Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 52 Tahun 2009 Tentang
Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga, yang dimaksud dengan keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri, dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ibu dan anak merupakan anggota
keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggraan upaya kesehatan, karena
ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara
umum. Sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan
anak penting untuk dilakukan.
Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada
suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan salah satu
indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, AKI (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Kawasan
ASEAN. Pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228, AKI di Singapura hanya 6
per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan
Vietnam sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Tren mengenai AKI di
Indonesia dari tahun 1991 hingga 2012 hasil SKDI dapat dilihat pada Gambar 1.
GAMBAR 1
ANGKA KEMATIAN IBU DI INDONESIA

Sumber: BPS, SDKI 1991-2012

Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang dilalui
dengan kegembiraan dan suka cita, tetapi 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan
resiko tinggi.Wanita dengan kehamilan resiko tinggi harus mempersiapkan diri dengan lebih
memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi.
(Suririnah, 2007)
Menurut Survey Demografi Kesehatan Nasional (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan salah satu indicator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. AKI juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium
yaitu tujuan kelima, meningkatkan kesehatan ibu, dimana target yang akan dicapai tahun
2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survey yang
dilakukan, AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. Berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015 AKI Indonesia sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup. (MDGs, 2015). Sementara, target yang ingin dicapai adalah 110 per 100.000 kelahiran
hidup. Hal ini tentu membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus untuk
mewujudkan target. Sementara itu, Tingkat Kelahiran Usia Muda di Indonesia yang

setidaknya satu kali berkunjung ke fasilitas kesehatan sebanyak 93,3% (per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun). (MDGs, 2015)
Angka Kematian Ibu di Jawa Barat sendiri menurun dari tahun ke tahunnya. Seperti pada
2013 terdapat 781 kasus dan pada tahun 2014 turun menjadi 747 kasus. Kejadian kematian
paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 37,32%, kemudian pada waktu nifas sebesar
36,88% dan pada waktu hamil sebesar 25,80%. Sementara berdasarkan kelompok umur,
kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar
58,87%, diikuti kelompok umur > 35 tahun sebesar 29,98% dan kelompok umur < 20 tahun
sebesar 11,15%. (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2012)
Tabel 1. Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten
Kuningan
Tahun 2012
Kematian Ibu

Kematian Ibu

Kematian Ibu

Jumlah

Hamil

Bersalin

Nifas

Kematian Ibu

Prov. Jawa

177
256
253
Barat
Kab. Kuningan
5
4
7
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, Depkes

686
16

Tabel 2. Jumlah dan Presentase Ibu Hamil Resiko Tinggi Ditangani di


Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Kuningan Tahun 2012

Prov. Jawa

Jumlah Ibu

Jumlah Ibu Hamil

Hamil

Resiko Tinggi

Jumlah Ibu Hamil


Resiko Tinggi
Ditangani

1.044.334
208.867
20,00 %
171.205
Barat
Kab. Kuningan
24.626
4.925
19,99 %
5.725
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, Depkes

82,0%
116,2 %

Tabel 3. Jumlah Kematian Ibu di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Tahun


2011-2015
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

JUMLAH

JUMLAH KELAHIRAN

KEMATIAN
HIDUP
2
802
1
812
1
804
1
786
2
771
Sumber : Laporan KIA Tahun 2015

Tabel 4. Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi di UPTD Puskesmas DTP Cidahu
Periode Mei-Juni 2016
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Desa
Cihideung Girang
Cihideung Hilir
Nanggela
Cidahu
Kertawinangun
Datar
Bunder
Cieurih
Cibulan
Legok
Cikeusik
Jatimulya
Total

Jumlah Ibu

Jumlah Ibu Hamil dengan

Hamil
Resti
53
5
70
11
28
11
30
7
21
6
18
5
7
2
36
7
26
6
32
4
24
10
26
10
371
84
Sumber : Laporan KIA Tahun 2015

9,43 %
15,71 %
39,29 %
23,33 %
28,57 %
27,78 %
28,57 %
19,44 %
23,08 %
12,50 %
41,67 %
38,46 %
22,64 %

Kematian ibu tersebut erat kaitannya dengan karakteristik ibu yang meliputi umur,
pendidikan, paritas dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama
hamil yang dapat mempengaruhi proses persalinan normal atau patologis. Oleh sebab itu,
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi kehamilan perlu diketahui mengingat
pentingnya hal tersebut antara lain untuk mencegah atau mnegurangi hal-hal yang tidak
diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
4

Mengenai Tanda Resiko Tinggi pada Kehamilan di UPTD Puskesmas DTP Cidahu
Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda resiko tinggi pada kehamilan
1.3.2

di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.


Tujuan Khusus
i. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda resiko tinggi pada
kehamilan di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa
Barat pada tingkat baik.
ii. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda resiko tinggi pada
kehamilan di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa
Barat pada tingkat cukup.
iii. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda resiko tinggi pada
kehamilan di UPTD Puskesmas DTP Cidahu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa
Barat pada tingkat kurang.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dan pengembangan ilmu
1.4.2

pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan kehamilan resiko tinggi.


Bagi Diri Sendiri
Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang tingkat pengetahuan
ibu hamil khususnya pada resiko tinggi kehamilan, serta memberikan kesempatan pada

peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari institusi pendidikan.
1.4.3 Bagi Instansi
1.4.3.1 Bagi UPTD Puskesmas DTP Cidahu
Memberikan informasi mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi
kehamilan, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman serta masukan bagi
UPTD Puskesmas DTP Cidahu dalam membuat kebijakan tentang praktik khususnya
pada resiko tinggi kehamilan.
5

1.4.3.2 Bagi Pendidikan


Sebagai referensi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dan
memberikan masukan secara konseptual sesuai hasil penelitian tentang tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai