Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR RESIKO DM

Kelompok usia dewasa tua (> 45


tahun).

Kegemukan dengan BBI > 20%


IMT > 27 (kg/m2).

TD tinggi > 140/90 mmHg.

Riwayat keluarga DM.

Riwayat kehamilan dengan BB


lahir > 4000 gr.

Displidema < HDL < 25 mg/dl


atau trigliserida > 250 mg/dl.

KOMPLIKASI

Akut
Koma hipoglikemia
Ketoasidosis
Koma hiperosmolar non ketotik
Kronik

Makroangi
opati, mengenai pembuluh darah
besar

Mikroangio
pati

Neuropati
FAKTOR PENCETUS DM

Kurang gerak/malas.

Makanan berlebihan.

Kehamilan.

Kurang
produksi
hormon insulin.

MIND
MAP
KLASIFIKASI
Diabetes Tipe I (IDDM)
Diabetes Tipe II(NIDDM)
Diabetes Militus Gestasional
Gangguan Toleransi Glukosa
Diabetes Tipe lain

DIABETES
MILETUS

MANIFESTASI KLINIS
Polifagia
Poliuria
Polidipsi

PENATALAKSANAAN

Pokok-pokok
pelaksanaan DM :

Edukasi/pendidi
kan penyandang DM

Mengatur DM

PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme
yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemi
kronik disertai berbagai kelainan kronik pada mata, ginjal,
syaraf dan pembuluh darah (Soeparman, IPS, 1999).
Diabetes Melitus adalah penyalit genetis dan klinis
sebagai kondisi kronis metabolisme yang memerlukan
pengobatan seumur hidup dengan diet, latihan, dan obatobatan (Kapita Selekta Kedokteran, 1999).
ETIOLOGI

Hiperglikemi

Defisiensi
sekresi insulin

Determinan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
glukosa darah sewaktu.

Pemeriksaan
glukosa darah puasa.
DAFTAR PUSTAKA
MC. Closky J dan Bulaceck G. 2002. Nursing Outcome
Clasification. (NOC).Mosby. Philadelphia
MC. Closky J dan Bulaceck G. 2002. Nursing interventions
Clasification. (NIC).Mosby. Philadelphia
Nanda (2015-2017), Nursing Diagnosis: prinsip dan
Clasification..2015-2017. Philadelphia USA
Mansjoer. A. dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi
III. Media Aesculapius. Jakarta
Soeparman. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke 2. Balai
Pustakan Penerbit FKUI. Jakarta
Smeltzer. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed.8 Vol
2. EGC. Jakarta.

DIAGNOSA PRIORITAS
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi zatzat gizi berhubungan dengan faktor
biologis.
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan kegagalan mekanisme pengaturan.
Resiko infeksi berhubungan dengan tidak
adekuat pertahanan sekunder atau karena
penyakit kronik.
Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan perubahan status metabolik
(neuropati perifer).
Kelelahan berhubungan dengan status
penyakit

ASUHAN
KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan keluarga
Faktor resiko
Riwayat penyakit dan pengobatan
Kaji tanda-tanda spesifik DM
(poliuri, polifagi, polidipsi)
Pemeriksaan diagnostik
Aktivitas /istirahat
Eliminasi
Makanan/cairan
Kenyamanan

Dx. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor biologis.
Tujuan :
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Intervensi :
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Rasional :
Pemenuhan nutrisi
Menentukan nutrisi yang sesuai kepada klien

Dx. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan


mekanisme pengaturan.
Tujuan :

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,


BJ urine normal, HT normal

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit


baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
Intervensi :
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor vital sign
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
Kolaborasikan pemberian cairan IV
Monitor status nutrisi
Rasional
Mengetahui balamce cairan
Memonitor tanda-tanda syok
Memonitor nutrisi klien
Memberi nutrisi tambahan

Dx. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder atau
karena penyakit kronik.
Tujuan :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
Intervensi :
Batasi pengunjung bila perlu
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk
umum
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu
Rasional :
Mengurangi resiko infeksi pada klien

LAPORAN PENDAHULUAN
DIEBETES MILETUS DI BANGSAL AROFAH
RSU AISYIYAH PONOROGO

Disusun Oleh :
FITRI LESTARI
201510206070

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015/2016

DAFTAR PUSTAKA
Betz, Sowden. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta, EGC.
Suriadi, Yuliani R. (2011). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto.
Smeltzer, Bare. (2007). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta,
EGC.
Harlatt, Petit. (2013). Kapita Selekta Hematologi. Edisi 2. Jakarta, EGC.
McCloskey&Bulechek, 2012, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By Mosby-Year
book.Inc,Newyork.
McCloskey&Bulechek, 2012, Nursing Outcome Classifications, Second edisi, By Mosby-Year
book.Inc,Newyork.
Nanda (2012-2014), Nursing Diagnosis: prinsip dan Clasification..2012-2013. Philadelphia USA.

Anda mungkin juga menyukai