Sejarah Arsitektur Cina
Sejarah Arsitektur Cina
PERKEMBANGAN
ILMU ARSITEKTUR CINA
Seni dan Arsitektur Negeri China dari zaman Neolithic ( Zaman Batu Baru)
sampai abad 20, memiliki prestasi yang paling penting bagi peradaban dunia
hingga sekarang.
Arsitektur Cina mengacu pada suatu gaya arsitektur yang telah menjelma dan
terwujudkan di Asia dalam berabad-abad yang lalu. Prinsip struktral dari
Arsitektur Cina sudah tinggal dan bertahan sebagian besar tanpa perubahan,
perubahan yang utama yang sedang hanya detil yang menghias. Karena sejak
Dinasti Tang, Arsitektur Cina pasti mempunyai suatu pengaruh utama pada gaya
Arsitektur Jepang, Korea, Taiwan dan Vietnam.
Ada corak tertentu yang umum dalam Arsitektur Cina, dengan mengabaikan
daerah spesifik atau penggunaan. Yang paling utama dalam gaya arsitektur
china adalah penekanannya pada bidang horisontal, khususnya pada panggung
yang berat dan suatu atap yang luas dan terlihat mengapung di atas dasar
tanah, dengan dinding yang berpola vertikal. Begitu berlawanan dengan
Arsitektur Barat, yang mana cenderung untuk berkembang dalam tinggi
bangunan dan kedalaman bangunan, Arsitektur Cina menekankan pada dampak
visuil dari jarak menyangkut bangunan tersebut.
Prinsip yang mendasari semua aspek kultur budaya Cina memberikan contoh
dalam bidang seni. Seni dalam konteks arsitektur Cina adalah suatu
keseimbangan tradisi dan inovasi, pemikiran asing dan asli, serta religius dan
gambaran sekular. Seperti didaerah-daerah lain, bangsa cina juga mempercayai
beberapa filosofi yang nantinya dipakai pedoman dalam meningkatkan
kebudayaannya. Selain itu filosofi ini juga nantinya digunakan pedoman dalam
berbagai hal salah satunya dalam perkembangan ilmu arsitektur-nya.
A. Filosofi dalam Perkembangan Ilmu Arsitektur Cina antara lain :
Tien Yuan Ti Fang Yaitu filosofi yang mengatakan bahwa langit berbentuk
bulat sedangkan bumi itu sebenarnya kotak (persegi). Dimana jika ditelisik lebih
mendalam, bentuk kotak/persegi merupakan lambang keteraturan dan
intelektualitas manusia dan bentuk bundar merupakan lambang ketidakteraturan
sifat alam. Filosofi ini diterapkan pada arsitektur Cina, dimana bangunan yang
berfungsi tempat-tempat pemujaan kebesaran Tuhan memiliki bentuk dasar 4
bulat (lingkaran) sedangkan permukiman masyarakat memiliki bentuk dasar
kotak.
Yin Yang Adalah sebuah konsep dualitas yang saling bertentangan (oposisi) satu
dan lainya namun memiliki maksud untuk saling melengkapi demi terciptanya
keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan alam ini. Simbolisasinya
merupakan roda lingkaran anasir Yin dan Yang, dimana masing-masing anasir
menguasai
setengah
bidang
lingkaran
yang
melambangkan
hukum
keseimbangan, juga roda siklus kehidupan yang berputar aktif dan tidak statis.
Contoh
YinYang: Utara-Selatan, Laki-Perempuan, Air-Api, Siang-Malam. Aplikasi Yin-Yang
1367)Lokasi
Waktu
Bangunan
Dinasti
Hebei 1780 Dagoba Hebei 1745 Menara Jam Hebei 1733 Dazhong Si Hebei 1652
Dagoba
Putih
Hebei Mulai 1644 Peking Qing (1644 1644- 1911) Jiangsu 1618 Wuliang Dian
Hebei
XVI
Dagoba
Biyun
Si Shandong Awal XVI Kuil Confucius Hebei 1473 Wuta Si Lokasi Waktu Bangunan
Dinasti
10
1. Dinasti Shang (1570-1045 SM)
Sebelum dinasty shang berkembang ada dinasti yang bernama dinasty hsia
(2205-1570SM), namun peradabannya tidak banyak diketahui setelah itu
munculah dinasty shang. Peradaban dari dinasty shang tumbuh dan berkembang
secara langsung dari periode buaya pada jaman neolithik. Suatu jangka waktu
yang penting diawal perkembangan sejarah cina. pada zaman dinasty shang
masyarakatnya sudah hidup menetap pada sebuah desa atau perkampungan.
