaan fisik, palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada
nwaktu itu , pemeriksaan foto mamografi tidak berguna karena kontras
kelenjar terlalu besar. Begitu haid mulai, semuanya berkurang.
C. Etiologi/predisposisi
Dapat dicatat bahwa faktor etiologi kanker payudara sampai saat ini
belum diketahui dengan pasti, namun diduga bahwa penyebabnya sangat
mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi satu sama lain, seperti
yang dikemukakan oleh Ramli (1999), dan Manan (1999) sebagai berikut:
1. Geografi
Di negara barat angka kejadian kanker payudara banyak dijumpai,
merupakan 3-5 % penyebab kematian dan merupakan tumor yang jarang
di Jepang. Dinegara berkembang merupakan 1-3 % penyebab kematian,
2. Usia
Karsinoma payudara jarang dijumpai pada usia dibawah 20 tahun.
Angka kejadiannya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
3. Kelamin
Hanya 1 % angka kejadian kanker payudara pada laki-laki
4. Genetik
Secara umum riwayat keluarga sangat berperan dalam terjadinya
kanker payudara. Suatu studi analisa tentang hubungan faktor genetik
D. Pathofisiologi
Proses terjadinya kanker mamae dan masing- masing etiologi antra lain
obesitas, radiasi, hyperplasia, optik, riwayat keluarga dengan konsumsi zat-zat
karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan epitel mamae dan dapat
menyebabkan kabnker mamae. Kanker mamae berasal dari jaringan epitelial,
dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula - mula terjadi hiperplasia
sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi
carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun
untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup
besar untuk dapat diraba (kira - kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu, kira kira seperempat dari kanker mamae telah bermetastasis. Kebanyakan dari
kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala
kedua yang tersering adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu mamae,
10
dan mungkin berdarah. Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat terjadi
pecahnya benjolan - benjolan pada kulit ulserasi.
Penyakit paget adalah keganasan sepanjang duktus pada puting, yang
berasal dari kanker intraduktal bagian dalam yang bergerak menuju ke atas.
Sel-sel ganas (sel paget) menginvasi epidermis puting, menimbulkan krusta,
dan tampak seperti eksim.
Karsinoma Inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi
pada kira - kira 1 - 2 % wanita dengan kanker mamae. Gejala gejalanya
mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit menjadi merah, panas, edematoda,
dan nyeri. Karsinoma ini menginvasi kulit danjaringan limfe.
Karsinoma mamae bermetastase dengan penyebaran langsung ke
jaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat
yang paling sering untuk metastasejauh adalah paru, pleura dan tulang (Price,
1997)
Salah satu tindakan untuk mengobati kanker mamae adalah dengan
mastektomi. Mastektomi adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat
payudara.
Bedah merupakan salah satu bentuk -terapi medis. Bedah dapat
mendatangkan stress karena terdapat ancaman terhadap tubuh, integritas dan
terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri sering menyertai upaya tersebut.
Pengalaman operatif dibagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif, intra operatif
dan post operatif.
11
metabolisme
juga
terjadi.
Karbohidrat
dan
lemak
E. Manifestasi Klinik
Pada stadium awal tidak ada keluhan sama sekali hanya seperti
fribroadenoma atau penyakit fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur,
batas tidak tegas, permukaan tidak rata, konsistensi padat keras. Kanker
payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas
terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara
terdapat kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya
12
lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur,
keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat
menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun
nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker
payudara pada kasus yang lebih lanjut
Dengan meningkatnya penggunaan mammografi lebih banyak wanita
yang mencari bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita-wanita ini bias
saja tidak mempunyai gejala dengan tidak mempunyai benjolan yang dapat
diraba, tetapi lesi abnormal dapat terdeteksi pada pemeriksaan mammografi.
Sayangnya, banyak wanita dengan penyakit lanjut mencari bantuan medis
setelah mengabaikan gejala yang dirasakan, sebagai contoh mereka barui
mencari bantuan medis setelah tampak dimpling atau peau dorange pada
kulit payudaranya yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi
limfotik pada dinding dada dapat juga merupakan bukti. Metastasis ke kulit
dapat dimanifestasikan oleh lesi yang mengalami ulserasi dan berjamur.
Tanda-tanda dan gejala klasik ini jelas mencirikan adanya kanker payudara
pada tahap lanjut. Namun indeks kecurigaan yang tinggi harus dipertahankan
pada setiap abnormalitas payudara dan evaluasi segera harus dilakukan
(Brunner & Suddarth, 2001)
F. Penatalaksanaan
Menurut Doenges (1999 ) penatalaksanaan kanker payudara adalah :
1. Pengobatan local kanker payudara
Tujuan utama terapi lokal adalah menyingkirkan adanya kanker local
13
14
3. Terapi radiasi
Biasanya
dilakukan
sel
mengurangi
G. Komplikasi
Menurut Carpenito (1999) dan R. Sjamsuhidayat(2004), komplikasi kanker
payudara adalah :
1. Gangguan Neurovaskular
15
2. Metastasis: otak, pleura, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang
panjang
3. Fraktur patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
H. Pengkajian Fokus
Data fokus yang perlu dikaji menurut Doenges , (1999) adalah
1. Demografi
a. Biodata
Umur
Jenis kelamin
b. Riwayat kesehatan
1). Keluhan utama
Nyeri pada payudara, terdapat benjolan dan kesulitan untuk
bernafas
2). Riwayat kesehatan sekarang
Sejak pasien mengeluh nyeri dan ada benjolan pada payudara
sampai ke rumah sakit
3). Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat menarche, menopause
4). Riwayat kesehatan keluarga
Adanya anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
16
2. Aktivitas/Istirahat
a. Aktivitas/istirahat
Gejala
Kerja,
aktivitas
yang
melibatkan
banyak
gerakan
17
Serosangiosa,
sangiosa.
rabas
berair
meningkatkan
keputusan,
aktivitas
perawatan
diri.,
pemeliharaan rumah.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Biopsi payudara(jarum atau eksisi): Memberikan diagnoa definitive
terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histology pentahapan,
dan seleksi terapi yang tepat.
b. Foto thoraks: Dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.
c. PU THM (untuk mengevaluasi ukuran tumor)
18
19
G. Pathways
Faktorpredisposisi
Faktorgenetik
Hormonal
Lingkungan
Faktorresiko
Hiperplasmasel
perkembanganselatipik
ca.mamae
massa
krisissituasi
cemas
pertumbuhanselca
Penanganan
menekansaraf Perubbentuk& Bendungan
Distruksijar
fungsimamae limfe
Kemoterapi
keterbatasan
Op.mastektomi
radiasi
E
d
em
a
rentanggerak
Terputusnya
Jar
tdkpunya kulitkering rambut
kulit
reseptornyeri terputus
mamae
kering
ro
nto
k
Gg.mobilitas
kerusakan
fisik
kulit
p
erubfu
ng
si
Gg.rasa
d
anb
en
tu
k
nyamannyeri
mamae
menekan
bonmorow
Pepertahanan
tubuh
Resiko
infeksi
Gg.citradiri
Resgg
integritaskulit
nutrisiyangmasukke
tubuhtidakbisa
digunakanoptimal
olehtubuh
risikoperubahannutrisi
kurangdarikebutuhan
mual
muntah
sistemhemolitik
terganggu
anemia
Resiko
infeksi
trombositopeni
Resikoinjuri
perdarahan
lekopeni
Resiko
infeksi
20
H. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan,
trauma jaringan
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan ruang gerak
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan karena destruksi jaringan oleh massa tumor
4. Resti injuri berhubungan dengan trombositopeni
5. Resiko infeksi berhubungan dengan lekopeni, penurunan pertahanan tubuh
karena kerusakan jaringan
6. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan bentuk dan fungsi
mamae
7. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang terpajan / mengingat dan salah interpretasi
informasi.
8. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
nutrisi yang masuk ke tubuh tidak bisa digunakan optimal oleh tubuh,
intake tidak adekuat dan mual (kemoterapi).
9. Cemas berhubunagan dengan krisis situasi.
I. Fokus Intervensi
Menurut Doenges, (1999) dan Carpenito, (2000) fokus intervensi adalah:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan,
trauma jaringan, penekanan syaraf, diseksi otot ditandai dengan keluhan
otot, keluhan kekakuan, bebas pada area dada, nyeri bahu/ lengan,
21
perubahan tonus otot, fokus pada diri sendiri dan distraksi/ melindungi
bagian yang nyeri
a. Tujuan : Nyeri menjadi berkurang atau hilang.
b. Kriteria hasil : Mengekpresikan penurunan nyeri/ ketidaknyamanan;
tampak rileks, marnpu tidur/ istirohat dengan tenang.
c. Intervensi
1) Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas (skala
0 - 10), perhatikan petunjuk verbal dan non verbal
Rasional
: membantu
dalam
mengidentifikasi
derajat
: meningkatkan relaksasi
5) Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri
berat dan aktivitas dijadwalkan, kolaborasi pemberian narkotik/
analgesik sesuai indikasi.
22
Rasional
: mempertahankan
tingkat
kenyamanan
dan
: meningkatkan
aliran
balik
vena,
mengurangi
kemungkinan limfedema
2). Biarkan pasien menggerakkan jari, perhatikan sensasi dan warna
tangan yang sakit
Rasional
23
Rasional
: pasien
akan
memerlukan
merasa
bantuan
tak
seimbang
sampai
dan
terbiasa
dapat
terhadap
perubahan.
3. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan terputusnya kontuinitas
jaringan karena destruksi jaringan oleh masa tumor.
a. Tujuan : Mempercepat waktu penyembuhan luka.
b. Kriteria hasil : Menunjukkan perilaku/ teknik untuk meningkatkan
penyembuhan / mencegah komplikasi, bebas drainase purulen atau
eritema.
c. Intervensi :
1). Kaji balutan/ luka untuk karakteristik drainase, awasi jumlah
edema, kemerahan dan nyeri pada insisi dan lengan, awasi suhu,
Rasional
24
penyembuhan
dan
menurunkan
25
26
27
: meningkatkan relaksasi
28
Rasional
2). Identifikasi masalah peran sebagai wanita, istesi, ibu, wanita kase
dan sebagainya
Rasional
menambah
proses
kehilangan
yang
29
pilihan
berdasrkan
informasi
temasuk
30
mukosa
kering
sehubungan
dengan
31
Rasional
32
Rasional
: memberikan
dasar
pengetahuan
perawat
untuk
33