Perkembangan Intelek (Kognitif) & Bahasa
Perkembangan Intelek (Kognitif) & Bahasa
II.
Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University bernama Laura E.
Berk (1989) menyimpulkan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas
manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Pada awal masa kanak-kanak, bahasa
berkembang pada individu dengan kecepatan luar biasa. Misalnya saja, pada tahun pertama,
seorang anak mampu menggunakan kata-kata tunggal untuk memberi nama terhadap objekobjek yang dipandang akrab olehnya dan untuk mengkomunikasikan keinginannya. Begitu
anak sudah memasuki tahun ketiga mereka langsung sudah mampu menunjukkan
pemahaman yang demikian halus tentang berbagai kesepakatan yang biasa digunakan dalam
berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Ketika memasuki tahun keempat,
dengan bekal kosakata yang sudah semakin banyak, individu sudah mampu menghasilkan
ucapan-ucapan yang lebih panjang dan menunjukkan bahwa dia sudah memiliki sejumlah
bentuk gramatikal yang bagus, termasuk di dalamnya etika mengungkapkan bahasa. Berbagai
peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum perkembangan bahasa
lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya.
III.
mereka alami. Jadi, cara berpikir individu belum menangkap yang abstrak meskipun
cara berpikirnya sudah tampak sistematis dan logis. Dalam memahami konsep,
individu sengat terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami
konsep kalau pengertian konsep itu dapat diamati atau melakukan sesuatu yang
berkaitan dengan konsep tersebut.
4. Karateristik Tahap Operasional Formal
Tahap operasional formal ditandai dengan karateristik menonjol sebagai berikut :
a. Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
b. Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek objek yang abstrak.
c. Invidu mulai mampu memcahkan persoalan persoalan yang bersifat hipotesis.
d. Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) dimasa depan.
e. Individu mulai mampu untuk mengintrospeksi diri sendiri sehingga kesadaran diri
sendiri tercapai.
f. Individu mulai mampu membayangkan peranan peranan yang akan diperankan
sebagai orang dewasa.
g. Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan
masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat tersebut.
Karateristik Perkembangan Bahasa
1. Karakteristik Perkembangan Bahasa
Permulaan perkembangan bahasa dimulai pada tahap pralinguistik sampai dewasa.
Khusus pada masa remaja, memiliki bahasa yang relatif berbeda dengan tahap-tahap
sebelumnya atau masa usia lanjut. Bahasa yang digunakan oleh remaja, kadangkadang menyimpang dari norma-norma umum, seperti munculnya istilah-istilah
khusus, bahasa gaul di kalangan remaja. Hal ini merupakan karakteristik
perkembangan bahasa remaja sejalan dengan perkembangan kognisinya.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bahasa
a. Faktor Biologis
Setiap individu dibekali kemampuan kodrati atau alami yang memungkinkannya
dapat menguasai bahasa. Potensi alami ini bekerja secara otomatis yang sering
disebut dengan piranti pemerolehan bahasa (Language Acquisition Devices)
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang kaya dengan kemampuan bahasanya, akan memberikan
kesempatan yang lebih besar bagi berkembangnya bahasa individu yang tinggal di
dalamnya.
IV.
1. Konsep Kunci
Piaget mengajukan empat konsep pokok dalam menjelaskan perkembangan kognitif.
Keempat konsep yang dimaksud adalah skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrium.
3
a. Skema
Skema menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam mengetahui dan memahami
objek. Dalam pandangan Piaget, skema meliputi kategori pengetahuan dan proses
memperoleh pengetahuan. Misalnya anak memiliki skema tentang jenis binatang, misalnya
kambing. Apabila anak hanya memiliki pengalaman bahwa kambing itu kecil,maka dia akan
menggeneralisasikan bahwa semua kambing adalah binatang kecil. Namun seandainya anak
itu menghadapi kambing yang besar, anak itu akan memasukkan informasi baru,
memodifikasi skema yang telah dimiliki, yang pada akhirnya dia dapat mengatakan bahwa
kambing itu ada yang besar dan ada pula yang kecil.
b. Asimilasi
Merupakan proses memasukkan informasi ke dalam skema yang telah dimiliki. Proses ini
agak bersifat subjektif, karena seseorang cenderung memodifikasi pengalaman yang telah
dimiliki sebelumnya. Dengan menggunakan contoh tersebut, dengan melihat kambing
kemudian anak itu menamakannya kambing. Maka, anak itu telah mengasimilasikan binatang
tersebut ke dalam skema kambing yang ada pada anak tersebut.
c. Akomodasi
Akomodasi merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki ke dalam informasi
baru. Skema akan terus dikembangkan selama akomodasi.
d. Ekuilibrium
Piaget percaya bahwa setiap anak mencoba memperoleh keseimbangan antara asimilasi
dan akomodasi dengan menerapkan mekanisme keseimbangan. Anak mengalami kemajuan
karena adanya perkembangan kognitif, maka penting untuk mempertahankan keseimbangan
antara menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya ( asimilasi ) dan mengubah
perilaku karena adanya pengetahuan baru ( akomodasi ). Ekuilibrium ini menjelaskan cara
anak berfikir ke tahap selanjutnya. Menurut Piaget, perkembangan manusia melalui empat
tahap perkembangan kognitif dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap ditandai oleh munculnya
kemampuan intelektual baru dimana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah
kompleks.
Terdapat beberapa hal yang dapat dimanfaatkan untuk dasar pertimbangan tatkala
mengajar, yaitu:
.a. Tatkala guru mengajar hendaknya menyadari bahwa banyak siswa remaja yang belum
dapat mencapai tahap berfikir operasional formal secara sempurna, kondisi ini menuntut
konsekuensi pada penyusunan kurikulum, hendaknya tidak terlalu formal dan abstrak
.b. Kondisi pembelajaran diciptakan dengan nuansa eksplorasi dan penemuan.
c. Metode pembelajaran hendaknya mengarah pada konstruktivisme
d. Setiap akhir pembelajaran siswa diminta membuat map mind
Bagi Piaget, interaksi sosial adalah salah satu tes keabsahan skema dan interaksi sosial dapat
terjadi walaupun tanpa bahasa. Bagi Vygotsky, bahasa adalah alat untuk berpikir dan
bertindak. Dengankata lain, bahasa adalah inti dari teori yang dikemukakan oleh Vygotsky.
b. Teori Kemampuan Berbahasa
Psikolog yang melakukan studi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bahasa pada
manusia memiliki perbedaan pandangan dalam melihat bagaimana cara memperoleh bahasa.
c. Tahap-Tahap Kemahiran Berbahasa
1) Bahasa permulaan atau menetapkan dasar.
Belajar berbahasa pada mulanya dimulai di atas ayunan. Interaksi kita denga dunia
luar menjadi dasar perkembangan bahasa. Overgeneralization dan undergeneralization
menjadi dasar pijakan untuk melangkah ke arah yang lebih jauh atau ke tahap yang
lebih tinggi. Overgeneralization terjadi ketika seorang anak menggunakan kata yang
mengandung makna yang lebih luas. Sedangkan undergeneralization terjadi ketika
sang anak menggunakan satu kata yang menggunakan cakupannya sempit.
2) Fine-tuning bahasa.
Selama umur 2 tahun, anak menguraikan danfine-tuning pembicaraan yang dikopinya.
Pada umur tiga tahun, seorang anak belajar menggunakan kalimat-kalimat yang lebih
selektif dan strategis. Subjek dan kata kerja dibalik untuk mengungkapkan
pertanyaan, dan statemen yang positif dimodifikasi untuk membentuk statmen
negative.
3) Kompleksitas berbahasa
Penggunaan gambar adalah salah satu proses pertumbuhan bahasa yang
menjadikannya makin sempurna dan menjadikan anak-anak dapat menggambarkan
dan berpikir tentang lingkungan.
Implikasi Instruksional Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa adalah merupakan proses alamiah yang difasilitasi oleh kesempatankesempatan memanfaatkan bahasa dalam aktivitas sehari-hari. Para guru dapat
mengintruksikan kepada para siswa untuk mengekspresikan dirinya secara verbal dan dalam
bentuk tulisan ketika mereka memecahkan persoalan dan menyelesaikan tugas-tugas
akademik.
V.
Menurut IDEA dikatakan bahwa anak dengan masalah perkembangan kognitif adalah
anak yang mengalami gangguan di satu atau lebih proses dasar psikologi. Termasuk
memahami dan menggunakan bahasa (verbal dan tulisan) yang berdampak pada kemampuan
mendengar, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi matematika. Juga
gangguan persepsi, kerusakan otak, fungsi minimal otak, disleksia dan aphasia.
Faktor penyebab terjadinya masalah kognitif pada anak:
1. Faktor fisiologi, seperti kerusakan otak, keturunan, dan ketidakseimbangan proses
kimia dalam tubuh
2. Faktor lingkungan, gizi yang buruk, keracunan, kemiskinan
5