Masyarakat pada waktu itu sudah mengenal suatu kepercayaan yaitu
memelihara
artifak.
Yang
menjadi
bukti
adanya
prosesi penguburan jenasah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu desa pada
jaman
dinasty ini terpusat dalam propinsi Henan di cina. Selain itu banyak peninggalan
yang
ditemukan pada waktu itu diantaranya keramik yang paling terkemuka dan
besar,
guci
yang dipakai sebagai jambangan /kendi penguburan, serta kapal yang
menyatakan
orang-orang pada jaman dinasty shang mempunyai beberapa gambaran
pemujaan.
Raja-raja pada jaman ini juga membangun pusara yang diperuntukan untuk
upacara
keagamaan.
Peradaban dinasty shang kemudian mengalami perkembangan terutama pada
masa kerajaan yin. Masa kerajaan yin informasi tentang politik ekonomi, budaya,
agama, geografi, ilmu perbintangan, penanggalan, obat/kedokteran dan seni
sudah ada. Terbukti dari penemuan pada kerajaan yin.
2. Dinasti Chou (1045-265 SM)
Para raja pada dinasty Shang tidak mampu mengendalikan pemerintahan dan
meningkatknya kekuatan suku-suku bangsa Chou. Hal ini mendapat tanggapan
dari dinasty Chou untuk menguasainya. Kebudayan-kebudayaan pada jaman
dinasty Shang dirubah salah satu contohnya tentang aturan tempat duduk
keturunan raja. Perubahan kebudayaan tersebut tidak sepenuhnya dilakukan
namun ada yang masih dipertahankan seperti sarana yang dipakai sebagai
penghormatan terhadap nenek moyang. Didalam perkembangan dinasty Chou
banyak
hasil
karya
seni
yang
dihasilkan diantaranya lukisan pada sutra, pahatan pada kayu, serta teknik pada
memasang kaca keramik yang sekaligus menandai adanya gaya dan
pengembangan
baru pada dinasty ini. Peradaban dari dynasty ini lebih cenderung ketimuran
sebab
rakyat pada waktu itu dipaksa melarikan diri dari penyerangan suku lainnya
sehingga
ibukotanya dipindahkan dari Xian ke Luoyang
3. Dinasti Chin (221-206 SM)
Walaupun singkat, sejarah dinasty Chin merupakan Suatu peradaban penting
dalam sejarah Cina. Dinasty Chou yang kerajaannya lebih bersifat ketimuran. Itu
diakhiri dengan suatu konsolidasi ekuasaan dibawah kaisar Shih Huang Ti. Shih
Huang Ti memerintah kerajaannya dengan penuh semangat sehingga
menjadikan kerajaannnya tersebut kuat. Hasil-hasil kebudayaan pada jaman ini
yang terkenal adalah peninggalan dari kuburan kaisar Shih Huang Ti yang
dimakamkan pada suatu gundukan tanah penguburan raksasa dibarat Lau
provinsi Shansi. Disekitar kuburan tersebut terdapat keindahan 6000 terra cotta
figur
manusia
dan
kuda
yang
memiliki
tujuan
untuk
melindungi gereja bawah tanah Shih Huang Ti. Figur-figur tersebut didandani
sehingga menyerupai pasukan-pasukan kerajan dan dilengkapi chavioteers dan
pemanah, seperti halnya prajurit-prajurit muda.
oleh orang-orang pemerintahan dan anggota keluarga kerajaan dan tidak boleh
orang
biasa atau masyarakat umum untuk memasukinya.
depan
The
Aula dan istana di dalam Kota besar yang terlarang, sebagai contoh, mempunyai
pagu/langit-langit yang agak rendah manakala dibandingkan ke padanan
bangunan yang mengesankan di dalam Arsitektur Barat, tetapi penampilan yang
eksternal mereka cenderung alami dan menceritakan tentang Kerajaan. Ini tentu
saja tidak berlaku bagi pagoda, yang setidak-tidaknya secara relatif jarang
menampilkan kesan alam daerah China. Ide ini telah membuka jalan menuju
Arsitektur Modern,
Aula dan istana di dalam Kota besar yang terlarang, sebagai contoh, mempunyai
pagu/langit-langit yang agak rendah manakala dibandingkan ke padanan
bangunan yang mengesankan di dalam Arsitektur Barat, tetapi penampilan yang
eksternal mereka cenderung alami dan menceritakan tentang Kerajaan. Ini tentu
saja tidak berlaku bagi pagoda, yang setidak-tidaknya secara relatif jarang
menampilkan kesan alam daerah China. Ide ini telah membuka jalan menuju
Arsitektur Modern, sebagai contoh dapat kita lihat dalam melalui gambar 1.1
yang didesain oleh Arsitek Jrn Utzon.
Corak penting yang lain adalah penekanan pada simetri, yang berarti suatu
perasaan, pengertian dan kehebatan ini berlaku dari istana hingga ke rumah
petani. Satu perkecualian terkemuka adalah di dalam perancangan kebun,
cenderung asimetri dan bukan simetri. Seperti Lukisan gulungan Cina, prinsip
yang mendasari komposisi kebun akan menciptakan arus yang kronis.
Bangunan Cina dapat dibangun baik dengan warna merah maupun batu bata
abu-), tetapi struktur kaku dari kayulah yang paling umum; karena kayu lebih
mampu untuk menahan gempabumi, tetapi peka terhadap api. Atap Bangunan
Cina pada umumnya dibengkokkan, ada penggolongan tegas tentang yang
berbeda jenis nok atap, hampir sama dengan lapisan kayu tiang sejajar
rancangan klasik Eropa.
(gambar 1.4a)
Tampak depan tahta kerajaan di
dalam Istana tentang Kemurnian
Surgawi, tempat pemerintah seharihari dan penasehat kerajaan
(gambar 1.4b)
1.4c)
(gambar
Salah satu dari banyak aula istana berisi tahta kerajaan kaisar
Warna-warna tertentu, angka-angka dan arah utama di dalam Arsitektur
tradisional Cina mencerminkan kepercayaan di dalam masyarakat China, di
mana sifat alami dari alam adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihubungkan
dengan suatu prinsip atau Tuhan. Walaupun Tradisi Barat secara berangsurangsur mengembangkan tubuhnya dari literatur Arsitektur. Tetapi sedikit
sekali ditulis dalam sejarah China, dan teks yang paling awal, " Kaogongji",
tidak pernah diperdebatkan. Bagaimanapun, gagasan tentang keselarasan
kosmis dan order dari kota besar pada umumnya ditafsirkan pada paling
dasar dari masyarakat cina, maka suatu reproduksi " yang ideal" kota besar
tidak pernah hidup. Beijing yang direkonstruksi sepanjang 16th dan 15th
adalah contoh yang baik dari perencanaan kota Cina tradisional.
E. Penggolongan Struktur
(gambar 1.4)
Yu Bazaar.
Puncak atap Cina Selatan tradisional Jiangnan. Penggolongan Cina untuk
arsitektur meliputi:
lou ( Multistory bangunan)
tai ( teras)
ting ( paviliun)
ge (Two-Story paviliun)
ta ( Pagoda Cina)
xuan (beranda dengan Jendela)
xie ( Paviliun atau rumah teras)
wu (Ruang sepanjang koridor)
F. ARSITEKTUR KERAJAAN
Ada corak arsitektur tertentu yang disediakan untuk Kaisar Negeri China
yang paling nyata adalah pekerjaan ubin atap yang kuning; kuning adalah
warna kerajaan, ubin atap yang berwarna kuning masih menghiasi
kebanyakan dari bangunan di dalam Kota besar Yang terlarang itu.Kuil
Surga, bagaimanapun, menggunakan pekerjaan ubin atap biru untuk
menandakan langit. Kolom Kaku Kayu dari bangunan, seperti halnya
permukaan dari dinding, cenderung di cat merah di dalam warna
(gambar 1.5)
pekerjaan ubin atap kuning dan dinding merah gambaran kota besar
terlarang terlihat dari bangunan di bawah salju.
(gambar 1.6)
Ukiran sembilan naga di dinding
suatu simbol lencana yang disediakan dalam rejim kerajaan, berat dan
digunakan pada arsitektur kerajaan letaknya pada atap, pada balok dan
tiang, dan pada pintu Hanya bangunan yang digunakan oleh keluarga
kerajaan yang diijinkan untuk mempunyai sembilan gan ( ruang antara dua
kolom) hanya gerbang yang digunakan oleh Kaisar bisa mempunyai lima
G. ARSITEKTUR AGAMA
(gambar 1.7)
Longhua Pagoda di Shanghai, di bangun pada zaman tiga kerajaan.
Kuil longhua adalah suatu Kuil Budha yang dipersembahkan kepada Buddha
Materiya terletak di Kotamadya, Negeri China. Walaupun kebanyakan dari
sekarang ini bangunannya direnovasi, kuil tetap memelihara yang secara
perancangan arsitekturalnya keaslian suatu biara dari Sekte China
tersebut.Kuil ini adalah yang paling besar, yang paling asli dan kuil jaman
kuno lengkap yang kompleks di kota Shanghai.
Secara umum, Arsitektur Budha mengikuti gaya yang kerajaan Cina. Suatu
Biara Budha yang besar secara normal mempunyai suatu medan aula,
menempatkan patung Bodhisattva dalam aula agung, menempatkan patung
Buddhas (lihat gambar 1.6)Menempatkan untuk biarawan dan biarawati di
antara kedua sisi tempat tersebut. Biara Budha kadang-kadang juga
(gambar 1.8)
Tempat dari 500 patung biarawan.
Daoist arsitektur, pada umumnya mengikuti gaya commoners'. Pintu masuk
utama bagaimanapun pada umumnya di sisi, ke luar dari takhyul tentang
setan yang mungkin mencoba untuk masuk (lihat gambar 1.7) pendapat
dari feng shui. Berlawanan dengan Buddhists, di dalam suatu kuil Daoist
dewa yang utama ditempatkan; aula yang merupakan pusat perhatian
paling depan, dewa yang lebih sedikit di belakang aula dan di sisi aula.
(gambar1.7)
Patung penjaga kuil yang dipercaya bisa mengusir setan.
Pada persetujuan Perencanaan Kota tradisional cina, Beijing telah dirancang
dari utara ke selatan dengan poros pusat di tengah, garis itu mewakili
kekuasaan
kerajaan dan itu terus berjalan menembus kunci kantor pemerintahan,
bangunan,
tempat kediaman kerajaan, dan pintu gerbang utama. Setelah Revolusi
komunis
tahun
1949, kebanyakan tembok di kota tua itu telah dirobohkan dan digantikan
dengan
jalan. Bagaimanapun, beberapa pintu gerbang masih dipelihara. Sepanjang
tahun
1950an Tiananmen (Gerbang Kedamaian Surga, yang juga dikenal denagn
Tian'An
Men), berlokasi sepanjang utara selatan yang berpusat diselatan kota
terlarang,
telah
dibangun kembali dan bangunan perseginya telah diperlebar ke selatan
untuk
menjaga
kerumunan orang benyak pada saat pawai. Instalasi utama telah
ditambahkan
di
sekitar persegi Tiananmen, mencakup aula yang besar bagi orang-orang,
yang
dibangun tahun 1959, terdapat pertemuan pembuat undang-undang.
Beberapa
blok
timur kota terlarang dan persegi Tiananmen adalah jalan Wangfujing, kota
besar
yang
paling terkenal sebagai pusat perbelanjaan.
H. XIAN
Xi'An atau Sian, adalah sebuah kota besar di kawasan China bagian utara,
XiAn ber-Ibukota di Shaanxi ( Shen-Hsi) Provinsi, industri dan budaya
berpusat
di
Lembah Sungai Wei dengan penduduk yang bermatapencaharian dibidang
agraris.
Hasil-hasil produksinya meliputi kapas, perlengkapan elektrik, permesinan,
dan
pupuk.Salah satu universitas terkenal yaitu Jiaotong Universitas ( 1896) ada
di
kawasan XiAn.
Gambar 3.4.
Peninggalan-peninggalan di kota XiAn
Hal menonjol dari kota ini adalah pusara tentang Kaisar Cina pertama, Qin
Shihuangdi ( Ch'In Shih-Huang-Ti), penggalian arkeologis yang dimulai 1977,
Musium Shaanxi,merupakan tempat penyimpanan sebagian dari penemuan
arkeologis,diantaranya Big and Little Goose Pagodas, sisa-sisa patung Budha
pada
abad ke 7, Masjid Agung yang telah melayani orang Islam kota besar sejak
abad
ke
8,
dan tembok kota yang dibangun pada dinasti Ming (1368-1644). Penemuan
terkenal
lainya meliputi makam kaisar Tang (618-907), empat tumuli ( gundukan
tanah
penguburan), yang dikatakan sebagai pusara raja-raja dinasti Zhou ( Chou) (
1045?256 BC).
I.
Benteng
The Great Wall
Tembok besar Cina dibangun zig-zag melintas sepanjang kawasan Cina
bagian
utara. Tembok besar ini dibangun sebagian demi sebagian tiap abadnya,
dan
tiap
bagian-bagiannya terdapat jarak. Oleh karena itu Tembok Besar Cina buka
satu
tembok panjang yang solid, namun gabungan dari beberapa temboktembok
dan
jika
digabungkan menjadi satu, panjang keseluruhan tembok besar Cina kirakira
mencapai 4000 mil atau 6400 kilometer. Tembok Besar Cina ini memiliki
tinggi
25
kaki (7,5 meter) dan lebar 30 kaki (9 meter). Tembok Besar ini mengalami
pembangunan hingga pertengahan tahun 1600, dan merupakan
pembanguan
terlama
yang pernah terjadi di bumi.
Sejak jaman dahulu masyarakat Cina membangun tembok yang tinggi
adalah
untuk perlindungan. Begitu pula dengan Tembok Besar Cina. Pada jaman
dahulu,
tepatnya 2000 tahun yang lalu, kaisar Cina pertama, Shih Huang Ti
membangun
tembok perlindungan di bagian utara daerah kekuasaannya, itulah yang
disebut
sebagai tembok besar pertama di Cina. Setelah berabad-abad lamanya
tembok
besar
tersebut sudah banyak yang runtuh. Akhirnya pada akhir tahun 1400 Dinasti
yang
berkuasa saat itu yaitu dinasti Ming kembali membangun tembok-tembok
yang
telah
runtuh. Tembok ini berfungsi sebagai perlindungan bagi masyarakat Cina
saat
itu
dari
serbuan bangsa Mongolia, yang saat itu memiliki pasukan yang sangat kuat.
Dinasti
Ming juga sudah memperpanjang tembok tersebut menuju ke selatan dan
akhirnya
hampit melingkari kota Beijing, ibukota saat itu.
Taman di Cina
Arsitektur Cina masa lampau telah mengenal seni pertamanan yang indah
dipandang. Ini dilihat dari penataan tempat dari sebuah lingkungan yang
padat dan diberi tatanan sebuah taman di suatu tempat maupun sudut
tertentu. Hal ini menyebabkan Cina menjadi tempat yang indah dimanapun
tempatnya, karena di setiap tempat dihiasi pertamanan yang sangat
menakjubkan dan tertata rapi. Selain itu mereka juga sudah mengerti
betapa pentingnya alam (tumbuhan dalam taman) untuk berlangsungnya
kehidupan mereka. Hal ini juga sudah sangat ditekankan dalam ilmu Feng
Shui, dimana taman dapat berfungsi sebagai penetral energi negatif yang
terdapat dalam tubuh manusia.