PENDAHULUAN
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang dilalui
dengan kegembiraan dan suka cita, tetapi 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan
resiko tinggi.Wanita dengan kehamilan resiko tinggi harus mempersiapkan diri dengan lebih
memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi.
(Suririnah, 2007)
Menurut Survey Demografi Kesehatan Nasional (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan salah satu indicator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. AKI juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium
yaitu tujuan kelima, meningkatkan kesehatan ibu, dimana target yang akan dicapai tahun
2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survey yang
dilakukan, AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. Berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015 AKI Indonesia sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup. (MDGs, 2015). Sementara, target yang ingin dicapai adalah 110 per 100.000 kelahiran
hidup. Hal ini tentu membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus untuk
mewujudkan target. Sementara itu, Tingkat Kelahiran Usia Muda di Indonesia yang
setidaknya satu kali berkunjung ke fasilitas kesehatan sebanyak 93,3% (per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun). (MDGs, 2015)
Angka Kematian Ibu di Jawa Barat sendiri menurun dari tahun ke tahunnya. Seperti pada
2013 terdapat 781 kasus dan pada tahun 2014 turun menjadi 747 kasus. Kejadian kematian
paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 37,32%, kemudian pada waktu nifas sebesar
36,88% dan pada waktu hamil sebesar 25,80%. Sementara berdasarkan kelompok umur,
kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar
58,87%, diikuti kelompok umur > 35 tahun sebesar 29,98% dan kelompok umur < 20 tahun
sebesar 11,15%. (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2012)
Tabel 1. Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten
Kuningan
Tahun 2012
Kematian Ibu
Kematian Ibu
Kematian Ibu
Jumlah
Hamil
Bersalin
Nifas
Kematian Ibu
Prov. Jawa
177
256
253
Barat
Kab. Kuningan
5
4
7
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, Depkes
686
16
Prov. Jawa
Jumlah Ibu
Hamil
Resiko Tinggi
1.044.334
208.867
20,00 %
171.205
Barat
Kab. Kuningan
24.626
4.925
19,99 %
5.725
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, Depkes
82,0%
116,2 %
JUMLAH
JUMLAH KELAHIRAN
KEMATIAN
HIDUP
2
802
1
812
1
804
1
786
2
771
Sumber : Laporan KIA Tahun 2015
Tabel 4. Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi di UPTD Puskesmas DTP Cidahu
Periode Mei-Juni 2016
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Desa
Cihideung Girang
Cihideung Hilir
Nanggela
Cidahu
Kertawinangun
Datar
Bunder
Cieurih
Cibulan
Legok
Cikeusik
Jatimulya
Total
Jumlah Ibu
Hamil
Resti
53
5
70
11
28
11
30
7
21
6
18
5
7
2
36
7
26
6
32
4
24
10
26
10
371
84
Sumber : Laporan KIA Tahun 2015
9,43 %
15,71 %
39,29 %
23,33 %
28,57 %
27,78 %
28,57 %
19,44 %
23,08 %
12,50 %
41,67 %
38,46 %
22,64 %
Kematian ibu tersebut erat kaitannya dengan karakteristik ibu yang meliputi umur,
pendidikan, paritas dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama
hamil yang dapat mempengaruhi proses persalinan normal atau patologis. Oleh sebab itu,
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi kehamilan perlu diketahui mengingat
pentingnya hal tersebut antara lain untuk mencegah atau mnegurangi hal-hal yang tidak
diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
4
Mengenai Tanda Resiko Tinggi pada Kehamilan di UPTD Puskesmas DTP Cidahu
Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda resiko tinggi pada kehamilan
1.3.2
peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari institusi pendidikan.
1.4.3 Bagi Instansi
1.4.3.1 Bagi UPTD Puskesmas DTP Cidahu
Memberikan informasi mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi
kehamilan, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman serta masukan bagi
UPTD Puskesmas DTP Cidahu dalam membuat kebijakan tentang praktik khususnya
pada resiko tinggi kehamilan.
5