Anda di halaman 1dari 7

METODE PENAMBANGAN BATUBARA

Sistem Penambangan Batubara


Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan atau
mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk
diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar dengan
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkannya
Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam defenisi sistem penambangan di atas, maka
cara penambangan yang diterapkan harus dapat menjamin :
1. Ongkos penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi kerja harus tinggi
Faktor-faktor dalam pemilihan sistem penambangan yaitu :
1. Sifat keruangan dari endapan bijih
2. Kondisi Geologi dan Hidrologi
3. Sifat geomekanik
4. Konsiderasi ekonomi
5. Faktor teknologi
Penambangan batubara terbuka
Kegiatan-kegiatan dalam Tambang Batubara terbuka adalah sebagai berikut :
a. Persiapan daerah penambangan
b. Pengupasan dan penimbunan tanah humus
c. Pengupasan tanah penutup
d. Pemuatan dan pembuangan tanah penutup (misalnya dengan shovel dan truk, BWE, dan
dragline)
e. Penggalian batubara
f. Pemuatan dan pengangkutan batubara
g. Penirisan tambang
h. Reklamasi

Macam-macam tambang batubara terbuka


Pengelompokan jenis-jenis tambang terbuka batubara didasarkan pada letak endapan, dan
alat-alat mekanis yang dipergunakan. Teknik penambangan pada umumnya dipengaruhi oleh
kondisi geologi dan topografi daerah yang akan ditambang. Jenis-jenis tambang terbuka
batubara dibagi menjadi :
1) Contour Mining
Contour mining cocok diterapkan untuk endapan batubara yang tersingkap di lereng
pegunungan atau bukit. Cara penambangannya diawali dengan pengupasan tanah penutup
(overburden) di daerah singkapan di sepanjang lereng mengikuti garis ketinggian (kontur),
kemudian diikuti dengan penambangan endapan batubaranya. Penambangan dilanjutkan
ke arah tebing sampai dicapai batas endapan yang masih ekonomis bila ditambang.
Peralatan yang digunakan untuk cara penambangan ini pada umumnya memakai peralatan
yang mempunyai mobilitas tinggi atau dikenal sebagai mobil equipment.
Alat-alat besar seperti :
Sebagai alat muat : Wheel Loader, Track Loader, Face Shovel, Backhoe
Sebagai alat angkut jarak jauh : Off Highway Dump Truck
Sebagai alat angkut jarak dekat : Scraper
Alat-alat tersebut dipergunakan untuk pekerjaan pembuangan lapisan penutup batubara
sedangkan untuk pengambilan batubaranya dapat digunakan alat yang sama atau yang
lebih kecil tergantung tingkat produksinya. Kapasitas alat angkut berupa Off Highway
Dump Truck antara 18 ton sampai 170 ton.
Menurut Robert Meyers, Contour Mining dibagi menjadi beberapa metode, antara lain :
a. Conventional Contour Mining
Pada metode ini, penggalian awal dibuat sepanjang sisi bukit pada daerah dimana batubara
tersingkap. Pemberaian lapisan tanah penutup dilakukan dengan peledakan dan pemboran
atau menggunakan dozer dan ripper serta alat muat front end leader, kemudian langsung
didorong dan ditimbun di daerah lereng yang lebih rendah. Pengupasan dengan contour
stripping akan menghasilkan jalur operasi yang bergelombang, memanjang dan menerus
mengelilingi seluruh sisi bukit.
b. Block-Cut Contour Mining
Pada cara ini daerah penambangan dibagi menjadi blok-blok penambangan yang bertujuan
untuk mengurangi timbunan tanah buangan pada saat pengupasan tanah penutup di sekitar
lereng. Pada tahap awal blok 1 digali sampai batas tebing (highwall) yang diijinkan
tingginya. Tanah penutup tersebut ditimbun sementara, batubaranya kemudian diambil.

Setelah itu lapisan blok 2 digali kira-kira setengahnya dan ditimbun di blok 1. Sementara
batubara blok 2 siap digali, maka lapisan tanah penutup blok 3 digali dan berlanjut ke
siklus penggalian blok 2 dan menimbun tanah buangan pada blok awal.
Pada saat blok 1 sudah ditimbun dan diratakan kembali, maka lapisan tanah penutup blok
4 dipidahkan ke blok 2 setelah batubara pada blok 3 tersingkap semua. Lapisan tanah
penutup blok 5 dipindahkan ke blok 3, kemudian lapisan tanah penutup blok 6
dipindahkan ke blok 4 dan seterusnya sampai selesai. Penggalian beruturan ini akan
mengurangi jumlah lapisan tanah penutup yang harus diangkut untuk menutup final pit.
c. Haulback Contour Mining
Metode haulback ini merupakan modifikasi dari konsep block-cut, yang memerlukan suatu
jenis angkutan overburden, bukannya langsung menimbunnya. Jadi metode ini
membutuhkan perencanaan dan operasi yang teliti untuk bisa menangani batubara dan
overburden secara efektif .
Ada tiga jenis perlatan yang sering digunakan, yaitu :
a. Truk atau front-end loader
b. Scrapers
c. Kombinasi dari scrapers dan truk
d. Box-Cut Contour Mining
Pada metode box-cut contour mining ini lapisan tanah penutup yang sudah digali,
ditimbun pada daerah yang sudah rata di sepanjang garis singkapan hingga membentuk
suatu tanggul-tanggul yang rendah yang akan membantu menyangga porsi terbesar dari
tanah timbunan.
2) Area mining method
Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara yang dekat permukaan pada
daerah mendatar sampai agak landai. Penambangannya dimulai dari singkapan batubara
yang mempunyai lapisan dan tanah penutup dangkal dilanjutkan ke yang lebih tebal
sampai batas pit.
Terdapat tiga cara penambangan area mining method, yaitu :
a. Conventional area mining method
Pada cara ini, penggalian dimulai pada daerah penambangan awal sehingga penggalian
lapisan tanah penutup dan penimbunannya tidak terlalu mengganggu lingkungan.
Kemudian lapisan tanah penutup ini ditimbun di belakang daerah yang sudah ditambang.

b. Area mining with stripping shovel


Cara ini digunakan untuk batubara yang terletak 1015 m di bawah permukaan tanah.
Penambangan dimulai dengan membuat bukaan berbentuk segi empat. Lapisan tanah
penutup ditimbun sejajar dengan arah penggalian, pada daerah yang sedang ditambang.
Penggalian sejajar ini dilakukan sampai seluruh endapan tergali.
c. Block area mining
Cara ini hampir sama dengan conventional area mining method, tetapi daerah
penambangan dibagi menjadi beberapa blok penambangan. Cara ini terbatas untuk
endapan batubara dengan tebal lapisan tanah penutup maksimum 12 m. Blok penggalian
awal dibuat dengan bulldozer. Tanah hasil penggalian kemudian didorong pada daerah
yang berdekatan dengan daerah penggalian.

3) Stripping Mining
Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang lapisannya datar
dekat permukaan tanah. Alat yang digunakan dapat berupa alat yang sifatnya mobil atau
alat penggalian yang dapat membuang sendiri. Penambangan batubara khususnya di
Kalimantan akan dimulai dengan cara tambang terbuka yang memakai alat kerja bersifat
mobil.

4) Open pit Method


Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki kemiringan (dip) yang besar
dan curam. Endapan batubara harus tebal bila lapisan tanah penutupnya cukup tebal.
a. Lapisan miring
Cara ini dapat diterapkan pada lapisan batubara yang terdiri dari satu lapisan (single
seam) atau lebih (multiple seam). Pada cara ini lapisan tanah penutup yang telah dapat
ditimbun di kedua sisi pada masing-masing pengupasan.
b. Lapisan tebal
Pada cara ini penambangan dimulai dengan melakukan pengupasan tanah penutup dan
penimbunan dilakukan pada daerah yang sudah ditambang. Sebelum dimulai, harus
tersedia dahulu daerah singkapan yang cukup untuk dijadikan daerah penimbunan
pada operasi berikutnya.

Pada cara ini, baik pada pengupasan tanah penutup maupun penggalian batubaranya,
digunakan sistem jenjang (benching system).
Peralatan yang dipakai pada penambangan secara open pit dapat bermacam-macam
tergantung pada jenis dan keadaan batuan penutup yang akan dibuang. Dalam
pemilihan peralatan perlu dipertimbangkan :
Kemiringan lapisan batubara
Pada lapisan dengan kemiringan cukup tajam, pembuangan lapisan penutup dapat
menggunakan alat muat baik berupa face shovel, front end loader atau alat muat yang
lainnya.
Masa operasi tambang
Penambangan tipe open pit biasanya dilakukan pada endapan batubara yang
mempunyai lapisan tebal atau dalam dan dilakukan dengan menggunakan beberapa
bench. Peralatan yang digunakan untuk pembuang lapisan penutup batubara dibedakan
sebagai berikut:
1. Peralatan yang bersifat mobil antara lain Truck Shovel, Front end loader, Bulldozer,
Scrapper.
2. Peralatan yang bersifat bekerja secara kontinu membuang lapisan penutup tanpa
dibantu alat angkut antara lain :
a. Dragline
Baik yang dengan scrawler maupun walking dragline. Alat ini mengeruk dan langsung
membuang sendiri. Kapasitasnya bervariasi mulai dari yang kecil kurang dari 5 m dan
jarak buang lebih dari 75 m.
b. Face Shovel
Ada dua tipe yaitu :
- Stripping Shovel
Mempunyai kapasitas mangkok (bucket) yang besar dan jangkauan yang panjang
digunakan sebagai alat pembuangan lapisan penutup batubara tanpa perlu bantuan alat
angkut yang lain. Pada umumnya kapasitas mangkok berukuran lebih besar dari 20 m ,
dengan jangkauan buang lebih dari 25 m.
- Loading Shovel
Yang dipergunakan sebagai alat muat yang umunya kapasitas isi mangkok dan panjang
jangkauan lebih pendek.
c. Bucket Wheel Excavator
Adalah alat penggali dan pengangkut sekaligus. Alat ini dapat bekerja sendiri atau

dibantu alat lain berupa belt conveyor dan dapat dibantu dengan alat yang dinamakan
belt transfer, dan selanjutnya pada ujung belt conveyor dipasang alat yang dinamakan
belt spreader yang digunakan untuk menyebarkan hasil galian batuan penutup
ketempat pembuangan dumping disposal area.

Penambangan Batubara Bawah Tanah


1.

Room and Pillar

Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai


penyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan (subsidence)
tidak diijinkan. Penambangan ini dapat dilaksanakan secara manual maupun mekanis.
Cara penambangan ini mengandalkan endapan batubara yang tidak diambil sebagai
penyangga dan endapan batubara yang diambil sebagai room. Pada metode ini penambangan
batubara sudah dilakukan sejak pada saat pembuatan lubang maju. Selanjutnya lubang maju
tersebut dibesarkan menjadi ruanganruangan dengan meninggalkan batubara sebagai tiang
penyagga. Besar bentuk dan ruangan sebagai akibat pengambilan batubaranya harus
diusahakan agar penyangga yang dipakai cukup memadai kuat mempertahankan ruangan
tersebut tetap aman sampai saatnya dilakukan pengambilan penyangga yang sebenarnya yaitu
tiang penyangga batubara (coal pillar). Metode ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan
dalam besaran jumlah batubara yang dapat diambil dari suatu cadangan batubara karena tidak
semua tiang penyangga batubara dapat diambil secara ekonomis maupun teknik.
Dari seluruh total cadangan terukur batubara yang dapat diambil dengan cara penambangan
metode Room and Pillar ini paling besar lebih kurang 30-40% saja. Hal ini disebabkan
banyak batubara tertinggal sebagi tiang-tiang pengaman yang tidak dapat diambil.

2.

Longwall

Metode penambangan ini dicirikan dengan membuat panel-panel penambangan dimana


ambrukan batuan atap diijinkan terjadi di belakang daerah penggalian. Penambangan ini juga
dapat dilaksanakan secara manual maupun mekanis.
Ada dua cara penambangan dengan menggunakan metode Longwall yaitu :
Cara maju (advancing)

Cara mundur (retreating)


Pada penambangan dengan metode advancing Longwall terlebih dahulu dibuat lubang maju
yang nantinya akan berfungsi sebagi lubang utama (main gate) dan lubang pengiring (tail
gate), dibuat bersamaan pada pengambilan batubara dari lubang buka tersebut.
Kedua lubang bukaan tersebut digunakan sebagai saluran udara yang diperlukan untuk
menyediakan udara bersih pada lubang bukaannya di samping untuk keperluan transportasi
batubaranya dan keperluan penyediaan material untuk lubang bukannya.
Metode ini akan memberikan hasil lebih cepat karena tidak memerlukan waktu menunggu
lubang yang diperlukan yaitu lubang utama dan lubang pengiring.
Pada metode retreating Longwall merupakan kebalikan dari metode advancing longwall
karena pengambilan batubara belum dapat dilakukan sebelum selesai dibuat suatu panel yang
akan memberikan batasan lapisan batubara yang akan diekstraksi (diambil)
Pemilihan salah satu metode tersebut harus memperhatikan keadaan dan kondisi alami yang
diremukan pada endapan batubara itu sendiri agar nantinya tidak menghadapi kesulitankesulitan selama dilakukan ekstraksi yang pada akhirnya tentu bertujuan mencari biaya
serendah mungkin.

Penambangan dengan Auger (Auger Mining)


Auger mining adalah sebuah metode penambangan untuk permukaan dengan dinding yang
tinggi atau penemuan singkapan (outcrop recovery) dari batubara dengan pemboran ataupun
penggalian bukaan ke dalam lapisan di antara lapisan penutup. Auger mining adalah metode
untuk mendapatkan batubara dari sisi kiri dinding tinggi setelah penambangan permukaan
secara konvensional. Penambangan batubara dengan auger bekerja dengan prinsip skala besar
drag bit rotary drill. Tanpa merusak batubara, auger mengekstraksi dan menaikkan batubara
dari lubang dengan memiringkan konveyor atau pemuatan dengan menggunakan loader ke
dalam truk.

Anda mungkin juga menyukai