PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Transportasi adalah suatu proses pemindahan manusia atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu alat bantu kendaraan
darat, kendaraan laut, maupun kendaraan udara, baik umum maupun pribadi
dengan menggunnakan mesin atau tidak menggunakan mesin. Transportasi juga
memegang pengaruh yang sangat besar dalam berkembangnya suatu tempat atau
wilayah. Semakin tinggi mobilitasnya maka kemungkinan berkembangnya
semakin cepat pula (Maringan, 2003).
Salah satu komponen dari transportasi adalah kendaraan bermotor. Pesatnya
pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor berbanding lurus dengan tingginya
jumlah kecelakaan di jalan raya. Menurut data yang dihimpun oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2013 terjadi 100.106 kecelakaan dengan korban tewas
mencapai 26.416 jiwa. Hal ini terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah
kurangnya rasa menghargai pengguna jalan lain dan cara berkendara yang baik
serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi berlalu lintas.
Pihak kepolisian telah membuat peraturan yang harus ditaati oleh semua
pengguna jalan untuk dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas yang
seharusnya setiap pengendara kendaraan bermotor wajib mengetahui serta
mentaati aturan lalu lintas yang telah dibuat. Karena informasi tentang aturanaturan tersebut belum tersampaikan dengan baik, sehingga masih banyak
pengendaran kendaraan bermotor tidak mentaati peraturan lalu lintas dan tidak
mengetahui akibat yang akan di dapatkan bila melanggar.
Sosialisasi peraturan berlalu lintas dapat dengan mudah disampaikan kepada
masyarakat dengan media yang lebih menarik seperti Game edukasi. Game
edukasi dapat menjadi salah satu media belajar dan sosialisasi peraturan berlalu
lintas yang berlaku, karena dapat dimainkan oleh semua kalangan, dimanapun dan
bebas biaya. Tidak hanya dalam bentuk game atau permaina, namun sekaligus
juga sebagai simulasi, tujuannya agar pengendara dapat memahami peraturan lalu
lintas yang berlaku.
Penelitian mengenai simulasi kendaraan bermotor pernah dilakukan dengan
judul Fuzzy Sets and Systems For A Motorway Microscopic Simulation Model
oleh Jianping Wu, Marck Brackstone dan, Mike McDonald dari University of
Southapton yang membuat simulasi kendaraan bermotor menggunakan logika
fuzzy dalam meniru perilaku pengendara di jalan tol. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa Logika fuzzy dapat digunakan untuk meniru sistem nyata
dalam kasus yang telah di ujikan sebenarnya.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, perlu sebuah
simulasi dan media pembelajaran berlalu lintas. Game edukasi yang diberi nama
Best Road ini dibuat agar pengguna memahami materi yang diberikan
didalamnya. Teknis simulasi dari game ini adalah pengguna dihadapkan kedalam
sebuah situasi lalu lintas di jalan raya dan mengendarai kendaraan bermotor serta
diminta untuk berkendara ke tujuan yang telah ditetapkan. Setelah pengguna
menjalankan simulasi berkendara maka sistem akan menilai cara berkendara
pengguna tersebut. Sistem penilaian ini didasarkan dari Peraturan dan UndangUndang Lalu Lintas yang berlaku di Indonesia, dalam hal ini mengambil dua
faktor yang dinilai yaitu batas kecepatan dan jarak antar kendaraan. dua faktor
tersebut akan dihitung menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto. Dari hasil
penilaian tersebut sistem akan memberikan informasi bagaimana berkendara yang
baik serta dasar hukumnya.
1.3
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini diberikan batasan masalah:
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat :