Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah Menulis

Laporan Pengembangan Kalimat Efektif


Dosen Pembina : Dr. H. Akhmad HB, M.Pd.

Oleh :
Ahmad Juliandy

Rahmiati

M. Khairul Arif

Rima Ade Widya

Muhammad Novi

Sari Kusumawati

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
BANJARMASIN
2015

PENGEMBANGAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat dalam suatu karangan bukan saja sekadar untaian kata yang berstruktur dan
mengandung gagasan atau pesan. Kalimat dalam karangan, dan juga dalam berbicara adalah
kalimat yang hidup, kalimat yang dapat berinteraksi dengan pembaca. Kalimat dalam karangan
adalah kalimat yang mewakili penulis. Kalimat yang demikian itulah yang disebut kalimat
efektif dan benar-benar memenuhi fungsinya sebagai mediator antara penulis dengan pembaca.
Dengan kalimat yang demikian itu, pembaca seolah-olah berinteraksi langsung dengan penulis.
Kemampuan menyusun kalimat efektif menjadi salah satu kunci sukses dalam menulis
karangan. Anda harus tahu tentang kiat mengembangkan kalimat efektif. Ada dua pokok
bahasan yang akan dipelajari mengenai kalimat efektif ini, yakni;
(1) Persyaratan kalimat efektif
(2) Kiat mengembangkan kalimat efektif.
A. Persyaratan Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat Anda wujudkan dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku.
Setidak-tidaknya, ada dua persyaratan yang harus Anda perhatikan, yakni persyaratan

kebenaran struktur (correctness) dan persyaratan kecocokan konteks (appropriacy), sesuai


yang dikemukakan oleh Widdowson (1979) tentang penggunaan bahasa.
1. Persyaratan Kebenaran Struktur (Correctness)
Kalimat efektif terikat pada kaidah struktur. Dengan keterikatan itu, kalimat efektif
dituntut memiliki struktur yang benar. Struktur itu dapat dilihat pada hubungan antarunsur
kalimat.
Contoh:
(1) Saya sarankan sudah hadir agar rapat ditunda pelaksanaannya agar anggota semuanya dapat
hadir.
Pernyataan tersebut bukan kalimat efektif karena tidak mengikuti kaidah struktur.
(2) Saya sudah sarankan agar rapat ditunda pelaksanaannya agar anggota semuanya dapat hadir.
Pernyataan di atas adalah kalimat yang masih mengalami kesalahan struktur.
(3) Sudah saya sarankan agar pelaksanaan rapat ditunda agar semua anggota dapat hadir.
Kalimat inilah yang mengikuti kaidah struktur tanpa kesalahan.
Dari uraian tersebut, Anda dapat melihat bahwa struktur kalimat berada dalam rentangan
kebenaran struktur.

Ada yang betul-betul tidak berstruktur, ada yang berstruktur tapi

mengandung kesalahan struktur, dan ada yang betul-betul berstruktur benar.


Kalimat yang berstruktur benar adalah kalimat yang unsur-unsurnya memiliki hubungan
yang jelas. Dengan hubungan fungsi yang jelas itu, makna yang terkandung di dalamnya juga
jelas. Pada tataan frasa, Anda tentu dapat membedakan makna tadi pagi dan pagi tadi, ayah
almarhum dan almarhum ayah, usulan dana dan dana usulan berdasarkan hukum DM.
Unsur yang di depan pada setiap frasa itu menjadi unsur inti, sedangkan unsur yang di belakang
menjadi unsur atribut atau penjelas.
Pada tataran kalimat, unsur-unsur yang memiliki fungsi sintaksis seperti subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan juga harus jelas. Kalimat berikut, walaupun sering Anda
dengar dalam penggunaan bahasa, tetapi melanggar kaidah struktur karena hubungan antarfungsi
sintaktisnya tidak jelas.
Contoh:
Kepada hadirin dimohon berdiri.

Kalimat tersebut terdiri dari tiga unsur fungsi, yakni kepada hadirin, dimohon, dan
berdiri. Hubungan ketiga unsure fungsi tidak jelas karena tidak dapat dicari fungsi subjeknya,
walaupun dapat ditentukan predikatnya, yakni dimohon dan berdiri.
Frasa preposisional hanya berfungsi sebagai keterangan atau pelengkap penyerta,
misalnya:
(1) Kepada hadirin, kami ucapkan terima kasih.
(2) Kami ucapkan terima kasih kepada hadirin.
Uraian di atas membuktikan bahwa kesalahan struktur dapat berdampak pada kebenaran
isi kalimat. Adapun kalimat yang jika di dengar atau di bac sepintas, seolah-olah tidak dapat
kesalahan struktur.
(1) Dengan peringatan Sumpah Pemuda, menggalang rasa persatuan dan nasionalisme 45.
(2) Barang siapa yang kehilangan kunci sepeda motor, dapat diambil di kantor.

Dapat dilihat bahwa kalimat (1) dan (2) adalah kalimat tidak logis karena kesalahan struktur dan
akan menjadi kalimat yang logis jika kalimat-kalimat yang terungkap adalah sebagai berikut.
(1)
- Dengan peringatan Sumpah Pemuda, kita galang rasa persatuan dan nasionalisme 45.
- Peringatan Sumpah Pemuda, dapat kita gunakan untuk menggalang rasa persatuan
dan nasionalisme.
(2)
-

Barang siapa yang kehilangan kunci sepeda motor, dapat mengambilnya di kantor.
Kunci sepeda motor yang hilang dapat diambil di kantor.

2. Persyaratan Kecocokaan Konteks (Apropriacy)


Persyaratan kecocokan adalah persyaratan yang mengatur ketepatan kelimat konteks.
Kalimat pada (1), (2), (3), dan (4) berikut sudah memenuhi persyaratan kebenaran, tetapi hanya
pada contoh (1) dan (2) yang memenuhi persyaratan kecocokan.
(1) Belum ada hujan di daerah yang mengalami kekurangan air itu. Gerimis pun tak pernah ada.
(2) Sudah lama tidak hujan. Gerimis pun tak pernah ada.
(3) Kemungkinan akan ada hujan bulan ini. Gerimis pun tak pernah ada.
(4) Pada musim kemarau hanya ada satu atau dua kali hujan. Gerimis pun tak pernah ada.
B. Kiat Penyusunan Kalimat Efektif

1. Kiat pengulangan
Dalam menghasilkan kalimat efektif, kiat itu Anda gunakan untuk memperlihatkan
bagian yang dipentingkan dalam kalimat. Dengan pengulangan itu, bagian kalimat yang Anda
ulang menjadi menonjol.
Contoh:
(1) Untuk menguasai kemahiran menulis diperlukan latihan, latihan, dan sekali lagi latihan.
(2) Anda berdarah seniman. Anda punya bakat seni. Anda akan menjadi seniman jika mau.
(3) Rhonald sangat aman. Teknologi micorgrain Rhonald memberikan perlindungan maksimum
bagi lambung. Sedemikian aman hingga kita perlu Rhonald Rhonald dapat diminum setiap
saat.
Pengulangan tidak harus dari bentuk yang sama.

Pengulangan dapat Anda lakukan

dengan bentuk yang berbeda-beda. Dengan cara begitu, Anda dapat mengungkapkan suatu hal
yang bervariasi.

Variasi itu di samping untuk menonjolkan informasi, juga penting untuk

membuat tuturan menjadi lebih segar.

Kalimat dapat Anda lakukan dalam menonjolkan

informasi pada sebuah kalimat dengan sinonim.


2. Kiat pengedepanan
Dalam penyampaian informasi, pengedepanan itu lazim untuk menunjukkan bahwa hal
yang dikedepankan itu penting. Hal itu dapat dipahami karena kesan penerima tutur akan
terpusat pada bagian yang diterima pertama daripada bagian yang lain.karena itu, jika ada
kepentingan menonjolkan informasi, bagian yang berisi informasi itu ditampilkan pada bagian
awal kalimat.
Contoh:
Konidin melenyapkan batuk dengan melegakan tenggorokan Anda.

Konidin, tablet batuk

dengan formulasi khusus dari Konimex untuk meredakan batuk dengan cepat. Konidin telah
terbukti kemanjurannya.

3. Kiat penyejajaran
Penyejajaran itu menimbulkan kesan bahwa unsur yang disejajarkan yang disejajarkan itu
penting. Hal itu dapat dipahami karena unsur yang disejajarkan itu tampak menonjol.
Contoh:
Yang dilakukannya selama ini di kampong adalah mengurus harta pusaka, mengerjakan sawah,
menjenguk sanak family, dan membersihkan kuburan nenek.
Prinsip yang perlu Anda perhatikan dalam penyejajaran itu adalah konsistensi, yang dapat
dipilah atas konsistensi kategori dan konsistensi struktur. Konsistensi kategori ditampakkan pada
kategori kata. Jika penyejajarannya dikenakan pada verba, seperti melirik, anggota selanjutnya
juga verba, seperti melihat, memperhatikan, dan melototi.
4. Kiat pengaturan variasi kalimat
Variasi itu dapat Anda kenakan pada dua hal, yakni variasi struktur dan variasi jenis.
Variasi struktur memiliki kemungkinan struktur aktif-pasif, striktur panjang-pendek. Variasi
jenis memiliki kemungkinan jenis kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat seru.
Contoh:
Variasi struktur
(1) Subroto datang ke rumah Cepluk. Di sanalah dia bertemu Cepluk yang pertama kali.
(2) Kemarin saya meminjam buku dari perpustakaan. Buku itu say abaca tadi malam dan sekarang
akan saya kembalikan.
Variasi jenis
(1) Anda harus mau dan berani menghadapi berbagai usaha penyelewengan. Jangan ragu-ragu!
Jangan takut-takut!

Mengapa?

Anda semua adalah tunas-tunas pemimpin bangsa yag

terandalkan.
(2) Persebaya akan bermain di Ujung Pandang. Kemenangan harus dipetik dari pertandingan itu,
sekalipun dengan risiko berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai