Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BPH


DI RUANG IBS RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

DISUSUN OLEH :
DESY PUSPITA ANGGRAINI
201510206063
CI/PERSEPTOR

(.)

PENDIDIKAN PROFESI-NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015/2016

ETIOLOGI
Penyebab BPH belum jelas namun terdapat factor resiko umur

TANDA DAN GEJALA

dan hormon androgen (Mansjoer, 2000, hal 329).Ada beberapa

Susah buang air kecil


Nyeri

hipotesis yang menyebutkan bahwa hyperplasia prostatera


tkaitannya dengan peningkatan kadar Dehidrotestosteron (DHT)
dan proses aging (menjaditua).

Benigna Prostat Hiperplasia adalah pembesaran glandula dan jaringan seluler kelenjar
prostat yang berhubungan dengan perubahan endokrin berkenaan dengan proses
penuaan. Kelenjar prostat mengitari leher kandung kemihdan urethra, sehingga
hipertropi prostat sering menghalangi pengosongan kandung kemih. (Susan Martin
Tucker, 1998)

Padaderajat 1

Retensi urine
Hidroureter
Hidronefrosis
Gagal ginjal
Hematuria
Hernia atau hemoroid

Obstruksikateter

Belum

memerlukan

pengobatan

secara

tindakan
konservatif,

operatif,

dapat

diberikan

misalalfabloker,

prazozin,

terazozin 1-5 mg per hari.


Padaderajat 2
Sudah ada indikasi untuk inteervensi operatif dan sampai
sekarang masih dianggap sebagai cara terpilih adalah trans
urethral resection (TURP).
Padaderajaat 3
TURP masih dapat dilakukan akan tetapi bila diperkirakan
reseksi tidak selesai dalam satu jam maka sebaiknya dilakukan
operasi terbuka.

1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan prostate specific Antigen
(PSA) dilakukan sebagai dasar penentuan
perlunya biopsy atau sebagai deteksi dini
keganasan.
2. Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen, pielografi intravena,
USG dan sistoskopi
3. Pemeriksaan Uroflowmetri dan Colok Dubur
Untuk
mengetahui
derajat
obstruksi,
asimetri, adakah nodul pada prostat.

PATHWAYS
Faktor usia
(proses aging)

Peningkatan hormon
dehidrotestosteron

Ketidakseimbangan
Endokrin

BPH
Penyempitan lumen uretra prostatika

Obstruksi saluran kencing

Kesulitan berkemih

Menghambat aliran urine


Peningkatan tekanan intravesikal

TURP

Diteruskan keseluruh buli-buli


dan kedua ureter

Nyeri akut
Refluk vesika urinaria
Resiko infeksi
Sistem Irigasi

Absorbsi Cairan

Distensi VU

Nyeri akut

Nyeriakut

Resiko infeksi

Setelah dilakukan tindakan keperawatanNURSING CARE PLAN


selama 3 x 24 jam Nyeri klien bekurang,
dengan kriteria hasil:

Nafsu makan meningkat

Mengenalifaktorpenyebabnyeri

Kajinyerisecarakompre
Untuk
mengetahui
adanya
gangguan
hensif (lokasi, intensitas,

Mengenaligejala-gejalanyeri
pemenuhan kebutuhan nutrisi
waktu,

Nyeridapatdirasakan,

Melaporkannyerisudahterkontrol
danfrekuensinyeri)
dimanifestasikandanditoleransisecara individual.

Menggunakanteknikrelaksasi, distraksi

ObservasitandaPentinguntukpasienmembedakannyeridaritipenyeri
TTV dalam batas normal.
tandanon
verbal
lain.
adanyaketidaknyamana

Petunjuk
non
verbal
n
inidapatmengindikasikanadanyaderajatnyeri yang

Ajarkanteknikrelaksasi
dialami.
untukmenguranginyeri.

Teknikrelaksasidapatmengurangitingkatnyeri

Berikanterapianalgetik
yang
dirasakan.
yang
Dapatmeningkatkankenyamanandansebagaimeto
depengalihandari rasa nyeri yang timbul.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama sesuaiaturandandosis.

Monitor
TTV
(TD,
HR,

Terapianalgetikberfungsisebagaiterapipengoba
3 X24 jam infeksi tidak terjadi dengan kriteria
RR).
tanutamauntukmenurunkan
rasa nyeri yang
hasil :
terlaluhebat.
- Melaporkantanda-tanda vital dalambatas

Nyeri bisa berespon terhadap TTV(TD, HR,


normal:TD: 120/80 mmHg, N :60 100
x/menit, S: 36,5 37 CRR: 16 24 x /menit
- Melaporkan berkurangyagejalainfeksi (rubor,
tumor, dolor, kalordangangguan funsi).
- Mengetahui perkembangan klien secara
- Monitor keadaanumumdan
- Angkaleukositdalambatas normal: 4-10 x
umum
vital sign pasien
10/L
Agar klien dan keluarga tau dan
- Ajarkankliendankeluargatan
melaporkan jika terjadi infeksi
da-tandainfeksi
Meningkatkan daya tahan tubuh
- Anjurkanklienuntukmeningk
- Agar daya tahan tubuh menjadi optimal
atkanmasukangizi
yang
- Untuk mencegah infeksi akibat kuman
seimbang
yang ada disekitar luka
- Anjurkanklienuntukistirahatc
Menekan perkembangan bakteri agar
ukup
tidak menyebabkan infeksi
- Lakukanperawatanluka post
operasidenganteknikaseptik
- Kolaborasi
pemberian
antibiotik

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth, 2002. Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol.3 . Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI : Media Aesculapus.

M. Tucker, Martin, StandartPerawatanPasien : Proses keperawatan, Diagnosis danEvaluasi, Edisi V, Volume 3,


Jakarta, EGC,1998

McCloskey&Bulechek, 2004, Nursing Outcome Classifications, Second edisi, By Mosby-Year book.Inc,Newyork.

NANDA, 2012-2014, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA

Anda mungkin juga menyukai