Abstrak
Perkembangan teknologi komputer dewasa ini
sangat pesat, terlebih lagi ketika ditemukannya
teknologi jaringan komputer dan internet. Seiring
dengan perkembangan internet, banyak dibangun
sistem yang bersifat real-time dan online, yang
memungkinkan seseorang dapat mengaksesnya dari
mana saja dan mendapatkan informasi terkini. Sistem
tersebut dibangun sendiri sendiri (stand alone) dan
banyak yang membutuhkan user identity yang unik
agar dapat mengakses sistem tersebut.
Jurusan Teknik Informatika mempunya berbagai
macam aplikasi web based dalam menunjang aktivitas
akademiknya, seperti web berbagai macam praktikum,
web kuliah virtual, web monitoring TA, web
perpustakaan digital dan web perkuliahan. Semua
akses ke aplikasi-aplikasi tersebut masing-masing
merlukan otentikasi user yang unik untuk seorang
mahasiswa atau user. Hal ini menyebabkan user akan
melakukan proses login berkali-kali.
Teknologi Single Sign On memberikan kemudahan
kepada user untuk proses otentikasi. User hanya perlu
melakukan satu kali login untuk mengakses semua
aplikasi yang ada. Teknologi ini memerlukan satu buah
user identity yang unik untuk seorang user yang
disimpan dalam sebuah credential store. Otentikasi
dari semua aplikasi yang ada diatur oleh sebuah
server otentikasi (Central Authentication Services)
yang menangani validasi dan authorisasi user identity
yang tersimpan dalam server yang menyimpan
informasi user tersebut. Server Otentikasi ini
memberikan sebuah karcis atau Services Ticket ke
browser user di sisi client jika identitas user sama
dengan identitas user di server database. Ticket
Services ini digunakan browser untuk mengakses
aplikasi lain yang memerlukan otentikasi tanpa
melakukan login kembali.
G
ambar 5 Model implementasi aplikasi client
Aplikasi disini adalah beberapa aplikasi website
dimana seorang user mempunyai hak akses disemua
aplikasi tersebut tetapi masing-masing dari aplikasi
memerlukan otentikasi dan otorisasi user. Overview
dari aplikasi sistem ini digambarkan pada gambar 5.
8.
9.
Waktu (milisecond)
rata-rata
35
10
respon error
(%)
minimal
35
maksimal
35
186
135
282
50
974
283
2065
100
4211
918
11283
200
8022
21110
14
300
9200
22771
500
hp
8066
33281
43,80
Waktu (milisecond)
rata-rata
minimal
maksimal
40
40
40
10
255
167
587
50
1536
1028
2025
100
264
13
3048
200
332
14
3005
300
1423
13
6334
500
respon error
(%)
0
1508
13
18967
Tabel 2 Tabel response time server CASIF-ITS
sekenario kedua
10
24
50
34
172
100
236
200
26
714
300
11
1839
500
0
2
1
45
Tabel 4 Tabel response time server LDAP
sekenario kedua
Tabel 4 menunjukkan hasil response time server
LDAP, server dapat dengan baik menyelesaikan thread
respon dari user. Pada gambar 14 dan gmabar 15
dibawah menunjukkan grafik dari response time ratarata uji coba server.
minimal
maksimal
10
25
50
62
302
100
41
311
200
29
481
300
26
228
500
0,2
422
0
1719
Tabel 3 Tabel response time server LDAP
sekenario pertama
2.
3.
4.
5.
6.
13.
Saran
Berikut
adalah
beberapa
saran
untuk
pengembangan sistem Single Sign On pada masa yang
akan datang.
1. Untuk lebih menjaga keamanan data, komunikasi
client server menggunakan koneksi secure SSL
dengan menggunakan sertifikat yang Thrusted
dari Certificate Authory bukan hanya sekedar self
signed certificate.
2. Sistem ini belum memiliki manajemen Otorisasi
user disetiap level hak akses karena user hanya
memiliki satu buah hak akses untuk itu perlu
dikembangkan metode pembagian hak akses user
yang berbeda di setiap aplikasi yang berbeda.
14. Daftar Pustaka
[1] Allen Adam,. 2003, BSc(Hons) Networks
and Communications.
[2] Hursti Jani., 1997, Single Sign On.
Department of Computer Science Helsinki
University of Technology
[3] Munir, Rinaldi., 2006, Kriptografi. Penerbit
Informatika Bandung
[4] Sukmana Ratdhian C., 2006, Pengenalan
LDAP. <URL http://ratdix.wordpress.com>
Diakses tanggal 02-06-2009
[5] Wikipedia
<URL
:
http://en..wikipwdia.org/single-sign-on
>
Diakses tanggal 02-06-2009.
[6] Wikipedia
<URL
:
http://en.wikipedia.org/wiki/Lightweight_Dire
ctory_Access_Protocol
> Diakses tanggal
02-06-2009.